III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. pada rumah sakit se-bandar Lampung. Penulis tertarik mengambil Rumah Sakit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah anggota kepolisian. Alasan studi ini dilakukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah aparat pemerintah daerah provinsi Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran kuantitas atau jumlah. Penelitian kuantitatif dapat diterapkan terhadap fenomena yang bisa dituangkan dalam kuantitas (Khotari, 2004). Survei adalah metode untuk mengumpulkan informasi dari sebuah fenomena dari responden yang telah ditentukan (Khotari, 2004). Survei di lakukan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang merupakan sampel penelitian. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari objek yang diteliti secara langsung dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Kuesioner didistribusikan secara langsung kepada dosen akuntansi di Bandar Lampung. Instrumen yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari instrumen yang

37 dikembangkan oleh Harding, et al (2007) dan Stone, et al (2010). Modifikasi dilakukan karena instrumen sebelumnya disebarkan kepada mahasiswa, sedangkan dalam penelitian ini instrumen akan disebarkan kepada dosen. Pengukuran pernyataan dalam kuesioner menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Skala Likert yang digunakan adalah satu (1) sampai lima (5). Satu (1) menyatakan sangat setuju, dua (2) menyatakan setuju, tiga (3) menyatakan kurang setuju, empat (4) menyatakan tidak setuju, dan lima (5) menyatakan sangat tidak setuju. Untuk beberapa pernyataan ukuran dibuat sebaliknya yaitu satu (1) menyatakan sangat tidak setuju sampai lima (5) menyatakan sangat tidak setuju. 3.3 Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu convenience sampling atau accidental sampling. Peneliti memilih individu terdekat untuk dijadikan sebagai sampel penelitian sampai ukuran sampel yang diinginkan tercapai dan memilih individu yang ada di tempat dan dapat diakses selama waktu penelitian (Cohen, Manion, dan Morrison, 2007). Menurut Sugiyono (2013), accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang cocok sebagai sumber data. Kelemahan dari metode sampling ini yaitu hasil analisis data sampel memiliki tingkat generalisasi yang rendah. Dalam penelitian ini sampel

38 yang dipilih yaitu dosen akuntansi yang ada di Bandar Lampung baik di perguruan tinggi negeri atau swasta dengan kriteria merupakan dosen tetap akuntansi yang memiliki NIDN. Berikut perguruan tinggi yang akan disurvei. Tabel 3.1 Daftar Perguruan Tinggi di Bandar Lampung No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Nama Perguruan Tinggi Universitas Lampung Universitas Bandar Lampung STIE Gentiaras STIE Satu Nusa Alamat Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Jl. Z.A. Pagar Alam No. 26 Gedong Meneng Jl. Purnawirawan No. 14 Gedong Meneng Jl. Cu Mutiah No. 19A Jenjang Dosen Tetap D3 6 S1 10 S2 9 Profesi Akuntan 7 S1 12 S1 10 D3 6 S1 6 Politeknik Negeri Jl. Soekarno Hatta Lampung No. 10 Rajabasa D3 16 Akademi Akuntansi dan Jl. Z.A. Pagar Alam Manajemen Mitra No. 7 Gedong D3 7 Lampung Meneng AkademiAkuntansi Jl. Pelita I No. 24B Lampung Labuhan Ratu D3 1 Jl. Cut Nyak Dien AMIK Dian Cipta No. 65 Durian Cendikia payung D3 11 AMIK Master Lampung Jl. Kartini No. 33 Blok 6-10 D3 11 AMIK Teknokrat Jl. Z.A. Pagar Alam No. 9-11 D3 22 Jumlah Dosen Aktif 134 Sumber: forlap.dikti.go.id

39 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Independen 3.4.1.1 Sikap terhadap perilaku kecurangan akademik (Attitude toward behavior) Sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai perasaan mendukung atau memihak (favorableness) atau perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorableness) terhadap suatu objek yang akan disikapi (Beck dan Ajzen, 1991). Variabel attitude toward behavior dinilai dengan tujuh pernyataan. Tujuh pernyataan mengadopsi dari Stone, et al (2010). Ukuran yang digunakan adalah skala likert lima poin. Jawaban diberi skor satu (1) sampai lima (5). Lima pernyataan diberi ukuran mulai dari satu yang menyatakan sangat setuju hingga skala lima yang menyatakan sangat tidak setuju. Dua pernyataan diberi ukuran sebaliknya, mulai dari satu yang menyatakan sangat tidak setuju hingga lima yang menyatakan sangat setuju. 3.4.1.2 Norma subjektif (Subjektive norm) Menurut teori TPB, norma subjektif (subjective norm) didefinisikan sebagai pengaruh dari orang-orang disekitar yang direferensikan (Ajzen 1991). Norma subjektif lebih mengacu pada persepsi individu terhadap apakah individu tertentu atau grup tertentu setuju atau tidak setuju atas perilakunya, Variabel subjective norm dinilai dengan delapan pernyataan. Semua pernyataan mengadopsi dari Harding, et al (2007). Ukuran yang digunakan adalah skala likert lima poin. Jawaban diberi skor

40 satu (1) sampai lima (5). Empat pernyataan diberi ukuran mulai dari satu yang menyatakan sangat setuju hingga skala lima yang menyatakan sangat tidak setuju. Empat pernyataan diberi ukuran sebaliknya, mulai dari satu yang menyatakan sangat tidak setuju hingga lima yang menyatakan sangat setuju. 3.4.1.3 Kendali perilaku dirasakan (Perceived behavioral control) Ajzen (2002) mendefinisikan kendali perilaku sebagai kemudahan yang dirasakan dari melakukan perilaku berdasarkan pengalaman masa lalu dan hambatan yang dapat diantisipasi. Kontrol keperilakuan memengaruhi minat didasarkan atas asumsi bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan oleh individu akan memberikan implikasi motivasi pada orang tersebut (Ajzen, 2002). Variabel perceived behavioral control dinilai dengan empat pernyataan. Semua pernyataan mengadopsi dari Harding, et al (2007). Ukuran yang digunakan adalah skala likert lima poin. Jawaban diberi skor satu (1) sampai lima (5). Tiga pernyataan diberi ukuran mulai dari satu yang menyatakan sangat setuju hingga skala lima yang menyatakan sangat tidak setuju. Satu pernyataan diberi ukuran sebaliknya, mulai dari satu yang menyatakan sangat tidak setuju hingga lima yang menyatakan sangat setuju. 3.4.2 Variabel Dependen Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah niat untuk melakukan kecurangan akademik dosen akuntansi (intention). Niat perilaku dan perilaku merupakan dua

41 hal yang berbeda. Niat perilaku masih berupa keinginan untuk melakukan perilaku. Sedangkan perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan individu. Ajzen (1991) mendefinisikan minat sebagai indikasi seberapa keras orang bersedia untuk mencoba, atau berapa banyak dari upaya yang mereka rencanakan untuk berusaha, dalam rangka untuk melakukan perilaku. Semakin kuat minat seseorang maka cenderung akan melakukan perilaku yang ada (Alleyne dan Phillips, 2011). Variabel intention dinilai dengan lima pernyataan. Semua pernyataan mengadopsi dari Harding, et al (2007). Ukuran yang digunakan adalah skala likert lima poin. Jawaban diberi skor satu (1) sampai lima (5). Tiga pernyataan diberi ukuran mulai dari satu yang menyatakan sangat setuju hingga skala lima yang menyatakan sangat tidak setuju. Dua pernyataan diberi ukuran sebaliknya, mulai dari satu yang menyatakan sangat tidak setuju hingga lima yang menyatakan sangat setuju. Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Indikator Skala Sumber Attitude Toward Behavior (X1) Melaporkan kecurangan akademik yang dilakukan oleh dosen lain itu penting Melakukan kecurangan akademik itu salah Ordinal (Likert 1-5) Stone, et al (2010) Saya akan melaporkan perilaku kecurangan akademik yang dilakukan oleh dosen yang saya tidak kenal Saya akan melaporkan perilaku kecurangan akademik yang dilakukan oleh dosen yang saya anggap sebagai teman Melaporkan insiden kecurangan akademik merupakan hal penting dan adil

42 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (lanjutan) Variabel Indikator Skala Sumber bagi dosen yang jujur Dosen seharusnya tetap melakukan kecurangan akademik jika mereka tahu mereka tidak akan tertangkap ataupun ketahuan pada saat melakukannya Saya akan membiarkan dosen lain mengajak saya melakukan kecurangan akademik jika ia memintanya Subjective Norm (X2) Jika saya melakukan kecurangan akademik, kebanyakan orang yang penting untuk saya (keluarga, teman, rekan, dll) akan menyetujui perilaku saya Ordinal (Likert 1-5) Harding, et al (2007) Orang-orang di hidup saya yang pendapatnya saya hargai akan bersedia untuk melakukan kecurangan akademik jika mereka berada di situasi saya Kebanyakan orang-orang terdekat saya akan bersedia melakukan kecurangan akademik jika mereka berada di situasi saya Orang-orang dihidup saya yang pendapatnya saya hargai tidak akan menyetujui jika saya melakukan kecurangan akademik Kebanyakan orang yang penting untuk saya (keluarga, teman, rekan, dll) berpikir seharusnya saya tidak melakukan kecurangan akademik Orang-orang yang pendapatnya saya hargai mengharapkan saya untuk melakukan kecurangan akademik Kebanyakan orang yang penting untuk saya (keluarga, teman, rekan, dll) akan memandang rendah saya jika saya

43 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (lanjutan) Variabel Indikator Skala Sumber melakukan kecurangan akademik Tidak satupun orang yang penting untuk saya (keluarga, teman, rekan, dll) berpikir tidak apa-apa untuk melakukan kecurangan akademik Perceived Behavioral Control (X3) Saya yakin saya mengetahui situasi kapan saya dapat melakukan kecurangan akademik Saya yakin bahwa saya mempunyai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan kecurangan akademik dalam semua keadaan Ordinal (Likert 1-5) Harding, et al (2007) Sebagian besar, semua tergantung saya sendiri, apakah saya berhasil melakukan kecurangan akademik atau tidak Intention (Y) Walaupun jika saya ingin melakukannya, saya tidak akan melakukan kecurangan akademik Saya akan mencoba melakukan kecurangan akademik Ordinal (Likert 1-5) Harding, et al (2007) Saya berniat melakukan kecurangan akademik Saya tidak berencana untuk melakukan kecurangan akademik Saya tidak akan melakukan kecurangan akademik Jika saya memiliki kesempatan, saya akan melakukan kecurangan akademik

44 3.5 Teknik Analisis Data Hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan SEM ( Structural Equation Model). Kelebihan SEM terletak pada kemampuannya menganalisis hubungan yang rumit secara simultan dan tetap efisien (Ghozali, 2006). Permodelan penelitian melalui SEM memungkinkan seorang peneliti dapat menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat regresif maupun dimensional yaitu mengukur dimensi-dimensi dari sebuah konsep (Ferdinand, 2002). Peneliti menggunakan SEM karena memiliki flleksibilitas yang lebih tinggi untuk menghubungkan antara teori dan data. Software yang digunakan adalah Smart PLS. Menurut Ghozali (2006), smart PLS memiliki kelebihan sebagai berikut: a. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate. b. Dapat digunakan sampel kecil (<30) c. Dapat digunakan untuk menganalisis konstruk yang dibentuk dari indikator reflektif maupun indikator formatif. d. Mampu mengestimasi model yang besar dan kompleks dengan ratusan variabel laten dan ribuan indikator. 3.5.1 Uji Model 3.5.1.1 Uji Outer Model Analisis outer model merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengukur

45 seberapa jauh indikator dapat menjelaskan variabel laten. Indikator reflektif diuji dengan convergent validity, discriminant validity atau average variance extracted (AVE), dan composite reliability. Dengan menggunakan Smart PLS, kriteria output yang diperlukan untuk melakukan penafsiran validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian PLS untuk Outer Model Uji Model Output Kriteria Outer Model (Uji Indikator) a. Convergent Validity b. Discriminant Validity c. Average Variance Extracted (AVE) d. Composite Reliability Nilai loading factor 0,50 sampai 0,60 sudah dianggap cukup Nilai korelasi cross loading dengan variabel latennya harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten yang lain Nilai AVE harus diatas 0,50 Nilai Composite Reliability yang baik apabila 0,70 Sumber: Yamin (2009)

46 3.5.1.2 Uji Inner Model Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis inner model. Model struktural atau inner model merupakan pengujianyang dilakukan untuk melihat pengaruh antara variabel laten dengan variabel laten lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan: a. Melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu R 2. Perubahan nilai R- square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh subtantive (Ghozali, 2006). b. Melihat Path Koefficient (β) atau koefisien parameter yaitu untuk menegaskan hubungan antar konstruk adalah kuat. Hubungan antara variabel laten dikatakan signifikan jika path coefficients ada pada level 0,050 (Urbach & Ahlemann, 2010). c. Uji t-statistik diperoleh melalui prosedur bootstraping.peluang kesalahan yang ditetapkan oleh peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis atau tingkat signifikansi sebesar 5%, hal ini berarti tingkat kepastian statistik sampel mengestimasi dengan benar parameter populasi adalah 95%. Berikut kriteria dari output PLS yang diperlukan untuk penafsiran Inner Model:

47 Tabel 3.4 Kriteria Penilaian PLS untuk Inner Model Uji Model Output Kriteria Inner Model (Uji Hipotesis) a. R2 untuk variabel Hasil R2 sebesar 0,67; 0,33; dan latent endogen 0,19 mengindikasikan bahwa model baik, moderat, dan lemah b. Koefisien parameter Nilai estimasi untuk hubungan dan t-statistik jalur dalam model struktural harus signifikan, yang dapat diperoleh dengan prosedur bootstraping Sumber: Yamin (2009)