BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI TINJAUAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG TERHADAP PENATAAN PKL

BAB V KARAKTERSTIK PKL DAN KONSUMEN

BAB VIII ALTERNATIF MODEL PENATAAN PKL DI KOTA TASIKMALAYA

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB VII ASPIRASI MASYARAKAT TENTANG PENATAAN PKL

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PELAYANAN PUSAT PRIMER ALUN-ALUN KOTA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

terkonsentrasi di kawasan pantai Salah satu permasalahan dalam pembangunan kota Ternate : Berkembangnya penduduk yang

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI. repository.unisba.ac.id. 3.1 Metode Pendekatan. 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN KARAKTERISTIK BERLOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB III PENDEKATAN LAPANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah uang. Salah satu yang menunjang aktivitas manusia adalah alat

Uraian secara lengkap setiap aspek dan kriteria yang menjadi bahan. pertimbangan dalam penentuan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN RISET III.1 Pendekatan Studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini merupakan bentuk yang digunakan dalam melakukan

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

pembangunan (misalnya dalam Musrenbang). Oleh sebab itu, pemerintah tidak mengetahui secara tepat apa yang sebenarnya menjadi preferensi lokal

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA DATA

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Ruang Lingkup Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Mulai. Inventarisasi permasalahan dan kebutuhan data. Survei

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Populasi dan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

III. METODE PENELITIAN A.

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, dengan lingkup wilayah studi area PKL di BWK I. Alasan dipilihnya BWK I karena kawasan ini merupakan kawasan pusat kota dimana kegiatan perdagangan dan jasa terkonsentrasi dan dominasi PKL di Kota Tasikmalaya terdapat di daerah ini. Orientasi wilayah studi dapat dilihat pada Gambar 15 dan batas administrasi wilayah studi pada Gambar 16. Adapun penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2008. 3.2 Teknik Pengumpulan Data 3.2.1 Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan dari publikasi data-data statistik BPS yang terdiri dari data Kota Tasikmalaya dalam angka, data-data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, data-data dari Satpol PP, data RTRW dan RTBL Kota Tasikmalaya, dan sumbersumber lain yang mendukung topik penelitian. Jenis data sekunder yang dikumpulkan meliputi data jenis dan jumlah PKL, jumlah penduduk, arahan pemanfaatan ruang Kota Tasikmalaya, rencana tata guna lahan BWK I, desain jalan dan parkir BWK I, dan Peta Trayek Angkutan Umum. 3.2.2 Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner dan wawancara semi terstruktur terhadap informan-informan kunci, yaitu beberapa tokoh masyarakat Kota Tasikmalaya, PKL, pedagang formal yang berada di daerah sekitar PKL, konsumen yang berbelanja di PKL, masyarakat umum, pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya yang terdiri dari Bapeda Kota Tasikmalaya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Dinas Koperasi dan UKM, dan Polisi Pamong Praja.

Jenis data primer yang dikumpulkan adalah data karakteristik PKL, karakteristik konsumen, dan data karakterisitik fisik ruang PKL Kota Tasikmalaya. Penentuan responden untuk menjaring aspirasi masyarakat dilakukan dengan clustered sampling didasarkan pada kelompok responden, yaitu: 1. Kelompok PKL 2. Kelompok Masyarakat sebagai konsumen, yang langsung berinteraksi dengan PKL. 3. Kelompok yang tidak berinteraksi langsung dengan PKL tapi terkena dampak secara tidak langsung. Ketiga kelompok sampel tersebut diilustrasikan pada Gambar 17. Jumlah sampel PKL berdasarkan jenis dagangan di tiap lokasi yang sebelumnya dilakukan survey awal dahulu terhadap jenis-jenis dagangan yang ada di tiap lokasi baru ditentukan jumlahnya. Sedangkan untuk responden konsumen dihitung juga didasarkan pada jenis dagangan PKL karena konsumen yang diwawancara adalah yang melakukan kegiatan jual beli dengan PKL pada saat pengambilan data. Adapun responden masyarakat umum adalah masyarakat sekitar lokasi PKL dan beberapa masyarakat diluar lokasi PKL. Jumlah responden dari tiap pihak secara lengkap digambarkan pada Tabel 4 berikut. Tabel 4 Jumlah Responden Masing-masing Pihak NO. LOKASI RESPONDEN PKL PEDAGANG KONSUMEN 1 Jl. KH. Zaenal Mustofa 10 5 4 2 Jl. Bekas Rel 8 2 5 3 Jl. Tentara Pelajar Pejuang 3 3 3 4 Jl. Cihideung 6 5 2 5 Jl. RSU 4 2 2 6 Jl. Pasar Wetan 5 3 4 7 Jl. Pasar Kidul 5 3 2 8 Jl. Pasar Baru 2 2 2 9 Jl. Yudanegara 3 2 2 10 Jl. Pataruman 3 3 2 11 Jl. Empang 6 3 2 12 Jl. Veteran 2 2 1 13 Jl. Cihideung Balong 5 2 2 14 Jl. Gunung Sabeulah 3 3 8 15 Kawasan Dadaha 10-10 TOTAL 75 40 51

Selain ketiga kelompok masyarakat tersebut, penjaringan aspirasi juga dilakukan pada pemerintah, diantaranya dinas yang terkait dengan penataan PKL yaitu : 1. Badan Perencanaan Daerah Kota Tasikmalaya 2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya 3. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tasikmalaya 4. Dinas Tata Kota Tasikmalaya 5. Polisi Pamong Praja Kota Tasikmalaya Metode pengumpulan data baik berupa wawancara, diskusi, kuesioner, dan studi pustaka untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder yang menunjang penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 5 Metode Pengumpulan Data No. Jenis Data 1. Data Primer : a. Pemetaan Jumlah PKL b. Pemetaan Jenis Usaha c. Pemetaan Lokasi d. Modal Usaha e. Karakteristik Konsumen f. Karakteristik Pedagang Formal f. Aspirasi stakeholder terkait penataan PKL 2. Data Sekunder : a. Jumlah Penduduk b. Data PKL c. Rencana Tata Ruang Wilayah d. RDTR BWK I/RTBL e. Peta Administrasi f. Data dan Peta Trayek Metode Pengumpulan Data Wawancara dan diskusi Kuesioner Kuesioner Wawancara dan kuesioner PKL Konsumen Pedagang formal Sumber PKL, masyarakat (konsumen), pedagang formal (pesaing), Bapeda, Dinas Perindustrian & Perdagangan, Dinas Kebersihan,dsb. BPS Dinas Indag Kota Tasikmalaya Bapeda Bapeda Kota Tasikmalaya Bapeda Kota Tasikmalaya Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Berdasarkan tujuan penelitian, maka aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi aspek sosial ekonomi dan budaya PKL, kebijakan pemerintah terkait penataan ruang, dan aspirasi para pihak tentang penataan PKL. Untuk lebih jelasnya uraian mengenai aspek yang diteliti beserta variabelnya dan sumber serta teknik pengumpulan datanya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Aspek yang Diteliti, Variabel, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data No Aspek Variabel Sumber Data 1. Sosial Ekonomi dan budaya PKL 2. Kebijakan Pemerintah terkait Penyediaan Sarana & Prasarana untuk PKL 3. Penataan PKL yang diinginkan - Jumlah PKL - Jenis Usaha - Lokasi (penempatan) - Modal Usaha - Kelembagaan - Kapital Sosial - Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Tasikmalaya - Peraturan terkait dengan PKL - Persepsi dan aspirasi masyarakat PKL - Persepsi dan aspirasi masyarakat umum/ konsumen - Persepsi dan aspirasi pedagang formal BPS, Bapeda, Dinas Perindustrian & Perdagangan, PKL, masyarakat Bapeda, Perindustrian Perdagangan, wawancara Kuesioner wawancara Dinas dan dan Teknik Pengumpulan Data, Wawancara dan wawancara Kuesioner wawancara dan Selain pengumpulan data di atas, dalam rangka penjaringan informasi dan aspirasi seluruh stakeholder, juga dilakukan diskusi/musyawarah melalui suatu seminar yang dilaksanakan pada Hari Selasa, 27 Mei 2008 yang dihadiri seluruh elemen yang terkait diantaranya para koordinator dan ketua kelompok perwakilan dari PKL Kota Tasikmalaya, LSM, tokoh masyarakat, beserta aparat pemerintah dari berbagai dinas terkait termasuk Lurah dan Camat dimana PKL tersebut melakukan kegiatannya. 3.3 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui kondisi PKL di Kota Tasikmalaya, terlebih dahulu kita harus tahu gambaran umum daerah tersebut secara umum dan karakteristik serta kondisi PKL secara khusus. Dalam penelitian ini analisis penataan PKL dilakukan dengan melihat data-data sekunder dan data primer yang didapat melalui diskusi, wawancara maupun kuesioner yang bersifat semi terstruktur. Dari data yang terkumpul kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian untuk menjawab permasalahan yang diangkat. Metode analisis yang dipakai ialah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan terhadap analisis kebijakan penataan ruang dan peraturan daerah yang ada terkait penataan PKL beserta analisis alternatif model penataan PKL Kota Tasikmalaya.

Sedangkan analisis kuantitatif yang akan dipakai ialah analisis statistik nonparametrik untuk menguji karakteristik sosial ekonomi PKL, konsumen, dan pedagang formal serta hubungannya dengan kebijakan terkait penataan PKL. Analisis tersebut diantaranya Analisis Spearman dan Statistik Deskriptif yang digunakan untuk menampilkan data berupa diagram atau grafik. Dalam penyajian data karakteristik PKL, karakteristik konsumen, kajian kebijakan, aspirasi pelaku (stakeholder) terkait model penataan PKL dibantu dengan tabel, diagram, kode (kategori), dan peta yang disajikan dengan menggunakan sistem informasi geografis. 3.3.1 Teknik Penyajian Data dengan Tabel, Diagram, Peta, dan Kategori Teknik penyajian data dengan menggunakan tabel dilakukan untuk menampilkan data-data hasil olahan dari kuesioner dan wawancara mengenai karakteristik PKL dan konsumen yang bertujuan untuk menyederhanakan data dan memudahkan membaca sehingga mudah untuk dianalisa. Cara lain dalam menyajikan data karakteristik PKL, kajian kebijakan tata ruang terkait penataan PKL, dan aspirasi masyarakat mengenai penataan PKL dilakukan dengan menggunakan diagram pastel (pie chart). Diagram ini ditampilkan untuk memperlihatkan prosentase dari data yang didapatkan sehingga dapat dilihat perbedaan dari masing-masing komponen. Seperti halnya diagram, peta digunakan untuk menampilkan gambaran umum dari karakteristik PKL, kebijakan tata ruang tentang penataan PKL, aspirasi pihak terkait penataan PKL berdasarkan data yang dituangkan dalam bentuk ruang. Sedangkan penyajian data dengan kategori dilakukan untuk menyajikan data karakteristik PKL, aspirasi para pihak terkait penataan PKL. Kategori yang dilakukan diantaranya : 1. Kategori/klasifikasi kepadatan penduduk Klasifikasi kepadatan penduduk Kota Tasikmalaya dibagi dalam tiga kelas dengan interval yang dihitung berdasarkan rumus : Kepadatan tertinggi Kepadatan Terrendah Interval = Jumlah Kelas

12.621 1.722 Interval = = 3.200 3 Sehingga klasifikasi kepadatan penduduk terbagi dalam tiga kelas dengan interval sebagai berikut : - Rendah : < 3.200 jiwa/km 2 - Sedang : 3.201 6.400 jiwa/km 2 - Tinggi : > 6.400 jiwa/km 2 2. Kategori/klasifikasi tingkat pendapatan (keuntungan) PKL Klasifikasi untuk tingkat pendapatan (keuntungan) PKL dilakukan dengan mengalikan keuntungan per hari PKL dikali 30 hari dalam satu bulan sehingga hasilnya berupa keuntungan dalam satu bulan. Hasilnya kemudian diklasifikasikan dalam tiga kelas dengan nilai rendah berdasarkan nilai UMR Kota Tasikmalaya tahun 2008 sebesar Rp 632.500,- dengan interval sebagai berikut : - Rendah : < Rp 632.500 - Sedang : Rp 632.600 Rp 1.265.000 (2x UMR) - Tinggi : > Rp 1.265.000 3. Kategori/klasifikasi trayek angkutan umum berdasarkan jumlah trayek angkutan tiap ruas jalan Kategori/klasifikasi trayek angkutan umum dibagi dalam tiga kelas. Interval tiap kelas dihitung dengan rumus sebagai berikut : Jalan dengan rute terbanyak Jalan dengan rute terrendah Interval = Jumlah Kelas 13-1 Interval = = 4 3 Dengan demikian, klasifikasi rute angkutan umum dibagi dalam tiga kelas dengan interval sebagai berikut : - Rendah : < 4 - Sedang : 5 8 - Tinggi : > 8

Analisis Korelasi Peringkat Spearman (Rank-Spearman) Analisis Korelasi Peringkat Spearman (Rank Spearman) digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara peringkat-peringkat dibandingkan hasil pengamatan itu sendiri. Perhitungan korelasi ini dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi pada data ordinal dan penggunaan asosiasi pada statistik non parametrik (Santoso, 2002). Pada penelitian ini, Analisis Korelasi Peringkat Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antara varaiabel-variabel karakteristik PKL yaitu mengukur keeratan hubungan antara keuntungan yang didapat dengan tingkat pendidikan, lama usaha, modal usaha, dan umur. Data dari masing-masing variabel dibuat dalam bentuk skala nominal. Analisis Rank Spearman juga digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan PKL dengan pengetahuan tentang penataan ruang dan perda, dimana data yang digunakan berupa data ordinal (kualitatif). Dalam aplikasinya analisis-analisis statistik ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 14. Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi PKL, karakteristik pedagang formal dan konsumen serta sejauhmana persepsi masyarakat dan pemerintah terhadap PKL. Selain itu, analisis ini juga digunakan untuk mengetahui aspirasi PKL, masyarakat, dan pemerintah terhadap penataan ruang PKL. Analisis ini berdasarkan pada hasil wawancara atau pengisian kuesioner dengan dinas terkait, key person serta data-data dan literatur yang berkaitan dengan PKL yang disajikan dalam bentuk matriks.