Review Dialog BENARKAH KUR TANPA JAMINAN? Jakarta, 5 November 2008, Gedung Jurnal Nasional Jam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014

Evaluasi Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat Dalam Rangka Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan, Koperasi (UMKMK).

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

BAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

BAB III KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. MEMINJAMKAN UANG, DAN MENERBITKAN PROMES ATAU YANG DIKENAL SEBAGAI BANKNOTE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Mengatasi Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) dalam

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

NOMOR 22 /PMK05/2010 TENT ANG PERUBAHAN KEDUA AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan II 2008 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan

LAPORAN KAJIAN PERAN LEMBAGA LINKAGE DALAM MENINGKATKAN PEMBIAYAAN/ KREDIT KEPADA UMKM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan

A. Kesimpulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.

I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia berdasarkan data statistik tahun 2004, dapat dilihat dari

KAJIAN DAMPAK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)*) Indra Idris **)

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

I. PENDAHULUAN. Dalam struktur perekonomian Indonesia, usaha kecil menengah. (UKM) memiliki peran yang strategis. Data Kantor Kementerian Negara

PERAN BUMN DALAM PENGEMBANGAN UMKM DI INDONESIA MELALUI ASURANSI DAN PENJAMINAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

I. PENDAHULUAN. 1 Suara Karya, 2007, Pertumbuhan Ekonomi Tidak Berkualitas, Jum at 13 Juli Dalam artikel

PENANDATANGANAN MOU. Divisi Bisnis Usaha Kecil

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KINERJA IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TINGKAT PROPINSI DI INDONESIA

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

NOMOR TENTANG. : a. dalam. dimaksud : 1. Nomor. sebagaimana. Tahun 4033); Belitung. Kabupaten. Lembaran. Lembaran

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dunia usaha di Indonesia baik disektor pertanian, perindustrian, maupun disektor perdagangan yang secara umum tidak bisa

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. inovasi (Urata, 2000). Akterujjaman (2000) menyatakan bahwa UKM di seluruh

PEDOMAN UMUM LINKAGE PROGRAM ANTARA BANK UMUM DENGAN KOPERASI

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

Nomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak dimana 99,7% atau

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-22/M.

Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian BANK INDONESIA KREDIT. SIMPANAN : Giro Deposito Tabungan

KREDIT USAHA RAKYAT. Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memajukan perekonomian suatu Negara peranan Perbankan sangat

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan.

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PENGUSAHA UMKM DALAM MENGAMBIL ATAU MENGGUNAKAN KREDIT USAHA RAKYAT (BRI) DI KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran inbal jasa penjaminan oleh Pemerintah. ini dapat tercermin dari eksistens UMKM yang cukup dominan di Indonesia.

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

Review Dialog BENARKAH KUR TANPA JAMINAN? Jakarta, 5 November 2008, Gedung Jurnal Nasional Jam 9.00-14.00 Jam 9.30 acara dibuka oleh Dibyo Pranowo selaku Pemred Jurnal Nasional, Bapak Suryadharma Ali tidak bisa hadir kerena dipanggil presiden untuk menemui kunjungan presiden dari Madagaskar dan diwakilkan oleh bapak Chairul Djamhari selaku Sekjend Kementrian Koperasi dan UMKM Moderator: Casear (Jurnal Nasional) Pembicara 1: Chairul Djamhari Pembicara 2: Nining I Soesilo (Universitas Indonesia UKM Center) Pembicara 3: Perwakilan dari BRI Menggantikan Bapak Iqbal Lantoro Pembicara 1: Charirul Djamhari Kredit Usaha Rakyat adalah kredit yang berbentuk Kolateral (Jaminan Tidak ditanggung Debitur) Perbankan adalah The most Highly Regulated Industry Perbankan harus untung untung menjlalankan bisnis mereka sehingga wajar jika memeriksa dan melihat asset milik calon debitur Sampai saat ini KUR memiliki Non Performing Loan yang sangat kecil 0,4 %. Perusahaan penjaminan 70% dan Bank Pelaksana 30%, dimana angka 30 % ini berasal dari refleksi studi kelayakan calon debitur KUR kurang lebih telah berjalan 1 tahun dan telah mencapai 11 triliun dengan jumlah debitur 1.456.540 jiwa sehingga rata rata dikucurkan kredit 7,9 juta untuk tiap debitur Sektor yang masih mendominasi KUR adalah perdagangan umum dan jasa. Sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan belum optimal dalam penyerapan KUR. KUR juga masih banyak di kucurkan disekitar pulau Jawa. Propinsi NAD, Babel, Gorontallo, Sulut, NTB, Papua belum banyak menerima KUR, bahkan ketika dilakukan temu wicara di Kalimantan Selatan dengan para pelaku UMKM, banyak dari mereka yang tidak tahu mengenai KUR. Pemerintah masih gencar melakukan sosialisasi KUR ke daerah daerah terpencil. Pembicara 2: Nining I Soesilo (Membahas Juz ama mengenai KUR) Latar Belakang KUR adalah adanya dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga DP3) yang dikumpulkan Bank dan idle sebesar Rp. 260 Trilyun belum produktif belum disalurkan ke sektor riil, dan disimpan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan beban bunga sekitar Rp. 20 Trilyun per tahun. KUR disalurkan melalui enam Bank (BRI, Mandiri, Bukopin, BNI, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin) dan menggunakan dua perusahaan penjamin yaitu Jamkrindo dan Askrindo.

Terdapat sejumlah aturan mengenai KUR: Inpres No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM. Keputusan Menko Bidang Perekonomian No. KEP-05/M.Ekon/01/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Komite Kebijakan Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi. Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan. Operasional KUR a. Nilai kredit maksimal Rp.500 juta per debitur b. Bunga maksimal 16% per tahun (efektif) c. Pembagian risiko penjaminan : d. Perusahaan penjaminan 70% dan Bank Pelaksana 30% e. Penilaian kelayakan terhadap usaha debitur sepenuhnya menjadi kewenangan Bank Pelaksana f. UMKM dan koperasi tidak dikenakan Imbal Jasa penjaminan (IJP) KUR diperuntukkan untuk UKM yang telah feasible namun belum bankable (lihat Gambar 1). Pemerintah menunjuk askrindo dan Jamkrindo sebagai perusahaan Penjamin KUR. Penjaminan KUR tersebut diberikan oleh perusahaan penjaminan yang melakukan kegiatan dalam bentuk penjaminan kredit atau pembiayaan untuk membantu UMKM-K guna memperoleh kredit atau pembiayaan dari Bank Pelaksana. Bank Pelaksana yang dimaksud adalah Bank Umum berdasarkan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Pemerintah dan Perusahaan Penjaminan. Gambar 1. Posisi KUR KUR

Empat Penjaminan Askrindo Pelengkap Kredit (Suplementary System), penjaminan hanya diberikan bila dikehendaki oleh kreditur dan debitur, Kelayakan Usaha, penjaminan kredit diberikan bila kreditur dan penjamin berpendapat usaha layak dibiayai kredit, Pengganti Agunan, penjaminan kredit diberikan bila debitur tidak memiliki agunan atau agunan yang disediakan tidak mencukupi, Piutang Subrogasi, pengalihan hutang sejumlah klaim yg dibayar dari yg semula utang debitur kpd kreditur menjadi utang debitur kepada penjamin kredit. Risiko Linkage linkage langsung (channeling) atau tidak langsung (executing), belum terdapat kesamaan di antara Bank Pelaksana untuk sepenuhnya membuka pilihan kepada LKM khususnya pola channeling karena dapat meningkatkan risiko Bank dalam hal pengawasan Untuk itu, diperlukan sebuah penyusunan kondisi umum (general condition) untuk pola channeling ini. Pembicara 3. Perwakilan dari BRI dan BNI Bank Rakyat Indonesia memiliki beberapa kendala dalam penyaluran KUR di sejumlah daerah: Persepsi/ pemahaman yang salah dari masyarakat terhadap KUR, dianggap dana dari pemerintah dan dijamin oleh pemerintah bukan merupakan kredit dari Bank. Hal ini mempengaruhi tingkat pengembalian (angsuran) dan kualitas KUR Keharusan adanya Bank Indonesia Checking (SID) menghambat / memperlambat proses pelayanan KUR, mengingat masih banyak jaringan BRI yang ada dipelosok belum menggunakan sistem teknologi secara on line diusulkan untuk unit kerja tertentu BI Cheking digantikan dengan Surat Keterangan Lunas untuk dapat mempercepat pelayanan. Adanya pemahaman / anggapan sebagian masyarakat bahwa KUR merupakan Kredit Tanpa Agunan atau bahkan bantuan / hibah Moral Hazard calon debitur untuk memanfaatkan Program Penjaminan melalui KUR Adanya panggapan KUR merupakan Kredit masal sehingga banyak dimanfaatkan oleh pihak tertentu. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh Bank BNI adalah: 1. Belum adanya pemahaman yang seragam mengenai skim KUR baik dari petugas bank maupun masyarakat (misalnya : tentang ketentuan agunan, persyaratan administrasi, sumber dana dll) 2. Beroperasinya calo kredit yang menjadi free rider dengan adanya program ini. 3. Pemenuhan jumlah petugas bank yang khusus menangani KUR tidak dapat dilakukan secara seketika namun bertahap sesuai prinsip kehati-hatian bank.

4. Karakteristik calon debitur KUR yang menjadi sasaran program lebih banyak bergerak di usaha mikro yang bersifat informal sehingga perlu sistem pengelolaan kredit yang tepat dan kompetensi petugas yang sesuai. 5. Kondisi ekonomi makro dan likuiditas perbankan umumnya yang saat ini relatif ketat menjadikan bank lebih bertindak hati-hati dalam menyalurkan pinjaman. 6. Perbedaan persepsi dan analisis antara petugas bank dan dinas terkait mengenai ukuran kelayakan suatu usaha (feasibility) yang dapat dibiayai KUR 7. Aturan main berdasarkan PMK No.135/PMK.05/2008 bahwa yang dapat diberikan KUR adalah UMKM yang belum pernah memperoleh pembiayaan dari lembaga pembiayaan/bank dibuktikan dengan BI Checking. Adapun sejumlah harapan yang disampaikan BRI: Kinerja Pinjaman KUR baik, NPL rendah sehingga Klaim ke Lembaga Penjaminan rendah Skim kredit dengan pola Penjaminan / KUR sustainable Dengan KUR UMKM mampu mengembangkan usahanya (pro-growth) dan meningkatkan penyerapan tenaga kerjanya (pro-jobs), mempercepat uapa penanggulangan kemiskinan (pro-poor) Sesi Diskusi 1. Bapak Suryo Bawono - Mengapa KUR harus disalurkan melalui Bank? Mengapa tidak melalui Koperasi? Jawaban: Di Indonesia, Koperasi saat ini masih belum efektif dan optimal, walaupun di beberapa daerah terdapat juga koperasi yang telah mempunyai asset miliaran seperti Koperasi Setia Bakti Tanttung Rentang dengan NPL 0%. Beberapa Koperasi yang telah mapan ternyata juga menolak dana KUR karena bunganya tinggi. Untuk mnyalurkan KUR diperperlukan lembaga untuk melakukan rating koperasi di indonesia agar pemerintah bisa menyalurkan kredit. 2. Didik Kurniawan Hadi - Mengapa Bank BPD dan Bank BPR yang notabene lebih dekat dengan UKM tidak ditunjuk sebagai bank untuk menyalurkan KUR? - Mengapa bank cenderung menghindari UMKM di daerah bencana? Apakah ini terkait dengan jaminan?bagaimanakah peran pemerintah dalam hal ini? - Dalam kasus UMKM di jogja. Tidak adanya koordinasi antara perbankan dengan pemerintah, membuat banyak asset debitur UMKM yang di tilang oleh perbankan. Padahal setelah adanya PBI No. 8/2006 seharusnya perbankan mentaati penuh akan adanya restrukturisasi. Mohon tanggapan dari Bapak?! Jawaban: Dalam kasus bencana memang bank melakukan perlakuan khusus. Banyak bank, terutama BRI masih trauma dengan gagalnya Kredit Usaha Tani (KUT) pada tahun 1997-1998. Selain itu karena Bank memang usaha bisnis yang wajib memperoleh keuntungan,

meski telah dijamin 70% oleh Lembaga penjamin, pihak perbankan harus tetap berhati hati dalam mengucurkan kredit apalagi didaerah bencana. Terus mengenai penyitaan asset oleh perbankan setelah keluarnya PBI No 8/2006, saya menanyakan pada mas didik, apakah mas memiliki bukti mengenai penyitaan tersebut? Karena setahu saya semua bank mematuhi PBI tersebut.. (saya punya gambarnya pak))!! Tapi belum sempat saya tunjukkan Gambar Pemasangan Stiker Oleh Perbankan Sumber: Pengaduan Tim Adhoc (2008) 3. Harapan Bapak Ngadiran (Asosiasi UMKM) Perlunya program kemitraan dari perbankan dan UMKM, karena para pengusaha selain pendidikannya rendah, mereka tidak tahu bagaimana mengelola atau tata manajemen yang benar dalam tubuh UMKM. Saya mengharap pemerintah bekerja sama dengan para akademisi dan perbankan membimbing para pelaku UKM agar lebih bertindak profesional. Terima kasih