BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mengeluarkan pendapat dan ekspresi secara bebas. Itu artinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan sosialnya pengguna social media seringkali menceritakan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang disebut dengan internet. Hal ini, secara tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sentimen Menggunakan Lexicalized-Hidden Markov Model(L-HMM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI TWITTER SENTIMENT ANALYSIS UNTUK REVIEW FILM MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi sentimen yang terkandung dalam suatu kalimat opini. Analisis sentimen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS SENTIMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN LEXICON-BASED PADA MEDIA SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TEXT MINING DALAM ANALISIS SENTIMEN ASURANSI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBANGUNAN TWEET AGGREGATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir (Dave Chaffey, 2016). Media jejaring sosial seperti Twitter,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian awal penelitian ini dipaparkan secara lengkap latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, macam-macam makanan sangatlah banyak dan beragam.

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak informasi yang tersedia di internet, maka akan semakin sulit juga untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Analisis Sentimen Pada Data Twitter dengan Menggunakan Text Mining terhadap Suatu Produk

JURNAL SENTIMENT ANALYSIS TOKOH POLITIK PADA TWITTER SENTIMENT ANALYSIS POLITICAL LEADERS IN TWITTER

ANALISIS KLASIFIKASI SENTIMEN LEVEL ASPEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERVISED

Sentiment Analysis Twitter dengan Kombinasi Lexicon Based dan Double Propagation

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SENTIMENT ANALYSIS TOKOH POLITIK PADA TWITTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

SISTEM NOTIFIKASI KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS MEDIA SOSIAL DENGAN METODE NLP

Analisis Sentimen Twitter untuk Teks Berbahasa Indonesia dengan Maximum Entropy dan Support Vector Machine

PENYUSUNAN KORPUS BERITA TERBUKA BERBAHASA INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh: Franky

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SENTIPOL: Dataset Sentimen Komentar Pada Kampanye PEMILU Presiden Indonesia 2014 Dari Facebook Page

UNTUK TOPIC DETECTION AND TRACKING PADA MICROBLOG TWITTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mikroblog adalah salah satu bentuk blog yang memungkinkan

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

IMPLEMENTASI PEREKOMENDASIAN KATA KUNCI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOOGLE LATENT SEMANTIC DISTANCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1.1 Pertumbuhan Panjang Jalan dan Jumlah Kendaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari hari ke hari pengguna internet semakin bertambah. sebenarnya apa

PENGUKURAN TINGKAT KEPOPULARITASAN PARTAI POLITIK DI INDONESIA BERDASARKAN DATA DARI TWITTER

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI CHATTING BERDASARKAN ANALISA SENTIMEN MENGGUNAKAN METODE LEXICON BASED

Identifikasi Fitur Laptop beserta Orientasinya dengan Metode Apriori dan Lexicon-Based

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden merupakan momen penting bagi setiap negara, salah satunya

SENTIMENT ANALYSIS DENGAN NAIVE BAYES UNTUK MELIHAT PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BATIK PADA JEJARING SOSIAL TWITTER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Introduction. tertentu memegang peran penting dalam. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 LANDASAN TEORI

ANALISA SENTIMEN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES UNTUK MELIHAT PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KENAIKAN HARGA JUAL ROKOK PADA MEDIA SOSIAL TWITTER

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PADATEKS BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media dan teknologi informasi, terutama pada perkembangan internet dan media sosial, menjadikan fungsi internet dari suatu media informasi biasa, bertambah menjadi media distribusi penawaran dan permintaan sebuah produk dan jasa [1]. Dapat dikatakan bahwa pada saat ini penggunaan internet dan media sosial telah menjadi kebutuhan. Dengan adanya media sosial, pengguna dapat bertukar pikiran, mengeluarkan ide, pendapat atau mengulas mengenai suatu produk atau jasa. Opini yang dituangkan ke dalam media sosial dapat dijadikan bahan acuan untuk melihat segmentasi pasar terhadap suatu produk atau jasa. Salah satu media sosial yang sering digunakan untuk mengeluarkan pendapat atau opini adalah Twitter. Twitter merupakan salah satu media sosial yang berkembang dengan pesat sejak tahun 2006. Media sosial ini menyediakan layanan microblogging dengan panjang karakter 140, dimana semua pengguna dapat memposting tulisan pendek secara online untuk membagi informasi atau opini kepada orang-orang yang terhubung dengan akun penggunaan. Semua tulisan yang diposting baik itu informasi atau opini akan ditampilkan pada tampilan Twitter secara online atau dapat dicari dan diekstrak dengan Twitter search Application Programming Interface (API). Dengan memanfaatkan API yang telah tersedia, tweet-tweet dari Twitter secara teknik lebih mudah diambil jika dibandingkan dengan mengambil data dari blog, sehingga lebih mudah digunakan untuk riset [2]. Indonesia menempati peringkat pertama untuk benua Asia, sebagai negara terbanyak di dunia dalam menulis tweet, yakni sebesar 44,48% sejak tanggal 1 November 2010 [3]. Dengan jumlah informasi yang banyak, dari data tweets tersebut dapat diolah menjadi suatu informasi yang berguna, salah satunya adalah 1

informasi mengenai sentimen masyarakat terhadap suatu topik tertentu. Proses pencarian informasi dapat memanfaatkan metode Analisis Sentimen. Analisis sentimen adalah sebuah proses yang digunakan untuk menjelaskan pandangan, opini atau emosi yang diungkapkan oleh seseorang mengenai suatu topik. Untuk melakukan proses identifikasi dan mengolah informasi subjektif dari sumber data, analisis sentimen dibantu dengan metode dari Natural Language Processing (NLP) dan analisis teks [4]. Dalam penelitian lainnya disebutkan bahwa analisis sentimen merupakan bidang interdisipliner antara NLP, kecerdasan buatan dan text mining. Kunci utama dari analisis sentimen adalah klasifikasi polaritas, yaitu menentukan apakah sentimen tersebut bersifat positif atau negatif [1]. Salah satu pemanfaatan media sosial sebagai ajang kampanye telah dilakukan oleh Presiden Barack Obama pada kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2008 [5]. Selain itu, pada Pemilihan Umum Presiden tahun 2014 silam, informasi pada media sosial mengenai calon presiden, yaitu Jokowi dan Prabowo sangat mudah ditemukan terutama pada Twitter. Baik itu opini yang positif, negatif atau netral untuk kedua calon tersebut. Dinyatakan dalam penelitian Tsumajan, et.al bahwa beberapa minggu sebelum pemilihan umum dilakukan, isu mengenai politik dan siapa calon terpilih menjadi topik hangat dalam masyarakat [6]. Penelitian untuk analisis sentimen dalam bidang politik dengan Bahasa Indonesia dan memanfaatkan media sosial serta blog telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya [7][8][9][10]. Seperti telah disebutkan, bahwa kunci utama dari analisis sentimen adalah penentuan polaritas, yaitu menentukan apakah sentimen tersebut negatif atau positif. Proses penentuan polaritas dari suatu sentimen bukan hal yang mudah, seringkali penelitian sebelumnya menentukan polaritas sentimen secara manual. Penentuan polaritas secara manual memanfaatkan manusia. Cara ini masih memiliki kekurangan yaitu memerlukan waktu yang lama dan tenaga ahli yang banyak, sehingga diperlukan suatu teknik untuk mempermudah dalam proses penentuan nilai polaritas dari sentimen. Untuk mengatasi permasalahan tersebut 2

penelitian [7][11][12][13][14] memanfaatkan metode berbasis kamus (lexicon based), dimana kata-kata dikelompokan berdasarkan polaritas sentimennya, yaitu positif dan negatif. Salah satu implementasi metode berbasis kamus dalam Bahasa Indonesia adalah penelitian yang dilakukan oleh Saputra [7] dalam bidang analisis sentimen mengenai manajemen reputasi pada tokoh Jokowi. Penelitian ini pemetaan pada setiap kata berdasarkan polaritas kata. Dari penelitian tersebut masih memiliki kekurangan bahwa penanganan negasi masih belum dapat tertangani. Penelitian lainnya mengenai analisis sentimen pada Bahasa Indonesia telah melibatkan penanganan negasi, namun pada penelitian tersebut tidak dijelaskan bagaimana cara penanganan negasi yang dilakukan [15] dan [16]. Penanganan negasi dalam Bahasa Indonesia menjadi hal yang masih kurang dipertimbangkan dalam analisis sentimen, berbeda dalam Bahasa Inggris, yang menjadikan negasi sebagai sesuatu yang harus ditangani, karena negasi adalah salah satu cara linguistik yang paling umum yang dapat mengubah polaritas dari suatu kalimat atau teks [17]. Penelitian penanganan negasi dalam Bahasa Inggris telah dilakukan oleh [18][14][17][19]. Penelitian tersebut membahas mengenai cara penanganan negasi dalam Bahasa Inggris dengan algoritme berbasis kamus. Mengingat pentingnya penanganan negasi pada analisis sentimen, maka penelitian ini mengajukan suatu algoritme penanganan negasi dalam Bahasa Indonesia berbasis kamus yang dirujuk dari Bahasa Inggris dengan dilakukan penyesuaian dalam Bahasa Indonesia. Diharapkan dengan adanya penanganan negasi dalam Bahasa Indonesia penentuan polaritas dari suatu sentimen berbasis kamus menjadi lebih baik dibandingkan tanpa penanganan negasi. 1.2 Perumusan masalah Penanganan negasi belum menjadi fokus utama dalam analisis sentimen Bahasa Indonesia, sehingga kalimat yang memiliki kata negasi belum dapat ditentukan polaritasnya secara optimal. 3

1.3 Keaslian Penelitian Penelitian ini didasarkan pada beberapa hasil penelitian yang memfokuskan pada proses penangan kata-kata negasi sebagai upaya penentuan polaritas (pelabelan) ari kalimat peningkatan hasil klasifikasi analisis sentimen. Pada kasus analisis sentimen, kemunculan kata-kata atau kalimat-kalimat negasi tidak dapat dielakan. Negasi merupakan bagian dari linguistik yang sangat umum yang akan mengubah nilai dari polaritas teks [17]. Dengan berubahnya nilai dari polaritas suatu kalimat, maka perlu dilakukan proses untuk menangani kasus negasi ini. Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan proses penanganan negasi pada bidang analisis sentimen antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Prollochs, dkk [11], yang melakukan penelitian untuk menentukan cakupan negasi dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan berbasis aturan dan machine learning dengan algoritme Hidden Markov Model (HMM). Data yang digunakan adalah berita finansial Jerman. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa deteksi negasi dengan berbasis aturan memiliki nilai akurasi tertinggi dibandingkan dengan HMM yaitu sebesar 89.87%. Nilai akurasi tertinggi dari HMM adalah 84.37%. Kemudian, penelitian Sun, dkk [12] melakukan penelitian untuk mengembangkan pendekatan preprocessing yang efektif untuk menghilangkan kata-kata dan simbol-simbol yang tidak memiliki informasi. Proses perbaikan preprocessing melibatkan 5 tahapan NLP yang telah dilengkapi dengan proses penanganan ekspresi negasi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah forum stok GKP (Gulf Keystone Petroleum), IFS (Irish Financial Sentiment dataset), dan ST Apple (Senders-Twitter financial sentiment Corpus). Proses penanganan negasi dilakukan berbasis kamus (lexicon based) dari WordNet dan part of speech tagged untuk menentukan kata yang bergantung pada kata negasi. Hasil dari penelitian ini memiliki tingkat akurasi sebesar 78.08%. Padmaja [13] mencoba menguji beberapa metode dalam proses penanganan negasi yang diterapkan pada dataset berita politik yang berasal dari The Hindu dan NDTV. Untuk proses pelabelan dari opini dan penentuan negasi dilakukan secara 4

manual oleh dua orang annotator. Untuk proses pendeteksian negasi, Padmaja memanfaatkan part of speech tagged yang berfungsi untuk menguraikan fitur ketergantungan (dependency feature). Sedangkan untuk menentukan lingkup negasi memanfaatkan 3 pendekatan, pendekatan pertama dengan memanfaatkan Rest of the Sentence (RoS), kedua, memanfaatkan Fixed Window Length (FWL) dengan window length = 4 kata disekitar dan setelah kata negasi. Setiap kata akan ditandai sebagai positif, negatif atau negasi berdasarkan kamus. Terakhir, penelitian ini melakukan pendekatan dengan scoring function, jika penjumlahan level kata penilaian sentimen pada kalimat menghasilkan nilai kurang dari 0 akan diklasifikasikan sebagai negatif, dan sebaliknya. Untuk nilai sama dengan 0 dalam penelitian ini diabaikan karena hanya untuk kasus 2 kelas klasifikasi. Penelitian mengenai algoritme penanganan negasi berbasis kamus dilakukan oleh Hogenboom [19]. Dalam penelitiannya Hogenboom algoritme RoS, First Sentiment Word (FSW), Next non-adverb following a negation keyword (NNA) dan FWL. Algoritme penanganan negasi ini digunakan pada data review film yang berasal dari dataset Pang dan Lee. Algoritme ini digunakan untuk penentuan lingkup negasi pada penentuan level dari kalimat. penentuan level dari kalimat didapatkan dengan menghitung skor dari kata-kata sentimen yang terdapat dalam review film. Jika skor = 1 maka dikategorikan kelas positif, dan jika -1 akan dikategorikan kelas negatif. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Lapponi, et. al [14] melakukan penanganan negasi dengan model conditional random field untuk proses pelabelan secara terurut yang kumpulan fitur leksikal dan sintaktis yang dapat menangkap perilaku dari setiap token. Sistem yang dibangun mendapatkan masukan negasi dari cue (tanda) yang diberikan pada setiap token dari kalimat part of speech dan lematisasi dari NLP toolkit, selanjutnya akan dihitung informasi sintaksisnya (analisis ketergantungan) dengan MaltParser. Dataset yang digunakan adalah dataset novel Conan Doyle dan review produk. Councill, et. al [20] dalam penelitiannya melakukan deteksi otomatis untuk 5

negasi untuk teks bebas. Sama dengan penelitian yang disebutkan sebelumnya, pada penelitian ini juga memanfaatkan metode model conditional random field fitur dari dependency parser berbahasa Inggris. Selain untuk melakukan pendeteksian negasi, sistem ini juga melibatkan analisis sentimen, yang dimaksudkan untuk membangun sistem negasi secara benar yang dapat mendeteksi ada atau tidaknya negasi dalam suatu teks. Data yang digunakan adalah data mengenai produk review yang diambil secara bebas dari web, kemudian hasil dari penelitian akan dibandingkan pada dataset BioScope untuk mengetahui performa dari sistem yang dibangun. Tabel 1.1 menunjukan perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Penulis Judul Dataset Metode Prollochs,dkk [11] Enhanching Sentiment Analysis of Financial News by Detecting Negation Scope. Berita finansial Jerman Penelitian untuk menentukan cakupan negasi dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan berbasis aturan dan machine learning dengan algoritme Hidden Markov Model (HMM). 6

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Lanjutan 1 Penulis Judul Dataset Metode Sun,dkk [12] Pre-processing Online Financial Text for Sentiment Classification: A Natural Language Processing Approach. Padmaja, dkk [13] Comparison of the Scope of Negation in Online News Articles. Lapponi, dkk [14] Representing and Resolving Negation for Sentiment Analysis. GKP (Gulf Keystone Petroleum), IFS (Irish Financial Sentiment dataset), dan ST Apple (Senders- Twitter financial sentiment Corpus) Berita politik (The Hindu dan NDTV) Novel Conan Doyle dan Produk Review Proses penanganan negasi dilakukan berbasis kamus (lexicon based) dari WordNet dan POS tag untuk menentukan kata yang bergantung pada kata negasi. Proses deteksi negasi dilakukan dengan tiga proses, pertama dengan Rest of the Sentence (RoS), kedua fixed window length, dan terakhir conditional random fields. Deteksi negasi dengan model conditional random fields untuk proses pelabelan secara terurut yang kumpulan fitur leksikal dan sintaktis. 7

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Lanjutan 2 Penulis Judul Dataset Metode Hogenboom,dkk [19] Determining Negation Scope and Strength in Sentiment Analysis Dataset film Review Deteksi negasi algoritme RoS, First Sentiment Word (FSW), Next non-adverb following a negation keyword (NNA) dan FWL. Councill,dkk [20] What s Great and What s Not: Learning to Classify the Scope Negation for Improved Sentiment Analysis. Produk Review dan BioScope Deteksi negasi dengan model conditional random fields dan dependency parser berbahasa Inggris. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah disebutkan. Penelitian ini berfokus pada penanganan negasi dalam Bahasa Indonesia, karena penanganan negasi dalam Bahasa Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian dari peneliti yang bergerak pada bidang analisis sentimen. Adapun pada penelitian dalam Bahasa Indonesia telah penanganan negasi namun cara penanganannya tidak dijelaskan secara detail. Penelitian ini algoritme penanganan negasi berbasis kamus yang diadaptasi dari penanganan negasi dalam Bahasa Inggris untuk menentukan cakupan negasi. Algoritme penanganan negasi yang digunakan yaitu First Sentiment Word (FSW), Rest of Sentence (RoS) dan Fixed Window Length (FWL) dengan panjang window (n) = 1-5 setelah kata negasi. Algoritme penanganan negasi ini dilakukan beberapa penyesuaian dalam Bahasa Indonesia, seperti cakupan penegasian menuju ke arah kanan, maksudnya kata negasi akan menegasi kata sentimen yang berada di sebelah kanannya [21], sedangkan dalam Bahasa Inggris cakupan negasi bisa berada di sebelah kiri atau kanan kata negasi. 8

Selain itu dalam Bahasa Indonesia terdapat negasi ganda, yaitu proses penengasian yang dilakukan dengan lebih dari satu kata negasi dalam posisi yang berurutan [21] oleh karena itu algoritme ini disesuaikan agar dapat menangani negasi ganda dalam Bahasa Indonesia. Implementasi penanganan negasi ini dilakukan pada proses penentuan pelabelan tweet secara otomatis untuk Bahasa Indonesia berbasis kamus. Proses pelabelan otomatis didapatkan berdasarkan hasil jumlahan dari nilai sentimen yang ada pada tweet. Kata-kata sentimen didapatkan dari ekstraksi fitur dengan Part of Speech (POS) Tag. Penelitian ini memanfaatkan kamus negasi, positif dan negatif yang dibuat oleh Nurfalah [22] untuk mengecek keberadaan kata sentimen. Untuk menguji performa dari algoritme penanganan negasi akan dilakukan proses perbandingan dengan data yang tidak dilakukan proses penanganan negasi, kemudian hasil dari pelabelan kelas otomatis akan dibandingkan dengan pelabelan manual yang telah dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh algoritme penanganan negasi dalam Bahasa Indonesia pada analisis sentimen Twitter. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh algoritme penanganan negasi dalam Bahasa Indonesia pada analisis sentimen Twitter. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dalam bidang sentimen analisis Bahasa Indonesia khususnya dalam menganalisis polaritas kalimat yang memiliki kata negasi. 9