BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Olahraga beban/mungkin yang lebih popular, terutama di antara para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja atau adolesen merupakan masa pertumbuhan anak menjadi dewasa,

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Apa itu Kalsium (Ca)?

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAFEIN DAN PERFORMA ATLETIK

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

Kompartemen cairan di dalam tubuh

I. PENDAHULUAN. dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak

Nutrition in Elderly

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan menggunakan bahan pakan sumber kalsium (ISA, 2009). kerabang maka kalsium dapat diserap sampai 72% (Oderkirk, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dalam jangka panjang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma sel hati merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

repository.unimus.ac.id

Sistem Pencernaan Manusia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Selain sebagai obat dalam budaya pengobatan tradisional Arab

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Unit Percobaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB I PENDAHULUAN. lansia adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Menurut Surini dan Utomo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi merupakan jaringan keras pada rongga mulut yang berfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mitos dan Fakta Kolesterol

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

BAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

KAJIAN PEMBUATAN KOPI JAHE CELUP (STUDY OF GINGER COFFEE BAG PREPARATION)

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya.

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Udang Mantis ( Harpiosquilla raphidea

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Telur. telur dihasilkan bobot telur berkisar antara 55,73-62,58 gram.

OSTEOPOROSIS DEFINISI

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi kafein berguna untuk meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. Namun, konsumsi kafein sebaiknya

2

Informed Consent Persetujuan menjadi Responden

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

Kafein? Berbahayakah atau menguntungkan untuk tubuh?

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian Kopi Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji tanaman kopi. Kopi digolongkan ke dalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum kopi hanya memiliki dua spesies yaitu Coffea arabica dan Coffea robusta (Saputra E., 2008). Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi (Bhara L.A.M., 2005). 2. Jenis-Jenis Kopi Jenis-jenis kopi berdasarkan pengolahannya terdiri dari: a. Kopi Bubuk Pengolahan kopi bubuk hanya ada tiga tahapan yaitu: penyangraian (roasting), penggilingan (grinding) dan pengemasan. Penyangraian sangat menentukan warna dan cita rasa produk kopi yang akan dikonsumsi sedangkan penggilingan yaitu menghaluskan partikel kopi sehingga dihasilkan kopi coarse (bubuk kasar), medium (bubuk sedang), fine (bubuk halus), very fine (bubuk amat halus). Pilihan kasar halusnya bubuk kopi berkaitan dengan cara menyeduh kopi yang digemari oleh masyarakat (Ridwansyah, 2002). Kopi bubuk yang langsung diseduh dengan air panas akan meninggalkan ampas di dasar cangkir. Kopi bubuk 4

5 mempunyai kandungan kafein sebesar 115 mg per 10 gram kopi (± 1-2 sendok makan) dalam 150 ml air (Dollemore D. dan Mark Giuliucci, 2001). b. Kopi Instan Kopi instan dibuat dari ekstrak kopi dari proses penyangraian. Kopi sangrai yang masih melalui tahapan: ekstraksi, drying (pengeringan) dan pengemasan. Kopi yang telah digiling, diekstrak dengan menggunakan tekanan tertentu dan alat pengekstrak. Ekstraksi bertujuan untuk memisahkan kopi dari ampasnya. Proses drying bertujuan untuk menambah daya larut kopi terhadap air, sehingga kopi instan tidak meninggalkan endapan saat diseduh dengan air (Ridwansyah, 2002). Kopi instan mempunyai kandungan kafein sebesar 69-98 mg per sachet kopi dalam 150 ml air (Dollemore D. dan Mark Giuliucci, 2001). 3. Senyawa Kafein pada Kopi a. Sifat dan Struktur Kimia Kafein Kafein adalah suatu senyawa kimia yang banyak terdapat dalam minuman seperti kopi, teh, soft drink dan makanan seperti chocolate. Kafein merupakan alkaloid dengan rumus senyawa kimia C 8 H 10 N 4 O 2, dan rumus bangun 1,3,7- trimethylxanthine (Saputra E., 2008). Kafein berbentuk kristal panjang, berwarna putih seperti sutra dan memiliki rasa pahit (Ridwansyah, 2002). Menurut Bhara L.A.M.(2005) kafein berfungsi sebagai unsur rasa dan aroma. Kadar kafein pada kopi dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan cara penyajian kopi. b. Mekanisme Kafein di dalam Tubuh Kopi yang masuk kedalam tubuh akan didistribusikan ke seluruh tubuh oleh aliran darah dari traktus gastro intestinal dalam waktu sekitar 5-15 menit.

6 Absorpsi kafein dalam saluran pencernaan mencapai kadar 99% kemudian akan mencapai puncak di aliran darah dalam waktu 45 60 menit. Kafein sangat efektif bekerja dalam tubuh sehingga memberikan efek yang bermacam-macam bagi tubuh (Lelyana R., 2008). Salah satunya efek diuretik, peminum kopi awal akan mengalami efek diuretik. Efek diuretik akan berkurang pada peminum kopi habitual yang mengkonsumsi beberapa cangkir kopi sehari. Kafein dapat mengurangi penyerapan kembali kalsium di dalam ginjal, sehingga kalsium keluar bersama urin. Satu cangkir kopi menyebabkan pelepasan 6 mg kalsium di dalam urin. (Kosnayani A.S., 2007). Penurunan absorpsi kalsium di ginjal dalam jangka panjang menyebabkan hipokalsemia (Setiyohadi B. dkk, 2000). Batas aman konsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg atau setara dengan tiga cangkir kopi sehari (Bhara L.A.M, 2005). Konsumsi kafein secara berlebihan mengakibatkan gejala pusing, gangguan tidur, dan meningkatkan sekresi gaster karena senyawa asam di dalam kafein (Lelyana R., 2008). B Kalsium 1. Fungsi Kalsium Kalsium merupakan mineral penting bagi tubuh yang memiliki fungsi pengaturan ritme jantung, impuls saraf, pembekuan darah, serta menguatkan tulang dan gigi (Zaviera F., 2007). Sembilan puluh sembilan persen kalsium berada di dalam tulang dalam bentuk hidroksiapatit dan 1% berada di dalam cairan ekstraselular dan jaringan lunak (Setiyohadi B. dkk, 2000).

7 2. Kalsium di dalam Serum Kalsium di dalam serum berada dalam tiga fraksi, yaitu Ca 2+ sekitar 50%, kalsium yang terikat albumin 40%, dan kalsium dalam bentuk komplek sitrat dan fosfat sebesar 10%. Kadar Ca 2+ didalam serum diatur oleh hormon Paratiroid (PTH) dan vitamin D. Sel utama kelenjar paratiroid sangat sensitif terhadap kadar Ca 2+ di dalam serum, peran PTH di ginjal yaitu mengurangi eksresi kalsium dari ginjal sehingga meningkatkan kadar kalsium dan meningkatkan absorpsi kalsium di usus melalui peningkatan kadar vitamin D (Setiyohadi B. dkk, 2000). 3. Kebutuhan Kalsium Kebutuhan kalsium digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang pada masa pertumbuhan hingga dewasa. Dosis harian yang dianjurkan untuk usia produktif adalah 1000 mg kalsium perhari, sedangkan untuk usia lansia dianjurkan 1200 mg perhari (Zaviera F., 2007). 4. Sumber kalsium Kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif bagi tercapainya kepadatan tulang. Susu, yoghurt dan keju merupakan sumber kalsium yang mudah diserap tubuh. Sumber kalsium lain adalah bahan makanan seperti; sayuran hijau tua (sawi, kangkung dan bayam), ikan sarden, ikan teri, kuning telur serta kacangkacangan. Alternatif lain dari sumber kalsium adalah suplemen kalsium (Zaviera F., 2007). Sayuran hijau mempunyai peran penting pada metabolisme kalsium dan pembentukan tulang (Sutanto L dan Sutanto D.B., 2005). Vitamin K yang terdapat pada sayuran hijau meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur

8 rangka tubuh yang kuat. Vitamin K juga dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis pada wanita. Vitamin K membantu senyawa osteoklasin yang berperan dalam penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat. Osteoklasin diproduksi oleh osteoblas, kumpulan sel pembentuk tulang (Wikipedia.com) C. Gangguan Metabolisme Kalsium a. Hipokalsemia Hipokalsemia disebabkan oleh defisiensi masukan dan absorpsi kalsium, karena hipoparatiroidisme memicu hipereksitabilitas sistem saraf yang secara klinis meningkatkan iritabilitas neuromuskuler yang dapat menimbukan tetani. Efek lain dari hipokalsemia dalam jangka lama adalah katarak, waktu koagulasi yang memanjang dan depresi mental (Baron, D.N., 1990). b. Osteoporosis Osteoporosis adalah kondisi dimana berkurangnya kepadatan tulang secara progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Mineralisasi adalah proses penempatan kalsium di dalam jaringan tulang, proses pengambilan kalsium di dalam jaringan tulang disebut dimineralisasi. Osteoporosis terjadi akibat ketidakseimbangan antara proses dimineralisasi yang melebihi mineralisasi. Hal ini berhubungan dengan kadar kalsium di seluruh tubuh. Proses tersebut akan berjalan lancar apabila kadar kalsium darah dalam keadaan normal (Zaviera F., 2007).

9 c. Hiperkalsemia Hiperkalsemia disebabkan karena kelebihan pemecahan tulang, baik karena hiperparatiroidisme atau keganasan termasuk mielomatosis. Penyebab tersering akibat absorpsi secara berlebihan dari asupan kalsium yang masuk ke dalam tubuh. Hiperkalsemia menyebabkan kelemahan otot, gejala-gejala gastrointestinalis, haus hebat, dan kerusakan ginjal disertai poliuria (Baron, D.N., 1990). D. Hubungan Kadar Kalsium Darah dengan Wanita Peminum Kopi Kafein berhubungan dengan kerusakan keseimbangan kalsium. Kafein mengurangi penyerapan kembali kalsium di dalam ginjal, sehingga kalsium hilang bersama urin (Kosnayani A.S., 2007). Efek selanjutnya peningkatan sintesis dan sekresi PTH untuk mengembalikan kadar kalsium darah menjadi normal, akibatnya akan terjadi absorpsi kalsium dari tulang sehingga terjadi penurunan massa tulang (Setiyohadi B. dkk, 2000). Penurunan absorpsi kalsium di ginjal dan hiperkalsiuria menyebabkan hipokalsemia yang berakibat penurunan massa tulang. Wanita memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah dibandingkan pria. Pria mempunyai tulang yang lebih padat daripada wanita sehingga konsumsi kafein mempercepat hilangnya massa tulang pada wanita (Zaviera F., 2007) Efek negatif kafein terhadap keseimbangan kalsium dan metabolisme tulang tergantung pada jumlah kafein yang dikonsumsi dan kalsium intake. Mempertahankan simpanan kalsium pada wanita dapat dilakukan dengan

10 menghindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berkarbonasi (Sutanto L dan Sutanto D.B., 2005). A. Pemeriksaan Kalsium Pemeriksaan kadar kalsium dapat dilakukan dengan menggunakan serum atau plasma. Untuk pemeriksaan kadar kalsium dikenal bermacam-macam metoda: 1. Metoda Chloranilat Prinsip: kalsium dalam serum diendapkan sebagai kalsium chloranilat dengan menambahkan larutan jenuh Natrium Chloranilat. Endapan dicuci dengan isopropil alkohol untuk menghilangkan sisa sisa chloranilat. Seterusnya direaksikan dengan EDTA basa, membentuk ikatan komplek kalsium EDTA dengan akibat terbentuknya asam chloranilat bebas yang berwarna merah ungu dan diukur secara fotometri (Pusdiknakes, 1985). 2. Metoda O Cresolphthalein Complexon Prinsip: CPC akan bereaksi dengan ion kalsium dalam suasana basa sehingga membentuk warna merah violet. Pengaruh magnesium dihilangkan oleh adisi dari 8-hydroxy-quinolone (Prastiwi R. dkk, 2009). 3. Metoda Clark dan Collip Prinsip : Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat. Penambahan asam akan menghasilkan ion oksalat yang kemudian akan dititrasi dengan KMnO4. Titik akhir titrasi berwarna ungu merah muda (Prire S.A dan Wilson L.M.C., 1992)