Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
MASALAH DAN KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUK PERIKANAN UNTUK PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Kandungan Gizi dan Vitamin pada Ikan Layur

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

STRATEGI PENGEMBANGAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI KABUPATEN DONGGALA

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara

3 METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

STRATEGI KEMITRAAN UMKM PENGOLAH IKAN DI KABUPATEN REMBANG. Anik Nurhidayati 1), Rikah 2) 1

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014

BAB 3 METODE PENELITIAN

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. inovasi, dan strategi revitalisasi posyandu dalam pembangunan kesehatan

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

STRATEGI PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

3 METODOLOGI. Gambar 3 Peta lokasi penelitian.

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

BAB III METODE PENELITIAN

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

Transkripsi:

Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah Viki Harinto 1, Retno Budhiati 2, Noor Zuhry 2 1 Mahasiswa Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal ABSTRAK Strategi peningkatan konsumsi ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah yang perludilakukan adalah : 1) Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien. 2) Promosi penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif melalui media promosi yang ada. 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar makan ikan melalui sosialisasi yang intensif. 4) Pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 5/Permen- Kp/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). 5) Mengembangkan ketersediaan produk perikanan yang bernilai tambah yang sehat dan aman melalui program penguatan dan pemerataan jaringan pemasaran hasil perikanan. 6) Menumbuhkan inovasi teknologi produk olahan hasil perikanan terutama untuk produk-produk yang tidak memiliki nilai ekonomis sehingga mempunyai nilai tambah. Kata kunci : Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan. ABSTRACT The increasing of fish consumtion strategy in Tegal, Central Java Province that is necessary to be done are : 1) Streight and wide conictivity among hulu centra production, hilir production and marketing efficiently, 2) The promotion of using production technology and marketing that more efficiently and effectively through the promotion media, 3) Increasing the society thinking to like eat fish through intensive socialization, 4) The carried out of The Seaman and Fisheries Ministry requlation Indonesian Republic No. 5/Permen-KP/2014 about The System of Nasional Fish Logistic (SLIN), 5) The developing of fish product stock that is high value and healthy and safety through the strenght program and the spreading of fish product marketing, 6) The growth of inovation product first fish processing for products that have not economic value so they have high value. Key Words : The Increasing of Fish Consumtion Strategy Pendahuluan Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,6 juta km 2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya, terutama perikanan laut yang cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitasnya. Potensi lestari sumberdaya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2006). Hal ini merupakan potensi yang besar untuk dikelola dan dikembangkan. Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 125

Keberadaan Kota Tegal merupakan salah satu penghasil ikan laut di pantai Utara Jawa Tengah dengan produksi rata-rata 25.255 ton/ tahun. Selama 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2009-2013 di Kota Tegal mengalami fluktuasi produksi. Terjadinya fluktuasi produksi ini disebabkan oleh aktifitas penangkapan yang masih berorientasi pada perikanan skala kecil, untuk itu teknologi yang digunakan nelayan Tegal perlu ditingkatkan (Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal, 2014) Perikanan merupakan komoditas yang mudah mengalami proses kemunduran mutu dan mengalami pembusukan, hal ini terjadi setelah ikan ditangkap. Oleh karena itu perlu penanganan yang cepat, tepat dan benar untuk menjaga kualitasnya sebelum dipasarkan dan sampai ke tangan konsumen. Selain itu dari segi ekonomi akan memberikan nilai tambah (value added) terhadap harga jual produk (Heruwati, 2002). Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pola konsumsi makan ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah 2. Merumuskan strategi peningkatan konsumsi ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode survey (Nazir, 1988). Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang fakta dan gejala serta mencari keterangan yang faktual yang terjadi di lokasi penelitian Metode penelitian ini menggunakan skala terbatas (grounded survey) yang difokuskan kepada masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan kuesioner konsumsi ikan melalui wawancara langsung dan pedoman pada daftar pertanyaan yang telah disediakan sebelumnya. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel mengunakan teknik Simple Sampling Method atau Metode Slovin (Ernawati, 1997) dengan formulasi : n = మ ଵ Dimana : n = jumlah individu yang dijadikan sampel N = jumlah populasi d = derajat kecermatan (0,099) Menurut Badan Pusat Statistik (2013), jumlah Kelurahan Muarareja ada 1.505 Kepala keluarga maka dapat disimpulkan bahwa : ଵ.ହହ n = ଵ.ହହ (,ଽଽ) మ ଵ = 96 Responden Sedangkan jumlah rumah tangga Kelurahan Keturen ada 1.139 Kepala keluarga maka dapat disimpulkan bahwa : ଵ.ଵଷଽ n = ଵ.ଵଷଽ (,ଽଽ) మ ଵ = 94 Responden Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tahapan-tahapan prosedur dari pelaksanaan penelitian ini, yaitu : 1. Tahap persiapan, meliputi : a. Melakukan konfirmasi pelaksanaan penelitian dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. b. Menyiapkan bahan dan peralatan penelitian antara lain alat tulis, kuesioner dan peralatan penunjang lainnya. 2. Tahap pelaksanaan, meliputi : b. Pengambilan data primer tentang persepsi masyarakat melalui kuesioner maupun wawancara.. c. Hasil pengambilan data berupa kuesioner dan wawancara kemudian dilakukan pensortiran dan analisis data. 3. Tahap penyusunan laporan. Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 126

Analisis Deskriptif Analisa deskriptif dilakukan pada sisi demografi responden yang diperoleh melalui wawancara dan kuesioner. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui pola konsumsi ikan preferensi masyarakat terhadap ikan. Analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran profil suatu contoh atau populasi. Analisis Persepsi Masyarakat Data persepsi masyarakat yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang menunjukkan tingkatan atau gradasi yang biasa disebut sebagai data ordinal. Skala pengukuran data primer menggunakan metode skala Likert (Sugiyono, 2006). Skala ini digunakan untuk mengukur persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial dan setiap jawaban menggunakan interval skor, seperti tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Pengukuran Skala Likert Persepsi Masyarakat Kategori (Nilai) Interval Nilai/Jawaban Bobot (%) Sangat tahu (5) 13 15 81 100 Tahu (4) 10 12 61 80 Ragu - Ragu (3) 7 9 41 60 Tidak Tahu (2) 4 6 21 40 Sangat Tidak Tahu (1) 1 3 1 20 Data interval kemudian dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden Kelurahan Muarareja. Jumlah skor ideal seandainya semua responden masuk dalam kategori sangat tahu adalah 5 X 96 = 480 dengan tingkat persepsi (480 : 480) x 100 % = 100 %. Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STT TT RR T ST 96 192 288 384 480 sedangkan data interval untuk Kelurahan Keturen kemudian dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Jumlah skor ideal seandainya semua responden masuk dalam kategori sangat tahu adalah 5 X 94 = 470 dengan tingkat persepsi (470 : 470) X 100% = 100%. Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STT TT RR T ST 94 188 282 376 470 Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 127

Analisis Kebijakan Analisis Analisis selanjutnya untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang eksternal dengan kekuatan internal yang memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal, maka digunakanlah analisis SWOT yaitu analisis yang mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis situasi dan model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2006). Hasil dan Pembahasan Menurut Badan Pusat Statistik Kota Tegal (2013) secara geografis Kota Tegal terletak pada posisi 109 08 sampai dengan 109 10 Bujur Timur dan 6 50 sampai dengan 6 53 garis Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Tegal adalah 39,68 Km 2. Luas tersebut sekitar 0,11 % dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administrasi Kota Tegal dibagi menjadi 4 Kecamatan dengan 27 Kelurahan, yaitu Kecamatan Tegal Selatan meliputi 8 Kelurahan, Kecamatan Tegal Barat meliputi 7 Kelurahan, Kecamatan Tegal Timur meliputi 5 Kelurahan dan Kecamatan Margadana meliputi 7 Kelurahan, dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Tegal Barat sebesar 15,13 Km 2 disusul Kecamatan Margadana seluas 11,76 Km 2, Kecamatan Tegal selatan 6,43 Km 2 dan Kecamatan Tegal Timur seluas 6,36 Km 2 dengan batas wilayah sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Timur Kabupaten Tegal, sebelah Selatan Kabupaten Tegal dan sebelah Barat Kabupaten Brebes. Kota Tegal secara umum dalam pembagian wilayah administrasi terletak di bagian Barat Provinsi Jawa Tengah. Persepsi Masyarakat Persepsi masyarakat tentang ikan masih memilih ikan segar, dibandingkan dengan ikan dalam bentuk olahan, karena pengetahuan dan informasi yang diperoleh cenderung ke arah ikan segar. Berdasarkan tingkat persepsi masyarakat tentang konsumsi ikan berdasarkan asal responden yaitu Kelurahan Muarareja Kota Tegal tersaji pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Persepsi Masyarakat tentang Konsumsi Ikan di Kelurahan Muarareja Kota Tegal No. Kategori (Nilai) Variasi Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sangat Tahu (5) 13-15 50 52,08 2 Tahu (4) 10-12 35 36,46 3 Ragu - ragu (3) 7-9 6 6,25 4 Tidak Tahu (2) 4-6 3 3,13 5 Sangat Tidak Tahu (1) 1-3 2 2,08 Jumlah 96 100,00 Berdasarkan tabel di atas, persepsi masyarakat tentang konsumsi ikan di Kelurahan Muarareja Kota Tegal secara keseluruhan mempunyai tingkat persepsi sangat tahu mempunyai tingkatan tertinggi sebesar 50 orang (60,10 %) sedangkan persepsi tahu mempunyai tingkatan sebesar 35 orang (33,65 %) dan persepsi ragu-ragu mempunyai tingkatan sebesar 6 orang (4,33 %) sedangkan persepsi tidak tahu Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 128

mempunyai tingkatan sebesar 3 orang (1,44 %) persepsi sangat tidak tahu mempunyai tingkatan sebesar 2 orang (0,48 %). Data interval dianalisis dengan menghitung variasi jawaban berdasarkan kategori (nilai) setiap responden. Berdasarkan kategori (nilai) yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut (Sugiyono, 2006) : - Skor 50 orang kategori Sangat Tahu = 50 X5 = 250 - Skor 35 orang kategori Tahu = 35 X4 = 140 - Skor 6 orang kategori Ragu-ragu = 6 X3 = 18 - Skor 3 orang kategori Tidak Tahu = 3X2 = 6 - Skor 2 orang kategori Sangat Tidak Tahu = 2X1 = 2 Jumlah = 416 Jumlah skor ideal seandainya semua responden masuk kategori sangat tahu adalah 5 X 96 = 480 dengan tingkat persepsi (480 : 480) X 100% = 100%. Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian adalah 416, sehingga tingkat persepsi masyarakat tentang konsumsi ikan (416 : 480) X 100% = 86,67 %. Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut STT TT RR T ST 96 192 288 384 416 480 Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari 96 responden maka rata-rata tingkat persepsi masyarakat konsumsi ikan di Kelurahan Muarareja berada pada kategori sangat tahu. Sedangkan tingkat persepsi masyarakat tentang konsumsi ikan berdasarkan asal responden yaitu Kelurahan Keturen Kota Tegal tersaji pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Persepsi masyarakat tentang konsumsi ikan di Kelurahan Keturen Kota Tegal No. Kategori (Nilai) Variasi Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sangat Tahu (5) 13-15 28 29,79 2 Tahu (4) 10-12 34 36,17 3 Ragu-ragu (3) 7-9 11 11,70 4 Tidak Tahu (2) 4-6 15 15,67 5 Sangat Tidak Tahu (1) 1-3 6 6,38 Jumlah 94 100,00 Berdasarkan tabel di atas, tingkat partisipasi masyarakat terhadap upaya konsumsi ikan Kelurahan Keturen Kota Tegal mempunyai tingkat persepsi sangat tahu mempunyai tingkatan sebesar 28 orang (29,79%) sedangkan persepsi tahu mempunyai tingkatan tertinggi sebesar 34 orang (36,17%) dan persepsi ragu-ragu mempunyai tingkatan sebesar 11 orang (11,70%) sedangkan persepsi tidak tahu sebesar 15 orang (15,67%) persepsi sangat Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 129

tidak tahu mempunyai tingkatan sebesar 6 orang (6,38%). Data interval dianalisis dengan menghitung variasi jawaban berdasarkan kategori (nilai) setiap responden. Berdasarkan kategori (nilai) yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut (Sugiyono, 2006) : - Skor 28 orang kategori Sangat Tahu = 28 X5 = 140 - Skor 34 orang kategori Tahu = 34 X4 = 136 - Skor 11 orang kategori Ragu-ragu = 11 X3 = 33 - Skor 15 orang kategori Tidak Tahu = 15 X2 = 30 - Skor 6 orang kategori Sangat Tidak Tahu = 6 X1 = 6 Jumlah = 345 Jumlah skor ideal seandainya semua responden masuk kategori sangat tahu adalah 5 X 94 = 470 dengan tingkat persepsi (470 : 470) X 100% = 100%. Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian adalah 345, sehingga tingkat partisipasi masyarakat tentang Konsumsi Ikan (345 : 470) X 100% = 73,40 %. Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STT TT RR T ST 345 94 188 282 376 470 Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari 94 responden maka rata-rata tingkat partisipasi berada pada kategori tahu. Menurut wawancara dan hasil kuesioner bahwa masyarakat Kelurahan Keturen mengerti akan kandungan gizi ikan, akan tetapi daya beli masyarakatnya kurang karena mahalnya harga ikan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi konsumsi ikan yaitu selain jumlah pendapatan juga dipengaruhi oleh kebiasaan atau kesukaan pola makan, jenis pekerjaan ataupun status dan besarnya keluarga, untuk meningkatkan konsumsi ikan perlu adanya berbagai jenis olahan produk perikanan serta pendekatan dan media sosialisasi atau kampaye gemar makan ikan sebagai makanan yang menyehatkan dan mencerdaskan agar kemampuan otak menjadi lebih baik. Analisis SWOT Hasil kajian di lapangan dan hasil analisis data menjelaskan potensi dan permasalahan yang ada dalam Konsumsi Ikan Kelurahan Muarareja dan Kelurahan Keturen Kota Tegal. Untuk mendapatkan rumusan-rumusan strategi Peningkatan Konsumsi Ikan diperlukan identifikasi faktor-faktor strategis baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal, Faktor Internal Kekuatan (S) - Kandungan Gizi Ikan yang Tinggi - Masih tersedianya sumberdaya perikanan - Ikan sebagai Bahan Pangan yang mudah didapatkan Kelemahan (W) : - Belum meratanya distribusi,ikan dan masih banyak produk ikan yang berkualitas kurang prima. - Konsumsi ikan masyarakat Kota Tegal masih di bawah target Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sebesar 38 Kg/Kapita/Tahun. - Jenis ragam produk dan pengembangan produk bernilai tambah belum optimal. - Informasi teknologi penanganan dan motivasi serta keinginan untuk Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 130

meningkatkan pengetahuan/keterampilan belum optimal. - Kurangnya intensitas promosi produk perikanan yang bernilai tambah. Faktor Eksternal Peluang (O) : - Dukungan Pemerintah melalui Program Gemarikan - Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 5/Permen-Kp/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) - Tersedianya media untuk mempromosikan produk perikanan - Diversifikasi Olahan Ikan Ancaman/Tantangan (T) : - Ikan mudah mengalami penurunan mutu - Penanganan ikan yang kurang Higienis karena terbatasnya sarana penanganan ikan. - Pengawetan dengan bahan Kimia yang berbahaya - Harga Ikan masih cukup mahal dibandingkan daya beli masyarakat - Lemahnya jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (guality assurance and food safety). Faktor Internal Tabel 4 Ilustrasi Matriks SWOT Kekuatan (S) Kelemahan (W) Faktor Eksternal Peluang (O) Ancaman (T) Strategi SO Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi WT Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Strategi SO - Meningkatkan pengetahuan stakeholder produk perikanan tentang cara penanganan dan pengolahan yang baik GMP (Good Manufacturing Practice) melalui sosialisasi atau pelatihan - Efisiensi manajemen rantai pasokan ikan, bahan dan alat produksi, serta informasi dari hulu sampai dengan hilir. - Meningkatkan partisipasi stakeholder produk perikanan dengan mengembangkan program promosi melalui berbagai macam kegiatan Strategi WO - Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien. - promosi penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif melalui media promosi yang ada. - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar makan ikan melalui sosialisasi yang intensif. - Pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 5/Permen-Kp/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) - Mengembangkan ketersediaan produk perikanan yang bernilai tambah yang sehat dan aman melalui program penguatan dan pemerataan jaringan pemasaran hasil perikanan. - Menumbuhkan inovasi teknologi produk olahan hasil perikanan terutama untuk produk-produk yang tidak memiliki nilai Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 131

ekonomis sehingga mempunyai nilai tambah. Strategi ST - Menerapkan sistem jaminan mutu produk perikanan yang aman dan sehat melalui cara-cara pengolahan yang higienis sesuai GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Standartd Sanitation Operation Procedure), HACCP (Hazard Analisys Critikal Control Point) - Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk perikanan yang sehat dan aman melalui sosialisasi yang intensif. Mengembangkan Kompentensi SDM bidang penanganan dan pengelolaan hasil perikanan melalui pelatihan standarisasi produk perikanan yang aman dan sehat. Strategi WT - Memperkuat jaringan kelembagaan pemasaran produk perikanan sampai ke tingkat Kelurahan. - Memperkuat lembaga terkait untuk mengantisipasi dan mensiasati peredaran produk perikanan yang kurang berkualitas dan mengandung bahan kimia berbahaya melalui peningkatan sarana dan prasarana. - Menegakkan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, terkait jaminan mutu dan keamanan produk hasil perikanan. - Mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk gemar makan ikan melalui sosialisasi yang intensif. Setelah menentukan alternatifalternatif strategi, langkah selanjutnya adalah menjumlah skor dari masing-masing alternatif strategi. Strategi dengan jumlah skor tertinggi merupakan alternatif strategi yang diprioritaskan untuk dilakukan tersaji pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Rangking Alternatif Strategi Peneingkatan Konsumsi di Kelurahan Muarareja dan Kelurahan Keturen Kota Tegal No. Alternatif Total Keterkaitan Strategi Skor Rangking 1. Strategi SO S (1-3), O (1-4) 102 3 2. Strategi ST S (1-3), T (1-5) 94 4 3. StrategiWO W (1-5), O (1-4) 127 1 4. StrategiWT W (1-5), T (1-5) 119 2 Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari pengelompokkan alternatif strategi menjadi 4 peringkat, alternatif strategi WO menempati peringkat pertama dalam skala prioritas Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan di Kota Tegal disusul alternatif strategi WT pada peringkat kedua, alternatif strategi SO peringkat ketiga dan alternatif strategi ST peringkat keempat. Sehingga alternatif strategi yang diprioritaskan untuk dilakukan adalah : - Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien. - Promosi penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif melalui media promosi yang ada. - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar makan ikan melalui sosialisasi yang intensif. - Pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 5/Permen-Kp/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) - Mengembangkan ketersediaan produk perikanan yang bernilai tambah yang sehat dan aman melalui program penguatan dan pemerataan jaringan pemasaran hasil perikanan. Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 132

- Menumbuhkan inovasi teknologi produk olahan hasil perikanan terutama untuk produk-produk yang tidak memiliki nilai ekonomis sehingga mempunyai nilai tambah. Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pola konsumsi ikan dan strategi peningkatan konsumsi ikan di Kota Tegal Propinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1. Pola konsumsi ikan memilih protein hewani ikan dari pada protein hewani dari daging, dengan alasannya karena ikan mudah didapat dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan lebih menyukai ikan segar dan ikan olahan karena rasanya lebih enak, untuk mendapatkan ikan dengan cara membeli dipasar dan pedagang sayur keliling. 2. Alternatif strategi yang diprioritaskan dalam peningkatan konsumsi ikan di Kota Tegal Propinsi Jawa Tengah adalah : - Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien. - Promosi penggunaan teknologi produksi dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif melalui media promosi yang ada. - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar makan ikan melalui sosialisasi yang intensif. - Pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 5/Permen-Kp/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) - Mengembangkan ketersediaan produk perikanan yang bernilai tambah yang sehat dan aman melalui program penguatan dan pemerataan jaringan pemasaran hasil perikanan. - Menumbuhkan inovasi teknologi produk olahan hasil perikanan terutama untuk produk-produk yang tidak memiliki nilai ekonomis sehingga mempunyai nilai tambah. Saran Untuk mendukung strategi peningkatan konsumsi ikan di Kota Tegal disarankan agar : 1. lebih meningkatkan konsumsi ikan dengan berbagai macam produk olahan ikan 2. Lembaga Pemerintah memfasilitasi kegiatan promosi produk perikanan secara berkelanjutan. 3. Pemerintah turut serta membangun sarana dan prasarana produk perikanan. Ucapan Terimakasih Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, yang telah membiayai Penelitian ini dalam rangka Program Indofood Riset Nugraha tahun 2014/2015 Daftar Pustaka Baban Pusat Statistik, 2013. Kota Tegal dalam Angka. Tegal Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Badan Riset kelautan dan perikanan. Jakarta. Dinas Kelautan dan Pertanian.2014. Potensi Sumberdaya Perikanan Kota Tegal. Tegal Heruwati, E,S. 2002. Pengolahan Ikan Secara Tradisional. Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta Nazir. 1998. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Rangkuti, F., 2006. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi. ALFABETA. Bandung Strategi Peningkatan Konsusmsi Ikan di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah(V. Harinto, et al) 133