PEMODELAN PREDIKSI ALIRAN POLUTAN KALI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. MOTTO... v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V Hasil dan Pembahasan

Optimasi Limpasan Air Limbah Ke Kali Surabaya (Segmen Sepanjang Jagir) Dengan Programma Dinamis

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB 4 LOGICAL VALIDATION MELALUI PEMBANDINGAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri

STUDI KINERJA BOEZEM MOROKREMBANGAN PADA PENURUNAN KANDUNGAN NITROGEN ORGANIK DAN PHOSPAT TOTAL PADA MUSIM KEMARAU.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Wilayah Kota Madiun) Menggunakan Program QUAL2Kw

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

1.3 TUJUAN PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

PEDOMAN PENERAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN PADA SUMBER AIR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

Pengelolaan Kualitas Air

STUDI LAJU DEOKSIGENASI PADA SUNGAI CIKAPUNDUNG UNTUK RUAS SILIWANGI - ASIA AFRIKA, BANDUNG

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

ANALISA PENCEMARAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PENENTUAN TATA RUANG BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


MODEL MATEMATIS PERUBAHAN KUALITAS AIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CISADANE. Oleh NURLEYLA HATALA F

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Stabilisasi. B.8. Pengendalian Kualitas Air Limbah dan Evaluasi Kinerja Kolam

Pemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan

STUDI POTENSI BEBAN PENCEMARAN KUALITAS AIR DI DAS BENGAWAN SOLO. Oleh : Rhenny Ratnawati *)

BAB 1 PENDAHULUAN. pakaian. Penyebab maraknya usaha laundry yaitu kesibukan akan aktifitas sehari-hari

Analisis Konsentrasi dan Laju Angkutan Sedimen Melayang pada Sungai Sebalo di Kecamatan Bengkayang Yenni Pratiwi a, Muliadi a*, Muh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISA ANGKUTAN SEDIMEN DI SUNGAI JAWI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Ichda Maulidya Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TOPIK

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

Taufik Dani 1, Suripin 2, Sudarno 3

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. tidak bermanfaat lagi (Sri Moertinah, 2010:104). Limbah dapat dihasilkan dari

BAB IV DASAR PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS IDENTIFIKASI & INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR DI KALI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan luas ,30 ha. Tujuan penetapan kawasan ini untuk melindungi dan melestarikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. laju pembangunan telah membawa perubahan dalam beberapa aspek kehidupan

adanya gangguan oleh zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. rata-rata nilai BOD dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Nilai BOD dari tahun 2007 sampai 2014.

PERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di negara kita semakin hari semakin pesat. Pesatnya laju

METODE SAMPLING & PENGAWETAN SAMPEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

I. PENDAHULUAN. kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK

BEBAN PENCEMARAN PADA KAWASAN PADAT PENDUDUK (STUDI KASUS SUNGAI BELIUNG)

Evaluasi Tingkat Pencemaran Air Pembuangan Limbah Cair Pabrik Kertas di Sungai Klinter Kabupaten Nganjuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

Transkripsi:

PEMODELAN PREDIKSI ALIRAN POLUTAN KALI SURABAYA oleh : Arianto 3107 205 714

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah Sungai Kali Brantas mempunyai luas cacthment area sebesar 14.103 km 2. Potensi air permukaan per tahun rata-rata 11,7 milyar m 3. Potensi yang termanfaatkan sebesar 2,6-3 milyar m 3 /tahun.

PENDAHULUAN Kali Brantas yang mengalir dari sumbernya menuju ke selatan kemudian ke barat dan ke utara menuju selat Madura, merupakan salah satu sumber air terbesar di Jawa Timur.

PENDAHULUAN Kali Surabaya merupakan sumber air yang sangat penting bagi kota Surabaya dan daerah di sepanjang Kali tersebut. Kali Surabaya salah satu sumber air minum, di harapkan memenuhi standar mutu kwalitas air baku kelas B. Tetapi air ini mengandung kontaminan alami yang berasal dari erosi dan suspense pada tanah dan sedimen, padatnya industri di sepanjang sungai yang membuang air limbahnya ke Kali Surabaya,

PENDAHULUAN Kualitas air Kali Surabaya selama musim kemarau sangat jelek disebabkan polusi industri dan domestik tidak didukung oleh efek pengenceran air hujan kualitas dan kuantitas air menjadi suatu hal yang sangat penting dan berdasarkan hal-hal berikut : 1.Kuantitas air yang tersedia selama musim kemarau tidak lagi memenuhi kebutuhan pengguna air. 2.Kebutuhan akan meningkat secara cepat seiring perkembangan industri dan pertumbuhan penduduk yang akan berlanjut hingga tahap menengah kedepan

PENDAHULUAN 3. Fasilitas Pengelolaan air minum PDAM tidak di desain untuk menghadapi turunnya kualitas air yang buruk. 4. Biaya operasi Pengelolaan air minum PDAM yang tinggi, untuk mengolah air sungai dengan kualitas yang rendah pada akhirnya ditanggung oleh masyarakat.

Permasalahan Permasalahannya adalah : 1. Penentuan lokasi-lokasi sumber polutan dan lokasi yang membutuhkan prediksi polutan? 2. Bagaimana kandungan BOD, COD, DO pada beberapa lokasi pada Kali Surabaya? 3. Bagaimana bentuk pemodelan prediksi aliran polutan Kali Surabaya? 4. Bagaimana performa model prediksi aliran polutan tersebut?

Tujuan Tujuan tesis ini adalah : 1. Mengetahui dan menentukan lokasi-lokasi aliran polutan yang perlu untuk diadakan penelitian. 2. Mengetahui karakteristik aliran polutan di Kali Suarabaya. 3. Menentukan bentuk model prediksi aliran polutan di Kali Surabaya. 4. Mengetahui performa model prediksi aliran polutan tersebut

Lingkup Pembahasan/ batasan masalah Penelitian dilakukan pada limbah industri. Lokasi penelitian pada daerah daerah yang banyak memberikan sumber pencemaran. Banyaknya permukiman yang didirikan di daerah sempadan sungai, sehingga banyak sampah dan limbah domestik yang langsung dibuang ke sungai serta akan menyulitkan dalam melakukan pemeliharaan sungai (misalnya pengerukan sedimen) tidak dibahas.

Manfaat Penelitian Dalam rangka pemodelan prediksi aliran polutan Kali Surabaya untuk mengatasi masalah pencemaran dan penurunan kualitas air di Kali Surabaya, perlu dilakukan pemodelan prediksi aliran polutan secara berkesinambungan, sehingga dari hasil penelitian tersebut akan menghasilkan informasi atau gambaran kualitas air sungai Kali Surabaya dan sumber-sumber pencemar secara menyeluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Pencemaran Air Ditinjau dari aspek kuantitas maupun kualitasnya, air harus dapat memenuhi kebutuhan manusia. Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut, zat yang tersuspensi dan makluk hidup, khususnya jasad renik didalam air. Apabila zat yang terlarut, zat yang tersuspensi dan makluk hidup dalam air membuat kualitas air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita maka air itu disebut tercemar ( Mahida, 1984)

Masalah Pencemaran Air di Kali Surabaya 1. Dengan ditingkatannya sektor industri maupun sektor pertaniaan diharapkan taraf hidup masyarakat akan dapat ditingkatkan lagi. Akan tetapi dengan munculnya industri perlu dipikirkan juga efek sampingnya yang berupa limbah. Limbah tersebut dapat berupa limbah padat (solid waste), limbah cair (liquid waste) maupun limbah gas (gauseus waste). 2. Dengan bertambahnya industri yang mengalirkan air buangan limbah mereka ke dalam aliran-aliran sungai disekitarnya, maka aliran sungai ini akan makin tercemar dan secara terus menerus menjadi tidak sehat sebagai penyedia air untuk kebutuhan air minum dan industri.

Parameter Parameter-parameter yang sering digunakan dalam pencemaran air antara lain adalah : 1. Kebutuhan Oksigen Biologis atau Biological Oxygen Demand ( BOD 3 ), yaitu molekul oksigen yang digunakan selama periode tersebut untuk menguraikan bahan-bahan organik secara biokimia dan untuk mengoksidasi bahan-baan organik seperti sulfide dan besi. BOD juga bisa mengukur banyaknya oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi reduksi bentuk dari nitrogen. ( Easton,1995 ). 2. Oksigen terlarut atau Disolved Oxygen ( DO ), yaitu banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur dalam satuan milligram perliter (mg/l). Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai indikasi terjadinya pengotoran oleh limbah. Semakin besar kadar oksigen yang terlarut semakin rendah derajat pengotoran oleh bahan organik (Sugiarto,1997). Tingkat DO pada alam dan air limbah bergantung pada aktifitas fisik, kimia dan biokimia da dalam badan air. Analisa DO adalah sebuah tes kunci pada peristiwa pencemaran air dan sebagai control pada proses pengolhan limbah ( Easton, 1995 ).

Model Kualitas Air Kondisi aliran sungai dan temperatur merupakan sebagian data yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab menurunnya kualitas air. Model komputerisasi menggunakan perhitungan-perhitungan matematika dapat digunakan untuk membuat beberapa prediksi secara keseluruhan tentang kondisi kualitas air (Chen,1970 dalam mahajan 1999). Model kualitas air terdiri dari beberapa tahapan dalam proses iterasinya seperti indentifikasi masalah, indentifikasi model, kalibrasi, validasi, aplikasi model dan analisa sensitivitas (Chen 1989 dalam Mahajan,1999)

Pendekatan Model Untuk menguraikan gerak aliran di dalam suatu daerah aliran tertentu diperlukan suatu persamaan yang dapat dimisalkan dengan cara analisa atau numerik dengan menerapkan kondisi batas. Untuk memperhitungkan gaya-gaya luar yang bekerja, maka digunakan persamaan kontunuitas dan persamaan momentum ( Anggraini,1997 ) Dimana : + = q A = Luas penampang basah (m 2 ) Q = Debit sungai ( m 3 /detik ) t = Waktu ( detik ) x = Arah jarak ( m ) q = Aliran lateral yang masuk atau keluar dari alur sungai ( m 2 /t/m)

Pendekatan Model Model HP2S Model HP2S merupakan model yang dapat memprediksi aliran air sungai secara hidrolika dan sekaligus dapat memprediksi kondisi kualitas air walupun parameter yang dimasukkan terbatas, misalnya parameter yang dimasukan hanya BOD dan DO nya saja. Model kualitas air HP2s menggunakan konsep yang sederhana yaitu Konsep Keseimbangan Massa. Konsep ini mendasari terbentuknya persamaan angkutan limbah/polutan yang digunakan dalam model HP2S, dimana pada dasarnya untuk menentukan tingkat pencemaran air di suatu sungai dipengaruhi oleh besarnya limbah/polutan yang masuk dan terangkut dalam aliran sungai tersebut Model kualitas air HP2S menggunakan konsep yang sederhana yaitu Konsep Keseimbangan Massa. Konsep ini mendasari terbentuknya persamaan angkutan limbah/polutan yang digunakan dalam model HP2S, dimana pada dasarnya untuk menentukan tingkat pencemaran air di suatu sungai dipengaruhi oleh besarnya limbah/polutan yang masuk dan terangkut dalam aliran sungai tersebut.

Konsep keseimbangan massa yaitu keseimbangan antara massa yang masuk, perubahan yang terjadi dan massa yang keluar dari sebuah segmen sungai seperti digambarkan sebagai berikut : Masukan dari samping q lat c1 L L = Δ L Δ x Dengan panjang segmen adalah x 1 beban limbah yang masuk adalah L dan keseimbangan massa dilakukan untuk interval waktu t, sehingga massa yang masuk adalah : L. t Masukan beban dari samping adalah : q. C 1. t. x

- Massa yang keluar dari segmen tersebut adalah : ( L + L ) t Besarnya perubahan massa akibat interaksi limbah di dalam air tersebut adalah : Rr. x. t Sehingga total perubahan massa yang terjadi adalah : = L t + q lat C 1 t x + (L + t) t + Rr A x t = ( - + q lat C 1 + Rr A ) Besarnya perubahan massa tersebut juga harus diimbangi dengan perubahan volume ( Vc ) yang besarnya : Vc = (AC. x) = (AC) x

Sehingga persamaan (2.2.5) = persamaan (2.2.6) A (AC) x = ( - + q lat C 1 + Rr A ) Apabila kedua ruas persamaan dibagi dengan t dan x maka akan menjadi = ( - + q lat C 1 + Rr A ) Jika nilai sangat kecil maka secara matematika persamaan keseimbangan massa tersebut adalah - + q lat C 1 + Rr A

Mekanisme dalam angkutan limbah terlarut dalam air, terdiri dari dua proses yaitu : Proses Adveksi Adalah pergeseran partikel limbah searah dengan aliran air yang disebabkan oleh arus aliran air. Besarnya massa yang terangkut adalah Q. C Dimana : Q = debit C = konsentrasi limbah yang terangkut di sungai Proses Dispersi Adalah proses percampuran dan penyebaran partikel-partikel dari limbah yang larut di dalam air sungai Besarnya perubahan massa yang terangkut pada suatu luasan penampang basah sungai adalah : A Kd Dimana Kd adalah koefisien Dispersi

Sehingga massa limbah dalam segmen setelah dipengaruhi oleh proses Adveksi dan Dispersi adalah: L = QC A Kd Dalam penelitian ini konsentrasi limbah (C) yang ditinjau adalah konsentrasi BOD dan DO dimana dalam program DUFLOW BOD didekati dengan menggunakan persamaan diferensial : = - BOD - BOD A - x Conv dimana : X Conv = 1 exp( - 5 )

Sedangkan untuk DO di dekati dengan menggunakan persamaan deferensial untuk O 2 yaitu : = ( - ) N - A - + A( + (1 - ) ) Dimana : = 3,94 = Cq = 14.5519 0.373484T + 0.00501607 T 2

PETA LOKASI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Berikut ini adalah uraian tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian Menentukan batasan daerah studi yaitu Kali Surabaya antara pintu Mlirip sampai pintu Gunungsari di ambil pada bagian yang sumber polutan paling besar. Studi literatur terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu dan semua hal yang berhubungan dengan pencemaran Kali Surabaya. Survey lapangan dan melihat peta untuk menentukan batas-batas penelitian dan menentukan lokasi sampling. Mengumpulkan data sekunder pada daerah yang akan di studi Mengumpulkan data primer sebagai control yaitu data dari parameter yang ditinjau disetiap titik pengamatan pada kali Surabaya mulai pintu Mlirip sampai pintu Gunungsari, data yang diperlukan adalah data BOD dan DO air sungai. Analisa Data Mempersiapkan data untuk input format HP2S. Menampilkan data debit dan data kualitas air dalam bentuk grafik agar dapat dianalisa kemungkinan terjadinya data yang tak rasional

Pengolahan File data Input Membuat file data debit hulu sebagai kondisi batas hulu dan data elevasi muka air dibagian hilir sebagai batas hilir yang sesuai dengan program HP2S. Kalibrasi Kalibrasi dilakukan dengan memasukkan semua data karakteristik sungai dan data hidrologi pada program dengan memasukan koefisien Chezy tertentu untuk mendapatkan hasil yang sesuai antara model dengan pengukuran dilapangan. Uji Keandalan Model Verifikasi Untuk verifikasi program diulang dengan koefisien Chezy dan kanstanta k 1 hasil kalibrasi dan data kondisi batas yang lain. Model yang sudah di kalibrasi dan diverifikasi digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran air di Kali Surabaya. Dari hasil aplikasi model tersebut maka dapat diketahui tingkat pencemarannya, sehingga dapat ditentukan dan diusahakan alternatif penanggulangan

MULAI PENENTUAN DAERAH STUDI DEFINISI MASALAH ANALISA SISTEM PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA HITUNG K 2 PENENTUAN K 1 PENENTUAN C Tidak VERIFIKASI ya APLIKASI MODEL COBA- COBA k1 ya HASIL VERIVIKASI Ya PREDIKSI SEBARAN ALIRAN POLUTAN Tidak DIAGRAM ALIR PENELITIAN KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI