No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

III. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Mortar dan Vintage Menghaluskan Lab. Mikologi. bahan. Pyrex 250 ml. Iwaki TE-32. Iwaki TE-32 Pyrex 15 ml

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

II. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Penyakit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

III. BAHAN DAN METODE. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian. Peremajaan Isolat. Pembuatan Suspensi Trichoderma spp.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Nazir (1999: 74), penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

CARA MEMBUAT MEDIA TUMBUH DALAM PENGEMBANGAN MASSAL APH GOLONGAN JAMUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel buah kopi penelitian dilakukan pada perkebunan kopi rakyat

IV. KULTIVASI MIKROBA

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

MATERI DAN METODE. Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Kehutanan dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Program Studi

Teknik Isolasi Bakteri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun PT NTF (Nusantara Tropical Farm) Way

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE

Teknik Isolasi Bakteri

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

I. METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

III. BAHAN DAN METODE. Sampel tanah diambil dari daerah di sekitar risosfer tanaman nanas di PT. Great

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Spesifikasi Alat Dan Bahan No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA Lab. Mikologi dan Fitopatologi 2. Cawan petri Pyrex Tempat pembiakan Lab. Mikologi dan Fitopatologi jamur 3. Tabung Iwaki Tempat biakan jamur Lab. Mikologi dan Fitopatologi reaksi pyrex 4. Gelas ukur Pyrex Mengukur larutan yang Lab. Mikologi dan Fitopatologi akan digunakan 5. Object glass Sail Brand Tempat object Lab. Mikologi dan Fitopatologi 6. Cover glass Sail Brand Menutup object Lab. Mikologi dan Fitopatologi 7. Erlenmeyer Iwaki Menyimpan media Lab. Mikologi dan Fitopatologi 8. Kantong Joyo Boyo Menyimpan sampel dan Lab. Mikologi dan Fitopatologi plastik membungkus alat untuk sterilisasi 9. Karet Rajawali Pengikat mulut tabung Lab. Mikologi dan Fitopatologi perkasa 10. Pipet tetes Memindahkan cairan Lab. Mikologi dan Fitopatologi 11. Pipet ukur Pyrex Memindahkan cairan Lab. Mikologi dan Fitopatologi dan filler dengan volume yang diketahui 12. Jarum ose Mengambil isolat Lab. Mikologi dan Fitopatologi 13. Drugal sky Pyrex Meratakan suspensi Lab. Mikologi dan Fitopatologi 14. Tissue Multi Membersihkan dari Lab. Mikologi dan Fitopatologi larutan 15. Wrapper Klin pak Mencegah kontaminasi Lab. Mikologi dan Fitopatologi 16. Alumunium Klin pak Menutup alat agar tidak Lab. Mikologi dan Fitopatologi foil terkontaminasi 17. Bor gabus Memotong biakan untuk Lab. Mikologi dan Fitopatologi dipindahkan 18. Timbangan analitik Ohaus Mengukur berat sampel Lab. Mikologi dan Fitopatologi 19. Hotplate dan RCT Memanaskan dan Lab. Mikologi dan Fitopatologi stirer Brand menghomogenkan media 20. Autoklaf Hirayama Sterilisasi alat dan bahan Lab. Mikologi dan Fitopatologi 21. LAF Kerja aseptis Lab. Mikologi dan Fitopatologi 22. Lap kain Membersihkan Lab. Mikologi dan Fitopatologi 23. Kapas Lydia Menutup mulut tabung Lab. Mikologi dan Fitopatologi pembalut 24. Batang Menghomogenkan Lab. Mikologi dan Fitopatologi pengaduk larutan 25. Bunsen Kerja aseptis Lab. Mikologi dan Fitopatologi 26. Gunting Gunindo Memotong kertas dll Lab. Mikologi dan Fitopatologi 27. Korek api Tokai Kerja aseptis Lab. Mikologi dan Fitopatologi 28. Kertas label T n J Menandai isolat Lab. Mikologi dan Fitopatologi 29. Spidol Snowman Menandai alat dan bahan Lab. Mikologi dan Fitopatologi 30. Pisau Memotong Lab. Mikologi dan Fitopatologi 28

31. Mikroskop Olympus Melihat objek dengan Lab. Mikologi dan Fitopatologi cahaya ukuran yang mikroskopis 32. Sprayer Kerja aseptis Lab. Mikologi dan Fitopatologi 33. Masker Melindungi diri dari Lab. Mikologi dan Fitopatologi kemikalia 34. Sarung tangan Kerja aseptis Lab. Mikologi dan Fitopatologi 35. Camera Canon Mengambil gambar Lab. Mikologi dan Fitopatologi digital isolat murni dan gambar mikroskopis Lanjutan Lampiran 1. No Nama Bahan Kegunaan Tempat 1. Akuades Membuat media PDA Lab. Mikologi dan Fitopatologi 2. Akuades steril Pengenceran bertingkat Lab. Mikologi dan Fitopatologi 3. Alkohol 70 % Kerja aseptis Lab. Mikologi dan Fitopatologi 4. Kentang Membuat media PDA Lab. Mikologi dan Fitopatologi 5. Dextrose Membuat media PDA Lab. Mikologi dan Fitopatologi 6. Agar Membuat media PDA Lab. Mikologi dan Fitopatologi 29

Lampiran 2. Data Pengamatan Suhu / Temperatur Selama 30 Hari (2 November- 2 Desember 2014) No Hari Ke Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 1. 1. 28 32 30 2. 2. 26 32 29 3. 3. 27 31 28 4. 4. 27 32 30 5. 5. 28 30 28 6. 6. 29 31 30 7. 7. 26 31 27 8. 8. 29 29 27 9. 9. 30 31 28 10. 10. 28 32 27 11. 11. 29 32 30 12. 12. 27 32 28 13. 13. 29 32 28 14. 14. 26 32 27 15. 15. 28 30 27 16. 16. 26 31 28 17. 17. 28 30 28 18. 18. 28 32 27 19. 19. 27 32 27 20. 20. 29 31 28 21. 21. 26 32 30 22. 22. 26 32 30 23. 23. 27 31 30 24. 24. 28 32 30 25. 25. 29 30 27 26. 26. 30 30 27 27. 27. 28 31 28 28. 28. 28 32 28 29. 29. 27 29 27 30. 30. 26 32 28 30

Lampiran 3. Data Pengamatan Kelembaban Selama 30 Hari (2 November 2 Desember 2014) No Hari Ke Kelembapan (%) Pagi Siang Sore 1. 1. 62 58 52 2. 2. 64 60 58 3. 3. 64 56 50 4. 4. 60 32 56 5. 5. 60 58 66 6. 6. 62 52 56 7. 7. 66 50 64 8. 8. 56 52 62 9. 9. 60 54 64 10. 10. 60 38 64 11. 11. 60 62 58 12. 12. 62 50 58 13. 13. 64 52 60 14. 14. 60 54 58 15. 15. 60 56 62 16. 16. 64 58 54 17. 17. 62 56 58 18. 18. 60 54 52 19. 19. 60 54 56 20. 20. 62 52 52 21. 21. 64 50 50 22. 22. 64 50 50 23. 23. 64 62 52 24. 24. 60 50 52 25. 25. 62 52 50 26. 26. 62 52 52 27. 27. 64 50 54 28. 28. 62 50 60 29. 29. 60 52 62 30. 30. 60 50 64 31

Lampiran 4. Gambar Pertumbuhan Miselium Isolat Fusarium spp. Pada Media PDA 1 2 3 4 5 6 Keterangan : Gambar Makroskopis jamur Fusarium. I. Isolat 1; 2. Isolat 2; 3. Isolat 3; 4. Isolat 4, 5. Isloat 5; 6. Isolat 6. 32

Lampiran 5. Pengamatan Panjang Miselium Isolat Fusarium spp. Pada Medium Jagung Giling (14 hari). Panjang Foto Foto Panjang miselium (cm) miselium (cm) 3,57 cm 3,45 cm Isolat 2 Isolat 2 2,72 cm 2,77 cm Isolat 3 Isolat 4 4,17 cm 2,77 cm Isolat 5 Isolat 6 33

Lampiran 6. Peta lokasi Pengambilan Sampel Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Gambar Lokasi Pengambilan Sampel Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas (diberi tanda kotak hitam) Skala 1:1200 (Anonim, 2013). 34

Lampiran 7. Foto Lokasi Pengmbilan Sampel Penelitian Foto Lokasi Pertama Pertanaman Cabai Merah di Desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Keterangan: Diambil pada tanggal 16 Juni 2014 Foto Lokasi Kedua Pertanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) di Desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Keterangan: Diambil pada tanggal 16 Juni 2014 35

Foto lokasi Ketiga Pertanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) di Desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Keterangan: Diambil pada tanggal 16 Juni 2014 36

Lampiran 8. Cara kerja Penelitian Gambar 1. Pengambilan Sampel Gambar 2. Proses Isolasi Gambar 3. Proses Pemurnian Gambar 4. Isolat siap di Identifikasi Gambar 5. Pembuatan Media Jagung Giling Gambar 6. Media Jagung Giling Gambar 7. Inokulasi ke Media Jagung Giling Gambar 8. Inokulum Isolat Fusarium spp. 37

Gambar 9. Penyemaian Biji Cabai Merah Gambar 10. Persiapan Media Tanam Gambar 11. Bibit Cabai Siap Tanam Gambar 12. Investasi Fusarium sp. Pada Media Tanam Gambar 13. Penanaman Bibit Gambar 14. Pengamatan Respon Tanaman. 38