BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

METODOLOGI PENELITIAN Sejarah singkat dan Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nasabah (Yuniningsih, 2007 dalam Ellena, 2011). perbankan yang melayani perusahaan (corporate banking) menjadi lebih

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD-

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan tersebut, salah satu cara yang harus diupayakan adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM)

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, sektor perbankan masih memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di bidang perbankan yang mulai berkembang akhir-akhir ini adalah persaingan dalam

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

DI BANK RAKYAT. Oleh: SHOFIAR

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di mana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, waktu beribadah, waktu bermain, waktu belajar, dan tampaknya semua

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri (Teguh Haryono, 2012). Bank harus memberi prioritas

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan berbagai tugas sesuai dengan job description. Selain melakukan

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. saing ditengah arus global yang semakin pesat. dengan azas tata kelola perbankan yang baik (good banking corporate

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran inbal jasa penjaminan oleh Pemerintah. ini dapat tercermin dari eksistens UMKM yang cukup dominan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

perseorangan dengan kinerja organisasi. Dengan kata lain bila kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dalam pengawasan aset.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan Menurut Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil kerja

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi pembangunan di Indonesia. Peranan bank sebagai agen

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU ULAK KARANG PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk JAKARTA PUSAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau jasa-jasa bank lainnya. Saat ini, lembaga keuangan dalam bentuk bank memiliki peran yang sangat penting. Semua kegiatan ekonomi hampir tidak mungkin terhindar dari peran perbankan. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan salah satu perbankan milik negara (BUMN) yang terdapat di Indonesia. Berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumidaya, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejak didirikan, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk terus bertekad untuk membentuk tim manajemen yang handal dan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance, pengawasan dan kepatuhan yang sesuai standar internasional dengan visi dan misinya. Visi PT. Bank Mandiri (Persero) adalah Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif dan misi: (1) Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar. (2) Mengembangkan sumber daya manusia professional. (3) Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder. (4) Melaksanakan manajemen terbuka (5) Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan. PT. Bank Mandiri (Persero) berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. PT. Bank Mandiri (Persero) melayani seluruh nasabah dengan

2 standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. PT. Bank Mandiri (Persero) ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, PT. Bank Mandiri (Persero) mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham. Dengan Budaya TIPCE: 1. Trust Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan. 2. Integrity Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi. 3. Professionalism Berkomitmen untuk be ke rja tuntas d an akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab. 4. Customer Focus Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan. 5. Excellence Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terusmenerus. Bagi bank umum, kredit merupakan sumber utama penghasilan, sekaligus sumber risiko operasi bisnis terbesar. Bila kegiatan bisnis yang satu ini berhasil, maka akan berhasil pula operasi bisnis mereka. Perkembangan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada UMKM. Setiap tahun kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan dan secara umum pertumbuhannya lebih tinggi dibanding total kredit perbankan (www.bi.go.id)

3 Untuk lebih memberikan dampak terhadap perekomomian nasional, Bank Mandiri telah memberikan perhatian yang tinggi terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Penyaluran kredit yang dilakukan PT. Bank Mandiri (Persero) di UMKM pada semester I/2015 ini telah megalami peningkatan dari posisi Rp. 65,9 triliun menjadi Rp. 74,4 triliun. Peningkatan kredit di sektor UMKM ini juga selaras dengan peningkatan jumlah rekening di kredit UMKM, yaitu dari 692,6 ribu rekening pada semester I-2014 menjadi sebanyak 795,4 ribu rekening pada semester I-2015. Mengingat begitu pentingnya kegiatan penyaluran kredit dan nasabah mikro makapt. Bank Mandiri (Persero) mendirikan Mandiri Unit Mikro pada September 2005. Mandiri Unit Mikro adalah unit yang menyediakan Kredit Usaha Mikro Bagi nasabah yang membutuhkan Kredit Investasi (KI) dan atau Kredit Modal Kerja (KMK) untuk pengembangan usaha produktif maupun konsumtif skala mikro juga penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), program pemerintah. Fasilitas pembiayaan ini dapat diberikan kepada semua pemilik usaha mikro dan usaha rumah tangga baik berbentuk perusahaan, kelompok usaha, dan perorangan (seperti pedagang, petani, peternak, nelayan). Kredit Usaha Mikro (KUM) terdiri atas 2 jenis produk kredit: 1. KUM (Kredit Usaha Mikro) Kredit Usaha Mikro khusus diberikan kepada Usaha Mikro dengan maksimum limit kredit sebesar Rp 100 juta. 2. KSM (Kredit Serbaguna Mikro) Untuk pembiayaan berbagai macam keperluan (serbaguna), selama tidak melanggar kesusilaan, ketertibasan umum dan bertentangan dengan hukum dengan maksimum limit kredit sebesar Rp. 50 juta. (www.bankmandiri.co.id) Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Cirebon adalah pada kinerja karyawan bagian marketing. Karyawan bagian marketing merupakan ujung tombak perusahaan untuk

4 menjangkau nasabah. Mengingat pentingnya kinerja karyawan bagian marketing ini, maka tentunya Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) harus mampu mengelola karyawan bagian marketing ini dengan baik. Berikut adalah tabel tingkat kinerja & turnover karyawan bagian marketing unit Mikro Bank Mandiri Cbn-1. Tabel 1.1 Tingkat Kinerja Karyawan Bagian MarketingUnit Mikro Bank Mandiri. April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Kinerja Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah % % % Unit Unit Unit Unit % Baik 3 20% 1 7% 0 0% 1 7% Cukup 0 0% 7 47% 0 0% 3 20% Kurang 12 80% 7 47% 15 100% 11 73% Total 15 100% 15 100% 15 100% 15 100% Sumber: Micro Credit Admin Officer PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tabel 1.1 menunjukan kinerja Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) pada bulan April sampai dengan Juli 2015. Selama periode tersebut, kinerja Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk masih dalam kategori kurang baik. Tabel 1.2 Tingkat Turnover Karyawan Bagian Marketing Unit Mikro Bank Mandiri. Bulan Jumlah Karyawan Tingkat Turnover April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 140 138 130 138 3.45% 4,83% 10,34% 4,83%

5 Sumber: Micro Credit Admin Officer PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tabel 1.2 menunjukan tingkat turnover karyawan Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang tinggi pada bulan Juni 2015. Turnover Intention atau Intensi Keluar dapat diartikan sebagai pergerakan yang dilakukan karyawan untuk keluar dari organisasi baik berupa pengunduran diri maupun pemberhentian, turnover yang tinggi menyebabkan kurang efektifnya sebuah organisasi karena hilangnya karyawan yang berpengalaman (Andini, 2006) dalam (Rismawan, dkk, 2014). Turnover intention menunjukan tingkat keinginan karyawan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Penyebab terjadinya turnover karyawan pada Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) adalah karyawan tidak memenuhi target. Menurut salah seorang pejabat Micro Credit Admin PT. Bank Mandiri (Persero), salah satu faktor utama yang mengakibatkan menurunnya kinerja Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) adalah akibat dari tingkat turnover yang cukup tinggi. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan tingkat turnover karyawan bagian marketing cukup tinggi adalah ketidakmampuan karyawan tersebut dalam mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Ketidakmampuan karyawan dalam mencapai target yang ditetapkan perusahaan dapat disebabkan oleh stres kerja. Jika kita melihat kasus Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang menyebabkan turnover yang cukup tinggi ini masalah utamanya disebabkan oleh stres kerja. Stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang. Stress dapat menimbulkan dampak yang negatif terhadap keadaan psikologis dan biologis bagi karyawa. Hasibuan (2013:204) mengemukakan bahwa stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang

6 pegawai. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Menurut Phillip L. Rice, penulis buku Stress and Health (1999), seseorang dapat dikategorikan mengalami stress kerja jika masalah stres yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja. Stress kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention. Beberapa hasil penelitian, menemukan bahwa stres kerja berpengaruh terhadap turnover intention. 1. Arshadi dan Damiri (2013) meneliti hubungan antara job stress dengan turn over intention pada sektor minyak dan gas di Tehran, Iran. Mereka menemukan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Lee Fong dan Mahfar (2013) meneliti dampak stress kerja terhadap kinerja karyawan pada sektor Furniture Manufacturing di Selangor. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara stres kerja dan turn over karyawan. 3. Qureshi, et al (2013) meneliti hubungan antara job stres dengan turn over intention pada industri teksil di Pakistan. Mereka menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dan turn over karyawan. 4. Hazell (2010) meneliti hubungan antara job stres dengan turn over karyawan. Pada sektor kesehatan di negara bagian Florida. Ia menemukan bahwa terdapat hubungan antara stres kerja dan kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres kerja mempengaruhi turn over intention. Stres kerja memang mempengaruhi turn over intention tetapi beberapa ahli menemukan bahwa stres kerja dan turnover memiliki hubungan tidak langsung, tetapi hubungan antara stres kerja dan turn over intention dimediasi oleh kepuasan kerja. Hasibuan (2015:203) berpendapat bahwa stres karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya. Lebih lanjut, terdapat penelitian yang membuktikan bahwa

7 kepuasan kerja memediasi hubungan antara stres kerja dan turnover intention. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Paillé (2011). Ia melakukan penelitian yang bertujuan untuk menunjukkan bagaimana kepuasan kerja membantu karyawan bertahan kerja dari stres yang dihadapinya. Lebih tepatnya, ia menyelidiki sejauh mana kepuasan kerja memediasi hubungan antara stres kerja dan turnover intention. Hasil menarik pun diperoleh dan dapat membantu meyakinkan peran mediasi kepuasan kerja. Perhitungan dalam penelitian yang dilakukannya membuktikan bahwa kepuasan kerja memediasi hubungan antara stres kerja dan turnover intention. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Efek Mediasi Kepuasan Kerja Dalam Hubungan Antara Stres Kerja dan Turnover Intention. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana tingkat stres kerja karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Cirebon? 2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Cirebon? 3. Bagaimana tingkat turnover karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Cirebon? 4. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap tingkat turn over karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Cirebon melalui kepuasan kerja? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat stres kerja karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Cirebon. 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Cirebon. 3. Untuk mengetahui tingkat turnover karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Cirebon.

8 4. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan bagian marketing Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Cirebon melalui kepuasan kerja. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Peneliti Meningkatkan wawasan keilmuan dan kemampuan meneliti permasalahan yang sesuai dengan disiplin ilmu peneliti. 2. Perusahaan Memberikan bahan pertimbangan kepada pihak perusahaan, khususnya mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan demi perbaikan dan perkembangan perusahaan yang diteliti. 3. Masyarakat Untuk masyarakat terutama lingkungan perguruan tinggi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran serta sebagai landasan untuk melanjutkan penelitian yang luas dan mendalam. 1.5 Lokasi Penelitian Penulis mengadakan penelitian pada Unit Mikro PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang berlokasi di Jalan Siliwangi No. 92 Cirebon.