BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. telah dibuat, kesimpulan penelitian ini,sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV dapat dikemukakan simpulan penelitian yaitu penerapan metode

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN PAKIS JAJAR 1 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa dengan metode discussion group

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran IPS di. SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB V PENUTUP. multikultural pada anak melalui permainan tradisional yang telah peneliti

BAB V PENUTUP. Yogyakarta, peneliti dapat menyimpulkan bahwa : 1. Sosialisasi nilai-nilai keberagaman sebagai wujud pendidikan

DAFTAR RUJUKAN. Aziz,Abdul, Wahab,2009. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil-hasil penelitian telah dikemukakan didepan, selanjutnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di SMP N se-kecamatan Buayan yaitu

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran college ball terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penerapan pembelajaran Aktif dengan teknik Everyone Is a Teacher Here,

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kerja sama siswa

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Menurut Hamid

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMP N 3 Pakem, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode

BAB V PENUTUP. Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. pengendalian sosial. Media pembelajaran berbasis website ini dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking pada

BAB V PENUTUP. sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

DAFTAR PUSTAKA. Afandi, Yazid Fiqih Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syari ah. Yogyakarta: Logung Pustaka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:

RENCANA PEMBELAJARAN SEMSETER (RPS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kajian Megenai Pendidikan Multikultural. a. Definisi Pendidikan Multikultural

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SMA SELAMAT PAGI INDONESIA BATU SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

DAFTAR RUJUKAN. Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan antara

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

DAFTAR RUJUKAN. Arif, Moh Kreatifitas Guru dalam Keterampilan Proses Sains. Tulungagung: STAIN Tulungagung Press.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif model Group Investigation

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika. Ahmadi, A. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

DAFTAR PUSTAKA. Abu al E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Madrasah, Konsep Strategi dan Implementasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk (pluralistic society).

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VIIID SMP N I KASIHAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Pada Siklus I, penerapan teknik Paired Storytelling (Bercerita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh rerata sebesar 72,43 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang. tinggi dari pada media kartu konsep bergambar.

PENGARUH PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK (AUTHENTIC ASSESSMENT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB V PENUTUP. baik. Perlu diakui bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan berkembang

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Ardy Wiyani, Novan. Manajemen Kelas; Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Magelang terhadap nilai-nilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991).

BAB V PENUTUP. dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi XI IPS 1 di. SMA N 1 Pleret, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR RUJUKAN. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007.

DAFTAR PUSTAKA. Adair, Jhon. (2009). Berfikir Kreatif, Berfikir Sukses. Yogyakarta: Penerbit Rumpun.

ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI

DAFTAR RUJUKAN. Abror, Rachman, Abd Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Mulyana, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. UNPAS, FKIP. (2017). Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan. Bandung: Tidak Diterbitkan

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif Al- qur an, Jakarta: Amzah, 2007.

KONTRIBUSI MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASILBELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI LAMPEUNEURUT

PLURALISME-MULTIKULTURALISME DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan pertanyaan penelitian yang telah dibuat, kesimpulan penelitian ini,sebagai berikut: 1. Implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran IPS diawali dengan perencanaan tujuan, materi, media, metode dan evaluasi yang nantinya akan digunakan saat pelaksanaan. Tujuan pembelajaran di SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta telah terdapat tujuan dari seluruh aspek. Pemilihan materi yang dilakukan guru IPS SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta terdapat contoh permasalahan dan peristiwa yang terjadi di lingkungan. Namun belum semua materi IPS yang mengandung wawasan keragaman. Media yang dipilih guru IPS SMP Budi Mulia Dua telah bervariasi dan menggunakan media yang mudah dipahami peserta didik. Namun media yang dipilih tersebut belum menggunakan contoh-contoh media yang berhubungan dengan keragaman. Evaluasi mencakup pada aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Namun dalam menggunakan teknik penilaian afektif khususnya pada sikap multikultural belum nampak instrumennya hanya menggunakan metode pengamatan saja. Perumusan komponen pembelajaran dalam perencanaan menghargai peserta didik dan bersifat demokratis karena berpusat pada pada peserta didik yang disesuaikan menurut karakteristiknya. Berpusat pada 149

150 peserta didik berarti mengedepankan dengan kebutuhan dan kepentingan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran bersifat terbuka, demokratis, berpusat pada peserta didik yang menekankan pada kesetaraan dan keadilan peserta didik serta menghargai masing-masing individu. Guru memberikan kesempatan yang sama dalam menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan dan mengajukan pendapat. Guru memberikan perhatian dan bantuan kepada peserta didik. Interaksi guru dan peserta didik saat pembelajaran juga sangat terbuka. Ketika pelaksanaan guru menyampaikan nilai dan sikap untuk mengakui, menerima, menghargai, menghormati dan bertoleransi dalam keragaman dan perbedaan. Metode yang digunakan guru bervariasi, santai namun aktif, memberikan kebebasan gaya belajar serta memberikan wawasan keragaman walaupun media yang dipakai belum bervariasi dan belum terdapat wawasan keragaman. Materi yang disampaiakan terdapat contoh peristiwa dan permasalahan di lingkungan sekitar serta terdapat wawasan keragaman. Evaluasi yang digunakan guru SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta dalam menilai ranah kognitif sudah bervariasi. Namun untuk menilai ranah afektif khususnya sikap multikultural peserta didik belum bervariasi. Guru hanya menggunakan teknik hafalan saja dalam menilai sikap afektif peserta didik dan belum menggunakan instrumen penilaian afektif. Evaluasi ranah psikomotorik dilihat dari ujian kompetensi yang dilaksanakan saat UTS dan

151 UAS. Peserta didik juga telah memiliki wawasan keragaman; dapat menghormati, menghargai dan bertoleransi terhadap keragaman. 2. Faktor pendukung dalam implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran IPS yaitu: Pertama, kurikulum dengan pendekatan Universalisme Islam. Kedua, terdapat pilar karakter (respect, responsibility, cleanlinnes, honesty). Kempat, menciptakan sekolah damai. Kelima, iklim sekolah yang mana antara peserta didik dengan peserta didik dan guru sangat dekat. Keenam, Student Advisor. Melalui student advisor permasalahan belajar IPS peserta didik dapat diketahui. Ketujuh, program dan kegiatan sekolah dalam memberikan pelayanan dan kebutuhan. Kedelapan, basis dan metode pembelajaran yang terbuka, menghargai dan mengedepankan kepentingan peserta didik. Kesembilan, peserta didik. Semakin beragam peserta didik yang bersekolah di SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta, maka keragaman yang ada tersebut dapat dimanfaatkan untuk menanamkan sikap toleransi, menghargai, menghormati terhadap perbedaan dan keragaman serta dijadikan sumber belajar dalam pembelajaran IPS. Kesepuluh, sarana dan prasarana seperti tersedianya LCD, wifi, ruang internet, ruang multimedia, kelas sosial dan cheng ho. Nama-nama gugus kelas juga diambil dari nama wayang dan pulau. Faktor penghambat dalam penerapan pendidikan multikultural dalam pembelajaran IPS yaitu waktu. SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta memiliki

152 banyak kegiatan sekolah. Dengan banyaknya kegiatan dan hari libur terkadang membuat peserta didik kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran. Faktor lainnya adalah tidak semua materi IPS mengandung wawasan keragaman, belum adanya teknik evaluasi sikap multikultural peserta didik, masih minim dengan ketersediaan media keragaman di sekolah, belum adanya pendamping dan fasilitas beribadah bagi peserta didik non muslim, masih ada peserta didik yang mengejek walaupun bukan tentang latar belakang peserta didik, minimnya papan-papan maupun tulisan tentang keragaman. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka diberikan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Walaupun sudah berjalan baik, sekolah hendaknya lebih meningkatkan pemantauan pelaksanaan pendidikan multikultural agar tercapai secara optimal. Sekolah juga hendaknya memfasilitasi media-media yang berhubungan dengan keragaman. Memberikan fasilitas dan pendamping bagi peserta didik non muslim dan memperbanyak papan-papan yang bertuliskan tentang keragaman. 2. Bagi guru IPS Guru IPS hendaknya menggunakan media pembelajaran yang variatif. Sehingga pembelajaran akan lebih mudah dipahami peserta didik dan

153 hendaknya sering-sering menggunakan media yang berhubungan dengan keragaman. Dengan demikian materi multikultural dan nilai-nilai multikultural diharapkan dapat diserap baik oleh peserta didik. Guru IPS juga sebaiknya memiliki teknik khusus dalam melakukan evaluasi sikap multikultural peserta didik bukan hanya pada sebatas pengamatan. 3. Bagi siswa Siswa hendaknya lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran walaupun banyak kegiatan dan hari libur. Selain itu siswa sebaiknya lebih dapat mengontrol sikap agar tidak mengejek temannya.

154 DAFTAR PUSTAKA Abdullah Aly. 2011. Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren: Telaah terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Assalaam Surakarta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Agus Salim. (2006). Stratifikasi Etnik Kajian Mikro Sosiologi Interaksi Etnis Jawa dan Cina. Yogyakarta: Tiara Wacana. Ahamad Rohani. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ainul Yaqin. (2005). Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media. Ainurrofiq Dawam. (2003). Emoh Sekolah: Menolak Komersialisasi Pendidikan dan Kanibalisme Intelektual Menuju Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Inspeal Ahimsakarya Press. Arnie Fajar. (2005). Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. A. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Banks, James A., and Banks, Cherry A. McGee. (2005). Multicultural Education: Issues and Perspectives (Revised Edition). United States: John Wiley & Sons. Choirul Mahfud. (2009). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Deddy Mulyana. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Penerbit Rineka Cipta. Etin Solihatin dan Raharjo. (2009). Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Gollnick, Donna M., and Chinn, Philip C. (2006). Multicultural Education in A Pluralistic Society (Revised Edition). New Jersey: Pearson Education. H.A.R. Tilaar. (2004). Multikulturalisme: Tantangan-tatangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.. (2003). Kekuasaan dan Pendidikan: Suatu Tinjauan dan Perspektif Studi Kultural.Magelang: IndonesiaTera. Hamzah B. Uno. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

155 Hamzah B. Uno dan Masri Kudrat Umar. (2010). Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Masnur Muslich. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara. Miles, Matthew B., and Huberman, A. Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia. Moleong, Lexy. (2005). Metodologi. Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution. (2002). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito. Ngainun Naim dan Ahmad Syauqi. (2010). Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ngalim Purwanto. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Numan Somantri. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Standar Nasional Pendidikan. Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sulalah. (2012). Pendidikan Multikultural: Didaktika Nilai-nilai Universalitas Kebangsaan. Malang: UIN-Maliki Press. Supardi. (2011). Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

156 UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Eko Jaya. Wina Sanjaya. ( 2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Y. Sari Jatmiko dan A. Ferry T. Indratno. (2006). Pendidikan Mutikultural yang Berkeadilan Sosial (Eds). Yogyakarta: Dinamika Edukasi Dasar. Zamroni. (2011). Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.