IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. termasuk dalam Kabupaten Lampung Selatan. Sejak berdirinya Kecamatan Teluk

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Direktorat Pembukaan Tanah (DPT) Jawatan Transmigrasi pada tahun Setelah

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Gedung Meneng

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Bontoala merupakan bagian dari Kecamatan Pallangga


BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

I. PENDAHULUAN. Asas otonomi daerah merupakan hal yang hidup sesuai dengan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada awalnya Kelurahan Ujung Menteng adalah bagian dari wilayah Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Kedaton Kodya, daerah tingkat II Bandar

Provinsi Lampung. Sejarah terbentuknya Desa Candimas berawal dari pemekaran. Desa Merakbatin yaitu sekitar tahun Pada tahun 1986 terbentuklah

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu Kelurahan Sumur Batu merupakan salah satu dari delapan Kelurahan yang ada di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan yang terbentuk pada tanggal 19 April 2002 ini diperuntukan sebagai sentra agrobisnis/pertanian sekaligus daerah resapan air. Dari luas ± 568.955 ha area yang ada, sekitar 318 ha dipergunakan untuk pemukiman penduduk dan pertanian, sedangkan sisanya dipergunakan untuk sarana gedung perkantoran dan prasarana pendidikan serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berasal dari wilayah DKI (± 20 ha) dan Kota Bekasi (± 22,5 ha). Keberadaan lokasi TPA Bantar Gebang membawa dampak tersendiri bagi masyarakat sekitarnya, yaitu banyaknya masyarakat yang datang dari luar wilayah Kota Bekasi yang bekerja sebagai pemulung di daerah Kecamatan Bantar Gebang, tepatnya di Kelurahan Sumur Batu, bahkan penduduk lokal atau pribumi pada akhirnya ikut bekerja sebagai pemulung dengan mengumpulkan sampah-sampah plastik yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta sebagai sumber matapencaharian penduduk. Namun demikian, terdapat permasalahan yang dihadapi dengan adanya lokasi TPA sampah di Kelurahan Sumur Batu, yaitu:

47 1. Udara menjadi tidak sehat sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap apabila terhirup hidung. 2. Terjadinya rembesan terhadap mata air di dalam tanah yang mencemari sumursumur penduduk di sekitarnya sehingga air tidak layak dikonsumsi karena berbau dan kotor. 3. Pencemaran terhadap tanaman padi penduduk apabila air yang kotor dan berbau masuk ke area persawahan dan mengakibatkan gagal panen. 4. Penduduk luar yang datang dari luar daerah keberadaannya tidak jelas akibat tidak melaporkan diri ke Rt/Rw setempat. Meskipun demikian penduduk dan juga Pemerintah Kelurahan Sumur Batu merasa terbantu dengan adanya TPA sampah Bantar Gebang, diantarnya: 1. Menjadi sumber matapencaharian penduduk setempat dan sekitarnya. 2. Nilai ekonomi dari sampah plastik yang dikumpulkan oleh penduduk sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Pemda DKI Jakarta memberikan dana konpensasi kepada masyarakat sekitar melalui Pemerintahan Kota Bekasi (diusulkan atas partisipasi masyarakat yang hasilnya direalisasikan ke dalam berbagai kebutuhan masyarakat, seperti perbaikan jalan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, dan sarana sosial lainnya). B. Letak Geografi Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, terdiri dari 7 Rukun Warga dan 33 Rukun Tetangga. Jarak Kelurahan Sumur Batu ini ke Kecamatan Bantar Gebang sekitar 3,5 Km dengan waktu tempuh sekitar ± 20 menit, sedangkan jarak

48 Kelurahan Sumur Batu dengan ibukota Bekasi 13 Km dengan waktu tempuh sekitar ± 60 menit. Adapun batas-batas administratif Kelurahan Sumur Batu yaitu: a. Sebelah Utara : Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya. b. Sebelah Timur : Desa Burangkeng, Kabupaten Bekasi. c. Sebelah Selatan : Desa Taman Rahayu, Kabupaten Bekasi. d. Sebelah Barat : Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang. Kondisi lingkungan di Kelurahan Sumur Batu, seperti sungai, air sumur, udara, dan lahan pertanian saat ini sebagian terkena pencemaran dari TPA atau Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Secara keseluruhan Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang memiliki luas wilayah mencapai ± 568,955 ha dan berada pada 104 M di atas permukaan laut. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan di Kelurahan Sumur Batu, dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Distribusi Luas Wilayah Kelurahan Sumur Batu menurut Penggunaan Tanah, Tahun 2014 Bentuk Penggunan Tanah Luas (Ha) Pemukiman Penduduk 123 Perkantoran 3,5 Pemakaman Umum 25,2 Perusahaan/Industri 10 Sawah Tadah Hujan 138 Tanah Irigrasi 0,8 Tanah TPA DKI 20 Tanah TPA Kota Bekasi 22,5 Sarana Pendidikan 1 Perkebunan 235,153 Lain-lain 5 Total Keseluruhan 568.955 Sumber :Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014

49 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang merupakan daerah tempat pembuangan sampah terbesar yang berasal dari sampah pembuangan DKI Jakarta dan Kota Bekasi itu sendiri. Hal ini terlihat dari luasnya lahan yang dijadikan sebagai Tempat Pembuangan Akhir atau TPA (seluas 20 Ha dan 22,5 Ha). C. Pemerintahan Pada saat ini pemerintahan Kelurahan Sumur Batu dipimpin oleh seorang Lurah yang ditunjuk oleh Walikota Bekasi. Pemimpin yang terpilih sebagai Kepala Kelurahan Sumur Batu tersebut adalah Bapak Topik Aji Mulya yang didampingi oleh Sekretaris Lurah (yang menangani sistem administrasi), yaitu Ibu Maryatih. Berikut digambarkan dalam bentuk bagan Struktur Pemerintahan Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi berserta pejabat-pejabatnya. STUKTUR PERANGKAT KELURAHAN SUMUR BATU, KECAMATAN BANTAR GEBANG, KOTA BEKASI LURAH TOPIK AJI MULYA. S.Sos SEKRETARIAT MARYATIH, S.E FUNGSIONA L/PLKB NIDA NURIDA PEMERINTAHAN M.MARTAM, S.Ip TRANTIB TRI HARDJOKO, SE EKBANG ABDUL ROHIM, SE KESOS H. DIDI SUPRIYADI

50 D. Keadaan Penduduk Penduduk adalah faktor dominan dalam perencanaan pembangunan karena penduduk tidak saja menjadi sasaran dalam pembangunan, tetapi juga berperan sebagai pelaksana pembangunan. Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa penduduk di Kelurahan Sumur Batu secara keseluruhan (dari Rw 01 hingga Rw 07) lebih dominan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Tabel 2. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan RukunWarga dan Jenis Kelamin, Tahun 2014 RW Penduduk Jumlah Keseluruhan Laki-laki Perempuan 01 956 925 1881 02 1022 987 2009 03 1032 1041 2073 04 1026 995 2021 05 973 937 1910 06 986 948 1934 07 998 965 1963 Total Keseluruhan Penduduk 6993 6798 13791 Sumber :Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Data penduduk pada Tabel 2 di atas dapat dibandingkan dengan menggunakan rumus Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio), yaitu angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung angka Sex Ratio: Sex Ratio= 100

51 SR= 100 = 102,86 Jadi, angka perbandingan antara penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan di Kelurahan Sumur Batu ini adalah 102,86 atau 103. Artinya dari setiap 100 orang penduduk perempuan di Kelurahan Sumur Batu terdapat 102,86 atau 103 penduduk laki-laki. Tabel 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Umur, Tahun 2014 Kelompok Umur Jumlah Percent 0 4 931 6,75 5 9 1.168 8,47 10 14 1.157 8,39 15 19 943 6,84 20 24 1.042 7,56 25 29 1.038 7,53 30 34 918 6,66 35 39 958 6,95 40 44 976 7,08 45 49 930 6,74 50 54 1.001 7,26 55-59 859 6,23 60 64 812 5,89 > 65 1.058 7,67 Total Keseluruhan 13791 100 Sumber :Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Dari segi umur, jumlah penduduk dari masing-masing kelompok umur tergolong beragam. Pada tahun 2014, jumlah penduduk di Kelurahan Sumur Batu berjumlah 13.791 orang, dengan rincian 6.993 laki-laki dan 6.798 perempuan. Berdasarkan data di atas dapat dihitung angka beban tanggungan ( Dependency Ratio) penduduk di Kelurahan Sumur Batu. Angka beban tanggungan (Dependecy Ratio) penduduk merupakan angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif secara ekonomi (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas)

52 dengan banyaknya penduduk yang berada pada usia produktif (berusia diantara 15 tahun sampai 64 tahun). Berikut ini adalah rumus yang dipergunakan untuk menghitung angka Dependency Ratio: Dependency Ratio= 100 DR= 100 = 45,52 Jadi, angka beban tanggungan penduduk ( Dependency Ratio) di Kelurahan Sumur Batu adalah 45,52 atau 46. Artinya setiap 100 penduduk usia produktif di Kelurahan Sumur Batu menanggung 46 orang penduduk usia tidak produktif. E. Keadaan Penduduk menurut Tingkat Kesejahteraan Keluarga Indikator Kesejahteraan keluarga pada dasarnya berangkat dari pokok pikiran yang terkandung di dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kesejahteraan merupakan variabel komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang spesifik dan operasional. Tingkat kesejahteraan keluarga digolongkan menjadi 5 kategori, yaitu Keluarga Prasejahtera, Keluarga Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, dan Keluarga Sejahtera Plus. Adapun tingkat kesejahteraan keluarga penduduk di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang adalah sebagai berikut:

53 Tabel 4. Tingkat Kesejahteraan Keluarga Penduduk di Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 No Kategori Keluarga Jumlah KK Percent 1 Keluarga Pra sejatera 543 13,7 2 Keluarga Sejatera I 1214 30,6 3 Keluarga Sejatera II 1910 48,2 4 Keluarga Sejatera III 236 6,0 5 Keluarga Sejatera plus 63 1,6 Jumlah Keseluruhan KK 3966 100 Sumber: Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Data yang disajikan pada Tabel 4 menunjukkan jumlah Keluarga Prasejahtera di Kelurahan Sumur Batu tergolong masih tinggi, yaitu berjumlah 543 keluarga atau 13,7%. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, dimana jumlah penduduk yang tidak tamat Sekolah Dasar mencapai 3500 orang serta jumlah penduduk yang hanya tamat Sekolah Dasar (SD) berjumlah 3621 orang atau 26,3%. Keluarga Sejahtera I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, yaitu mampu melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga, pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali sehari atau lebih, seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian, bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah, dan bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas kesehatan. Berdasarkan Tabel 4, Keluarga Sejahtera I di Kelurahan Sumur Batu berjumlah 1214 keluarga atau (30,6%). Keluarga Sejahtera II adalah keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria Keluarga Sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial

54 psikologis, seperti anggota keluarga melaksanakan ibadah agama secara teratur, paling kurang seminggu sekali keluarga menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk, seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per tahun, luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah, dan seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat. Berdasarkan Tabel 4, Keluarga Sejahtera II di Kelurahan Sumur Batu berjumlah 1910 keluarga atau (48,2%). Jumlah ini merupakan jumlah paling banyak di Kelurahan Sumur Batu. Keluarga Sejahtera III adalah keluarga yang mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama, sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga, biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dimanfaatkan untuk berkomunikasi antaranggota keluarga, ikutserta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya, mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang 1 kali/6 bulan, dapat memperoleh berita dari surat kabar/tv/majalah, dan anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Berdasarkan Tabel 4, Keluarga Sejahtera III di Kelurahan Sumur Batu berjumlah 236 keluarga atau (6,0%). Keluarga Sejahtera Plus adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi kriteria Keluarga Sejahtera 1 sampai dengan Keluarga Sejahtera III dan secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil. Disamping itu Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.

55 Berdasarkan Tabel 4, Keluarga Sejahtera Plus di Kelurahan Sumur Batu berjumlah 63 keluarga atau (1,6%). F. Penduduk menurut Agama Nilai Keagamaan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai landasan moral dan etika. Nilai keagamaan berfungsi untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tabel 5. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Agama yang Dianut, Tahun 2014 Agama yang Dianut Jumlah Percent Islam 13.713 99,43 Kristen Protestan 37 0,27 Kristen Katholik 41 0,30 Total Keselurahan 13.791 100 Sumber: Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Tabel 5 di atas menujukkan, mayoritas penduduk di Kelurahan Sumur Batu beragama Islam, dengan jumlah 13.713 jiwa atau 99.43% dari jumlah seluruh penduduk. Di Kelurahan Sumur Batu, walaupun ada penduduk yang berbeda agama, tetapi mereka tetap saling menghormati satu sama lain dan memiliki sikap peduli dengan penduduk lainnya. Tolerasi antar umat beragama di Kelurahan Sumur Batu sangat baik, sehingga terciptalah ketentraman dan kerukunan hidup diantara mereka. G. Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu lembaga yang ada di masyarakat dan berfungsi untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Berikut adalah data penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan tingkat pendidikannya.

56 Tabel 6. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun 2014 Tingkat Pendidikan Jumlah % Tidak Tamat SD 3500 25,4 Tamat SD/Sederajat 3621 26,3 Tamat SLTP/Sederajat 2882 20,9 Tamat SLTA/Sederajat 1881 13,6 Akademik D1-D2 983 7,1 Universitas 924 6,7 Total Keseluruhan 13791 100 Sumber: Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Pendidikan mempunyai peranan penting untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Kualitas sumberdaya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Tingkat pendidikan yang ditamatkan merupakan gambaran dari kondisi kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Sumur Batu masih sangat rendah karena masih banyak penduduk yang tidak bersekolah atau tidak mengeyam pendidikan (3500 jiwa atau 25,4%). Fakta ini mengindikasikan bahwa masih banyak penduduk yang belum bisa merasakan pendidikan yang layak di dalam kehidupan mereka, terutama pada kalangan keluarga pemulung atau golongan masyarakat miskin. H. Penduduk menurut Mata Pencaharian Matapencaharian merupakan profesi yang dilakukan oleh seseorang dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Matapencaharian penduduk di Kelurahan Sumur Batu cenderung heterogen karena banyaknya jumlah penduduk dan keragaman jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan

57 hidup sehari-hari. Berikut pemaparan mengenai matapencaharian penduduk di Kelurahan Sumur Batu: Tabel 7. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Mata Pencaharian, Tahun 2014 Mata Pencaharian Jumlah Percent PNS 1.156 27,2 Swasta 674 15,8 Petani 387 9,1 Pertukangan 218 5,1 Pemulung 419 9,8 Buruh Tidak Tetap 597 14,0 TNI/POLRI 29 0,7 Pensiunan 71 1,7 Pedagang 418 9,8 Jasa Angkutan 287 6,7 Total Keseluruhan 4.256 100 Sumber: Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Kebutuhan hidup sangatlah beragam jenisnya, oleh karenanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan usaha (bekerja), baik dalam sektor formal maupun nonformal agar semua kebutuhan hidup dapat terpenuhi dengan baik dan berkecukupan. Dari data yang disajikan pada Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa matapencaharian penduduk yang ada di Kelurahan Sumur Batu bersifat heterogen. Namun demikian, matapencaharian penduduk di Kelurahan Sumur Batu lebih didominasi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu sebanyak 1.156 orang atau 27,2%. I. Sarana dan Prasarana Guna menunjang terselenggaranya kegiatan pembangunan bagi masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari, baik di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan

58 perekonomian, maka di Kelurahan Sumur Batu telah tersedia fasilitas-fasilitas sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Sarana Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk dapat mengarahkan kehidupan seseorang agar menjadi lebih baik. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta budi pekerti manusia. Selain itu pendidikan merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap manusia untuk dapat meningkatkan kelangsungan hidupnya menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Untuk menunjang kelancaran pendidikan di Kelurahan Sumur Batu, saat ini telah tersedia sarana dan prasarana pendidikan berupa lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SLTP, dan SLTA, yakni sebagai berikut: Tabel 8. Jumlah Sarana Pendidikan di Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Tingkat Pendidikan Jumlah Kondisi Baik Buruk Paud 9 9 0 SD 4 4 0 SLTP / MIN 1 1 0 SLTA / SMK 1 1 0 Mis (Sekolah Alam) 1 1 0 Sumber: Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa sarana pendidikan di Kelurahan Sumur Batu cukup baik dan memadai, walaupun tidak terdapat sarana pendidikan untuk pendidikan tinggi. Namun demikian, kesadaran masyarakat, khususnya pada keluarga pemulung masih kurang atau tidak peduli terhadap pendidikan anak-

59 anaknya, yang disebabkan oleh berbagai alasan, seperti keadaan ekonomi yang serba terbatas sehingga mereka tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya. 2. Sarana Peribadatan Untuk menunjang kegiatan keagamaan, diperlukan sarana berupa tempat ibadah dari masing-masing pemeluk agama yang ada. Jumlah fasilitas tempat ibadah yang ada di Kelurahan Sumur Batu dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah Sarana Ibadah di Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Jenis Sarana Ibadah Jumlah Masjid 6 Mushola 25 Majlis Ta'lim 27 Sumber : Data Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Fasilitas beribadah sesuai data pada Tabel 9 di atas tergolong sudah memadai bagi masyarakat setempat dan sekitarnya yang bertempat tinggal di Kelurahan Sumur Batu. Ketersedian fasilitas ibadah dimaksudkan supaya dapat memudahkan masyarakat yang berada di Kelurahan Sumur Batu dalam menjalankan dan melaksanakan ibadah mereka dengan baik dan khusuk. 3. Sarana Kesehatan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, dapat diketahui bahwa pada bidang kesehatan untuk masyarakat setempat dan sekitarnya di wilayah Kelurahan Sumur Batu telah tersedia. Sarana kesehatan yang terdapat di Kelurahan Sumur Batu dapat dilihat pada Tabel 10.

60 Tabel 10. Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan di Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Sarana Kesehatan Keterangan Ada / Tidak Ada Jumlah Puskesmas Pembantu Ada 1 Poliklinik Ada 4 Rumah Bersalin Ada 2 Jumlah 7 Sumber:Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Bila dilihat dari Tabel 10 di atas, jumlah sarana kesehatan di Kelurahan Sumur Batu kurang memadai. Dari segi kualitas, prasarana kantor di puskesmas masih kurang memadai dan peralatan kesehatan di puskesmas Kelurahan Sumur Batu tidak lengkap, begitu juga dengan tenaga medis yang kurang dan fasilitas lainnya yang tidak memadai. 4. Sarana Perekonomian Sarana perekonomian merupakan hal yang sangat penting dalam membantu kegiatan masyarakat di bidang ekonomi. Fasilitas perekonomian digunakan sebagai tempat untuk menjalankan matapencaharian yang dapat menunjang penghasilan penduduk. Jumlah dan jenis sarana perekonomian yang terdapat di Kelurahan Sumur Batu dapat dilihat pada Tabel 11 berikut: Tabel 11. Jenis dan Jumlah Sarana Perekonomian di Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014 Sarana Perekonomian Jumlah Mini Market 2 Toko serba ada 4 Warung kecil / Kelontong 20 Industri kecil 55 Jumlah 81 Sumber: Monografi Kelurahan Sumur Batu, Tahun 2014

61 Dari Tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa fasilitas perekonomian yang ada di kelurahan Sumur Batu secara umum sudah cukup memadai. Jenis usaha yang paling banyak dilakukan sebagai penggerak perekonomian masyarakat di Kelurahan Sumur Batu yaitu banyaknya masyarakat yang membuka usaha industri kecil. J. Pendidikan Anak Masyarakat di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang pada saat ini kurang mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi, khususnya pada pendidikan untuk anak-anak dari golongan masyarakat miskin, termasuk keluarga pemulung. Hal ini disebabkan karena di daerah Kelurahan Sumur Batu sangat minim akan fasilitas-fasilitas pendidikan, seperti sekolah. Disamping itu, pandangan orangtua dari golongan masyarakat miskin, khususnya pada keluarga pemulung terhadap pendidikan anak-anak, juga masih kurang sehingga mengakibatkan anak-anak pada keluarga pemulung tidak bersekolah dan putus sekolah. Hal ini dikarenakan anak-anak pada keluarga pemulung banyak yang membantu orangtua mereka bekerja, supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka dan sikap orangtua pemulung yang kurang peduli terhadap pendidikan dan masa depan anak-anak mereka.