MATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS SEKRETARIS DALAM PENGELOLAAN RAPAT

Mengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2

PERANAN SEKRETARIS DALAM MENYELENGGARAKAN RAPAT DI SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG SELATAN. Oleh: Drs. I Made Wijana & Andora

KOMUNIKASI LISAN DALAM KELOMPOK Oleh Ido Priyono Hadi Materi kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra 2000/2001. Rapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Organisasi Perkantoran. Organisasi adalah setiap sistem kerjasama yang dijalankan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu apa pun

SEKRETARIS & SEKRETARIAT

Arti Sekretaris dan Kesekretariatan

PERTURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG REPUBLIK INDONESIA Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 1960 Tanggal 12 Juli 1960

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

Mengelola Pertemuan atau Rapat

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Menghadapi situasi seperti ini, daerah-daerah berkembang akan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 1959 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K O M I S I I N F O R M A S I

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

TATA TERTIB. Rapat akan diselenggarakan dalam bahasa Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI. manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2008): menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah dan selalu membutuhkan informasi untuk menunjang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 1959 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pimpinannya untuk mengurus hal-hal yang bersifat rahasia, misalnya membuat

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

KETETAPAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LEMPUYANG KABUPATEN SERANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

PENDAHULUAN. Manjilala

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Cara Melaksanakan. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

TEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH.

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMNAS HAM. Informasi. Publik. Pelayanan.

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 25 TAHUN 2008

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10

ANGGARAN RUMAH TANGGA

SUSUNAN ACARA, TATA TERTIB RAPAT DAN SUSUNAN PERSONIL PELAKSANA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI KARYAWAN JIS

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1]

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

Kepada : Nama :... Pangkat :... Jabatan :... Alamat :...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

Bab II Pengembangan Area Emosional

-1- SALINANSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.04/2016 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek;

MEMAKSIMALKAN KEGIATAN RAPAT DI KANTOR Oleh : Sumaryo Widyaiswara Madya BDK Palembang

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA DAN TEKNIK PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah

Transkripsi:

MATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO 130412611915 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FEBUARI 2017

A. Pengertian Rapat Rapat merupakan salah satu bentuk komunikasi tatap muka yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu masalah berdasarkan kesepakatan bersama. Dengan adanya rapat, dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Beberapa ahli pun mendefinisikan tentang pengertian rapat diantaranya Agus M. Hardjana (1997:88) menyatakan bahwa rapat adalah pertemuan sejumlah orang di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu, untuk membahas sesuatu hal secara bersama. Rapat adalah pertemuan atau kumpulan dalam suatu perusahaan, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun informal untuk membicarakan, merundingkan dan memecahkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan perusahaan. (Diunduh dari http://scovyhollic2.blogspot.com/2010/12/modul-mengelola-pertemuan-rapatii.html tanggal 11 April 2013) Rapat merupakan suatu bentuk proses berfikir bersama, menyelenggarakan suatu pertemuan untuk membicarakan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Di dalam rapat terdapat proses komunikasi yang bersifat tatap muka secara langsung dan dihadiri oleh kelompok orang untuk membicarakan atau menyelesaikan permasalahan. Sekelompok orang tersebut saling berbagi informasi dan bekerja guna mencapai tujuan yang sama. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan perusahaan dapat dirumuskan.

1. Kegunaan Rapat Sedangkan menurut Rita Wahyuni (2004:82) menjelaskan bahwa rapat hendaknya diselenggarakan sesuai tata tertib, sehingga kegunaan rapat bertujuan: a. Untuk memberi informasi. Artinya rapat yang bertujuan untuk menyampaikan penelasan ataupun informasi kepada peserta rapat. b. Untuk melakukan kerja sama. Perusahaan sangat memerlukan kerja sama yang solid baik itu antara sesama karyawan maupun dengan perusahaan lain. Contohnya rapat yang diselenggarakan oleh perusahaan yang bergerak dalam pembuatan pakaian berkeinginan untuk melakukan kerjasama dengan pabrik benang. c. Untuk mengatasi permasalahan. Umumnya kegunaan rapat yaitu untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan partisipasi aktif dari para peserta rapat. d. Untuk memenuhi peraturan. Perusahaan tertentu membuat kebijakan untuk melakukan rapat dalam periode yang telah ditentukan, hal ini harus dipenuhi agar perkembangan perusahaan tersebut dapat terpantau. 2. Syarat Rapat Menurut Rita Wahyuni (2004:84), penyelenggaraan rapat akan berjalan dengan baik dan lancar apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Suasana terbuka artinya setiap peserta siap menerima informasi yang datang dari siapa pun. 2. Berpartisipasi penuh artinya setiap peserta aktif ambil bagian dalam proses rapat tersebut. 3. Bimbingan dan kontrol artinya setiap peserta selalu terkontrol dan terarah karena ada bimbingan dan pengawasan dari pemimpin rapat.

4. Ada argumentasi artinya di dalam mencari kebenaran bukan kemenangan yang diutamakan melainkan adanya argumentasi yang aktif dan baik. 5. Pernyataan singkat artinya penyampaian informasi atau pemberian tanggapan dalam bentuk pernyataan yang singkat jelas serta langsung menuju sasaran. 6. Menghindari konflik kelompok artinya jangan sampai suatu kelompok memonopoli pembicaraan dan memaksakan pendapat kepada kelompok lain, semua pihak mempunyai hak mengeluarkan pendapat. 7. Ada kesimpulan artinya semua peserta harus mampu membuat kesimpulan/keputusan yang diterima dan akan dilaksanakan bersama dengan penuh tanggung jawab. B. Menbuat Rencana Pertemuan Rapat Sebelum mengadakan rapat lebih baik terlebih dahulu merancang atau merencanakan sebuah susunan acara maupun apa saja yang diperlukan dalam rapat. Dalam merencanakan suatu rapat agar tercapi dengan baik dan sesuai dengan tujuan ada beberapa hal yang perlu diketahui, diantaranya: 1. Perencanaan waktu Perencanaan waktu menyangkut kapan waktu terbaik untuk menyelenggarakan rapat hal ini penting karena sangat berpengaruh terhadap efektivitas rapat. Rapat yang dilaksanakan pada pagi hari akan berbeda dengan rapat yang diselenggarakan pada malam hari. Pada waktu pagi hari peserta masih fokus, sedangkan malam hari peserta merasa lelah baik fisik maupun pikirannya karena sudah seharian bekerja. Rapat yang diadakan pada malam hari dirasa kurang efektif daripada rapat yang diadakan pada pagi hari. Di samping itu, rapat mungkin dilakukan pada akhir pekan, tetapi rapat yang diadakan pada akhir pekan dengan menghabiskan waktu sampai minggu di suatu tempat peristirahatan kurang efektif. Karena pada saat tersebut biasanya digunakan peserta

rapat untuk beristirahat dan merupakan waktu untuk keluarga. Peserta memang menghadiri rapat, tetapi pikirannya mungkin kurang tertuju pada materi rapat. Kemungkinan lain, rapat diselenggarakan pada waktu menjelang waktu makan siang, karena bila dilaksanakan pada pagi hari dianggap menggangguaktivitas pokok para pimpinan ataupun karyawan. Penting sekali untuk diperhatikan bahwa peserta rapat akan bersikap positif jika rapat diadakan dengan memperhatikan kebutuhan peserta, seperti kebutuhan istirahat setelah seharian bekerja atau tidak mengganggu hari libur mereka. 2. Perencanaan tempat Dalam merencanakan tempat rapat, sebelumnya apakah akan dilaksanakan di kantor atau di luar kantor. Jika dilaksanakan di luar kantor harus menghubungi pengelola tempat rapat yang akan dijadikan tempat rapat. Sekretaris harus menghubungi pengelola tempat yang akan digunakan untuk rapat dan berpesan agar tempat, waktu, hari, tanggal pelaksanaan rapat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur ruang rapat yaitu: a) Cahaya penerangan Cahaya dalam ruang rapat sangat diperlukan, karena apabila kurangnya cahaya dapat mengakibatkan mata cepat lelah. Apabila ruangan rapat mendapat cahaya dari sinar matahari yang cukup, maka tidak perlu menggunakan penerangan atau lampu. b) Ventilasi udara Ruangan yang tidak menggunakan AC, sebaiknya perlu diperhatikan ventilasi udaranya. Apabila ruangan tersebut kurang ventilasinya, akan membuat peserta rapat cepat merasa gerah dan kemungkinan akan memperburuk mood peserta.

c) Pengaturan tempat duduk Sekretaris perlu memperhatikan pengaturan tempat duduk bentuk apa yang akan digunakan dalam penyelenggaraan rapat. Selain itu tentukan juga tempat untuk pemimpin rapat dan notulis. Pada umumnya notulis duduk bersebelahan dengan pemimpin rapat, karena apabila ada yang perlu ditanyakan bisa langsung ditanyakan kepada pemimpin. d) Penempatan peralatan Peralatan yang digunakan untuk menunjang kelancaran rapat diletakkan di tempat yang tidak mengganggu jalannya rapat ataupun mengganggu pandangan peserta. 3. Agenda rapat Agenda rapat adalah daftar atau program mengenai pokok-pokok pembicaraan yang akan dibahas dalam rapat. Dalam mempersiapkan agenda, sekretaris harus berkonsultasi dengan pimpinan rapat karena agenda rapat sebagian besar berasal dari pimpinan. Sekretaris harus mampu bertindak aktif, mampu mengingatkan kepada pimpinan beberapa masalah yang harus dipecahkan dan diselesaikan dalam suatu rapat. Hal itu dapat terjadi karena kemungkinan pimpinan tidak dapat mengingat seluruh permasalahan yang ada. Mengingat padatnya permasalahan dan urusan yang harus diselesaikan pimpinan. Sebaiknya agenda rapat dipersiapkan jauh hari sebelum rapat diselenggarakan dan dikirimkan kepada semua peserta yang akan menghadiri rapat. Teknik menyusun agenda adalah cara sistematis dalam menyusun suatu pokok masalah yang akan dibicarakan dalam penyelenggaraan rapat. Yang harus diperhatikan dalam membuat agenda rapat yaitu: 1. Mengetahui dan menguasai pokok permasalahan. 2. Mengetahui tema dan tujuan rapat. Apabila ada yang tidak sesuai dengan tema dan tujuan rapat, tidak perlu dicantumkan dalam notula.

3. Mengetahui keadaan calon peserta rapat. Dapat dilihat dari segi jenis kelamin, jabatan, status sosial, pendidikan, peserta dari luar perusahaan atau dari dalam perusahaan. 4. Mengetahui tempat, waktu dan penyelenggaraan rapat. 5. Mengetahui peralatan yang akan digunakan. 6. Mengetahui keadaan ruang rapat. 7. Mengetahui keadaan calon pemimpin rapat. 8. Mengetahi makanan dan minuman yang akan dihidangkan. 9. Mengetahui tata tertib dalam rapat. 4. Undangan rapat Surat undangan merupakan pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat dan pada waktu tertentu. Dalam menulis surat undangan, diperlukan suatu keterampilan dalam hal menuangkan katakata, sehingga mendapat feedback atau reaksi sesuai yang diharapkan. Perlu diperhatikan juga cara pembuatan undangan rapat yaitu: 1) Undangan rapat resmi Undangan dibuat dan dicetak dengan sebaik-baiknya agar yang diundang merasa diperhatikan dan dihormati. 2) Undangan rapat tidak resmi Undangan cukup dibuatkan format yang sudah diperbanyak, sehingga cukup mengisi tanggal, hari, dan tempat. Rapat yang menggunakan undangan jenis ini, pada umumnya merupakan rapat berkala.

5. Daftar hadir Ada dua macam daftar hadir yaitu buku tamu dan daftar hadir biasa, yang dibuat di atas selembar kertas. Daftar hadir dalam bentuk buku tamu digunakan untuk rapat yang sifatnya resmi, sedangkan rapat yang tidak resmi menggunakan daftar hadir yang hanya menggunakan selembar kertas. Manfaat daftar hadir adalah untuk mengetahui jumlah peserta yang hadir, selain itu juga berguna untuk bahan penyusunan notula rapat serta sebagai dokumentasi. C. Menjelaskan Teknik Menyelenggarakan Rapat Dalam menyelenggarakan rapat perlu kita ketahui ada beberapa teknik atau cara agar terwujudnya suatu rapat, diantaranya: 1. Kalimat Pembuka Kalimat pembuka harus menyatakan topik rapat dengan jelas mengapa topik ini penting bagi mereka yang hadir, dan apa yang dapat diharapkan peserta rapat dalam rapat yang diselenggarakan. 2. Garis Besar Setelah pembukaan, sampaikan garis besar dari materi, dengan menunjukkan pointpoint materi yang perlu dibahas didalam rapat. 3. Pengaturan Informasi Pertimbangkan pemakaian urutan waktu atau mulailah dengan informasi yang akan memberikan dampak paling besar. Sering-seringlah merujuk kembali pada catatan garis besar, sehingga para peserta dapat melihat apa saja pembahasan yang perlu dikembangkan.

4. Hubungan Informasi Tersebut Dengan Para Peserta Sejalan dengan presentasi, sering-seringlah menjelaskan apa arti informasi ini bagi para peserta. Apa dampaknya bagi mereka atau apa yang dapar mereka lakukan dengan andanya informasi tersebut. 5. Rangkuman Point-Point Utama Dalam penyampain informasi terakhir presentasi, ulangi apa saja yang telah di bahas dalam pertemuan rapat. Untuk mengevaluasi kembali apakah materi yang disampaikan benarbenar sesuai dan juga sebagai pengingat kembali point utama pembahasan rapat. 6. Informasi Tentang Tindak Lanjut Jelaskan kepada para peserta apa yang akan terjadi selanjutnya dalam pembahasan rapat. Dalam setiap bagian-bagian jabatan yang diberi wewenang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pimpinan. 7. Membuka Sesi Tanya Jawab Pada sesi tanya jawab ini, para peserta diberikan kesempatan bila ada seuatu informasi yang disampaikan kurang jelas atau membingungkan. Agar para peserta dapat meminimalisir kesalahan bila di beri tugas oleh pimpinan dalam menyelesaikan suatu urusan. D. Menyelenggarakan Rapat Bulanan Rapat bulanan adalah rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap akhir bulan, untuk membahas hal-hal atau peristiwa yang terjadi pada bulan yang lalu. Dalam menyelenggarakan rapat bulanan ada hal-hal yang perlu diperhatikan terutama pada suasana rapat. Suasana rapat yang dimaksud adalah setiap peserta harus siap menerima informasi dari beberapa pihak yang datang dalam rapat dan sarankan juga membantu jika ada beberapa masalah yang ada. Karena rapat bulanan ini sudah disusun dalam SOP (Standard Operasional Perusahaan). Dalam SOP

membahas rencana rapat yang diselenggarakan sesuai dengan susunan rencana aktivitas perusahaan. Dalam menyelenggarakan rapat bulanan dibedakan menjadi empat macam, diantaranya: 1. Rapat Dinas Rapat yang diadakan untuk keperluan pembicaraan urusan kantor sehari-hari yang menyangkut dalam hal kedinasan atau pemerintahaan. 2. Rapat Pimpinan Rapat untuk keperluan pembicaraan interen pimpinan dengan sesama pimpinan. Rapat ini biasanya dihadiri oleh antar pimpinan perusahaan yang jabatannya setara seperti Direktur Produksi dengan Direktur Keuangan. 3. Rapat Rutin Rapat yang membicarakan hal-hal rutin sehari-hari dalam aktivitas kegiatan perusahaan. Rapat rutin ini biasanya membahas mengenai laporan produksi, laporan keuangan dan laporan pemasaran. 4. Rapat kerja Rapat yang membicarakan keseluruhan unit kerja dalam susunan program perusahaan yang sudah direncanakan. Rapat kerja ini biasanya membahas mengenai tujuan perusahaan dalam mencapai suatu target dengan waktu yang telah direncanakan. Rapat kerja ini biasanya pada setiap jabatan pegawai ada target yang harus dicapai dalam sebulan sekali atau waktu yang telah ditentukan E. Mengidentifikasi Bentuk-Bentuk Rapat Sebelum menyelenggarakan rapat, seorang seketaris harus mengetahu terlebih dahulu susunan program atau materi yang akan dibahas dalam suatu rapat. Agar nantinya dalam

menyelenggarakan rapat seketaris mengetahui rapat apa yang tepat dalam materi yang akan dibahas oleh pimpinan nantinya. Karena rapat terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya: 1. Rapat Formal Rapat formal adalah rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu menurut ketentuan yang berlaku dan pesertanya secara resmi mendapat undangan. Rapat formal ini bisanya dihadiri oleh para pejabat penting perusahaan atau para pejabat pemerintahan. Dalam rapat formal ini biasanya membahas mengenai kerjasama, penjualan saham dan sebagainya. 2. Rapat Informal Rapat informal adalah rapat yang diadakan tidak berdasarkan suatu perencanaan formal. Rapat informal dapat terjadi setiap saat, kapan saja, di mana saja. Rapat informal dapat terlaksana walaupun para peserta rapat tidak mendapatkaan undangan. Karena bersifat membicarakan suatu masalah yang mempunyai kepentingan bersama dalam penyelesaiannya. 3. Rapat Terbuka Rapat terbuka adalah rapat yang dihadiri oleh setiap anggotanya tanpa adanya batasan peserta rapat. Materi yang dibahas bukan masalah yang bersifat rahasia. Rapat terbuka ini bisa dihadiri oleh beberapa pihak pegawai tanpa adanya penggolongan jabatan dalam perusahaan atau instansi. 4. Rapat Tertutup Rapat tertutup adalah rapat yang dihadiri oleh para peserta tertentu dan biasanya yang dibahas menyangkut masalah-masalah yang bersifat rahasia dan hanya beberapa orang saja yang dapat diundang. Rapat tertutup ini biasanya membahas mengenai masalah-masalah profil perusahaan atau membahas mengenai kelebihan suatu produk tertentu.

F. Menyelenggarakan Rapat Internal Dalam menyelenggarakan rapat internal perusahaan ada beberapa faktor yang perlu diketahui dan dipersiapkan. Agar rapat internal perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Penyelenggaraan rapat internal perusahaan dapat disiapkan oleh seketaris dengan memperhatikan beberapa cara, diantaranya: 1. Fasilitas Rapat Fasilitas yang perlu dipersiapkan menurut Rumsari Hadi Suwarno dan Lukas Dwiantara (2009:97) antara lain: 1) Apabila rapat diadakan di perusahaan tersebut, mempersiapkan ruangan yang biasanya khusus digunakan untuk rapat atau biasa disebut ruangan rapat atau ruang pertemuan. Apabil ruang rapat tidak dilengkapi dengan AC, harus dilengkapi dengan ventilasi udara yang cukup agar peserta tidak merasa lelah karena udara yang panas, terutama bila rapat tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. 2) Usahakan penerangan yang cukup, dan apabila ruangan cukup dengan sinar matahari tidak perlu menggunakan lampu. Dengan demikian tidak cepat membuat mata lelah. 3) Pengaturan ruangan dengan meja dan kursi. Apakah pengaturan ruang rapat akan menggunakan bentuk konferensi, bentuk huruf T, bentuk huruf V, bentuk perahu, bentuk kelas atau bentuk lainnya. 4) Sound system diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu komunikasi dalam rapat. 5) Ruang untuk konnsumsi di tempat terpisah bila memungkinkan, agar peserta tidak lelah duduk terus-menerus saat rapat berlangsung. 6) Bila rapat diadakan di luar perusahaan, misal di hotel atau tempat pertemuan lainnya, sekretaris dapat meminta pengelola tempat untuk menyediakan ruangan yang dekat

dengan lift atau ruangan yang mudah dicari, agar tidak membuat bingung peserta sehingga waktu tidak terbuang percuma hanya untuk mencari ruang rapat. 2. Menyiapkan Perangkat Administrasi Penyelenggaraan Rapat Sekretaris mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan rapat, mulai dari rapat staf sampai pada rapat yang dihadiri puluhan orang, karena hal ini merupakan salah satu tugas sekretaris dalam membantu tugas pimpinan. Untuk itu, seorang sekretaris harus mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan mengenai perangkat administrasi sehubungan dengan pelaksanaan rapat adalah sebagai berikut: a. Agenda rapat Agenda rapat adalah daftar atau program mengenai pokokpokok pembicaraan yang akan dibahas dalam rapat. Dalam mempersiapkan agenda, sekretaris harus berkonsultasi dengan pimpinan rapat karena agenda rapat sebagian besar berasal dari pimpinan. Sekretaris harus mampu bertindak aktif, mampu mengingatkan kepada pimpinan beberapa masalah yang harus dipecahkan dan diselesaikan dalam suatu rapat. Hal itu dapat terjadi karena kemungkinan pimpinan tidak dapat mengingat seluruh permasalahan yang ada, mengingat padatnya permasalahan dan urusan yang harus diselesaikan pimpinan. Sebaiknya agenda rapat dipersiapkan jauh hari sebelum rapat diselenggarakan dan dikirimkan kepada semua peserta yang akan menghadiri rapat. Teknik menyusun agenda adalah cara sistematis dalam menyusun suatu pokok masalah yang akan dibicarakan dalam penyelenggaraan rapat. Yang harus diperhatikan dalam membuat agenda rapat yaitu: 1) Mengetahui dan menguasai pokok permasalahan. 2) Mengetahui tema dan tujuan rapat. Apabila ada yang tidak sesuai dengan tema dan tujuan rapat, tidak perlu dicantumkan dalam notula.

3) Mengetahui keadaan calon peserta rapat. Dapat dilihat dari segi jenis kelamin, jabatan, status sosial, pendidikan, peserta dari luar perusahaan atau dari dalam perusahaan. 4) Mengetahui tempat, waktu dan penyelenggaraan rapat. 5) Mengetahui peralatan yang akan digunakan. 6) Mengetahui keadaan ruang rapat. 7) Mengetahui keadaan calon pemimpin rapat. 8) Mengetahi makanan dan minuman yang akan dihidangkan. 9) Mengetahui tata tertib dalam rapat. b. Undangan rapat Surat undangan merupakan pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat dan pada waktu tertentu. Dalam menulis surat undangan, diperlukan suatu keterampilan dalam hal menuangkan katakata, sehingga mendapat feedback atau reaksi sesuai yang diharapkan. Perlu diperhatikan juga cara pembuatan undangan rapat yaitu: 1) Undangan rapat resmi Undangan dibuat dan dicetak dengan sebaik-baiknya agar yang diundang merasa diperhatikan dan dihormati. 2) Undangan rapat tidak resmi Undangan cukup dibuatkan format yang sudah diperbanyak, sehingga cukup mengisi tanggal, hari, dan tempat. Rapat yang menggunakan undangan jenis ini, pada umumnya merupakan rapat berkala.

c. Daftar hadir Ada dua macam daftar hadir yaitu buku tamu dan daftar hadir biasa, yang dibuat di atas selembar kertas. Daftar hadir dalam bentuk buku tamu digunakan untuk rapat yang sifatnya resmi, sedangkan rapat yang tidak resmi menggunakan daftar hadir yang hanya menggunakan selembar kertas. Manfaat daftar hadir adalah untuk mengetahui jumlah peserta yang hadir, selain itu juga berguna untuk bahan penyusunan notula rapat serta sebagai dokumentasi. d. Perlengkapan rapat Sekretaris perlu mempersiapkan perlengkapan yang menunjang berlangsungnya rapat. Dalam mempersiapkan perlengkapan rapat ini, sekretaris tidak harus melakukannya sendiri tetapi bisa menugaskan petugas khusus yang sudah ahli didalam bidangnya. Adapun perlengkapan rapat yang harus dipersiapkan meliputi: 1) Alat tulis 2) Stopmap 3) Stapler 4) Informasi atau data dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan 5) Laptop atau komputer 6) Whiteboard lengkap dengan spidol dan penghapus 7) Peralatan komunikasi, misal telepon 8) Alat perekam 9) Soundsystem 10) Liquid Crystal Display (LCD) 11) Meja dan kursi

3. Mengetahui Tipe Peserta Rapat a) Pemimpin Rapat Suatu rapat akan terarah dan mencapai tujuan apabila dipandu atau dipimpin oleh seseorang yang disebut pemimpin rapat. Tipe pemimpin rapat berbeda antara satu dengan yang lain. Menurut Rita Wahyuni (2004:84) ada tiga tipe pemimpin rapat yaitu: 1) Tipe otoriter Adalah tipe pemimpin yang mau menang sendiri. Tipe tersebut banyak memaksakan pendapatnya sedangkan peserta rapat diminta harus menyetujuinya. Dengan kata lain saran, usul atau pendapat apa pun dari peserta kurang memperoleh tanggapan 2) Tipe laissez Adalah tipe pemimpin rapat yang tidak mau atau tidak sanggup mengendalikan rapat. Rapat dibiarkan begitu saja sehingga berlangsung berlarut-larut. Pemimpin rapat di sini tidak dapat mengendalikan rapat dan keputusan rapat diserahkan kepada peserta yang paling dominan atau mempunyai pandangan luas. 3) Tipe demokratis Adalah tipe yang mampu menciptakan adanya lalu lintas komunikasi dua arah, para peserta rapat banyak diberikan kesempatan dalam mengemukakan usul, pendapat dan saran. Dengan demikian hasil rapat merupakan hasil keputusan bersama sehingga menyebabkan para peserta rapat sangat bertanggungjawab atas semua hasil yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama.

b) Audien Peserta Rapat Salah satu unsur penting dalam rapat yaitu adanya peserta. Masingmasing peserta mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. Tipe peserta dibagi menjadi enam yaitu: 1. Tipe pemersatu Bertindak sebagai juru damai. Cirinya penuh perhatian, bersahabat,berjiwa besar, sabar, tekun dan mempunyai sikap toleran. 2. Tipe perantara Bertindak sebagai perantara atau penghubung antara satu dengan yang lain baik perorangan maupun kelompok. Karakternya adalah pandai bergaul, berwibawa, dapat dipercaya dan penampilan meyakinkan. 3. Tipe pendengar Termasuk peserta yang pasif, tidak berperan serta secara aktif. Orang yang mempunyai tipe ini biasanya karena pendiam atau kurang pengalaman, kurang pengetahuan, tidak mempunyai keberanian, kurang bergaul, pemalu dan kurang percaya diri. 4. Tipe inisiatif Peserta dengan tipe ini mempunyai sifat tekun, rajin, memiliki kreatifitas yang tinggi, mempunyai keinginan yang baik dan turut memikirkan pemecahan masalah. 5. Tipe pemberi semangat Mempunyai sifat penggerak, kemauan dan kemampuan bekerja yang cukup tinggi, dapat mempengaruhi orang lain karena pandai membaca situasi, berwibawa, disegani sehingga mempunyai pengaruh baik. 6. Tipe pemberi informasi Tipe orang ini selalu memberi informasi karena mempunyai pengalaman yang banyak atau luas. Sifat tipe orang ini mudah bergaul,dapat dipercaya.

7. Tipe penyerang Tipe ini harus diwaspadai oleh pemimpin rapat karena bersifat pendobrak, penantang terhadap masalah yang dibahas, pendapat dan sikap orang lain, sehingga dapat menimbulkan perdebatan dan perselisihan