BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto (2007: 410) merupakan studi yang mempelajari reaksi-reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk melihat dan memprediksi kebangkrutan pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia dengan jangka waktu yang diambil yaitu 5 tahun 2008-2012. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk mengetahui kinerja keuangan pada perusahaan dengan menggunakan analisis laporan keuangan serta memprediksi perusahaan tersebut tergolong sehat atau tidak sehat. 3.1.2. Gambaran Obyek Penelitian Menurut Hadafi (2006:8) populasi adalah keseluruhan objek yang akan diselidiki. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto, (2009:115) yang menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Selanjutnya Sugiyono, (2007:89) menjelaskan yang dimaksud dengan populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 3 perusahaan yaitu : PT Bentoel International Investama Tbk, PT Gudang Garam,
Tbk dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk yang terdaftar di BEI serta memiliki saham aktif selama tahun 2008 sampai tahun 2012. 3.2. Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi (Indriantoro, 2002:115). Sedangkan pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan dapat membuat kita menggeneralisasikan sifat atau karakteristik pada elemen populasi. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:68). Sampel penelitian ini diambil dari semua perusahaan rokok yang terdaftar di BEI serta memiliki saham aktif yaitu : PT Bentoel International Investama Tbk, PT Gudang Garam, Tbk dan PT Hanjaya mandala Sampoerna Tbk selama tahun 2008 sampai tahun 2012. 3.3. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek penelitian berdasarkan atas sifat-sifat atau halhal yang dapat didefinisikan, diamati atau observasi. Adapun definisi operasional variabel yang perlu diamati untuk pembahasan ini adalah: 1. Analisis Rasio Keuangan Merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan. Rasio-rasio yang akan diteliti sesuai dengan pertimbangan penulis meliputi: a. Rasio Likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Masalah likuiditas berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Jumlah alat-alat berikut yang di miliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan terhadap kewajiban finansialnya, (Prastowo, 2008:56-57). Rasio ini dapat diukur melalui current ratio dan quick ratio sebagai berikut : 1) Current Rasio = Aktiva Lancar Hutang Lancar x 100 % Aktiva Lancar - Persediaan 2) Quick Rasio = Hutang Lancar x 100 % b. Rasio Solvabilitas Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi, (Sawir, 2007:13). Masalah solvabilitas ini berhubungan dengan keuangan perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Ukuran rasio solvabilitas dalam penelitian ini menggunakan debt to total asset dan debt to equity ratio dengan rumus seagai berikut :
1) Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang Total Aktiva x 100% 2) Debt to Equity Ratio = c. Rasio Profitabilitas TotalHutang ModalSendiri 100 % Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan hasil produksinya, aktiva dan modal saham tertentu pada suatu periode, (Hanafi, 2009:83). Ukuran rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan netprofit margin, return on asset dan return o equity dengan rumus seagai berikut: 1) Net Profit Margin = Laba Bersih Penjualan x 100 % 2) ROA = 3) ROE = Laba Bersih TotalAktiva Laba Bersih ModalSendiri x 100% x 100% 2. Analisis Z Score Analisis Z Score adalah suatu penilaian yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan beberapa rasio keuangan menjadi suatu media peramalan yang berarti, (Mamduh dan Halim (2003;276). Fungsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Z = 0,717X 1 + 0,847X 2 + 3,107X 3 + 0,42X 4 + 0,998X 5 Dimana variabel-variabel yang diamati : X 1 = Modal kerja/total aktiva X 2 = Laba ditahan/total aktiva X 3 = Laba sebelum bunga dan pajak/total aktiva X 4 = Nilai pasar modal/nilai buku utang
X 5 = Penjualan/Total aktiva 3.4. Prosedur Pengumpulan Data Penyusunan skripsi ini didasarkan pada hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan dengan cara : 1. Studi Kepustakaan Yaitu pengumpulan yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini. 2. Dokumenter Yaitu cara pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen atau catatan perusahaan yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti yang berupa laporan keuangan yang akan diperlukan di Bursa Efek Indonesia. 3.5. Teknik Analisis Data Metode yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis pada skripsi ini adalah: 1. Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan gambaran mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan penilaian pasar terhadap prestasi (market based ratio) perusahaan pada tahun 2008-2012. Analisis rasio ini dipakai untuk mendukung analisis Z Score. Dalam penelitian ini rasio-rasio yang telah dihitung di analisis dengan metode time series sehingga diketahui perkembangan setiap tahunnya perusahaan dalam jenis usaha yang sama.
2. Analisis Z Score Untuk mengetahui apakah perusahaan dalam keadaan sehat, rawan atau kritis dan bangkrut atau tidak sehat Z Score ini dapat diketahui dengan rumus: Z = 0,717X 1 + 0,847X 2 + 3,107X 3 + 0,42X 4 + 0,998X 5 Dimana: X 1 = Modal kerja/total aktiva X 2 = Laba ditahan/total aktiva X 3 = Laba sebelum bunga dan pajak/total aktiva X 4 = Nilai pasar modal/nilai buku utang X 5 = Penjualan/Total aktiva Setelah nilai Z diketahui maka, langkah selanjutnya adalah menetukan kriteria pengambilan keputusan atas nilai Z tersebut yaitu: Jika Z > 2,90 : Maka perusahaan dikategorikan tidak bangkrut (sehat) Jika Z < 1,20 : Maka perusahaan dikategorikan potensial bangkrut. Jika Z antara 1,20 dan 2,90 : Maka perusahaan dikategorikan berada pada daerah rawan/kritis.