BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belanja di lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia diartikan sebagai semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah (Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005). Belanja pada pemerintah daerah sudah ditentukan anggarannya dalam APBD untuk membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah selama satu tahun anggaran. Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat pengelompokkan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan program dan kegiatan.sedangkan Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan.dalam hal ini, belanja modal termasuk salah satu belanja yang tergolong ke dalam jenis belanja langsung di mana penganggarannya terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan pemerintah daerah.karena belanja modal terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan pemerintah daerah dan mengurangi kas daerah tetapi juga sekaligus menambah aset daerah, maka sangat perlu untuk memperhatikan sistem akuntansi belanja modal pada pemerintah daerah tersebut.
Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah daerah. Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan sebagai Bendahara Umum Daerah Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (BUD SKPKD) menerapkan Sistem Akuntansi berbasis Kas menuju Akrual (cash toward accrual) untuk melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Atas dasar pemikiran diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Sistem Akuntansi Belanja Modal pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan. B. Rumusan Masalah Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang sistem akuntansi belanja modal. Sesuai dengan judul Tugas Akhir ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah sistem akuntansi belanja modal pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan telah memenuhi syarat sistem akuntansi yang baik? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mempunyai tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dan manfaat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis akan menyajikan tujuan diantaranya: a. Mengetahui apakah sistem akuntansi belanja modal pada BPKD Kota Medan telah memenuhi syarat sistem akuntansi yang baik. b. Mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang terkait dengan pelaksanaan sistem akuntansi belanja modal. c. Mengetahui apa perbedaan perlakuan akuntansi terhadap belanja modal. d. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Pogram Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Manfaat penelitian Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan/instansi dan peneliti lainnya. a. Bagi Penulis Untuk memperoleh tambahan ilmu sehingga penulis mendapatkan gambaran nyata dari teori yang diperoleh dibangku perkuliahan. b. Bagi Perusahaan/Instansi Dapat dijadikan masukan dalam usaha perbaikan kinerja pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelola Keuangan Daerah(BPKD) Kota Medan.
c. Bagi pihak lain Sebagai bahan masukanbagi peneliti lain untuk mengadakanpenelitian pada penulisan yang akandatang. D. Rencana Penulisan Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. Jadwal survei/observasi Jadwal penelitian dilakukan setelah penulis menyelesaikan magang di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan yang beralamat di Jalan Kapten Maulana Lubis No. 2 Medan.Adapun yang termasuk dalam jadwal survei/observasi adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Jadwal Survei/Observasi No. Keterangan Juni Juli I II III IV I II III IV 1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2. Pengajuan Judul Tugas Akhir 3. Permohonan Izin Riset 4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data 6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir 2. Rencana isi Rencana penulisan terdiri dari empat bab, di mana masing-masing bab dibagi atas sub-sub bab sesuai kebutuhannya agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Rencana Penulisan. BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN Pada bab ini diuraikan Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Job Description, Jaringan Kegiatan, Kinerja Terkini, dan Rencana Kegiatan. BAB III SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN Pada bab ini diuraikan mengenai Pengertian Belanja Modal, Karakteristik Belanja Modal, Pengertian Sistem Akuntansi, Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, dan Sistem Akuntansi Belanja (Termasuk Belanja Modal), yang terdiri dari: Sistem Akuntansi Belanja SKPD dan Sistem Akuntansi Belanja SKPKD BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Setelah hasil penelitian dikembangkan, maka penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang dapat menunjang kemajuan instansi pada masa yang akan datang.