PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

dokumen-dokumen yang mirip
KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

Sigit Sanyata

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

Sigit Sanyata

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

PENILAIAN KINERJA BIMBINGAN DAN KONSELING AMIN BUDIAMIN. Oleh JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL BAHAN SOSIALISASI UNTUK GURU BK DEDI HERDIANA HAFID

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Havighurst (1972) kemandirian atau autonomy merupakan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Bab satu memaparkan latar belakang masalah pembahasan masalah,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI KONSELING TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING DI SMA/SMK SE KOTA MAKASSAR

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

BAB II KAJIAN TEORETIS

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

BIMBINGAN. Cecep Kustandi KONSELING

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

Sigit Sanyata

Kajian Bimbingan dan Konseling di SD. Khairul Fahmi Hadi Dosen Pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling : Arie Rakhmat Riyadi M.

Sigit Sanyata

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

Bimbingan dan Konseling Sekolah

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iding Tarsidi, 2013

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kembar identik pun masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik yang

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah setiap pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah profesi? Mengapa? PENGERTIAN PROFESI

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

Bimbingan dan Pendidikan. Bidang Manajemen Pendidikan. Anak Berkembang optimal

KODE ETIK GURU INDONESIA

Perspektif Historis Konseling

BAB I P E N D A H U L U A N. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

I. PENDAHULUAN. A. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB III METODE PENELITIAN

REVITALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENCAPAI TUJUAN UTUH PENDIDIKAN NASIONAL

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

Profesi dan Profesionalisasi Keguruan. Written by Mudjia Rahardjo Wednesday, 14 April :55 - Last Updated Thursday, 15 April :07

OLEH : H. Dedi Herdiana Hafid

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

Bimbingan dan Konseling Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Konseling merupakan salah satu aktivitas layanan yang penting dalam

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

Transkripsi:

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING

Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling Layanan bimbingan dan konseling komprehensif pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan masalah-masalah peserta didik. Tugas-tugas perkembangan standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik, pendekatan ini bimbingan dan konseling berbasis standar (standard based guidance and counseling)

Pendekatan ini kolaborasi antara konselor dengan para personal Sekolah/Madrasah lainnya (pimpinan Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf administrasi), orang tua peserta didik, dan pihak-pihak terkait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta dan para ahli: psikolog dan dokter).

Implementasi bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah memfasilitasi potensi peserta didik, pribadi, sosial, belajar dan karir, atau pengembangan pribadi peserta didik sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual).

Posisi Pengembangan Diri dalam Bimbingan dan Konseling Pengembangan diri mata pelajaran, mengandung arti bahwa bentuk, rancangan, dan metode pengembangan diri tidak dilaksanakan adegan mengajar pembelajaran bidang studi. Dalam pelayanan pengembangan minat dan bakat substansi bidang studi dan/atau bahan ajar yang relevan dengan bakat dan minat peserta didik terjadi pembelajaran. Pelayanan pengembangan diri tidak semata-mata: - tugas konselor, - wilayah bimbingan dan konseling.

Pelayanan PD ekstrakurikuler terjadi diversifikasi program berbasis minat dan bakat pelayanan pembina khusus tetapi bukan konselor PD bukan substitusi atau pengganti pelayanan BK, mengandung sebagian saja dari pelayanan (dasar, responsif, perencanaan individual) bimbingan dan konseling yang harus diperankan oleh konselor

Tujuan Bimbingan dan Konseling BK bertujuan membantu peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.

Fungsi Bimbingan dan Konseling Fungsi Pemahaman Fungsi Preventif Fungsi Pengembangan Fungsi Penyembuhan Fungsi Penyaluran Fungsi Adaptasi Fungsi Penyesuaian

Prinsip-prinsip BK Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua (peserta didik) Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan

Asas Bimbingan dan Konseling Asas Kerahasiaan Asas Kesukarelaan Asas keterbukaan Asas kegiatan Asas kemadirian Asas kekinian Asas kedinamisan Asas keterpaduan Asas keharmonisan Asas keahlian Asas alih tangan kasus

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

Penegasan Konteks Tugas Konselor Layanan bimbingan dan konseling Pendidikan formal dipetakan secara tepat dalam kurikulum 1975, dinamakan Layanan Bimbingan dan Penyuluhan, diposisikan sejajar dengan layanan; - Manajemen Pendidikan Kurikulum - Bidang Pembelajaran

Permendiknas No. 22/2006 Standar Isi, Layanan BK diletakkan sebagai bagian dari kurikulum yang isinya dipilah menjadi (a) kelompok mata pelajaran, (b) muatan lokal, dan (c) materi pengembangan diri, yang harus disampaikan oleh konselor kepada peserta didik konselor diharapkan juga berperan serta dalam bingkai layanan yang komplementer dengan layanan guru, bahu membahu termasuk dalam pengelolaan kegiatan ekstra kurikuler

Pemenuhan standar kemandirian peserta didik perwujudan diri secara akademik, vokasional, sosial, dan personal melalui BK yang memandirikan Pemenuhan standar kompetensi lulusan; penumbuhan karakter yang kuat serta penguasaan hard skills dan soft skills, melalui pembelajaran yang mendidik

Ekspektasi Kinerja Konselor dikaitkan dengan Jenjang Pendidikan Meskipun sama-sama berada dalam jalur pendidikan formal, namun perbedaan rentang usia peserta didik pada tiap jenjang memicu tampilnya kebutuhan layanan bimbingan dan konseling yang berbeda-beda pada tiap jenjang pendidikan.

Perbedaan cukup signifikan, pada sisi pengaturan birokratik, seperti di TK. Di jenjang SD, ada permasalahan yang memerlukan penanganan oleh konselor, layanannya belum menjustifikasi untuk ditempatkannya posisi struktural konselor di SD, sebagaimana diperlukan di Sekolah Menengah

Keunikan dan Keterkaitan Tugas Guru dan Konselor Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan oleh guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja, sementara itu masing-masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan pencapaian kompetensi peserta didik.

Dalam hubungan fungsional kemitraan konselor dengan guru, dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal) Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya, demikian pula masalah yang ditangani konselor dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya apabila itu terkait dengan proses pembelajaran Dalam pengembangan dan proses pembelajaran fungsi-fungsi BK perlu mendapat perhatian guru, dan sebaliknya, fungsi-fungsi pembelajaran bidang studi perlu mendapat perhatian konselor.

CITRA DIRI DAN CITRA DIRI KONSELOR

Citra Diri Citra diri merupakan mozaik rumit yang terbentuk dari sejarah relasi emosi di masa lalu. Citra diri dalam proses pengalaman baru, tetapi dasardasar penting diletakkan di awal kehidupan, melalui perkataan dan perbuatan orangtua atau orang-orang yang dekat dengan kita.

Self Esteem Self esteem penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri dan bagaimana dia merespon penilaian orang lain terhadap dirinya High self- esteem percaya diri, tidak mudah putus asa, optimis, tidak mudah mengasihani diri sendiri. Low self-esteem rendah diri, sensitif, pesimis, mengasihani diri sendiri, berpikir negatif

Dua jenis pola pikir: 1. Pola pikir yang salah Rasa berharga yang palsu HARGA DIRI = PERBUATAN SAYA + APA KATA ORANG 2. Pola pikir yang benar Rasa berharga yang seharusnya HARGA DIRI SAYA = PRIBADI SAYA + APA KATA TUHAN

Cara meningkatkan selfesteem: menghargai diri sendiri mengenali diri sendiri menyusun tujuan berpikiran positif lakukan yang terbaik hadapi ketakutan memandang kritik sebagai hal yang membangun be your self enjoy your self membuka hati kepada Tuhan

Beberapa cara membangun citra diri: Memahami orang lain Mengekspresikan diri dengan jelas Menegaskan kebutuhan anda Memberi dan menerima masukan Mempengaruhi orang lain Menyelesaikan konflik Menjadi pemain tim Menyesuaikan diri

Citra diri konselor tergambar dalam karakteristik Konselor yang diharapkan: Motivasi diri dan potensi yang menunjang Kesadaran terhadap diri sendiri dan nilai-nilai yang dianut Kesadaran akan kebudayaan Penuh pengertian, bertanggung jawab Belajar menerima diri apa adanya Mengetahui dan dapat mengatasi kendala-kendala dalam diri Memiliki sikap dasar sebagai konselor (rapport, empathy, congruence, unconditional positif regard, love, and warmth) Memahami sikapnya sebagai manusia yang tidak luput dari masalah dalam menghadapi suatu masalah

Selain hal tersebut, seorang konselor diharapkan pula dapat memiliki: empathy, kehangatan, sikap terbuka, respek rasa humor (sense of humor) disiplin diri (self dicipline) kemampuan memberi jaminan konsep diri yang positif (positive self concept) pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik manusia berpikir dan bersikap kreatif bersikap aktif dalam mengembangkan komunikasi yang sifatnya verbal maupun nonverbal

Hal-hal yang harus dihindari oleh seorang konselor adalah: memberikan nasehat banyak bicara terlalu membuka diri memandang terlalu rendah klien bersikap defensif rendah diri (usia, pengalaman, dan pengetahuan) memperioritaskan kebutuhan, nilai-nilai dan pandangan hidup harapan yang berlebihan terhadap klien bersikap inkonsisten bersikap subyektif memiliki perasaan tertentu terhadap klien

PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengertian Profesi Istilah profesi menyangkut pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan dapat disebut profesi. Ada beberapa yang berkaitan dengan profesi yang hendaknya tidak dicampuradukkan yaitu profesi, profesional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi.

Profesional menunjuk pada dua hal. 1. Orang yang menyandang suatu profesi 2. Penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Profesionalisme komitmen para anggota suatu profesi meningkatkan kemampuan profesionalitasnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

Profesionalitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.

Profesionalisasi proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota suatu profesi dalam mencapai kriteria yang standard dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. Profesionalisai serangkaian proses pengembangan keprofesionalan, baik dilakukan melalui pendidikan/latihan pra-jabatan (preservice training) maupun pendidikan/latihan dalam jabatan (in-service training). Oleh karena itu profesionalisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat, dan tanpa henti

Pentingnya Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling BK profesi menuntut keahlian dari para petugasnya. Pekerjaan BK tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu karena pekerjaan BK dituntut keahlian khusus/ kompetensi sebagai konselor/ ahli dalam bidang BK.

Konselor orang yang profesional secara formal disiapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan yang berwenang. Mereka didik secara khusus untuk memperoleh kompetensi sebagai konselor, yaitu meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, atau kepribadian, serta pengalaman dalam bidang bimbingan dan konseling

Konselor individu istimewa dalam kehidupan konseli. Konselor mengarahkan segala kemampuannya, tenaga dan pikirannya untuk membantu mengusahakan pengubahan tingkah laku pada diri konseli suatu kegiatan profesional yang resikonya cukup berat yaitu kegagalan kehidupan seseorang.

Konselor jabatan profesional, yang menjabat konselor pengetahuan, keterampilan dan sikap khusus tertentu dimana pekerjaan itu diakui masyarakat sebagai suatu keahlian. Keahlian konselor Menuntut standard persiapan profesi melalui pendidikan khusus di PT dan pengalaman kerja dalam bidang BK. Orang yang menjabat konselor menjaga standard mutu dan status profesi dalam batasbatas yang jelas dengan profesi lain menghindari kemungkinan penyimpangan tugas oleh mereka yang tidak langsung berkecimpung dalam bidang BK.

Profesi konselor - Pelayanan sosial yang unik berdasarkan teknik-teknik intelektual, diakui masyarakat dan diselenggarakan dengan memperhatikan kode etik tertentu. - Profesi konselor jabatan/ pekerjaan yang menuntut keahlian khusus dalam bidang BK. -Tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan BK. - Profesi konselor spesifik, unik, dan esensial/urgen/penting.

Ciri-ciri Profesi Suatu profesi merupakan suatu jabatan pekerjaan yang memiliki fungsi dan kebermaknaan sosial yang sangat menentukan Untuk mewujudkan fungsi tersebut para anggotanya harus menampilkan pelayanan khusus yang didasarkan atas teknik-teknik intelektual, dan keterampilan-keterampilan tertentu yang unik. Penampilan pelayanan tersebut bukan hanya dilakukan secara rutin saja, melainkan bersifat pemecahan masalah atau penanganan situasi kritis yang menuntut pemecahan dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.

Para anggotanya memiliki kerangka ilmu yang sama yaitu yang didasarkan atas ilmu yang jelas, sistematis, dan eksplisit, bukan hanya didasarkan atas akal sehat (common sense) belaka. Untuk dapat menguasai kerangka ilmu itu diperlukan pendidikan dan latihan dalam jangka waktu cukup lama. Para anggota secara tegas dituntut memiliki kompetensi minimum melalui prosedur seleksi, pendidikan dan latihan serta lisensi atau sertifikasi Dalam menyelenggarakan pelayanan kepada pihak yang dilayani, para anggota memiliki kebebasan dan bertanggung jawab pribadi memberikan pendapat dan pertimbangan serta membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan berkenaan dengan penyelenggaraan profesional yang dimaksud.

Para anggotanya, baik perorangan maupun kelompok, lebih mementingkan pelayanan bersifat sosial dari pada pelayanan yang bersifat mengejar keuntungan yang bersifat ekonomi. Standard tingkah laku bagi anggotanya dirumuskan secara tersurat (eksplisit) melalui kode etik yang benarbenar diterapkan, setiap pelanggaran atas kode etik dapat dikenakan sanksi tertentu. Selama berada dalam pekerjaan itu, para anggotanya terus menerus berusaha menyegarkan dan meningkatkan kompetensinya dengan jalan mengikuti secara cermat literatur dalam bidang pekerjaan itu, menyelanggarakan dan memahami hasil riset, serta berperan serta aktif dalam pertemuan-pertemuan sesama anggota

Unjuk Kerja Konselor Proses prilaku kerja konselor sehingga menghasilkan sesuatu menjadi tujuan pekerjaan profesinya. Unjuk kerja profesional merupakan tuntutan bagi Konselor atau Guru pembimbing apabila ia ingin disebut sebagai tenaga profesional.

Unjuk kerja profesional Konselor atau Guru Pembimbing perwujudan profesional yang secara sadar dan terarah untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Unjuk kerja profesional mencakup dimensi filosofis, konseptual, operasional, dan personal.

- Secara filosofis layanan bimbingan konseling mempunyai landasan filsafat yang jelas yaitu Pancasila sebagai landasan berfikir dan landasan kerja. - Secara konseptual, layanan bimbingan dan konseling berlandaskan konsep-konsep keilmuan yang jelas. - Secara operasional, landasan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan atas dasar pola-pola kerja operasional yang dipertanggungjawabkan. - Dari dimensi personal, layanan bimbingan dan konseling didukung pelaksanaannya oleh personil-personil yang memiliki kualifikasi profesional sesuai dengan peranan dan tanggungjawabnya.

KODE ETIK GURU PEMBIMBING/ KONSELOR

Pengertian dan Pentingnya Kode Etik Kode etik jabatan ialah pola ketentuan/ aturan/ tata cara yang menjadi pedoman. Kode etik diperlukan bagi yang menjabat konselor agar tetap menjaga standard mutu dan status profesinya dalam batas-batas yang jelas dengan profesi lain, sehingga dapat dihindarkan kemungkinan penyimpangan tugas oleh mereka yang langsung berkecimpung dalam bidang tersebut.

Kode etik para pembimbing atau konselor yang memberikan layanan bimbingan dan konseling, dengan pengertian bahwa layanan konseling dapat dibedakan dari bentuk-bentuk layanan bimbingan lain, karena sifat khas dari layanan bimbingan yang disebut konseling. Landasan kode etik jabatan konselor Pancasila, profesi konseling merupakan usaha layanan terhadap sesama manusia: bersifat ilmiah, esensial tujuan ikut membina warga negara yang efektif dan bertanggungjawab.