MENGENAL USAHA CALON NASABAH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan

KERANGKA PEMIKIRAN III.

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

kemudian hari bagi bank dalam arti luas;

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

Modal merupakan barang ekonomi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa Modal pada usahatani mencakup semua barang-barang yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan BMT BIMA. Peranan BMT sebagai lembaga keuangan tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MUHAMMAD FEBRI YOGA PURNOMO

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

Peranan Modal dalam Produksi Pertanian. TIK : Mahasiswa dapat memahami peranan modal dalam produksi pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara. kita diperlukan adanya pembangunan ekonomi yang seimbang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT (KLASIK) Character

Banking Supervision School. Analisa Kredit PerBankan

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

BAB I PENDAHULUAN. dan diperhadapkan dengan sumber pendapatan yang tidak mencukupi

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran. Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia sangat bergantung

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB IX MANAJEMEN PIUTANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negeri yang

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

Tinjauan Pemberian Kredit Guna Bhakti (KGB) Dengan Menggunakan Analisis 5c Pada Bank Bjb Kantor Cabang Tamansari Bandung

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

I. PENDAHULUAN. peranan sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895 merupakan salah satu bank yang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian baik untuk negara ataupun daerah. Peran penting UKM tersebut telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengertian kredit berkembang lebihluas lagi seperti berikut ini :

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Dalam kehidupan masyarakat dapat dilihat bahwa aktifitas manusia dalam

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam hal penyediaan dana. Bank dalam bahasa itali adalah banca yang

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

PENEMPATAN DANA BANK

DAFTAR TABEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah dan mengalami kemajuan yang cukup pesat adalah. bidang ekonomi. Dalam perekenomian salah satu bidang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN I.1

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

Transkripsi:

MENGENAL USAHA CALON NASABAH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

Mengenal Usaha Nasabah USAHA PERTANIAN KUR Usaha Pertanian adalah pelayanan KUR untuk usaha pertanian on farm / cocok tanam (bukan perdagangan komoditas hasil pertanian)

Usaha Pertanian (1/5) SUB SEKTOR USAHA PERTANIAN Sub sektor tanaman pangan. Sub sektor perkebunan. Sub sektor holtikultura. Sub sektor kehutanan. Sub sektor peternakan. Sub sektor perikanan

Usaha Pertanian (2/5) Teknik Produksi dan Penggadaan Barang Proses Usaha (Objek Tumbuh-tumbuhan) Persiapan Lahan Pembibitan Penanaman Pemeliharaan Panen (Petik) Pasca Panen 1 2 3 4 5 6

Usaha Pertanian (3/5) KEKERINGAN BIBIT TIDAK UNGGUL HAMA DAN PENYAKIT KERACUNAN RESIKO USAHA PENTING!!! HAMA (BABI, ULAT, KUPU- KUPU,DLL) MUSIM YANG TIDAK MENENTU BENCANA ALAM (BANJIR, BADAI, KERAMBA HANYUT) PENYAKIT (VIRUS, PROZOA, BAKTERI, PARASIT, JAMUR)

Usaha Pertanian (4/5) PERINCIAN PEMBIAYAAN MODAL INVESTASI TEMPAT USAHA PERALATAN SARANA TRANSPORTASI MODAL KERJA BIAYA PRODUKSI BIAYA DISTRIBUSI

Usaha Pertanian (5/5) HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) Per panen Biaya modal kerja (input) Penyusutan aktiva tetap Harga pokok penjualan Per unit produksi (bh/kg/liter/dll) Hpp / panen Jumlah produksi / panen Harga pokok penjualan (a/b) =. =. (+) =. = = = 7

Prinsip Dasar Analisa Kredit (1/2) Robert H. Hale, 1989, Prinsip Dasar Analisa Kredit (1/2) Karakter dari debitur harus menjadi pertimbangan utama. Kualitas lebih penting dari pada kuantitas. Harus melakukan antisipasi, bukan reaksi. Lebih baik capek sedikit di masa awal dari pada saat kredit menjadi macet. Bad loans are made in good times Tidak terdapat konflik kepentingan. Agunan bukanlah pengganti karakter dan atau pembayaran. 8

Prinsip Dasar Analisa Kredit (2/2) Robert H. Hale, 1989, Prinsip Dasar Analisa Kredit (2/2) Jangan memberi kredit pada usaha yg tidak dipahami oleh petugas Ingat jangan hanya GBT. Letakkan bank pada prioritas pertama. Prinsipnya adalah kita bekerja untuk Bank bukan untuk debitur Ingat dasar-dasar pelayanan nasabah, tetap harus dipergunakan dengan baik. 9

Prinsip Analisa 5 C (1/6) Character Penilaian atas karakter, integritas, kejujuran dan itikad baik dari debitur bersangkutan. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek manajemen & legal Capacity Penilaian atas kemampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya atas modal sendiri. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek keuangan Capital Penilaian atas kemampuan debitur menjalankan usahanya sehingga menghasilkan laba yang optimal. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek keuangan, pemasaran, teknis produksi, dan aspek terkait lainnya. Condition Penilaian atas hal-2 yang berada di luar kontrol debitur seperti prospek sektor ekonomi, persaingan, pengaruh tingkat suku bunga, kondisi politik, bencana alam, dll. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek lingkungan bisnis dan industri. Collateral Penilaian atas jaminan yang diserahkan oleh debitur, baik jaminan perorangan maupun jaminan kebendaan. Character Capital Capacity Condition Collateral 10

Prinsip Analisa 5 C (2/6) CHARACTER (ANALISIS WATAK) Analisis watak bertujuan untuk mendapatkan gambaran akan kemauan membayar pemohon. Perilaku yang harus diteliti antara lain : Keharmonisan keluarga, gaya hidup, catatan kriminal. Tingkat kooperatif selama proses analisis dilakukan Informasi Bank (SID & SICD), rekan bisnis, dsb 11

Prinsip Analisa 5 C (3/6) CAPACITY (ANALISIS KEMAMPUAN) Bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan membayar dari hasil usaha yang akan dibiayai Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sbb: Mengetahui informasi umum mengenai usaha yang akan dibiayai. Informasi yang telah diperoheh di atas, dipakai dalam rangka menilai kebutuhan kredit maupun untuk menilai kemampuan membayar kembali (RPC) debitur. Penentuan RPCdebitur hanya didasarkan atas perhitungan laba dari usaha debitur pada saat ini Maksimal RPC adalah 75% dari laba bersih usahanya. 12

Prinsip Analisa 5 C (4/6) CAPITAL (ANALISIS MODAL) Bertujuan untuk mengukur kemampuan usaha pemohon dalam mendukung pembiayaan dengan modal sendiri (own share). Semakin besar kemampuan modal berarti semakin besar porsi pembiayaan yang didukung oleh modal sendiri atau sebaliknya. 13

Prinsip Analisa 5 C (5/6) CONDITION (ANALISIS KONDISI/PROSPEK USAHA) Untuk mengetahui prospektif atau tidaknya usaha yang akan dibiayai, antara lain mencakup analisa terhadap pembeli, persaingan, produk subtitusi, serta hal lain yang dihubungkan dengan keadaan dan prospek usaha pemohon 14

Prinsip Analisa 5 C (6/6) COLLATERAL (ANALISIS AGUNAN) Analisis agunan dilakukan untuk mengukur kecukupan nilai agunan yang dapat menutup risiko jika terjadi tidak terpenuhinya kewajiban pengembalian kupedes. Penilaian barang agunan meliputi, antara lain jenis atau nilai, lokasi, bukti kepemilikan dan status hukum. macam barang agunan, Agunan harus memiliki: Nilai Ekonomis. Fisik barang agunan tidak cepat lusuh, rusak yang dapat mengurangi nilai ekonomis. Agunan mempunyai manfaat yang lebih panjang dibandingkan jangka waktu kreditnya. Kondisi dan Lokasi sangat strategis. 15

Terima Kasih