BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BUSINESS CANVAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB III DESAIN AKHIR

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB II LANDASAN TEORI

BUSINESS MODEL CANVAS

BAB II LANDASAN TEORI

BMC Summary and Simple Example for E2

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB 2 LANDASAN TEORI

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2. Landasan Teori

Entrepreneurship and Inovation Management

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

E-Marketing dalam E-Business

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc.

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB II Landasan Teori

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada

BAB 1 LATAR BELAKANG

RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), cara terbaik untuk menjelaskan sebuah model bisnis adalah menggunakan nine basic building blocks yang menunjukkan logika bagaimana cara sebuah perusahaan memperoleh uang. Nine bulding blocks terdiri dari customer segments, value prepositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost structure, yang secara keseluruhan mencakup empat bidang di dalam bisnis, yaitu : konsumen, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan secara finansial (financial viability). 2.1.1 Customer Segments Customer segments menjelaskan kelompok perusahaan atau orang-orang yang berbeda yang ditargetkan perusahaan untuk dicapai dan dilayani. Konsumen merupakan inti dari setiap model bisnis. Tidak ada perusahaan yang dapat bertahan lama tanpa konsumen (yang profitable). Dalam rangka lebih memuaskan konsumen, perusahaan sebaiknya menggolongkan mereka ke dalam segmen yang berbeda 11

12 berdasarkan kesamaan kebutuhan, kesamaan perilaku, serta atribut lainnya. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai segmen mana yang akan dituju. Ostwald dan Pigneur (2010) membagi customer segments menjadi empat jenis : - Mass market - Niche market - Segmented - Diversified 2.1.2 Value Proposition Value proposition adalah suatu deskripsi tentang kumpulan produk atau jasa yang menciptakan nilai bagi segmen konsumen yang spesifik. Secara sederhana, value proposition dapat dikatakan sebagai keuntungan-keuntungan apa saja yang ditawarkan perusahaan melalui model bisnisnya. Beberapa value propositions mungkin saja inovatif dan mewakili sebuah penawaran baru, di mana sebagian lain mungkin mirip atau sama dengan penawaran yang sudah ada di pasar, tetapi dilengkapi penambahan fitur dan atribut. 2.1.3 Channel Channel merupakan sarana perusahaan berkomunikasi dengan konsumen dan menjangkau segmen konsumen yang diinginkan dalam rangka menyampaikan value preposition. Saluran komunikasi, distribusi, serta penjualan adalah bagian dari

13 antarmuka perusahaan dengan konsumen. Channel memiliki beberapa fungsi, di antaranya : - meningkatkan kepedulian konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. - membantu konsumen mengevaluasi value preposition perusahaan. - memungkinkan konsumen membeli jasa dan produk yang spesifik. Channel menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) memiliki beberapa tahap yang berbeda. Menemukan kombinasi channels yang tepat sangat krusial dalam penyampaian value proposition. Perusahaan dapat memilih apakah menggunakan channel pribadi, partner channel, atau gabungan keduanya. Channel pribadi dapat tergolong langsung seperti in-house sales dan website ataupun tidak langsung seperti toko eceran yang dioperasikan sendiri oleh perusahaan. Partner channels bersifat tidak langsung dan mencakup pilihan yang lebih luas seperti distribusi grosir, eceran, atau website milik mitra. Partner channels memberikan margin yang lebih rendah, tetapi memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan dan keuntungan dari kekuatan mitra. Channel pribadi dan khususnya yang bersifat langsung memiliki margin yang lebih tinggi, tetapi terdapat kemungkinan memakan biaya lebih besar. Maka dari itu, perlu ditemukan keseimbangan yang tepat antara jenis channel yang berbeda untuk kemudian diintegrasikan dengan cara yang tepat guna memaksimalkan pendapatan. (Osterwalder dan Pigneur, 2010)

14 2.1.4 Customer Relationship Customer relationship menjelaskan tipe hubungan yang dibangun oleh perusahaan dengan segmen konsumen yang spesifik. Hubungan dengan konsumen ini dapat digerakkan oleh beberapa motivasi antara lain akuisisi dan retensi konsumen, serta meningkatkan penjualan. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) terdapat beberapa kategori hubungan perusahaan dengan segmen konsumennya, yaitu personal assistance, dedicated personal assistance, self-service, automated services, communities, dan cocreation. Personal assistance adalah jenis hubungan berdasarkan interaksi manusia, di mana konsumen dapat berkomunikasi dengan perwakilan konsumen untuk mendapat bantuan selama proses penjualan atau setelah pembelian selesai dilakukan. Dedicated personal assistance digunakan dalam bisnis asuransi atau bank, yang mengkhususkan masing-masing perwakilan konsumen untuk setiap klien secara individu agar tercipta hubungan yang lebih dalam dan berkembang dalam jangka waktu lama. Self-service adalah jenis hubungan di mana perusahaan menjaga hubungan secara tidak langsung dengan konsumen. Semua sarana yang dibutuhkan sudah disediakan sehingga konsumen dapat membantu diri mereka sendiri.

15 Automated services jenis hubungan yang lebih canggih dari self-service dengan proses otomatis. Misalnya, profil pribadi online memberikan konsumen akses ke layanan yang disesuaikan. Secara otomatis layanan dapat mengenali nasabah individu dan karakteristik masing-masing, lalu menawarkan informasi yang berhubungan dengan perintah atau transaksi. Pada level yang paling baik, layanan otomatis dapat mensimulasikan hubungan pribadi, misalnya menawarkan buku atau rekomendasi film. 2.1.5 Revenue Stream Revenue stream merepresentasikan sumber uang yang dihasilkan perusahaan dari masing-maing customer segment. Osterwalder dan Pigneur (2010) mengibaratkan revenue stream sebagai nadi dari perusahaan. Terdapat dua tipe revenue stream di dalam sebuah model bisnis, yaitu transaction revenues dan reacurring revenues. Dalam menghasilkan revenue stream, terdapat beberapa cara yang lazim digunakan perusahaan, di antaranya : a. Asset sale, yaitu revenue stream dari penjualan hak kepemilikan atas produk fisik. b. Usage fee, yang diperoleh melalui penggunaan jasa atau layanan tertentu. Semakin lama layanan digunakan, konsumen akan membayar lebih banyak pula.

16 c. Subscription fee, yaitu revenue stream yang diperoleh dari penjualan akses ke sebuah layanan secara berkelanjutan. d. Lending / renting / leasing, yaitu revenue stream melalui pemberian hak eksklusif kepada seseorang untuk menggunakan suatu aset dalam periode waktu tertentu. e. Licensing, yaitu pemasukan yang diperoleh melalui pemberian izin pada konsumen untuk menggunakan protected intellectual property. f. Brokerage fee g. Advertising, yaitu revenue stream hasil pengiklanan sebuah produk atau jasa. 2.1.6 Key Resources Key resources adalah aset-aset terpenting yang diperlukan agar model bisnis yang dimiliki dapat berjalan. Dengan key resources, perusahaan mampu menciptakan dan menawarkan value proposition, menjangkau pasar yang dituju, sekaligus menjaga hubungan dengan konsumen, Maka dari itu, hal ini harus dimiliki setiap perusahaan. Key resources dapat dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu : a. Physical Kategori ini mencakup bangunan, kendaraan, mesin, sistem, dan jaringan distribusi.

17 b. Intellectual Sumber daya intelektual meliputi merek, pengetahuan, paten dan hak cipta, kemitraan, serta database konsumen, Kesemuanya merupakan komponen yang penting dalam membentuk sebuah bisnis model yang kuat. c. Human Resources SDM sangat menonjol di dalam bisnis model tertentu, walau pada dasarnya semua perusahaan membutuhkan hal ini. d. Financial 2.1.7 Key Activities Key activities merupakan hal-hal paling penting yang perlu dilakukan perusahaan agar bisnis model dapat bekerja. Setiap bisnis model pasti memiliki beberapa key activities yang harus dioperasikan dengan sempurna. Seperti halnya key resources, hal ini juga menunjang usaha penciptaan dan penyampaian value proposition, menjangkau pasar, menjaga hubungan dengan konsumen, serta mengeruk keuntungan. Key activities berbeda-beda tergantung dari jenis model bisnis yang digeluti. Sebagai contoh, key activity Microsoft adalah pengembangan software; tetapi bagi Dell key activity mereka adalah pengaturan rantai suplai. (Osterwalder dan Pigneur, 2010) Key activities secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut :

18 Production Aktivitas ini berhubungan dengan mendesain, membuat, dan menyampaikan produk dalam jumlah yang substansial dan atau kualitas yang mumpuni. Aktivitas di dalam perusahaan manufaktur didominasi oleh production. Problem solving Aktivitas ini berupa pemberian solusi terhadap masalah individu masingmasing konsumen. Umumnya aktivitas ini mendominasi perusahaan konsultan, bisnis rumah sakit, dan perusahaan yang bergerak di bidang jasa lainnya. Platform / network Model bisnis yang dirancang dengan platform sebagai key resources didominasi oleh platform atau key activity yang terkait dengan network. Network, matchmaking platform, perangkat lunak, dan bahkan merek dapat berperan sebagai platform. 2.1.8 Key Partnership Key partnership menjelaskan jaringan dengan pemasok dan rekanan lain yang membuat sebuah bisnis model dapat berjalan. Perusahaan melakukan aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, ataupun memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki. Menurut Thompson, ketika sebuah perusahaan ingin memperkuat posisi kompetitif di dalam pasar, cara yang paling cepat dan paling efektif adalah

19 melalui jalinan kerja sama dengan perusahaan lain yang memiliki tujuan yang sama serta kapabilitas yang mampu menyokong perusahaan tersebut. 2.1.9 Cost Structure Cost structure merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sebuah model bisnis. Kegiatan di dalam perusahaan seperti proses penciptaan value dan penyampaian value ke konsumen, memelihara hubungan dengan pelanggan, menghasilkan keuntungan, semuanya memerlukan biaya. Komponen-komponen penyusun cost structure di dalam sebuah bisnis antara lain adalah : a. Fixed Cost Fixed cost merupakan biaya yang tidak mengalami perubahan sekalipun volume produk atau jasa yang dihasilkan mengalami perubahan kuantitas. b. Variable cost, yaitu biaya besarnya dapat berubah sesuai dengan dengan produk atau jasa yang dihasilkan. 2.2 Perilaku Konsumen Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen. Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun, secara sederhana, konsumen dapat diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa.

20 Perilaku konsumen dedefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2010) sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk atau jasa yang diharapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Masing-masing konsumen merupakan pribadi unik dimana antara konsumen yang satu dengan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda juga perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dari perbedaanperbedaan yang unik tersebut ada satu persamaan yakni setiap saat konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada saat mengkonsumsi suatu barang ataupun jasa. Tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi barang disebut dengan utilitas. Dalam memasarkan produk, perusahaan dalam hal ini divisi pemasaran harus mengetahui segalanya semampu mereka seputar konsumen apa yang mereka inginkan, pikirkan, bagaimana mereka berkerja, dan bagaimana mereka menghabiskan waktu luang. (Schiffman dan Kanuk, 2010) 2.2.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Proses pengambilan keputusan tiap konsumen berbeda-beda, tergantung pada jenis keputusan pada saat pembelian dilakukan. Pembelian barang atau jasa yang tidak user friendly dan mahal akan melibatkan lebih banyak pertimbangan, di mana pertimbangan-pertimbangan tersebut selanjutnya akan membetuk konsumen ke dalam segmen- segmen yang berbeda.

21 Pada dasarnya semua konsumen mengikuti sebuah proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan, di mana proses pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) yang paling kompleks terdiri dari lima tahap (Kotler, 2005), yaitu : a. Pengenalan masalah Proses pembelian diawali saat konsumen menyadari adanya masalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Pembeli menyadari bahwa ada perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan baik internal maupun eksternal konsumen. Rangsangan internal biasanya dalam pemenuhan kebutuhan normal seseorang seperti rasa haus, lapar, seks meningkat, sehingga pada suatu saat akan meningkat menjadi dorongan. Selain itu, suatu kebutuhan juga dapat timbul karena rangsangan-rangsangan yang datang dari luar dirinya (eksternal). b. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi tersebut dapat dibagi atas dua tingkat, yang pertama dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat itu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, konsumen mungkin memasuki pencarian aktif informasi, di mana pencarian dilakukan dengan menelah berbagai sumber, seperti bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Menurut Kotler (2005), sumber

22 informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu : sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman. c. Evaluasi alternatif Sebelum konsumen memutuskan pembelian, konsumen akan melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif produk dengan menggunakan informasi yang tersimpan dalam ingatan serta informasi lain yang datang dari luar. Peranan manajer pemasaran adalah memperkirakan atribut-atribut yang mempengaruhi pilihan konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi evaluasi konsumen terhadap suatu produk seperti kualitas, manfaat, kemudahan dan sebagainya. d. Keputusan pembelian Setelah melakukan proses evaluasi terhadap alternatif yang ada, selanjutnya konsumen akan memutuskan akan membeli atau tidak membeli. Keputusan pembelian akan diambil setelah konsumen membentuk preferensi atas merek dan atribut dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai, di mana niat dan keputusan pembelian tersebut akan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan (perceived risk). e. Perilaku pasca pembelian

23 Setelah membeli produk, konsumen tentu mengharapkan manfaat dari pembelian tersebut, sehingga pertanyaannya adalah apakah konsumen merasa puas atau tidak puas atas produk yang telah dibeli Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan atas suatu produk dengan manfaat yang dirasakan konsumen setelah menggunakan produk tersebut. Jika manfaat yang didapat di bawah harapan, maka konsumen merasa dikecewakan. Jika sebaliknya manfaat yang diperoleh melebihi harapan, maka konsumen merasa puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi pembelian selanjutnya. 2.3 Analisa Pasar Sebelum business plan ini dirancang, tentunya perlu terlebih dahulu dilakukan analisa yang memberikan wawasan tentang industri yang akan dimasuki. Hal ini tidak lain bertujuan agar nantinya bisnis yang dirancang dapat mencapai segmen pasar yang tepat dan mampu menghadapi persaingan yang ada. Salah satu analisa yang dapat digunakan adalah analisa SWOT. 2.3.1 Analisa SWOT Analisa SWOT melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan, peluang yang ada di pasar, dan ancaman dari luar yang dapat mengancam masa depan perusahaan. Analisa ini memberikan evaluasi secara menyeluruh tentang aspek internal maupun eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Analisa SWOT memberikan dasar untuk menciptakan sebuah strategi yang memanfaatkan kekuatan sumber daya perusahaan, mengatasi keterbatasan sumber daya, tepat dalam menangkap peluang terbaik yang

24 dimiliki perusahaan, serta bertahan dari ancaman bagi masa depan perusahaan. (Thomson, 2011) Strength adalah sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan dengan sangat baik atau atribut yang meningkatkan daya saing perusahaan di dalam pasar. Kekuatan perusahaan ini bergantung pada kualitas dari sumber daya perusahaan dan kemampuan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage. Weakness adalah sesuatu yang kurang dari perusahaan atau sebuah kondisi yang menyebabkan perusahaan berada pada kerugian kompetitif dalam persaingannya dengan perusahaan lain. Dengan kata lain, weakness adalah tidak adanya kekuatan tertentu sehingga dapat menghalangi perusahaan mencapai keberhasilan. Opportunities merujuk bahwa analisa lingkungan eksternal dapat menunjukkan peluang baru untuk keuntungan dan pertumbuhan perusahaan. Peluang pasar yang paling relevan bagi perusahaan adalah mereka yang paling sesai dengan asset kompetitif perusahaan, menawarkan pertumbuhan dan keuntungan yang paling besar, serta menyajikan potensi untuk keuntungan kompetitif. Threat merujuk pada perubahan di dalam lingkungan eksternal yang tidak terkendali dan juga dapat hadir sebagai ancaman bagi masa depan perusahaan.

25 2.4 Framework Merunut pada inovasi yang dikembangkan oleh penulis, penulis menggunakan open system concept yang terkoneksi dengan beberapa fitur terkait dengan inovasi. Penjelasan mengenai faktor-faktor terkait adalah sebagai berikut : 2.4.1 Konsep Open System Aplikasi yang pada awalnya direncanakan merupakan sebuah web-based application ini adalah sebuah aplikasi yang menganut open system. Open system adalah sebuah konsep dimana suatu aplikasi dimungkinkan untuk diakses untuk masyarakat umum secara bebas; tanpa persyaratan khusus. Menggunakan konsep open system, sebuah aplikasi dapat difungsikan secara optimal dengan mengurangi kemungkinan bahwa aplikasi tersebut sulit diakses, terbatas, dan sebagainya. Masyarakat yang telah mengenal aplikasi ini nantinya dapat melakukan pemesanan barang terhadap perusahaan retail yang telah bergabung dengan sistem tersebut. Sebagai contoh Visa / Mastercard yang dapat di gunakan oleh banyak orang yang memegang kartu tersebut dan dapat diipakai untuk pembelian apapun dan dari bank manapun. 2.4.2 Web-based Application Web based application (WBA) adalah sebuah aplikasi yang dapat diakses melalui internet atau intranet. Dewasa ini, pemakaian WBA sudah lebih luas dan lebih banyak. Sebagai contoh, banyak dari perusahaan-perusahaan berkembang yang

26 menggunakan WBA dalam merencanakan sumber daya mereka serta sekaligus mengelola perusahaan mereka. Aplikasi Prime Service TM mula-mula bergerak berdasar basis WBA karena aplikasi tersebut ringan dan dapat diakses dengan cepat melalui browser dan koneksi internet atau intranet ke server. Pengguna dapat mengakses aplikasi melalui laptop, computer PC, atau bahkan smartphone dan tablet jika mereka sedang tidak berada di rumah tetapi ingin melakukan akses. 2.4.3 Mobile Application Pada perkembangannya nanti tidak menutup kemungkinan jika aplikasi Prime Service TM akan dikembangkan menjadi sebuah mobile application (MA). MA yang bisa diartikan sebagai aplikasi bergerak adalah aplikasi yang dibuat secara khusus untuk berjalan pada mobile device seperti smartphone atau tablet. Mobile application merupakan sebuah inovasi teknologi yang diciptakan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan kegiatan keseharian mereka. Dewasa ini bisa dikatakan semua tenant yang beredar di masyarakat menggunakan mobile application untuk memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses jalur mereka sekaligus meningkatkan penjualan. Sebagai contoh: Bluebird memiliki mobile application yang terhubung dengan operating system ios dan Android, di mana aplikasi ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memesan taksi ataupun memantau lokasi taksi yang dipesan. Contoh lain adalah industri perbankan. Mobile application sebuah bank yang terkoneksi dengan internet akan membantu

27 nasabah untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan perbankan. Sebut saja cek saldo, transfer LLG-RTGS, hingga pembelian voucher isi ulang handphone. 2.4.4 Sistem Basis Data Sistem basis data menurut Connolly dan Begg (2005, p15) adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang sebagai informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Sedangkan sistem basis data menurut Date (1999, p5) adalah suatu sistem yang pada dasarnya menyimpan record di dalam suatu sistem yang dilakukan secara komputerisasi yang tujuannya adalah menjadi suatu kumpulan data yang terhubung dengan Database Management System (DBMS) menjadi program yang mengatur dan mengontrol akses ke basis data, serta memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia berdasarkan permintaan. Dapat disimpulkan bahwa sistem basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain di dalam suatu sistem aplikikasi atau komputerisasi yang bertujuan untuk menjadikan sekumpulan data tersebut terhubung satu sama lain di dalam suatu Database Management System (DBMS) yang dapat membuat data tersebut terstruktur dan tertata dengan baik sehingga mudah untuk diakses.

28 2.4.5 PHP Menurut Castagnetto dan Jesus (1999, p8) PHP adalah singkatan rekursif dari PHP Hypertext Preprocessor yang merupakan bahasa Scripting yang tempat pengolahannya berada di server. Hal tersebut menjelaskan bahwa PHP dapat bekerja dalam dokumen HTML atau biasa dikenal dengan web application yang menempatkan hasil permintaan scripting PHP. Dengan PHP, situs atau web yang dibuat tidak hanya berupa kumpulan halaman statik yang informasinya tidak sering diperbaharui tetapi juga dapat membuat situs yang dinamis dan isinya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai sistem yang berjalan pada aplikasi tersebut. Keuntungan menggunakan PHP antara lain : Kesederhanaan dari bahasa PHP dan mesin scripting. Siklus pengembangan yang lebih pendek karena pemudahan dalam pembuatan modul dan komponen-komponen yang dapat digunakan lagi pada pengembangan berikutnya. Memiliki konektivitas ke server basis data. Bersifat open source dan tidak bergantung pada platform manapun.

29 2.5 Marketing Marketing atau sistem pemasaran adalah kegiatan penting yang menjadi pilar utama sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran terdiri atas 7P, yaitu: (Kotler, 2005) a. People Sumber daya manusia merupakan pembuat produk dan jasa yang akan dijual ke masyarakat. b. Product Produk merupakan unit yang dijual ke masyarakat dan dapat berupa barang yang kasat mata ataupun servis yang bersifat tidak kasat mata. c. Price Harga adalah sejumlah uang yang akan dibebankan ke masyarakat atas pemenuhan produk konsumsi. d. Promotion Promosi terdiri atas pengiklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat; promosi merupakan unsur penting untuk meningkatkan penjualan. e. Place

30 Lokasi adalah tempat dimana masyarakat bisa memilih barang yang akan dibeli atau dikonsumsi. f. Process Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen dalam proses pembelian barang. g. Performance Performance adalah unsur yang digunakan untuk mengukur kesuksesan penjualan akan suatu barang atau jasa. Dalam sektor pemasaran, kepuasan pelanggan (customer s satisfaction) adalah sebuah unsur penting yang berprengaruh terhadap tingkat penjualan barang dan jasa. Kesan pertama yang diberikan kepada pelanggan menjadi syarat mutlak untuk memperoleh kepuasan pelanggan yang baik. 2.6 Pricing Harga adalah salah satu elemen dari bauran pemasaran yang menjadi faktor dalam menghasilkan pemasukan, elemen lainnya menghasilkan biaya. Harga mungkin merupakan elemen yang paling mudah untuk diatur; fitur produk, channels, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga menjadi sarana untuk mengkomunikasikan kepada pasar di mana perusahaan ingin memposisikan nilai dari produk atau merek miliknya.

31 Strategi penetapan harga untuk sebuah produk menentukan keberhasilan dalam menarik perhatian masyarakat. Pada dasarnya, harga jual adalah nominal atas perhitungan yang sudah menutup biaya produksi secara utuh ditambahkan dengan laba atau keuntungan dalam jumlah yang wajar. Kemampuan sebuah perusahaan untuk menentukan harga jual yang tepat akan menentukan nasib perusahaan di masyarakat. Strategi pricing yang kami gunakan adalah penetration pricing. Penetration pricing merupakan sebuah strategi di mana perusahaan menetapkan harga rendah dengan tujuan menarik minat pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar. Harga selanjutnya akan ditingkatkan seiring meningkatnya pangsa pasar. Kami menetapkan harga penyewaan aplikasi sebesar Rp 1,000,000 setiap bulan, dengan asumsi ada kenaikan harga sewa aplikasi sebesar Rp 200,000 setiap tahunnya.