IMPLEMENTASI PEREKOMENDASIAN KATA KUNCI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOOGLE LATENT SEMANTIC DISTANCE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI PEREKOMENDASIAN KATA KUNCI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOOGLE LATENT SEMANTIC DISTANCE"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI PEREKOMENDASIAN KATA KUNCI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA GOOGLE LATENT SEMANTIC DISTANCE Novario Jaya Perdana 1, Diana Purwitasari 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya rio_69_89@cs.its.ac.id 1 ABSTRAKSI Keakuratan hasil pencarian pada mesin pencari bergantung pada kata kunci yang digunakan. Kurangnya informasi yang diberikan pada kata kunci dapat menyebabkan berkurangnya akurasi hasil pencarian. Hal ini berakibat pencarian informasi dalam internet menjadi pekerjaan yang berat. Dalam tugas akhir ini, penulis membangun sebuah perangkat lunak untuk membuat rangkaian kata kunci dokumen. Perangkat lunak tersebut menggunakan algoritma Google Latent Semantic Distance. Algoritma ini dapat mengekstrak informasi dari dokumen. Informasi tersebut diekspresikan dalam bentuk rangkaian kata-kata khusus yang digunakan dalam dokumen. Rangkaian tersebut dapat digunakan sebagai rekomendasi kata kunci untuk pencarian dokumen menggunakan mesin pencari. Hasil dari implementasi perekomendasian kata kunci dokumen menggunakan Google Latent Semantic Distance ini memperlihatkan akurasi yang tinggi dan dapat menemukan informasi yang relevan pada hasil pencarian teratas. Pada akhirnya, diharapkan sistem ini dapat membantu pengguna dalam membaca dan menulis artikel dengan lebih efektif. Kata Kunci: Ekstraksi Informasi, Rangkaian Kata Kunci, Google Latent Semantic Distance 1. PENDAHULUAN Keakuratan hasil pencarian menggunakan mesin pencari bergantung pada kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Kurangnya informasi yang dimasukkan sebagai kata kunci dapat mempengaruhi hasil pencarian. Contohnya saat ingin menemukan informasi mengenai Matahari Department Store, tetapi yang dimasukan sebagai kata kunci adalah kata Matahari, sehingga hasil yang dikeluarkan adalah informasi yang berkaitan dengan matahari sebagai pusat tata surya. Oleh Google, permasalahan ini dipecahkan dengan memberikan beberapa rekomendasi rangkaian kata kunci yang terkait. Sayangnya, kombinasi kata kunci yang diberikan sangat banyak dan merupakan rangkaian kata kunci yang sering dimasukkan oleh para pengguna lainnya (Chen, Lin, & Chu, 2011). Hal ini mengakibatkan rekomendasi kata kunci tersebut tidak selalu sesuai dengan keinginan pengguna itu sendiri. Beberapa peneliti telah mengembangkan teknikteknik dalam pemberian rekomendasi kata kunci, antara lain ekpansi kata kunci dan re-ranking. Kedua teknik ini menggunakan perangkat-perangkat seperti semantic nets, ontology, dan Markov chains untuk memodelkan ciri dan perilaku pengguna (Borges & Lavene, 2007). Beberapa informasi berkaitan dengan profil pengguna akan dikumpulkan untuk mengetahui kecenderungan perilaku pengguna. Padahal pengguna sering kali mencari berbagai macam informasi dari berbagai bidang sehingga mempersulit penggambaran ciri perilaku pengguna. Peneliti lainnya menggunakan Google Similarity Distance (NGD) untuk memprediksikan kata kunci yang akan dimasukan oleh pengguna (Chen & Lin, 2010). Cara kerja algoritma ini adalah dengan menghitung hubungan antar kata kunci, lalu menggunakan hasil perhitungan tersebut untuk menyajikan peringkat k teratas rangkaian kata kunci terpenting kepada pengguna. Sayangnya, algoritma ini hanya dapat menyediakan informasi dengan satu kata kunci. Padahal agar dapat menemukan informasi yang lebih relevan, rangkaian kata kunci harus diperpanjang (Chen, Lin, & Chu, 2011). Keakuratan hasil pencarian menggunakan rangkaian kata kunci yang terdiri dari tiga kata lebih besar dibandingkan dengan penggunaan rangkaian kata kunci yang hanya terdiri dari satu kata (Chen, Lin, & Chu, 2011). Selain itu, kelas kata yang paling baik digunakan untuk membentuk rangkaian kata kunci adalah kata benda atau kata sifat (Chen & Lin, 2010). Rangkaian kata kunci yang baik adalah gabungan dari kedua kelas kata tersebut. Perpanjangan rangkaian kata kunci dapat dilakukan dengan mengambil intisari dari informasi yang terdapat pada suatu dokumen. Pengambilan intisari tersebut dapat menggunakan algoritma Google Latent Semantic Distance (GLSD). Dengan menggunakan intisari yang diambil dari suatu artikel, pencarian informasi dapat dilakukan dengan lebih akurat dan cepat. Implementasi dari algoritma GLSD inilah yang menjadi perhatian utama dalam tugas akhir ini. 2. METODE Pada tugas akhir ini digunakan algoritma Google Latent Semantic Distance (GLSD). Algoritma ini dapat 1

2 digunakan untuk merangkai kata kunci dari teks suatu dokumen. Terdapat beberapa tahap dalam algoritma ini. Gambaran mengenai tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Pembahasan mengenai tahapan tersebut terdapat pada bagian selanjutnya Ekstraksi Dokumen Elemen yang dibutuhkan seluruh proses dalam perangkat lunak ini adalah teks dari suatu dokumen. Oleh karena itu, teks dalam dokumen harus diambil terlebih dahulu agar dapat diolah lebih lanjut. Proses tersebut adalah proses ekstraksi dokumen. Kegiatan utama yang terjadi dalam proses ini adalah pengambilan isi dokumen PDF sebagai data masukan. Bagian yang diambil dari dokumen tersebut sesuai dengan masukan dari pengguna. Perangkat lunak sudah menyediakan pilihan bagian yang ingin dijadikan sebagai sumber ekstraksi. Pilihan tersebut adalah bagian abstrak dan semua bagian pada dokumen kecuali abstrak. Selain isi dokumen, yang juga diambil dari dokumen adalah metadata dokumen tersebut. Metadata tersebut antara lain judul makalah ilmiah, dan penulis makalah tersebut. Proses pengambilan isi dokumen PDF ini memanfaatkan bantuan pustaka pdf parser. Pustaka tersebut adalah PDFBox. Proses ini dimulai dari membaca metadata dokumen untuk mendapatkan judul dan penulis makalah ilmiah. Setelah itu, memeriksa data masukan pengguna berupa bagian dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber ekstraksi. Jika pengguna memilih abstrak sebagai bagian yang dijadikan sumber ekstraksi, maka perangkat lunak akan membaca isi dokumen yang termasuk dalam bagian abstrak. Perangkat lunak akan mengenali bagian abstrak sebagai isi dokumen antara kata abstrak dan elsevier. Jika pengguna memilih pilihan lainnya, yaitu seluruh bagian kecuali abstrak, maka perangkat lunak akan meringkas dahulu seluruh isi dokumen tersebut. Setelah selesai meringkas, perangkat lunak akan membaca hasil peringkasan sebagai isi dokumen. Hasil akhir dari proses ini adalah kumpulan kalimat yang merupakan teks isi dokumen Pemecahan Teks Dokumen Menjadi Kata-Kata Proses selanjutnya adalah pemecahan teks menjadi kata-kata. Dalam proses ini, teks dipecah per kata. Selain itu, di dalam proses ini juga terdapat proses penyaringan karakter. Proses tersebut bertujuan untuk menghilangkan karakter-karakter selain huruf, seperti angka, simbol dan tanda baca. Hal ini dimaksudkan agar kata-kata tersebut siap diolah pada proses selanjutnya. Proses ini dimulai dari pemecahan teks menjadi satuan-satuan kata. Satuan-satuan kata tersebut kemudian diubah ke dalam bentuk huruf kecil semua (lower case). Setelah itu adalah proses tokenisasi, yaitu proses penghilangan karakter-karakter selain huruf dan tanda sambung seperti angka, simbol dan tanda baca lainnya. Hasil akhir dari proses ini adalah kumpulan kata-kata terpisah yang bersih dari karakter aneh selain huruf kecil dan tanda sambung. Kumpulan kata ini akan menjadi data masukan bagi proses selanjutnya, yaitu proses penyaringan. Gambar 1. Tahapan pada Google Latent Semantic Distance. 2

3 2.3. Identifikasi Jenis Kata Sesuai Kelas Kata Menggunakan POS Tagger Proses berikutnya adalah identifikasi jenis kata berdasarkan kelas kata. Hal ini dimaksudkan agar didapatkan kata-kata yang dapat menggambarkan hal yang dibicarakan dalam dokumen. Kata-kata yang dipilih untuk dimasukkan dalam daftar kata adalah kata-kata yang termasuk dalam kelas kata benda dan kata sifat. Proses identifikasi jenis kata ini menggunakan bantuan pustaka penanda part-of-speech (POS tagger). Pustaka tersebut adalah Stanford Log-Linear Part-Of- Speech Tagger, yaitu sebuah pustaka untuk mengenali kelas kata dari suatu kata dalam kalimat. Proses identifikasi jenis kata sesuai dengan kelas kata ini dimulai dengan menandakan kata-kata dalam kumpulan kata dengan kelas kata masing-masing. Setelah itu, setiap kata diperiksa kelas katanya. Jika kata tersebut termasuk ke dalam kata benda dan kata sifat serta jumlah karakter dalam kata tersebut lebih dari tiga, maka kata tersebut ditambahkan ke dalam daftar kata. Hasil akhir dari proses ini adalah daftar kata-kata yang termasuk ke dalam kata benda dan kata sifat. Daftar kata ini akan menjadi data masukan bagi proses pembentukan frasa Pembentukan Frasa Agar rangkaian kata kunci yang dibangun lebih bermakna, elemen dari rangkaian kata kunci tersebut harus dapat mewakilkan isi dokumen lebih baik lagi. Salah satu caranya adalah dengan membentuk frasa dari kata-kata yang telah diekstrak. Frasa dibentuk dari kombinasi antara kata benda dengan kata benda atau kata sifat dengan kata benda. Proses ini memerlukan data masukan berupa daftar kata yang telah dikenali kelas katanya. Daftar kata tersebut didapatkan dari proses identifikasi jenis kata berdasarkan kelas kata. Terdapat beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh suatu kata jika kata tersebut ingin ditambahkan ke dalam daftar kata kunci. Kondisi pertama adalah kata tersebut termasuk ke dalam kelas kata benda, kata sifat atau determiner. Jika kata tersebut tidak memenuhi kondisi tersebut, maka kata tersebut tidak dapat ditambahkan ke dalam daftar kata kunci. Jika kata tersebut memenuhi kondisi tersebut, maka kondisi kedua harus diperiksa. Kondisi kedua adalah kata yang muncul setelah kata tersebut harus termasuk ke dalam kelas kata benda saja. Jika kondisi ini dapat dipenuhi, maka frasa dapat dibentuk dari kombinasi antara kata pertama dan kata kedua. Namun jika kondisi ini tidak dapat dipenuhi, maka frasa tidak dapat dibentuk tetapi kata pertama dimasukan ke dalam daftar kata kunci. Hasil akhir dari proses pembentukan frasa ini adalah daftar kata dan frasa yang berpotensial menjadi salah satu anggota dalam rangkaian kata kunci. Daftar kata dan frasa ini menjadi data masukan bagi proses identifikasi kata khusus menggunakan jumlah hasil pencarian pada mesin pencari Identifikasi Kata Khusus Menggunakan Jumlah Hasil Pencarian Pada Mesin Pencari Daftar kata dan frasa dari hasil proses pembentukan frasa masih mengandung kata-kata dan frasa-frasa yang bersifat umum dan belum menggambarkan isi dokumen secara lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya proses penyaringan tambahan untuk mendapatkan katakata yang lebih khusus. Proses penyaringan tersebut adalah identifikasi kata khusus dengan memanfaatkan jumlah hasil pencarian pada mesin pencari. Kata/frasa yang secara khusus dipergunakan dalam suatu bidang tertentu biasanya hanya terkandung dalam sedikit dokumen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pencarian menggunakan kata tersebut pada mesin pencari. Proses identifikasi ini menggunakan bantuan API (Application Programming Interface) dari mesin pencari Yahoo! Search. Proses identifikasi kata khusus dengan menggunakan jumlah hasil pencarian dimulai dari penentuan batas ambang. Batas ambang ini digunakan sebagai batas maksimal jumlah hasil pencarian. Setiap kata kunci yang berada dalam daftar kata kunci dicari jumlah hasil pencariannya. Jika jumlah hasil pencarian lebih besar dari batas ambang, maka kata kunci tersebut tidak dapat ditambahkan ke dalam daftar kata khusus. Hasil akhir dari proses ini adalah daftar kata/frasa khusus yang dapat digunakan sebagai salah satu anggota dalam rangkaian kata kunci. Daftar kata khusus ini akan menjadi data masukan bagi proses perhitungan bobot rangkaian kata kunci Pembentukan Kata Kunci Menggunakan Google Latent Semantic Distance Tahapan terakhir adalah pembentukan kata kunci. Pembentukan kata kunci menggunakan algoritma GLSD. Proses yang terdapat dalam tahap perangkaian ini adalah perangkaian kata kunci yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan bobot rangkaian untuk mendapatkan rangkaian yang paling baik. Rangkaian kata kunci dibentuk dari kombinasi katakata dan frasa yang terdapat dalam daftar kata khusus hasil proses penyaringan sebelumnya. Rangkaian tersebut terdiri dari tiga buah kata/frasa khusus. Proses perangkaiannya adalah dengan memasangkan satu kata/frasa dengan 2 kata/frasa lainnya. Perangkaian kata kunci boleh membentuk rangkaian yang telah ada sebelumnya. Hal ini tergantung pada letak kata kunci pada rangkaian yang akan dibentuk. Setelah 3

4 rangkaian kata kunci telah dibuat, rangkaian tersebut perlu dihitung bobotnya. Bobot tersebut menunjukan hubungan antar anggota dalam rangkaian tersebut. Setelah semua rangkaian kata kunci telah dibuat dan dihitung bobotnya, rangkaian-rangkaian tersebut perlu diurutkan secara menurun sesuai hasil perhitungan GLSD. Hal ini dikarenakan rangkaian kata kunci yang diperlukan adalah rangkaian dengan nilai GLSD tertinggi. 3. Modifikasi Google Latent Semantic Distance Konsep utama GLSD berasal dari Sequential Google Similarity Distance (NGD). Algoritma tersebut dapat merangkai dua buah kata menjadi kata kunci (Cilibrasi & Vitanyi, 2007). Algoritma ini kemudian dimodifikasi sedemikian rupa untuk mendapatkan rangkaian kata kunci yang dapat menemukan kembali dokumen secara lebih baik Sequential Google Similarity Distance NGD pertama kali dikenalkan oleh Cilibrasi & Vitányi pada tahun Tujuan dari algoritma ini adalah untuk mencari jarak makna antar objek (kata atau frasa) dengan memanfaatkan jumlah dokumen yang mengandung kata tersebut. Pada penelitiannya, Cilibrasi & Vitányi menggunakan world-wide-web sebagai - database dan Google sebagai mesin pencari. Algoritma ini memanfaatkan hasil pencarian kata kunci menggunakan mesin pencari seperti Google dan Yahoo! Search untuk mendapatkan hubungan makna antar kata. Seperti yang telah diketahui, hasil pencarian suatu kata kunci dalam mesin pencari akan menghasilkan banyak sekali halaman-halaman web yang mengandung kata tersebut. Cilibrasi & Vitányi menanggap halaman-halaman web yang mengandung kata kunci tersebut memiliki hubungan semantik yang mereka sebut sebagai Google semantics. Oleh karena itu, hubungan antar kata dapat dicari dengan menggunakan persamaan (1). (1) Sesuai dengan persamaan (3), kata kunci dan akan digunakan sendiri-sendiri dan berpasangan. Dengan demikian, halaman web akan dihitung sebanyak tiga kali. Kali pertama adalah saat, kali kedua adalah saat dan terakhir adalah saat. Cilibrasi & Vitányi membuat sebuah persamaan yang dapat digunakan mencari hubungan antar kata di dalam suatu dokumen dengan menggunakan konsep Google semantics. Persamaan tersebut dapat dilihat pada (2). (2) Pada persamaan (2), adalah jumlah halaman yang mengandung pada hasil pencarian, dan adalah jumlah halaman yang mengandung dan pada hasil pencarian. adalah jumlah total dokumen yang tersimpan dalam database, dalam hal ini adalah total halaman web yang telah diindeksasi oleh mesin pencari. Algoritma ini tidak hanya dapat bekerja menggunakan Google, tetapi juga dapat menggunakan mesin pencari lainnya. Hasil perhitungan menggunakan algoritma NGD berkisar antara 0 hingga. Jika nilai NGD sama dengan satu, maka hal tersebut menandakan bahwa kedua kata yang dihitung memiliki hubungan yang sangat kuat. Hal ini artinya kata dan akan selalu muncul bersama di hampir semua dokumen (Chen & Lin, 2010) Gram Google Similarity Distance Rumus dasar NGD hanya dapat mengetahui hubungan antar 2 kata. Agar dapat membuat suatu rangkaian kata kunci yang terdiri dari 3 kata, diperlukan adanya modifikasi pada rumus dasar tersebut. Dalam modifikasi NGD ini, Chen et al (2011) menggunakan probabilitas untuk mengetahui hubungan antara 2 kata kunci dan jika keduanya berada dalam suatu artikel. Terdapat sebuah peraturan yang dibuat oleh Chen et al (2011) yaitu jika terdapat dalam suatu artikel, maka juga akan terdapat dalam artikel tersebut. Hubungan keduanya dinyatakan dalam notasi. Karena menggunakan probabilitas, maka jumlah hasil pencarian kata kunci - - yang digunakan dalam rumus NGD sebelumnya harus diubah ke dalam bentuk probabilitas. Hal ini dapat dicapai dengan cara membagi dengan banyaknya dokumen yang berada dalam database ( ). Notasi persamaan ini dapat dilihat pada (3). (3) adalah probabilitas banyaknya dokumen yang mengandung kedua kata kunci dan di dalamnya. Cara yang sama juga dapat diaplikasikan untuk mencari probabilitas dokumen yang mengandung suatu kata. Probabilitas banyaknya dokumen yang hanya mengandung disimbolkan dengan dan probabilitas 4

5 banyaknya dokumen yang hanya mengandung disimbolkan dengan. Sehingga perhitungan mencari hubungan antara 2 kata kunci dengan menggunakan rumus NGD yang telah dimodifikasi (2NGD) menjadi seperti pada persamaan (4). (4) Jika nilai yang dipilih pada algoritma NGD adalah yang mendekati 0, maka tidak halnya dengan algoritma 2NGD. Pasangan kata kunci yang dipilih adalah pasangan dengan nilai 2NGD tertinggi (Chen, Lin, & Chu, 2011) Google Latent Semantic Distance yang harus diperiksa saat akan menggunakan GLSD. Kondisi-kondisi ini terkait jumlah dokumen yang berhasil ditemukan untuk setiap kata kunci. Kondisi-kondisi tersebut antara lain: 1. Kondisi pertama adalah saat jumlah hasil pencarian dokumen yang mengandung lebih besar dibandingkan yang mengandung dan keduanya lebih besar dibandingkan dengan hasil pencarian tersebut dalam rangkaian dapat menggunakan (5). (5) Perumusan NGD yang asli hanya mencakupi 2 kata kunci, padahal 2 kata kunci tidak cukup bagus untuk mendapatkan dokumen yang diinginkan (Chen, Lin, & Chu, 2011). Oleh karena itu, dibutuhkan modifikasi dari rumus NGD yang asli. Modifikasi kali ini dibuat agar didapatkan rangkaian kata kunci yang terdiri dari 3 kata. Modifikasi NGD menjadi GLSD menggunakan bantuan pendekatan PLSA. Pada dasarnya, PLSA digunakan untuk menemukan hubungan antara kata, topik (latent variabel), dan dokumen. GLSD menggunakan konsep tersebut untuk menemukan hubungan antara kata, kata dan kata (Chen, Lin, & Chu, 2011). Bill Gates Microsoft Computer Gambar 2. Hubungan Antar Kata Kunci dalam Satu Rangkaian. Gambarannya seperti terlihat pada Gambar 2. Gambar tersebut melukiskan hubungan yang terjadi antara 3 buah kata. Contohnya, hubungan antara kata Microsoft, Computer, dan Bill Gates. Kata Bill Gates dan Computer sangat erat hubungannya karena sudah banyak yang mengenali bahwa Bill Gates merupakan nama seseorang yang berperan aktif dalam bidang komputer. Jika diantara kedua kata tersebut ditambahkan kata Microsoft, maka hubungan antara kedua kata tersebut akan semakin erat. Hal ini disebabkan makna kata Microsoft yang sudah dikenal umum bahwa Microsoft merupakan perusahaan tempat Bill Gates berkerja dan merupakan perusahaan pembuat sistem operasi komputer. Hal ini akan meningkatkan akurasi karena terdapat hubungan tersembunyi antar kata kuncinya. Modifikasi NGD dimaksudkan untuk mengakomodasi tujuan tersebut. Terdapat enam kondisi Kondisi kedua adalah saat jumlah hasil pencarian dokumen yang mengandung lebih besar dibandingkan yang mengandung, namun hasil tersebut dalam rangkaian dapat menggunakan (6). (6) Kondisi ketiga adalah saat jumlah hasil pencarian dokumen yang mengandung lebih besar dibandingkan yang mengandung, dan hasil tersebut dalam rangkaian dapat menggunakan (7). (7) Kondisi keempat adalah saat jumlah hasil pencarian dokumen yang mengandung lebih besar dibandingkan yang mengandung, dan hasil tersebut dalam rangkaian dapat menggunakan (8). (8) 5

4. Uji Coba Rata-rata jumlah rangkaian kata kunci yang dihasilkan (9) (10) (11) (12)

4. Uji Coba Rata-rata jumlah rangkaian kata kunci yang dihasilkan (9) (10) (11) (12) 5. 6. Kondisi kelima adalah saat jumlah hasil pencarian dokumen yang mengandung lebih besar dibandingkan yang mengandung, dan hasil pencarian menggunakan kata lebih besar dibandingkan dengan hasil pencarian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka proses dan media penyimpanan data pun semakin berkembang. Dengan adanya personal computer (PC), orang dapat menyimpan,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam media internet artikel merupakan suatu kebutuhan dan pengetahuan. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat tanpa membaca

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas teori mengenai focused crawler dengan algoritma genetik, text mining, vector space model, dan generalized vector space model. 2.1. Focused Crawler 2.1.1. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem rekomendasi merupakan sebuah (web) alat personalisasi yang menyediakan pengguna sebuah informasi daftar item-item yang sesuai dengan keinginan masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran dibutuhkan sebuah sistem penilaian atau evaluasi. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

1.5 Metode Penelitian

1.5 Metode Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi internet yang semakin maju ini kita dapat mengakses dokumen, buku dan majalah mulai dari bahasa asing sampai bahasa daerah yang

Lebih terperinci

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram)

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-71 Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Wide Web saat ini menjadi fasilitas yang sangat populer dan interaktif dalam melakukan pertukaran informasi. Ratusan juta data terus bertambah dengan

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, sangatlah mudah untuk mendapatkan informasi, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Akan tetapi, banyaknya informasi yang ada belum tentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembagalembaga yang bergerak

Lebih terperinci

APLIKASI PREDICTIVE TEXT BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE N-GRAM

APLIKASI PREDICTIVE TEXT BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE N-GRAM APLIKASI PREDICTIVE TEXT BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE N-GRAM Silvia Rostianingsih 1), Sendy Andrian Sugianto 2), Liliana 3) 1, 2, 3) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi seperti saat ini, informasi berupa teks sudah tidak lagi selalu tersimpan dalam media cetak seperti kertas. Orang sudah mulai cenderung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. 2.1 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Menurut Alimin (2012) Anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

FORMAT TUGAS AKHIR. A. Format Umum Tugas Akhir

FORMAT TUGAS AKHIR. A. Format Umum Tugas Akhir FORMAT TUGAS AKHIR A. Format Umum Tugas Akhir Bagian Proposal Tugas Akhir Bagian Awal a. Halaman Sampul (Cover) b. Halaman Judul c. Halaman Persetujuan d. Abstrak (bahasa Indonesia) e. Daftar Isi f. Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk dapat tetap bisa menjalankan proses bisnisnya dengan baik, suatu instansi harus memenuhi suatu standar dalam melayani keinginan konsumen atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang sebuah sistem yang dapat meringkas teks dokumen secara otomatis menggunakan metode generalized vector space model (GVSM). 1.2 Latar Belakang Dunia informasi yang

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODUL REKOMENDASI SECTION PADA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS)

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODUL REKOMENDASI SECTION PADA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODUL REKOMENDASI SECTION PADA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) (Kata kunci: Jurnal, K-Nearest Neighbor, Karya Ilmiah, Klasifikasi Penyusun Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna Internet (31 Desember 2000) Afrika 1,037,524,058 4,514, ,609,620 2,527.4%

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna Internet (31 Desember 2000) Afrika 1,037,524,058 4,514, ,609,620 2,527.4% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengguna internet di dunia mengalami peningkatan. Statistik pengguna internet berdasarkan hasil survey Nielsen Online, yaitu pada tanggal 31 Maret 2011 menunjukkan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dan ruang lingkup yang membatasi pelaksanaan penelitian, metodologi penelitian

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Informasi seakan-akan menjadi mata uang baru yang membuat akurasi menjadi sangat penting ketika mencari

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang Mendahului Penulis mencermati berbagai penelitian terkait dengan analisis similaritas, seperti diurai pada beberapa paragraf berikut. Bao, et al. (2007) membandingkan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, setiap orang dituntut untuk bisa memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi dan dapat menggunakan di dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Twitter API Application Programming Interface (API) merupakan fungsi-fungsi/perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih

Lebih terperinci

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL Bagian awal mencakup sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang (subbab 1.1), tujuan penelitian (subbab 1.2), perumusan dan pembatasan masalah (subbab 1.3), metodologi penelitian (subbab 1.4), serta penjelasan

Lebih terperinci

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu : 1. Perangkat keras a. Processor Intel Core

Lebih terperinci

Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient

Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient Jurnal Transistor Elektro dan Informatika (TRANSISTOR EI) Vol. 2, No. 1 1 Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient Muhammad Fadelillah, Imam Much Ibnu Subroto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah informasi berbanding lurus dengan tingginya laju teknologi pada saat ini, ketersediaan dan perkembangan dari informasi yang berbentuk text digital

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama proses pembuatan tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Indentifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan : 1. Flat Teks 2. Database

Lebih terperinci

Analisis Sentimen Pada Data Twitter dengan Menggunakan Text Mining terhadap Suatu Produk

Analisis Sentimen Pada Data Twitter dengan Menggunakan Text Mining terhadap Suatu Produk Analisis Sentimen Pada Data Twitter dengan Menggunakan Text Mining terhadap Suatu Produk Eka Retnawiyati 1, Fatoni, M.M.,M.Kom 2., Edi Surya Negara, M.Kom 3 1) Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan kecerdasan buatan maka tidaklah mustahil akan ada mesin yang benar-benar mampu berpikir layaknya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan kecerdasan buatan maka tidaklah mustahil akan ada mesin yang benar-benar mampu berpikir layaknya manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga manusia berupaya membuat alat bantu agar informasi yang disampaikan

Lebih terperinci

Natural Language Processing

Natural Language Processing Disiplin ilmu NPL Natural Language Processing By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Fonetik / fonologi Morfologi Sintaksis Semantik Pragmatik Discource knowledge World knowledge 1 3 Apa itu NLP Proses pembuatan

Lebih terperinci

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL Bagian awal mencakup sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis atau bisa juga disebut dengan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia komputer saat ini sangatlah pesat. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi berbasis Internet. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya (Radev et al, 2000). Pada bulan Juli 2011, jumlah host yang diiklankan di

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya (Radev et al, 2000). Pada bulan Juli 2011, jumlah host yang diiklankan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang semakin pesat telah memaksa manusia untuk berusaha mengikutinya. Teknologi tersebut dapat digunakan oleh semua kalangan yang dapat memanfaatkannya

Lebih terperinci

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI Wiranto 1, Edi Winarko 2 1 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Gajah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website adalah salah satu layanan yang bisa digunakan untuk melakukan pencarian berbagai informasi, sehingga sangat dibutuhkan untuk keperluan pengguna dalam pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Al-qur an dan hadits sebagai sumber pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam islam antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Al qur an sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Sedangkan, Kalkulus Proposisi (Propositional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai dengan pembuatan metode term frequency oleh Luhn pada tahun 1958. Metode ini berasumsi bahwa frekuensi kata di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini dirasakan telah semakin pesat dan canggih. Semua ini dikarenakan hasil dari pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan studi Penelitian yang sudah ada sebelumnya, yaitu : 1. Nur Afifah (2010), Pembuatan Kamus Elektronik Kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa untuk Aplikasi Mobile

Lebih terperinci

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatar belakangi oleh motivasi untuk berbuat

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik atau lagu sebagai sarana hiburan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Infrastruktur Website yang semakin berkembang menyediakan informasi beragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natural Language Processing (NLP) adalah area penelitian dan pengaplikasan yang mengekplorasi bagaimana caranya sebuah komputer dapat digunakan dan memanipulasi berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Document summarization adalah proses pengambilan teks dari sebuah dokumen dan membuat sebuah ringkasan yang mempunyai informasi yang lebih berguna bagi user

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah satu algoritma untuk menentukan lintasan terpendek. Pada Algoritma Djiksta, kota disimbolkan dengan

Lebih terperinci

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa S1 yang bersifat mandiri dan wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Seorang mahasiswa yang akan menulis tugas akhir harus mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan internet saat ini berdampak pada melimpahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan internet saat ini berdampak pada melimpahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan internet saat ini berdampak pada melimpahnya informasi dengan sangat cepat dan jumlah yang sangat besar. Hal ini membuat suatu keadaan dimana kita

Lebih terperinci

Menggunakan Browser dan Mesin Pencari

Menggunakan Browser dan Mesin Pencari Menggunakan Browser dan Mesin Pencari A. Pengantar Pada kegiatan ini, anda akan berlatih menggunakan perangkat lunak browser yang digunakan untuk mengakses situs Internet. Keterampilan menggunakan browser

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Maka informasi juga semakin banyak dan membuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa landasan teori yang digunakan untuk perancangan dan pembuatan aplikasi rekomendasi informasi yang bisa dijadikan sebagai acuan. 3.1 Media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan pesat. Teknologi ini mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada di dunia, sehingga kita bisa saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan serangkaian prosedur normal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi sebuah informasi yang valid dan kemudian didistribusikan ke para pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet yang meningkat dengan cepat berpengaruh pada semakin bertambahnya jumlah pengguna internet di dunia. Ini tentunya tak lepas dari penyebaran data

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir APLIKASI KLASIFIKASI ARTIKEL TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAJALAH CHIP

KATA PENGANTAR. menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir APLIKASI KLASIFIKASI ARTIKEL TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAJALAH CHIP KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpah dan rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir APLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai garis besar Tugas Akhir yang meliputi latar belakang, tujuan, rumusan dan batasan masalah, metodologi pembuatan tugas akhir, dan sistematika penulisan laporan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari, tanda tangan, DNA, telinga, wajah, infrared,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan akses atas berbagai informasi termasuk hasil karya intelektual dalam bentuk dokumen, seperti karya penulisan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Pemilihan dosen pembimbing Tugas Akhir pada jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan mahasiswa secara mandiri, hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sudah banyak sistem klasifikasi yang diciptakan dalam rangka membantu pengguna dalam melakukan pengklasifikasian dokumen, baik dokumen yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dibahas landasan teori mengenai pendeteksian kemiripan dokumen teks yang mengkhususkan pada pengertian dari keaslian dokumen, plagiarisme, kemiripan dokumen, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasanya, digunakannya berbagai macam huruf dengan kepentingannya masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasanya, digunakannya berbagai macam huruf dengan kepentingannya masing-masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab menggunakan beragam jenis karakter untuk sistem penulisan bahasanya, digunakannya berbagai macam huruf dengan kepentingannya masing-masing benar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas kita, mempermudah kita mencari informasi. Komputer juga bisa bergerak sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas kita, mempermudah kita mencari informasi. Komputer juga bisa bergerak sebagai 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer adalah sebuah alat/mesin yang membantu kita untuk menyelesaikan tugas kita, mempermudah kita mencari informasi. Komputer juga bisa bergerak sebagai penghibur

Lebih terperinci

Aplikasi Pemodelan Bahasa Secara Statistik dalam Bisnis Periklanan di Internet

Aplikasi Pemodelan Bahasa Secara Statistik dalam Bisnis Periklanan di Internet Aplikasi Pemodelan Bahasa Secara Statistik dalam Bisnis Periklanan di Internet Nuansa Lembayung / 1820928 Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang sangat luas dan tidak terbatas merupakan sebuah bukti nyata bahwa informasi sangat diperlukan bagi pencari informasi [16]. Dengan munculnya

Lebih terperinci

QUERY REWRITING BERBASIS SEMANTIK MENGGUNAKAN WORDNET DAN LCh PADA SEARCH ENGINE GOOGLE

QUERY REWRITING BERBASIS SEMANTIK MENGGUNAKAN WORDNET DAN LCh PADA SEARCH ENGINE GOOGLE sss Makalah Nomor: KNSI-469 QUERY REWRITING BERBASIS SEMANTIK MENGGUNAKAN WORDNET DAN LCh PADA SEARCH ENGINE GOOGLE Ahmad M. Thantawi, I Wayan Simri Wicaksana 2, Lily Wulandari 3 Teknik Informatika, 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenali penggunanya lebih tepat. Beberapa aplikasi biometrik antara lain retinal

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenali penggunanya lebih tepat. Beberapa aplikasi biometrik antara lain retinal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biometrik adalah autentikasi secara biologis memungkinkan sistem dapat mengenali penggunanya lebih tepat. Beberapa aplikasi biometrik antara lain retinal scan, face

Lebih terperinci

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI Wiranto 1), Edi Winarko 2) 1) Jurusan Teknik Informatika, Universitas Sebelas Maret E-mail : wir@uns.ac.id 2) Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

TEKNOLOGI MAKLUMAT DAN KOMUNIKASI

TEKNOLOGI MAKLUMAT DAN KOMUNIKASI TAHUN 5 TEKNOLOGI MAKLUMAT DAN KOMUNIKASI Kurikulum Standard SekolahRendah SISTEM RANGKAIAN DAN DUNIA INTERNET 3.0 MENGENAL INTERNET 29 MODUL SRDI 4 Standard kandungan: Standard pembelajaran: Mengenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang disampaikan manusia menggunakan suatu bahasa sebagai perantaranya. Bahasa merupakan simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalamnya

Lebih terperinci

Nurzaitun Purwasih¹, Moch. Arif Bijaksana², Bowo Prasetyo³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Nurzaitun Purwasih¹, Moch. Arif Bijaksana², Bowo Prasetyo³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom PERINGKASAN TEKS OTOMATIS DOKUMEN TUNGGAL BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN GRAPH-BASED SUMMARIZATION ALGORITHM DAN SIMILARITY (STUDI KASUS ARTIKEL BERITA) Nurzaitun Purwasih¹, Moch. Arif Bijaksana², Bowo

Lebih terperinci

Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity

Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity Komang Rinartha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 9 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Short Message Service (SMS) merupakan salah satu media komunikasi yang banyak digunakan saat ini karena praktis untuk digunakan dan biaya pengirimannya murah. Namun,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. 2.1. Katalog Perpustakaan Katalog perpustakaan merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan, kehilangan, kematian, kerusakan atau sakit.

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan, kehilangan, kematian, kerusakan atau sakit. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan perjanjian antar dua pihak atau lebih yang melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian (perumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Website merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Lama Pada sistem peringkasan dokumen sebelumnya sistem sudah bisa dijalankan namun masih adanya kekurangan pada sistem tersebut yaitu penginputan dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang paling populer di dunia dan telah diterapkan menjadi bahasa resmi di beberapa negara dan organisasi internasional. Tercatat

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan agar orang dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Di dunia ini terdapat bermacammacam bahasa yang terdiri dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan aliran informasi begitu lancar

Lebih terperinci

Internet Marketing. Generate Traffic

Internet Marketing. Generate Traffic Internet Marketing Internet marketing itu adalah suatu proses pemasaran brand, produk, dan layanan secara online melalui internet. Pemasaran yang dimaksud bukan hanya penjualan tapi juga termasuk promosi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir (Dave Chaffey, 2016). Media jejaring sosial seperti Twitter,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir (Dave Chaffey, 2016). Media jejaring sosial seperti Twitter, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Popularitas media jejaring sosial terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir (Dave Chaffey, 2016). Media jejaring sosial seperti Twitter, Facebook,

Lebih terperinci

DETEKSI SIMILARITAS DOKUMEN ABSTRAK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE

DETEKSI SIMILARITAS DOKUMEN ABSTRAK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE DETEKSI SIMILARITAS DOKUMEN ABSTRAK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE Abdul Najib 1), Karyo Budi Utomo 2) 1), 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Samarinda Email: abdulnajib@polnes.ac.id

Lebih terperinci

TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL

TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL Nadia Damayanti 1, Nur Rosyid Mubtada i, S.Kom, M.Kom 2, Afrida Helen S.T, M.Kom

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata kunci adalah kata yang mewakili konsep atau garis besar dari suatu dokumen [1]. Kata kunci digunakan sebagai pernyataan informasi penting mengenai isi pembahasan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Text Mining Text mining merupakan suatu teknologi untuk menemukan suatu pengetahuan yang berguna dalam suatu koleksi dokumen teks sehingga diperoleh tren, pola, atau kemiripan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN 3.1 GAMBARAN UMUM PROSES SEGMENTASI DOKUMEN

BAB 3 PERANCANGAN 3.1 GAMBARAN UMUM PROSES SEGMENTASI DOKUMEN 28 BAB 3 PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan percobaan pada penelitian segmentasi dokumen ini. Pembahasan akan dimulai dengan penjelasan mengenai gambaran umum proses segmentasi

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Bima Laksmana Pramudita (13511042) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Penerapan Graf pada PageRank

Penerapan Graf pada PageRank Penerapan Graf pada PageRank Hartono Sulaiman Wijaya 13509046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci