Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK PENELITIAN. yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang telah

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

BAGIAN IX ASET

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

30 Juni 31 Desember

Catatan 31 Maret Maret 2010

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 September 31 Desember Catatan

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

JUMLAH ASET LANCAR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

PSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

Jumlah aset lancar

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

BAB III METODE PENELITIAN

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

JUMLAH AKTIVA

PT GARUDA METALINDO Tbk

Pedoman Tugas Akhir AKL2

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 TIDAK DIAUDIT

DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut :

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 (UnAudited) dan tahun yang

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan Laporan Posisi Keuangan 3

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

Transkripsi:

Bab IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK yang kemudian dianalisis dengan mengevaluasi pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, serta penyajian dan pengungkapan, sebagai berikut ini: IV.1. Aset Aset yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK terdiri atas akun-akun yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan posisi keuangan yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK, antara lain sebagai berikut: 1. Kas dan setara kas Pengakuan: Pengakuan atas kas sebagai aset sesuai dengan kriteria atas pengakuan aset seperti yang terdapat di dalam SAK ETAP halaman 12 paragraf 2.34 yang menyatakan bahwa Aset diakui dalam neraca jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan akan mengalir ke entitas dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca jika pengeluarannya telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah periode pelaporan berjalan. Sebagai alternatif transaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi. Dimana atas kriteria pengakuan dalam hal mendatangkan manfaat ekonomi pada masa depan telah dipenuhi sehingga kas dan setara kas dapat diakui sebagai bagian atas aset dalam laporan posisi keuangan. Dengan fungsi kas dan setara kas yang dimiliki untuk kegiatan operasional

yang dilakukan maka di masa depan akan diperoleh manfaat ekonomi dari pelaksanaan kegiatan operasional tersebut. Manfaat ekonomi yang diperoleh pada masa mendatang adalah melalui realisasi atas transaksi yang terjadi kini, yaitu: Dr. Uang sekolah yang masih harus diterima Cr. Penerimaan uang sekolah Dr. Penerimaan uang sekolah Cr. Bank (kas) Jurnal atas Dr. Penerimaan uang sekolah tidaklah tepat terkait dengan koreksi serta pembahasan atas jurnal tersebut akan dilakukan pada bagian pendapatan yang masih harus diterima pada halaman 80. Pengakuan atas jurnal penerimaan kas lainnya adalah melalui penerimaan uang sekolah diterima di muka: Dr. Bank (kas) Cr. Uang sekolah diterima dimuka Dengan melakukan analisis atas jurnal yang telah disajikan, akun-akun atas yang menjadi lawan (resiprokal) terhadap akun bank (kas) telah diakui secara tepat sebagai pemicu atas pengakuan terhadap kas. Pemenuhan atas perolehan manfaat ekonomi pada masa mendatang dapat dijadikan suatu tolak ukur bahwa pengakuan kas sebagai aset telah layak dengan standar yang berlaku. Pengukuran: Pengukuran yang dilakukan terhadap kas dan setara kas adalah atas transaksi yang terjadi baik bersifat penerimaan maupun pengeluaran kas. Adapun terkait dengan penggunaan jasa bank yang dominan, pengukuran terhadap saldo akun kas tetap dapat dilakukan melalui pemeriksaan atas mutasi rekening yang dimiliki oleh Yayasan

Sekolah TSK sehingga aliran masuk dan keluarnya uang dapat diketahui. Pengukuran terhadap kas dapat mengacu kepada transaksi yang menyertainya maupun akun-akun yang bersifat resiprokal baik terhadap penerimaan maupun pengeluaran atas kas. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dapat dilakukan pada akun kas dan setara kas karena tidak ada basis penilaian yang menyertai. Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan yang dilakukan pun telah sesuai dengan standar, yakni kas dan setara kas disajikan sebagai bagian atas aset dalam laporan posisi keuangan. Adanya cerukan yang menjadi salah satu komponen atas kas dan setara kas, hal ini dinyatakan sesuai dengan terpenuhinya kriteria SAK ETAP halaman 28 paragraf 7.2 yang menyatakan bahwa Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya. Oleh karena itu, investasi umumnya diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut termasuk komponen kas dan setara kas. Sehingga klasifikasi yang dilakukan oleh Yayasan Sekolah TSK atas kas dan setara kas adalah telah sesuai. Fungsi atas cerukan digunakan untuk nominal-nominal kecil dan dalam jangka waktu yang relatif singkat untuk pengembalian yang dilakukan atas dan a yang digunakan dalam cerukan. Kriteria ini telah terpenuhi oleh Yayasan Sekolah TSK terkait dengan ilustrasi perhitungan cerukan yang diberikan pada bab III halaman 42.

Dapat disimpulkan bahwa fungsi yang dimiliki untuk kas dan setara kas adalah layak (sesuai dengan standar) dengan peruntukannya bagi operasional Yayasan Sekolah TSK, baik dari pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, serta penyajian dan pengungkapan. 2. Piutang Pengakuan: Pengakuan atas piutang dilakukan berdasarkan keterlambatan pembayaran dalam tempo 1 bulan setelah tanggal penyelesaian kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Yayasan Sekolah TSK melakukan pengakuan atas piutang berdasarkan kesepakatan uang sekolah yang harus dibayarkan oleh orang tua siswa pada periode yang telah berjalan sebelumnya. Adapun terkait pengakuan berdasarkan jurnal yang telah diberikan sebelumnya: Dr. Piutang usaha Cr. Penerimaan uang sekolah Berdasarkan PSAK 55 (revisi 2011) halaman 10 tentang Instrumen Keuangan: Pangakuan dan pengukuran, menyatakan bahwa Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan oleh entitas untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh entitas ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Kepemilikan atas kelompok aset yang bukan merupakan pinjaman yang diberikan atau piutang (seperti kepemilikann atas reksadana atau yang serupa) tidak dapat diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang. Dengan demikian, kesepakatan atas pembayaran uang sekolah antar pihak sekolah dengan orang tua/wali siswa/i Yayasan Sekolah TSK merupakan suatu pembayaran tetap atau telah ditentukan serta tidak memiliki harga di pasar aktif serta berdasarkan kepemilikan dengan tujuan tidak untuk dijual (tidak diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual) dan perolehan dimasa mendatang terkait dengan jumlah pembayaran yang pasti, maka sesuai dengan pernyataan standar akuntansi yang telah disebutkan maka kesepakatan pembayaran uang sekolah telah serta jurnal yang disajikan adalah layak diakui sebagai piutang. Pengakuan terhadap piutang memiliki kaitan terhadap uang sekolah yang masih harus diterima atau pendapatan yang masih harus diterima, hal ini dapat merujuk pada halaman 82. Pengukuran: Adapun sebagai dasar pengukuran atas nilai piutang adalah berdasarkan kesepakatan uang sekolah sebagai tagihan uang sekolah yang telah disepakati antara orang tua siswa dengan pihak sekolah pada periode yang telah berjalan sebelumnya, sebagai nilai transaksi.

Pengukuran setelah pengakuan awal: Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya pada bab III halaman 43, dimana Yayasan Sekolah TSK tidak melakukan pencatatan atas piutang yang tidak tertagih serta tidak adanya pula estimasi yang dilakukan terkait dengan akun tersebut. Hal ini disesuaikan dengan pernyataan pada SAK ETAP. Berdasarkan SAK ETAP halaman 124 paragraf 22.1 menyatakan bahwa kerugian penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak dilakukannya estimasi untuk penurunan nilai atas piutang dikarena jumlah piutang yang tidak tertagih tidaklah signifikan terhadap saldo piutang secara keseluruhan yakni berkisar 10%. Diklasifikasikan menjadi tidak signifikan karena tidak adanya dampak yang sangat mempengaruhi perihal terkait manfaat ekonomi yang akan diterima pada masa mendatang. Namun, bilamana signifikan atas piutang tidak tertagih ini meningkat maka SAK ETAP halaman 124 paragraf 22.1 harus dilakukan dengan dilengkapi penjelasan pada SAK ETAP halaman 124 paragraf 22.2 bahwa Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dibentuk sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Perihal penentuan signifikan dan tidak signifikan yang dilakukan oleh Sekolah TSK tidak dapat ditelusuri lebih lanjut hal ini dikarenakan perhitungan atas persentase tidak dapat dilakukan terkait dengan tidak diberitahukannya nominal atas piutang yang dimiliki, sehingga definisi signifikan dan tidak signifikan yang disajikan hanya bersifat subjektif sesuai dengan penyataan dari narasumber. Dengan demikian, saldo atas piutang disajikan secara bersih setelah dikurangi dengan piutang tidak tertagih, sehingga dampak yang ditimbulkan terkait saldo yang disajikan adalah sesuai dengan nilai wajar yang dimiliki dan dapat pula dilakukan

pemulihan atas kerugian penurunan nilai. Pengaturan atas kerugian penurunan nilai ini terdapat di dalam SAK ETAP halaman 129 paragraf 22.17 hingga paragraf 22.21. Metode yang dapat dijadikan acuan bilamana Sekolah TSK akan menerapkan penyisihan piutang tak tertagih, adalah metode penyisihan dimana dengan suatu estimasi yang dilakukan untuk perkiraan piutang tak tertagih dari semua penjualan kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi tersebut dimasukkan sebagai beban dan pengurangan tak langsung dalam piutang dagang (melalui suatu kenaikan dalam perkiraan penyisihan) dalam periode saat penjualan/pemberian jasa tersebut dicatat. Secara jurnal maka akan diperoleh pencatatan: Dr. Beban piutang tidak tertagih Cr. Penyisihan piutang tak tertagih Penjelasan atas estimasi yang dimasukkan sebagai beban dan pengurangan tak langsung dalam piutang, antara lain melalui jurnal: Dr. Penyisihan piutang tidak tertagih Cr. Piutang Beban piutang tidak tertagih akan disajikan dalam laporan aktivitas sementara penyisihan piutang tidak tertagih akan menjadi pengurang atas piutang dalam laporan posisi keuangan. Metode Penyisihan mencatat beban atas dasar estimasi dalam periode akuntansi saat penjualan kredit dilakukan. Dimana beban piutang tak tertagih dicatat dalam periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan pencocokkan yang tepat atas beban dan

pendapatan dan untuk mendapatkan nilai pencatatan yang tepat untuk piutang. Meskipun estimasi digunakan, persentase dari piutang yang tidak akan tertagih dapat diidentifikasikan dari transaksi pada masa lalu maupun kondisi pasar sekarang dan analisis atas saldo yang beredar sehingga nilai wajar atas piutang dapat disajikan. Penerapan dalam metode penghapusan dapat diterapkan pada saat piutang yang tidak tertagih tidak material karena metode penghapusan tidak mencocokkan biaya dengan pendapatan periode bersangkutan, ataupun menghasilkan piutang yang ditetapkan pada estimasi nilai yang dapat direalisasikan di laporan posisi keuangan, karena yang dicatat adalah kenyataan bukanlah estimasi. Berdasarkan pengakuan, pengukuran, dan pengukuran setelah pengakuan awal yang dilakukan,maka berdasarkan SAK ETAP halaman 21 paragraf 4.12 pada bagian (b) yang menyatakan bahwa Entitas mengungkapkan di neraca atau catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi berikut atau pos yang disajikan: (b) Jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya Penyajian dan pengungkapan: Dalam hal ini penyajian dan pengungkapan atas piutang adalah telah sesuai dengan pernyataan pada SAK ETAP. Pada PSAK Nomor. 45 (revisi 2010) pengaturan yang dilakukan adalah secara global dalam lingkup laporan posisi keuangan, tidak secara mendetail atas akun-akun yang terdapat di dalamnya. Dalam laporan posisi keuangan, piutang telah sesuai atau layak disajikan dan

diungkapkan sebagai bagian atas aset lancar. Adapun kriteria atas aset lancar berdasarkan SAK ETAP halaman 20 paragraf 4.6, Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika: (a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas; (b) Dimiliki untuk diperdagangkan (c) Diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau (d) Berupa kas dan setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelasaikan kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan Pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal serta penyajian dan pengungkapan yang dilakukan terhadap akun piutang adalah telah layak dengan standar akuntansi yang berlaku umum, baik berdasarkan PSAK No. 55, PSAK No.45 maupun berdasarkan SAK ETAP. Namun, Yayasan Sekolah TSK perlu memperhatikan atas signifikan penyisihan piutang tak tertagih yang dapat mempengaruhi saldo atas piutang. 3. Piutang hubungan istimewa Pengakuan: Piutang hubungan istimewa yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK berasal dari unit sekolah dengan yayasan yakni penggunaan dana sekolah oleh yayasan. Kondisi ini terjadi bilamana terdapatnya kekurangan dana yang dialami oleh yayasan untuk pelaksanaan operasionalnya dan dana tersebut nanti akan dikembalikan kepada pihak sekolah. Jumlah pengembalian sesuai dengan jumlah peminjaman yang dilakukan sehingga dapat dikatakan memenuhi standar yang berlaku. Pengakuan sebagai piutang

telah sesuai dengan kriteria yang diungkapkan pengakuan piutang pada halaman 68 hingga halaman 69 bab IV, adapun yang menjadi dasar acuan atas pihak yang memiliki hubungan istimewa, berdasarkan PSAK 7 (2010) definisi atas orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor a. orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama terhadap entitas pelapor; ii. iii. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor b. suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal berikut; i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya berelasi dengan entitas lain; ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya. iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a) vii. orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas) Jurnal yang dapat disajikan terkait dengan piutang hubungan istimewa, antara lain: Dr. Piutang hubungan istimewa Cr. Bank (kas) Piutang hubungan istimewa diakui sebagai syarat untuk memenuhi kriteria, dimana yayasan tidak boleh mendapatkan keuntungan dari operasional sekolah. Sehingga dana yang dipinjam perlu untuk dilakukan pegembalian. Pengukuran: Pengukuran yang digunakan terkait dengan akun piutang hubungan istimewa adalah berdasarkan pada nilai transaksi layaknya pengukuran pada piutang. Baik pada SAK ETAP maupun PSAK 7 (2010) hanya memberikan pedoman mengenai pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sehingga pengakuan dan pengukuran mengacu pada aturan yang mengatur tentang piutang, yakni PSAK No. 55 (revisi 2011). Pertimbangan atas analisa ini dilakukan karena nature yang dimiliki antara piutang dengan piutang hubungan istimewa adalah sejenis.

Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak adanya estimasi yang dilakukan seperti halnya piutang. Kesamaan nature yang dimiliki baik piutang maupun piutang hubungan istimewa sehingga perihal metode yang dapat digunakan pada pengukuran setelah pengakuan awal yakni metode penyisihan adalah sama. Perbedaan antara piutang dengan piutang hubungan istimewa adalah pada pengungkapan hubungan antar pihak yang terkait. Penyajian dan pengungkapan :Akun ini akan dieleminasi pada saat terjadi konsolidasi antara laporan keuangan yang dimiliki oleh unit sekolah dengan yayasan. Sesuai dengan SAK ETAP halaman 161 paragraf 28.6 yang menjelaskan mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa yang perlu diungkapkan adalah seperti transaksi pada bagian (c) yaitu Transaksi dimana entitas atau individu yang mengendalikan entitas pelapor menimbulkan beban secara langsung yang bukan ditanggung oleh entitas pelapor. Pernyataan ini dapat dijelaskan bahwa akun piutang hubungan istimewa akan timbul dalam laporan keuangan sekolah kesatuan sebagai entitas pelapor dan akan dieliminasi pada laporan konsolidasi. Pengunaan akun piutang hubungan istimewa digunakan dengan pertimbangan bahwa penyajian dan pengungkapan laporan keuangan berdasarkan pada PSAK 45 (revisi 2010) yang di dalamnya meliputi SAK ETAP sehingga penamaan terhadap akun tetap menggunakan kata hubungan istimewa bukanlah berelasi seperti yang terdapat dalam PSAK 55 (2011) dan PSAK 7 (revisi 2010). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, serta penyajian dan pengungkapan yang dilakukan terhadap akun piutang hubungan istimewa dalam laporan posisi keuangan adalah sesuai.

Adapun akun yang dapat direkomendasikan selanjutnya kepada pihak adalah hutang hubungan istimewa, akun ini perlu untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk disajikan dan diungkapan dalam laporan keuangan Sekolah TSK. Penyajian dan pengungkapan atas piutang hubungan istimewa dikarenakan terdapat transaksi penggunaan dana sekolah oleh yayasan. Sementara, terkait penggunaan dana yayasan oleh pihak sekolah belum dilakukan baik penyajian maupun pengungkapan dalam laporan keuangan. Agar dapat diperoleh informasi yang diperlukan tentang transaksi dan saldonya untuk memahami dampak potensial tersebut terhadap laporan keuangan, terutama laporan keuangan sekolah TSK. Pemberian informasi secara rinci sangatlah diperlukan dengan adanya kedua akun tersebut baik piutang maupun hutang hubungan istimewa akan diperoleh informasi secara jelas mengenai porsi atas aset dan kewajiban yang dimiliki pihak sekolah dalam penyajian dan pengungkapan hubungan istimewa dengan pihak terkait. Fungsi lain yang terpenuhi adalah sekolah tidak menjadi sarana bagi yayasan untuk melakukan pengalihan dana yang dampak pada kamuflase pengalokasian dana. 4. Beban dibayar dimuka Pengakuan: Pengakuan atas beban dibayar dimuka sebagai aset dilaksanakan berdasarkan tingkatan penyelesaian seiring berkurangnya masa manfaat yang dimiliki. Beban dibayar dimuka dalam Yayasan Sekolah TSK digunakan untuk transaksi seperti pembayaran asuransi atas karyawan. Pengakuan atas beban dibayar di muka sebagai aset adalah sesuai dengan prinsip konservatisme. Jurnal yang terjadi antara lain: Dr. Asuransi dibayar di muka Cr. Bank (kas)

Dr. Beban asuransi dan kesehatan Cr. Asuransi dibayar di muka Pada saat realisasi penyelesaian atas beban dibayar di muka (asuransi dibayar di muka) diakui maka pada saat bersamaan pula beban asuransi dibayar di muka diakui dalam laporan aktivitas. Beban asuransi dibayar di muka dalam laporan aktivitas Yayasan Sekolah TSK disajikan sebagai beban asuransi dan kesehatan. Pengukuran: Pengukuran yang dilakukan adalah berdasarkan jumlah premi asuransi yang dibayarkan oleh pihak sekolah. Peneltian atas pengukuran telah sesuai atau tidak dapat dilihat berdasarkan premi yang terdapat di dalam polis asuransi serta terkait dengan pengukuran terhadap waktu maka dapat dilihat berdasarkan jatuh tempo polis asuransi tersebut. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dapat dilakukan pada beban dibayar di muka karena tidak terdapat basis penilaian yang menyertainya. Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan sebagai aset didasarkan pada kondisi akan diperolehnya manfaat ekonomi pada masa mendatang sesuai dengan yang diungkapkan dalam SAK ETAP halaman 12 paragraf 2.34. Terkait dengan penyajian dan pengungkapan yang dilakukan dalam laporan posisi keuangan, sebaiknya akun uang muka yang menjabarkan tentang pembayaran asuransi pada awal periode ini dinamai dengan akun beban dibayar di muka atau asuransi dibayar di muka. Pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, serta penyajian dan pengungkapan yang dilakukan telah layak dengan standar. Namun perihal konsistensi penamaan akun baik pada laporan posisi keuangan maupun pada catatan atas laporan keuangan perlu diperhatikan.

5. Pendapatan yang masih harus diterima Pendapatan yang masih harus diterima yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK adalah berupa uang sekolah yang masih harus diterima. Pengakuan: Pengakuan yang terjadi atas pendapatan yang masih harus diterima yaitu: Dr. Uang sekolah yang masih harus diterima Cr. Penerimaan uang sekolah Dr. Penerimaan uang sekolah Cr. Bank (kas) Pencatatan jurnal secara demikian, menjadi tidak sesuai dikarenakan terdapat penutupan akun penerimaan uang sekolah. Dimana penerimaan uang sekolah merupakan pendapatan yang seharusnya tidak dieliminasi. Adapun koreksi terhadap pencatatan jurnal seharusnya adalah mengeliminasi akun akrual yaitu uang sekolah yang masih harus diterima. Sehingga pencatatan jurnal menjadi: Dr. Uang sekolah yang masih harus diterima Cr. Penerimaan uang sekolah Dr. Bank (kas) Cr. Uang sekolah yang masih harus diterima Pengakuan melalui pencatatan jurnal yang tidak tepat akan berdampak terhadap pengukuran, penyajian,dan pengungkapan yang dimiliki menjadi tidak wajar. Penerimaan uang sekolah akan menjadi berkurang sehingga berdampak pada laporan aktivitas yakni

pendapatan akademik. Terkait semua penerimaan sekolah akan disajikan dan diungkapkan pada bagian pendapatan sebagai pendapatan akademik. Selain itu, kesalahan jurnal terkait dengan pengakuan akan pula berdampak terhadap saldo akun kas dan setara kas, serta uang sekolah yang masih harus diterima pada laporan posisi keuangan. Pengukuran: Pengukuran dilaksanakan berdasarkan estimasi atas akun terkait. Estimasi berdasarkan pada jumlah siswa/i yang harus membayar uang sekolah. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terhadap akun pendapatan yang masih harus diterima. Pendapatan yang masih harus diterima tidak sama dengan piutang, perbedaan terletak dimana piutang berdasarkan pada tunggakan atas pembayaran uang sekolah, namun perihal pendapatan yang masih harus diterima merupakan pembayaran atas uang sekolah yang telah diterima oleh pihak bank, namun bank belum memberikan softcopy rincian atas siswa/i yang telah melakukan pembayaran. Sehingga dibuatlah jurnal akrual dengan akun pendapatan yang masih harus diterima. Saldo pendapatan yang masih harus diterima yang terdapat pada laporan posisi keuangan merupakan pendapatan yang masih harus diterima yang hingga periode tutup buku, belum mendapatkan detail informasi dari pihak bank. Namun, saldo kas yang dimiliki di bank telah bertambah, hanya pelaporan atas detail informasi yang tertunda. Sebagai ilustrasi: Jatuh tempo pembayaran uang sekolah adalah pada tanggal 10 bulan berjalan, orang tua siswa/i akan melakukan pembayaran uang sekolah melalui bank, pada tanggal 10 saat pembayaran terjadi saldo kas yang dimiliki di bank akan bertambah sementara tanggal 10 bank belum dapat memberikan rincian atas pembayaran yang terjadi. Namun, pada saat bersamaan pihak sekolah harus mengakui besarnya pendapatan

yang terjadi sehingga pada tanggal 10 pihak sekolah membuat jurnal akrual sebagai pengakuan. Pada akhirnya akan menimbulkan akun pendapatan yang masih harus diterima pada bagian neraca di laporan posisi keuangan. Penundaan penyampaian informasi dikarenakan jam operasional bank yang lebih singkat daripada jam operasional sekolah sehingga pelaporan akan dilakukan pada hari setelahnya. Bilamana hingga akhir periode berjalan ada bagian atas detail informasi tidak diterima maka pengakuan akan menjadi piutang. Dr. Piutang usaha Cr. Uang sekolah yang masih harus diterima Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan yang dilakukan telah sesuai dengan diklasifikasikan sebagai bagian atas aset lancar dalam laporan posisi keuangan. Namun, terkait dengan nominal tidak layak. Pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal serta penyajian dan pengungkapan perlu untuk dilihat lebih lanjut karena terdapat kesalahan penjurnalan yang dilakukan sehingga menjadi tidak wajar. 6. Setoran yang masih harus diterima Merupakan pendapatan yang ditangguhkan atas penerimaan dari kegiatan UKS/UKGS. Perlakuan akuntansi yang dimiliki sama seperti pendapatan yang masih harus diterima. Pendapatan ini pasti diterima oleh pihak sekolah dengan jumlah yang andal. Penangguhan terjadi dikarenakan periode pelaporan antara pihak sekolah dengan UKS/UKGS tidak sama. Di saat pihak sekolah harus menyajikan dan mengungkapkan laporan keuangan yang dimiliki, unit UKS/UKGS belum selesai memberikan pelaporan

secara detail layaknya pendapatan yang msih harus diterima, belum disajikan secara rinci hanya jumlah keseluruhan atas pendapatan yang diberikan. UKS dan UKGS menjalankan kegiatan operasional melalui pengajuan dana kepada tata usaha pusat, realisasi pemberian dana yang dilakukan oleh tata usaha pusat adalah dengan penggunaan saldo atas dana UKS maupun UKGS. Akun yang digunakan adalah hutang dana, tata usaha pusat selaku pengumpul atas dana UKS maupun UKGS ini diasumsikan memiliki hutang dana dalam rangka realisasi operasional UKS maupun UKGS bagi para siswa/i. Sehingga untuk para siswa/i dalam menggunakan fasilitas UKS maupun UKGS adalah tidak dipungut bayaran karena telah termasuk dalam pembayaran uang sekolah. Pengakuan: Pengakuan setoran yang masih harus diterima didasarkan pada periode terjadinya transaksi. Pada saat periode pelaporan dan secara real telah dilakukan penerimaan maka pengakuan atas setoran yang masih harus diterima ditutup dan menjadi kas. Pengakuan yang dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi berbasis kas. Rincian atas penjurnalan terkait dengan hutang dana akan diberikan di bawah ini pada bagian kewajiban. Adapun jurnal yang dapat dijadikan dasar sehingga setoran yang masih harus diterima menjadi bagian atas aset lancar karena pada akhirnya akan menambah saldo kas, berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap sifat dari akun setoran yang masih harus diterima maka akan diperoleh jurnal: Dr. Setoran yang masih harus diterima Cr. Pendapatan Saat penerimaan terjadi maka: Dr. Bank (kas)

Cr. Setoran yang masih harus diterima Bersumber pada pengakuan atas setoran yang masih harus diterima maka terdapat pula pengakuan atas pendapatan. Pendapatan atas setoran akan diakui sebagai pendapatan setoran pada laporan aktivitas. Pengukuran: Pengukuran dilakukan berdasarkan nota yang diberikan kepada pihak sekolah. Atas penerimaan yang diperoleh dari kegiatan operasional yang dilaksanakan. Akun setoran yang masih harus diterima merupakan akun akrual dikarena pada saat penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK belum terdapat pelaporan secara rinci serta penyetoran uang kepada pihak sekolah dari UKS dan UKGS. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan pada akun setoran yang masih harus diterima karena tidak ada basis penilaian yang menyertai. Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan yang dilakukan terhadap akun setoran yang masih harus diterima dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai aset lancar sesuai dengan analisa yang dilakukan, sementara pada laporan aktivitas akan disajikan dan diungkapkan sebagai pendapatan setoran. Namun, perihal pengungkapan atas catatan laporan keuangan tidak diungkapkan. Pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, serta penyajian dan pengungkapan yang dilakukan berkenaan dengan akun setoran yang masih harus diterima adalah layak berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum. 7. Rekening Koran Rekening koran yang merupakan laporan mutasi atas transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran yang dilakukan oleh pihak sekolah melalui bank. Rekening koran

digunakan untuk melakukan rekonsiliasi kas yang dilakukan oleh pihak sekolah sehingga saldo bank akan sama dengan saldo pembukuan, akun yang terkait adalah kas. Sehingga seharusnya dalam klasifikasi aset lancar, akun rekening koran tidak disajikan dan diungkapkan secara terpisah dari kas dan setara kas, karena hasil atas rekonsiliasi rekening koran akan dimasukan ke dalam saldo kas. Penyajian dan pengungkapan: Dengan adanya penyajian dan pengungkapan yang terpisah maka dapat menimbulkan multitafsir atas saldo kas yang dimiliki. Pengguna laporan keuangan akan berasumsi bahwa rekonsiliasi atas kas dalam rekening koran adalah terpisah dari akun kas dan setara kas. 8. Aset tidak berwujud (Piranti lunak /software) Pengakuan: Atas aset tidak berwujud seperti yang dinyatakan dalam SAK ETAP halaman 76 paragraf 16.2 yang menyatakan bahwa Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. Suatu aset dapat diidentifikasikan jika: (a) dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau terbagi dari entitas dan dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau kewajiban secara individual atau secara bersama; atau (b) muncul dari hak kontraktual atau hak hukumnya lainnya, terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari entitas atau dari hak dan kewajiban lainnya Berdasarkan SAK ETAP halaman 76 paragraf 16.4 menyatakan bahwa Entitas harus menerapkan kriteria pengakuan dalam paragraf 2.24 untuk mengakui aset tidak berwujud. Oleh karena itu, aset tidak berwujud diakui jika:

(a) kemungkinan entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut; dan (b) biaya perolehan aset atau nilai aset tersebut dapat diukur dengan andal Dengan berdasarkan pada kriteria pengakuan yang diungkapkan dalam SAK ETAP serta analisa yang dilakukan terhadap kondisi aktual yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK, maka piranti lunak yang dimiliki dapat diakui sebagai aset tidak berwujud yang dapat diakui sebesar harga perolehan. Dengan pencatatan jurnal sebagai berikut: Dr. Piranti lunak-software MYOB Cr. Bank (kas) Pengukuran: Pengukuran yang dapat dilakukan adalah berdasarkan biaya perolehan atas aset tidak berwujud, sesuai dengan SAK ETAP halaman 77 paragraf 16.9 yang menyatakan Biaya perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah terdiri dari: (a) harga beli, termasuk bea impor dan pajak yang sifatnya tidak dapat dikreditkan, setelah diskon dan potongan dagang; dan (b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Dengan melihat klasifikasi atas biaya yang disertakan di dalam biaya perolehan aset tidak berwujud oleh Yayasan Sekolah TSK, dimana biaya-biaya yang terkait langsung dengan produksi piranti lunak yang unik dan dapat diidentifikasikan serta dikendalikan oleh yayasan dan kemungkinan besar akan memberikan manfaat ekonomi yang melebihi biayanya dalam jangka waktu lebih dari satu tahun diakui sebagai aset tidak berwujud. Sementara terkait dengan biaya-biaya yang di luar dari klasifikasi biaya yang telah

disebutkan di atas tidak dijadikan sebagai bagian atas aset tidak berwujud (tidak dikapitalisasi) dan diberlakukan sebagai beban, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Pengakuan sebagai beban diakui dalam laporan aktivitas sebagai beban pengembangan dan beban pemeliharaan. Pengakuan sebagai beban dapat mengacu pada halaman 112 dan halaman 113. Dengan demikian, atas segi pengukuran yang dilakukan adalah telah layak dengan kriteria yang berlaku dalam standar akuntansi yang berlaku umum. Pengukuran setelah pengakuan awal: Pengukuran setelah pengakuan awal yang diterapkan adalah terkait dengan penilaian atas aset tidak berwujud melalui penyusutan (amortisasi) serta metode penyusutan yang digunakan. Berdasarkan SAK ETAP halaman 79 paragraf 16.18 menyatakan Untuk tujuan SAK ETAP, semua aset tidak berwujud dianggap mempunyai umur manfaat yang terbatas. Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak hukum tersebut, tetapi mungkin lebih pendek tergantung pada lamanya periode ekspektasi pengunaan aset tersebut. Jika hak kontraktual atau hak hukum lainnya untuk masa yang terbatas dapat diperbarui, maka umur manfaat aset tidak berwujud harus termasuk periode yang diperbarui hanya jika terdapat bukti yang mendukung pembaruan oleh entitas tanpa biaya yang signifikan. Piranti lunak yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK memiliki umur manfaat selama 3 tahun sejak periode perolehannya pada tahun 2007. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan nilai residu yang nol. Penyusutan dilakukan selama umur manfaat yang dimiliki oleh piranti lunak sebagai aset tidak berwujud, sehingga menjadi beban penyusutan pada laporan aktivitas. Terkait metode penyusutan yang digunakan sesuai

dengan SAK ETAP halaman 80 paragraf 16.21 yang menyatakan bahwa Amortisasi dimulai ketika aset siap digunakan, yaitu aset tersebut berada di lokasi dan kondisi yang dibutuhkan untuk mampu beroperasi sesuai dengan keinginan manajemen. Amortisasi dihentikan ketika aset dihentikan-pengakuaanya. Entitas harus memilih metode amortisasi yang mencerminkan pola pemanfaatan aset di masa mendatang. Jika entitas tidak dapat menetapkan pola yang andal, maka entitas harus menggunakan metode garis lurus. Dengan demikian, penilaian (pengukuran lanjutan) yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK terkait dengan penyusutan yang dilakukan adalah telah layak dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Jurnal yang dimiliki terkait dengan pengukuran setelah pengakuan awal, antara lain: Dr. Beban penyusutan Cr. Akumulasi penyusutan Penyajian dan pengungkapan: berdasarkan pada SAK ETAP halaman 81 paragraf 16.26 menyatakan bahwa Entitas harus mengungkapan hal-hal berikut untuk setiap kelompok aset tidak berwujud: (a) umur manfaat atau tarif amortisasi yang digunakan; (b) metode amortisasi yang digunakan; (c)jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi pada awal dan akhir periode; (d) unsur pada laporan laba rugi yang di dalamnya terdapat amortisasi aset tidak berwujud; (e) rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan penambahan, pelepasan, amortisasi, dan perubahan lainnya secara terpisah.

Pada dasarnya penyajian dan pengungkapan yang diberikan telah memadai, namun karena analisa penelitian yang dilakukan terhadap Yayasan Sekolah TSK adalah laporan keuangan tahun 2011 maka pada laporan posisi keuangan bagian aset, keberadaan aset tidak berwujud ini tidak lagi disajikan dan diungkapkan seiring dengan berakhirnya masa manfaat yang dimiliki pada tahun sebelumnya, yakni 2010. Untuk memperjelas dasar analisa yang dilakukan maka dapat mengacu kepada SAK ETAP halaman 81 paragraf 16.25 yang menyatakan bahwa Entitas harus menghentikan pengakuan aset tidak berwujud, dan mengakui keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi jika aset tidak berwujud: (a) dilepaskan; atau (b) ketika tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya dan pelepasannya. Sehingga beban penyusutan yang diakui dan disajikan dalam laporan aktivitas tidak bersumber pada penyusutan atas aset tidak berwujud. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pada saat aset dihentikan pengakuannya maka aset tidak lagi disajikan dan diungkapkan dalam laporan posisi keuangan, seiring dengan hal tersebut maka beban penyusutan dan akumulasi penyusutan tidak disajikan dan diungkapkan baik dalam laporan aktivitas terkait beban penyusutan maupun dalam laporan posisi keuangan terkait akumulasi penyusutan sebagai pengurang untuk hasil neto atas aset. Beban penyusutan bersumber dari penyusutan aset tetap. Pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, serta penyajian dan pengungkapan yang dilakukan terkait dengan akun aset tidak berwujud yakni piranti lunak-software MYOB adalah layak dengan standar yang berlaku.

9. Aset tetap SAK ETAP halaman 68 paragraf 15.4 menyatakan bahwa Entitas harus menerapkan kriteria pengakuan dalam paragraf 2.24 dalam menentukan pengakuan aset tetap. Oleh karena itu, entitas harus mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika: (a) Kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas, dan (b) Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Pengakuan: Pengakuan atas aset tetap sebagai bagian atas aset dapat didukung dengan penjelasan yang dapat diberikan atas aset tetap yang dimiliki oleh Sekolah TSK, yakni selain tanah dan bangunan seperti yang dinyatakan dalam halaman 45, dengan adanya manfaat ekonomi yang dapat diperoleh pada masa depan, dimana aset tetap yang dimiliki diperuntukan bagi kegiatan operasional Yayasan Sekolah TSK sehingga akan memberikan umpan balik berupa manfaat baik manfaat keuangan maupun non keuangan. Misalnya, dengan menggunakan komputer yang merupakan salah satu aset tetap yang dimiliki oleh Sekolah TSK sebagai sarana belajar mengajar yang dilakukan, maka akan diperoleh manfaat ekonomi yaitu berupa pembayaran uang laboratorium komputer dari orang tua siswa/i kepada pihak sekolah. Sekaligus termasuk dalam uang sekolah. Terkait perolehan manfaat ekonomi pada masa mendatang yaitu diperolehnya pendapatan laboratorium yang diakui dan disajikan pada laporan aktivitas. Pembelajaran komputer termasuk dalam kurikulum tambahan yang dimiliki oleh Sekolah TSK. Pencatatan jurnal yang dimiliki terkait pengakuan aset tetap, yaitu: Dr. Inventaris-komputer

Cr. Bank (kas) Pengukuran: Penjelasan bagian (b) terkait dengan keandalan pengukuran dapat dilakukan melalui penelusuran atas biaya perolehan maupun dokumen-dokumen pendukung lainnya yang mensertakan nilai nominal aset terkait. Sehingga aset tetap dapat disajikan sesuai dengan biaya perolehannya. Biaya perolehan diatur dalam SAK ETAP halaman 68 paragraf 15.6 yang menjelaskan tentang Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar biaya perolehan. Dimana unsur-unsur atas biaya perolehan tersebut terdapat di dalam SAK ETAP halaman 69 paragraf 15.7, Biaya perolehan aset tetap meliputi: (a) Harga beli, termasuk biaya hukum dan broker, bea impor, dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan, setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lainnya; (b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen; (istilah manajemen diilustrasikan sebagai pihak Yayasan) (c) Estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya restorisasi lokasi. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu bukan untuk menghasilkan persediaan. Kriteria yang telah diungkapkan di atas telah dipenuhi oleh Yayasan Sekolah TSK dimana aset tetap diukur dan diakui sebesar biaya perolehan, dimana biaya perolehan tersebut mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.

Pengukuran setelah pengakuan awal: Penyusutan serta penilaian kembali atau dengan istilah revaluasi, dilakukan oleh Yayasan Sekolah TSK guna memenuhi kriteria pengukuran lanjutan atau penilaian. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab III mengenai kondisi aktual yang terjadi pada Yayasan Sekolah TSK terkait dengan penyusutan dan revaluasi aset tetap. Dimana revaluasi yang dilakukan adalah untuk memenuhi kriteria pengakuan akumulasi kerugian penurunan nilai, sehingga dilakukan penilaian kembali. Sementara terkait dengan penilaian kembali yang menghasilkan peningkatan nilai sehingga diperoleh keuntungan tidaklah diterapkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan pada SAK ETAP halaman 71 paragraf 15.14 yang menyatakan bahwa Entitas harus mengukur seluruh aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Entitas harus mengakui biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-hari (cost of day-to-day servicing) dari aset tetap sebagai beban dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Sementara pada SAK ETAP halaman 71 paragraf 15.15 menerangkan tentang tidak diperbolehkannya penilaian kembali atau revaluasi aset tetap, serta selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap diakui dalam ekuitas dengan nama surplus revaluasi aset tetap. Bilamana metode yang diterapkan adalah metode eliminasi. Dengan mengeliminasi akumulasi penyusutan aset tetap kemudian nilai revaluasi dihitung serta saldo surplus revaluasi aset tetap disajikan dan diungkapkan dalam ekuitas. Biaya-biaya yang di luar biaya perolehan sama halnya seperti aset tidak berwujud disajikan dan diungkapkan sebagai beban pengembangan dan beban pemeliharaan pada laporan aktivitas, hal ini berarti tidak dikapitalisasi sebagai aset. Jurnal yang dimiliki antara lain: Dr. Beban pengembangan-komputer

Cr. Bank (kas) Adapun terkait dengan beban penyusutan diakui dan disajikan pula sebagai komponen atas laporan aktivitas. Aset tetap yang dikapitalisasi yang dimiliki oleh Sekolah TSK selain tanah dan bangunan sesuai dengan pernyataan halaman 45, dapat disusutkan dengan perlakuan jurnal seperti: (tanah tidak disusutkan) Dr. Beban penyusutan Cr. Akumulasi penyusutan Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan atas beban penyusutan disajikan dan diungkapkan dalam laporan aktivitas pada pembahasan halaman 112 dan halaman 113, sementara akumulasi penyusutan disajikan dan diungkapkan sebagai pengurang atas nilai aset tetap untuk memperoleh nilai wajar atas nilai buku aset tetap yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan posisi keuangan. IV.2. Liabilitas Berdasarkan SAK ETAP halaman 12 paragraf 2.35 menyatakan bahwa Kewajiban diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. 1. Hutang pajak Pengakuan: Berasal dari pemotongan atas PPh 21. Terkait dengan pengakuan dan pengukuran seperti yang tertera dalam SAK ETAP halaman 147 paragraf 24.3 yang menyatakan bahwa Entitas harus mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut, entitas harus mengakui

kelebihan tersebut sebagai aset. Sebagai rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan kriteria tersebut bilamana terdapat kelebihan maka kelebihan tersebut diakui sebagai aset, sehingga akan memungkinkan bagi Yayasan Sekolah TSK untuk menambahkan akun piutang pajak pada laporan posisi keuangan yang dimiliki. Jurnal terkait dengan pengakuan atas hutang pajak, yaitu: Dr. Beban gaji Cr. Hutang pajak Cr. Bank (kas) Pengakuan atas hutang pajak adalah bersamaan dengan pengakuan atas beban gaji, baik beban gaji atas karyawan tetap maupun karywan tidak tetap. Pembahasan terkait beban gaji seperti yang diakui dan disajikan dalam halaman 114. Pengukuran: Pengukuran yang dimiliki terkait dengan hutang pajak yakni PPh 21 adalah atas dasar penghasilan kena pajak yang dikalikan dengan tarif pajak pada pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dapat dilakukan terhadap akun hutang pajak karena tidak ada basis penilaian yang mennyertai. Penyajian dan pengungkapan: Untuk sisi pengungkapan SAK ETAP halaman 147 paragraf 24.4 menyatakan bahwa Entitas harus mengungkapan secara terpisah komponen-komponen utama beban pajak penghasilan. Penyajian yang dilakukan dalam laporan keuangan adalah pada bagian liabilitas dengan akun hutang pajak. Hutang pajak disajikan dan diungkapkan pada bagian liabilitas secara keseluruhan dalam pengertian meliputi pemotongan gaji atas karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap, namun sekilas membahas mengenai penyajian dan pengungkapan yang dilakukan atas beban gaji

pada laporan aktivitas disajikan dan diungkapkan secara terpisah atas akun beban gaji karywan tetap dan beban gaji karyawan tidak tetap. Selain itu, hutang pajak ini menjadi liabilitas yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK selaku pemotong PPh 21 atas gaji yang diberikan kepada karyawannya. Sehingga disimpulkan bahwa hutang pajak disajikan dan diungkapkan sebagai bukti atas pengakuan dan pengukuran pajak penghasilan yakni PPh 21. Baik pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal serta pengungkapan dan penyajian yang dilakukan oleh Yayasan Sekolah TSK terkait hutang gaji adalah layak dengan kriteria, dimana secara terpisah terdapat akun hutang pajak sebagai bagian atas kewajiban dalam laporan posisi keuangan. 2. Biaya yang masih harus dibayar Pada dasarnya biaya yang masih harus dibayar adalah sama dengan hutang usaha. Pengakuan: Pengakuan atas biaya yang masih harus dibayar atau hutang usaha, dapat dilihat melalui jurnal yang disajikan sebagai ilustrasi atas pembelian aset operasional secara kredit: Dr. Aset (komputer/ac/ Kendaraan) Cr. Hutang usaha Pengukuran: Berdasarkan pada jurnal pengakuan yang telah disebutkan di atas serta pada halaman 48, maka pengukuran yang tepat dilakukan terhadap piutang adalah berdasarkan pada nilai transaksi yang menyebabkan penyelesaian yang dibutuhkan kepada pihak terkait lainnya pada masa mendatang.

Pengukuran setelah pengakuan awal: Seperti yang telah diungkapkan pada halaman 48 adalah tidak dapat diterapkan karena tidak terdapat basis penilaian yang menyertai terhadap akun biaya yang masih harus dibayar atau hutang usaha. Penyajian dan pengungkapan: Dalam laporan posisi keuangan hutang usaha disajikan pada bagian liabilitas. Pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, serta penyajian dan pengungkapan yang dilakukan terhadap akun terkait adalah layak dengan standar akuntansi yang berlaku umum. 3. Uang sekolah diterima di muka Pengakuan: Pada dasar dapat diakui sebagai pendapatan seperti yang telah diungkapkan dengan kriteria pengakuan pendapatan yang telah diungkapkan dalam laporan aktivitas. Pengakuan dapat ditelusuri melalui jurnal yang disajikan yaitu: Dr. Bank (kas) Cr. Uang sekolah diterima di muka Dr. Uang sekolah diterima di muka Cr. Uang sekolah Cr. Dana sosial Cr. Dana OSIS Cr. Dana UKS/UKGS Pengakuan uang sekolah diakui pula bersamaan dengan terealisasinya penyelesaian liabilitas uang sekolah diterima di muka oleh pihak sekolah, pengakuan atas uang sekolah akan diakui dan disajikan di dalam laporan aktivitas sebgai pendapatan akademik. Serta terdapat pula pengakuan atas hutang dana.

Pengukuran: Pengukuran yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pembayaran pada periode akademik atau semester yang akan datang.kesepakatan atas pembayaran uang sekolah menjadi dasar nilai transaksi. Pengukuran yang dapat dilakukan berdasarkan dengan metode pengakuan pendapatan percentage of completion Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dapat dilakukan karena tidak ada basis penilaian yang diterapkan terkait akun uang sekolah diterima di muka. Penyajian dan pengungkapan: Ada pun terkait dengan penyajian dan pengungkapan yang dilakukan terhadap akun tersebut adalah setelah berkurang hingga berakhirnya waktu dan tingkat penyelesaian yang dilakukan oleh pihak sekolah (pemenuhan kewajiban oleh pihak sekolah) maka saldo atas uang sekolah diterima di muka akan diakui sebagai pendapatan dan disajikan dalam laporan aktivitas, yakni pendapatan akademik (berasal dari kegiatan akademik yaitu belajar mengajar). Penyajian dan pengungkapan tidak lagi dalam laporan posisi keuangan. Kondisi ini serupa dengan beban yang dibayar di muka. Penyajian dan pengungkapan akun uang sekolah diterima di muka yang terdapat dalam laporan posisi keuangan yakni merupakan akun yang belum tereliminasi, hal ini dikarenakan penyelesaian atas kewajiban yang dimiliki oleh pihak sekolah belumlah selesai. Namun, konsistensi penamaan akun pun perlu diperhatikan agar tidak terdapat kerancuan, pada laporan posisi keuangan disajikan sebagai uang sekolah diterima di muka, sementara terkait dengan catatan atas laporan keuangan, diungkapkan sebagai pendapatan diterima di muka. 4. Hutang titipan Pengakuan: Seperti yang telah dijelaskan mengenai definisi serta jurnal atas akun terkait yakni hutang titipan:

Dr. Beban gaji Cr. Bank (kas) Cr. Hutang titipan Dr. Hutang titipan Cr. Bank (kas) Pengakuan yang seharusnya dilakukan adalah: Dr. Beban pesangon dan pensiun Cr. Hutang titipan-program iuran pasti Cr. Bank (kas) Pengakuan hutang titipan memberikan pengakuan sebagai beban pesangon dan pensiun. Berdasarkan definisi dan pengakuan yang dijabarkan pada halaman 50, maka dapat dilakukan analisis bahwa hutang titipan yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK dapat diakui sebagai program iuran pasti dalam kaitan dengan imbalan kerja, berdasarkan PSAK 24 (revisi 2010) halaman 13 paragraf 25 menyatakan bahwa Program imbalan pascakerja dapat diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, bergantung pada substansi ekonomis dari setiap program tersebut. Dalam program iuran pasti: (a) kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif entitas terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran pada entitas (dana) terpisah. Jadi, jumlah imbalan pascakerja yang diterima pekerja ditentukan berdasarkan jumlah iuran yang dibayarkan entitas (dan mungkin juga oleh pekerja) kepada program imbalan pascakerja atau perusahaan asuransi, ditambah dengan hasil investasi iuran tersebut; dan