3 METODE 3.1 Pakan Uji

dokumen-dokumen yang mirip
II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

IV. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

II. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Balai Budidaya.Ail-

BAB 4. METODE PENELITIAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

III. BAHAN DAN METODE

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

BAHAN DAN METODE. Ruang Lingkup Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Prosedur Penelitian Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik Isolasi Bakteri Proteolitik

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI Waktu dan Tempat Ikan Uji Persiapan Bahan Baku Biji Karet Komposisi TBBK Tidak Diolah TBBK Diolah

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

II. BAHAN DAN METODE

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

II. BAHAN DAN METODE

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAB 4. METODE PENELITIAN

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

II. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

II. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

SUBSTITUSI TEPUNG ONGGOK SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN PADA BUDIDAYA NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE. Materi

PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

METODE PENELITIAN. Persentase endapan limbah padat = x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL:

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Tingkat Kelangsungan Hidup

Transkripsi:

19 3 METODE 3.1 Pakan Uji Pakan perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah empat jenis pakan dengan formulasi yang berbeda dan kesemuanya mengandung protein kasar (CP) 35%. Penggunaan sumber lemak nabati dari minyak jagung dalam jumlah yang berbeda, yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% dan minyak kelapa ditambahkan 3,13%, 2,13%, 1,13% dan 0,13%, mencukupkan total lemak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 6,13%. Sedangkan sumber lemak hewani yang digunakan dalam formulasi ini adalah minyak ikan sebagai penyumbang n-3 untuk semua pakan sama jumlahnya yaitu 3%. Formulasi pakan ini mengacu pada penelitian seperti yang dilakukan oleh Thompson et al. (2005) dengan sedikit modifikasi seperti terlihat pada Tabel 3. Keempat jenis pakan yang diformulasikan tersebut menggunakan tepung ikan, dan tepung kedele sebagai sumber protein dan menggunakan tepung terigu dan tepung pollard sebagai sumber karbohidrat. Penggunaan bahan bahan sebagai senyawa mikronutrient seperti mineral mix 1, vitamin mix 2, Dicalsium phosfat, Cholin chloride, Wheat gluten dan enzim fitase sebagai komposisi pelengkap bagi makronutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan huna capit merah tersebut Proses pembuatan pakan dari 1 kg bahan baku menggunakan metode Cheng dan Hardy (2002). Sebelum pakan dibuat, dilakukan analisis proksimat terhadap bahan baku pakan. Komposisi bahan penyusun pakan disajikan pada Tabel 3. Prosedur pembuatan pakan disajikan pada Lampiran 1. Pakan yang telah dibuat dianalisa proksimat untuk mengetahui kandungan proksimatnya dan analisa asam lemak dengan metode GC-MS untuk mengetahui komposisi asam lemaknya. Hasil analisa proksimat pakan uji dapat dilihat pada Tabel 4, dan hasil analisa asam lemak dapat dilihat pada Tabel 5.

20 Tabel 3. Komposisi pakan uji yang digunakan pada penelitian Pakan Uji (% Kadar minyak jagung) Jenis Bahan Baku (%) ( 0,0) ( 1,0) ( 2,0) ( 3,0) Tepung ikan 1 10,00 10,00 10,00 10,00- Tepung kedelai 1 46,20 46,20 46,20 46,20 Tepung terigu 1 18,69 18,69 18,69 18,69 Tepung pollard 1 9,94 9,94 9,94 9,94 Minyak Ikan 3 3 3 3 Minyak Jagung 0 1 2 3 Minyak kelapa 3,13 2,13 1,13 0,13 Mineral mix 2 0,50 0,50 0,50 0,50 Vitamin mix 3 2,00 2,00 2,00 2,00 Dicalsium phospat 1,00 1,00 1,00 1,00 Cholin chloride 0,50 0,50 0,50 0,50 Wheat gluten 1 5,00 5,00 5,00 5,00 Fitase 0,04 0,04 0,04 0,04 Jumlah 100 100 100 100 Keterangan : 1. Kandungan protein (bobot kering) tepung ikan 47,17%, tepung pollard 16,17%, tepung kedele 46,98%, tepung terigu 10,48%, wheat gluten 77,12% 2. Mineral mix yang akan digunakan mengandung (g/kg) KCl, 0,5; MgSO 4.7H 2 O, 0,5 ; ZnSO 4.7H 2 O, 0,09; MnCl 2.4H 2 O, 0,0234; CuSO 4.5H 2 O, 0,005; KI, 0,005;CoCl 2.2H 2 O;0,0025; Na 2 HPO 4, 2,37; Selenium 0,3 mg/kg pakan (Lopez et al, 2005) 3. Vitamin mix mengandung biotin 0,6 mg; B12 0,06 mg; E (alpha-thocopheryl acetat) 50 IU; folic acid 16,5 mg; mio inositol 132 mg; K (menadione sodium bisulfate complex) 9,2 mg; niacin 221 mg; panthothenic acid 106 mg; B6 31 mg; riboflavin 53 mg; thiamin 43 mg, D3 440 IU; A (vitamin A palmitat) 4399 IU; ethoxyquin 99 mg (Thompson et al. 2005). Tabel 4. Hasil analisa proksimat (% bobot basah) pakan penelitian Komposisi (%) Protein Lemak Abu Serat kasar Kadar air Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Pakan Uji (% Kadar minyak jagung) (0,0) (1,0) (2,0) (3,0) 31,78 32,27 32,36 32,71 6,69 6,81 6,96 7,14 9,26 9,28 9,48 9,25 2,98 3,01 3,02 2,33 9,96 8,61 8,08 9,54 39,33 40,02 39,92 39,21 Total energi (Kal/gram) 3911 3916 3941 3983

21 Tabel 5. Komposisi asam lemak pakan penelitian Pakan uji (% Kadar minyak jagung) No Komposisi Asam lemak (0,0) (1,0) (2,0) (3,0) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17. 18. 19. 12:0 14:0 15:0 16:1n-7 16:0 17:0 18:2n-6 18:3n-3 18:1n-9 18:0 20:5n-3 20:4n-6 20:0 20:1n-9 22:6n-3 22:0 Total n-3 Total n-6 Ratio n-6/n-3 0,32 3,32 1,39 4,03 5,18 2,37 0,08 4,71 5,04 0,69 0,36 0,48 4,14 2,22 0,64 7,62 0,44 0,06 4,34 3,36 2,24 4,26 4,96 2,59 0,60 4,68 5,09 0,79 0,73 0,49 6,42 2,81 0,57 7,96 1,33 0,17 6,48 3,67 2,23 4,52 4,92 2,64 1,05 4,80 5,64 1,75 0,59 0,78 6,01 3,94 9,33 1,53 0,16 4,71 4,54 1,94 5,07 4,65 2,68 2,04 4,60 8,50 1,18 0,43 1,55 0,00 7,00 3,52 0,68 8,55 3,59 0,42 3.2 Pemeliharaan dan Pengumpulan Data Spesies yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih huna capit merah berumur 2,5 bulan dengan berat individu ± 3,5-6,5 g. Benih yang digunakan adalah hasil pendederan yang dilakukan dari penetasan sepasang induk huna capit merah yang dipelihara selama 2 bulan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor. Wadah yang digunakan adalah akuarium ukuran ( 50 x 37,5 x 35) cm sebanyak 16 buah dengan sistem aerasi dan potongan pipa PVC sebagai pelindung huna selama pemeliharaan. Benih huna capit merah yang digunakan untuk penelitian diadaptasikan dengan lingkungan dan pakan uji terlebih dahulu. Setelah huna ini mampu beradaptasi dengan baik dilakukan seleksi berdasarkan kesamaan ukuran untuk dijadikan hewan uji. Huna capit merah yang digunakan dalam penelitian sebanyak 11 ekor per akuarium, kemudian dilakukan pemuasaan selama 24 jam sebelum pemberian pakan perlakuan. Selama masa budidaya, huna capit merah diberi pakan sebanyak 3 kali (06.00, 12.00 dan 17.00 WIB). Pemberian pakan awal diberikan sebanyak 3% dari bobot huna ini, selanjutnya jumlah

22 pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan huna capit merah, dengan cara mengamati respon makan huna tersebut. Pemeliharaan huna capit merah dilakukan selama 60 hari. Pengamatan respon makan huna capit merah dilakukan dengan pengecekan dalam jangka waktu 1 hingga 2 jam setelah pemberian pakan. Apabila dalam 1 jam pakan sudah habis, maka jumlah pakan ditambahkan sebanyak 20% pada pemberian pakan berikutnya. Jika dalam 2 jam pakan belum habis, maka pakan dikurangi 20% pada pemberian pakan berikutnya. Jumlah pakan yang dimakan selama percobaan pada setiap unit percobaan dicatat sebagai dasar dalam menghitung efisiensi pakan. Pengendalian kualitas air dilakukan dengan cara penyiponan setiap hari dari sisa makanan dan feses huna capit merah. Media pemeliharaan sebelum digunakan disterilkan dengan menggunakan kaporit dan dinetralkan dengan Natrium Tio Sulfat dan dilakukan uji kesadahan. Selama penelitian juga dilakukan pengamatan kualitas air seperti suhu, oksigen terlarut, ph, amoniak dan alkalinitas, yang berperan dalam pertumbuhan dan kehidupan huna capit merah. Sampel air pemeliharaan diuji pada 3 kali pengampilan sampel yaitu: pada awal pemeliharaan, setelah masa pemeliharaan 1 bulan, dan setelah masa pemeliharaan 2 bulan. Hasil pengukuran disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai rataan kualitas air media pemeliharaan pada setiap perlakuan selama penelitian Parameter Perlakuan pakan (% kadar minyak jagung) (0,0) (1,0) (2,0) (3,0) Suhu ( o C) 25 25 25 25 ph 7,5 7,4 7,2 7,8 Oksigen terlarut (mg/l) 3,6 3,5 3,8 4 Total Amonium Nitrogen (mg/l) 0,05 0,04 0,05 0,04 Kesadahan (mg/l) 68,07 69.21 68,33 70,12 Penentuan bobot hewan uji dengan cara mengambil semua hewan uji dalam masing masing akuarium pada tiap ulangan dengan menggunakan seser dan dimasukkan dalam wadah tanpa air, kemudian ditimbang. Penimbangan bobot tubuh dilakukan pada awal dan akhir penelitian.

23 3.3 Analisis Statistik Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian menggunakan 4 perlakuan pakan yang berbeda kandungan asam lemak essensialnya dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali terhadap masing-masing perlakuan. Data dianalisa secara statistik dengan one-way analysis of variance (Steel dan Torrie, 1980) menggunakan software statistik SPSS (versi 13.0). Perbedaan dipertimbangkan secara nyata pada selang kepercayaan 95% (p<0,05). Guna mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan huna capit merah, parameter yang digunakan antara lain, tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan relatif, konversi pakan, efisiensi pakan, retensi protein dan retensi lemak, kandungan posfolipid dan netral lipid, tingkat kerapuhan osmotik pada media bersalinitas rendah. 1. Laju pertumbuhan relatif (LPR) Laju pertumbuhan relatif rata-rata udang dihitung dengan menggunakan rumus: Wt Wo LPR = x100 % Wo Keterangan: LPR = Laju pertumbuhan relatif rata-rata (%) wo = bobot tubuh awal pemeliharaan (g) wt = bobot tubuh akhir pemeliharaan (g) 2. Kelulushidupan/survival rate (SR) Tingkat kelangsungan hidup udang dihitung dengan menggunakan rumus: Nt SR = 100% N 0 Keterangan: SR = kelangsungan hidup (%) Nt = jumlah udang pada akhir pemeliharaan (ekor) N 0 = jumlah udang pada awal pemeliharaan (ekor) 3. Rasio konversi pakan (FCR) Rasio konversi pakan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ΣPakan FCR = ΔBiomassa Keterangan: Σ Pakan = jumlah pakan udang selama pemeliharaan (g) Δ Biomassa = selisih biomassa udang pada akhir pemeliharaan ditambah dengan bobot udang yang mati dan bobot udang awal pemeliharaan (g)

24 4. Retensi Protein (PR) Retensi protein dihitung dengan menggunakan rumus: PR = Bobot protein tubuh akhir Bobot protein tubuh awal (g) x 100% Bobot total protein yang dikonsumsi 5. Retensi Lemak (LR) Retensi lemak dihitung dengan menggunakan rumus : LR = Bobot lemak tubuh akhir Bobot lemak tubuh awal (g) x 100% Bobot total lemak yang dikonsumsi 6. Efisiensi Pakan (EP): EP = (Wt + Wd) -- W0 F 7. Analisa kerapuhan osmotik hemolimph udang (Kiron et al. 1994) % hemolysis = Jumlah sel lisis x 100% Jumlah sel total 8. Analisa lipid polar (PL) dan lipid netral (NL) Persentase PL = PL x 100% NL + PL Persentase NL = NL x 100% NL + PL 3.4 Analisis Kimia Analisis kimia dilakukan untuk mengetahui komposisi proksimat bahan baku pakan, pakan, tubuh dan daging huna capit merah tersebut. Analisa proksimat tubuh dan daging huna (Takeuchi, 1988) ini dilakukan pada awal dan akhir penelitian dilakukan di lab. Nutrisi, BDP. FPIK IPB. meliputi ; protein (metode Kjedhal), lemak (ekstraksi soxhlet), serat kasar (metode pelarutan sampel dalam asam dan basa kuat serta pemanasan), kadar abu (metode pemanasan sampel dalam tanur pada suhu 400-600 o C), kadar air (metode pemanasan dalam oven pada suhu 105-110 o C) dan BETN (Bahan ekstrak tanpa nitrogen). Analisa kimia lanjutan meliputi: analisa asam lemak dalam pakan, tubuh dan daging huna capit merah dilakukan dengan metode Khromatografi gas cairan (Gas liquid Chromatography) di laboratorium LIPI Juanda dan laboratorium Kimia Analisis Pangan FATETA. IPB. pemisahan lemak dengan metode Folch, analisis polar lipid dan netral lipid (Sep-pak

25 Cartridges), analisis hemolimph udang pada konsentrasi garam bertingkat 0,5% (Kiron et al. 1994). Analisis hemolimph udang dilakukan untuk melihat peran asam lemak essensial pada permeabilitas membran sel dengan pengukuran tingkat kerapuhan sel menggunakan spektrofotometer, nilai optical density tertinggi merupakan sel yang memiliki kerapuhan tertinggi dan diasumsikan bernilai 100% lisis.