IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (Telaah Buku Siswa MI/SD Kelas VI Tema 1, Karya Afriki, dkk) A B S T R A K

dokumen-dokumen yang mirip
IPA DAN PEMBELAJARAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (Telaah Buku Siswa SD Kelas IV Tema 3, Karya Much. Azam, Dkk)

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR (TELAAH BUKU SISWA KELAS IV SD TEMA 2 KARYA SUMINI)

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan hasil yang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN GEOMETRI BIDANG DATAR DI SEKOLAH DASAR BERORIENTASI TEORI BELAJAR PIAGET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Analisis Buku Siswa Matematika SMP Ruang Lingkup Statistika dengan Kesesuaian Unsur Unsur Karakteristik Berpikir Kreatif

PENGEMBANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS UNTUK MADRASAH IBTIDAIYYAH DENGAN MODEL TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS KARAKTER

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember

ANALISIS PERTANYAAN BACAAN BUKU SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

Analisis Tipe Berfikir Dengan Soal Higher Order Thinking Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III HASIL PENELITIAN

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL IPA SMP TAHUN 2014 BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN DAN DIMENSI PROSES KOGNITIF

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu krisis terhadap masalah, sehingga peserta didik (mahasiswa) mampu merasakan

BAB I PENDAHULUAN. pergantian zaman, pendidikan juga mengalami perkembangan, yaitu. menyesuaikan dengan keadaan yang sedang berlangsung.

PENGUATAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN IPA. Anatri Desstya PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

ANALISIS KESESUAIAN BUKU GURU KELAS III SEMESTER 2 DITINJAU DARI STANDAR ISI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. SD merupakan titik berat dari pembangunan masa kini dan masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berpikir merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dalam

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Pertama Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. (repository.upi.edu, 2013), 3.

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan. Diperlukan penataan kembali sistem pendidikan secara menyeluruh

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Astrid Sutrianing Tria, 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

HIGHER ORDER THINGKING SKILLS SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS XI IPA MAN 2 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

tingkatan yakni C1, C2, C3 yang termasuk dalam Lower Order Thinking dan C4, C5, C6 termasuk dalam Higher Order Thinking Skills.

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Mustapa (2014: 129) Pembaruan di bidang pendidikan merupakan upaya mutlak untuk

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

Kata kunci: Model, Pembelajaran Tematik, Pengalaman

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMK

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA PRODUKTIF MAHASISWA

Pendahuluan. mardalita et all, Penerapan Metode Inkuiri Dengan...

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SAINTIFIK DENGAN MEDIA LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. Matematika dalam implementasinya tidak hanya berkaitan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dwi Ratnaningdyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus sesuai dengan level kognitif siswa. Dalam proses belajar

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

KESESUAIAN ASESMEN BUATAN GURU DENGAN SILABUS KURIKULUM Suitability of Assessment made by Teacher with the Syllabus Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

Transkripsi:

VOL. 2, NO. 1, OKTOBER 2016 ISSN: 2476-9703 Journal homepage: http://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/muallimuna IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (Telaah Buku Siswa MI/SD Kelas VI Tema 1, Karya Afriki, dkk) INFORMASI ARTIKEL Penulis: Jumiati Dosen Prodi Penddikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin, Indonesia Email: jumiati.jumiati88@gmail.com Kata Kunci: Berpikir Tingkat Tinggi, IPA, Madrasah Ibtidaiyah Halaman: 17-26 A B S T R A K Indonesia Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan pembelajaran yang mengacu pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai cara untuk mengajarkan materi IPA bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian pustaka. Pengumpulan dan penelaahan referensi tentang indikator-indikator kemampuan berfikir tingkat tinggi kemudian dihubungkan dengan penyajian pada materi IPA dalam buku siswa kelas VI tema 1. Penelitian ini menggunakan metode analisis induktif dan deduktif. Hasil: Pada awal materi setiap subtema terdapat pertanyaan untuk menggali pengalaman dan melatih berfikir tingkat tinggi. Terdapat kegiatan untuk mengkreasikan diri pada setiap sub tema. Terdapat soal untuk melatih berfikir tingkat tinggi pada setiap akhir soal latihan. English Introduction: This study aims to explain the implementation learning base on high-level thinking skills as a strategy to teach secience content for students in Islamic Elementary School or Primary School. Methods: This study is a library research. Collecting and reviewing references about indicators of high-level thinking skills was linked with the presentation of the in the book graders VI themes 1. This study used analysis method inductive and deductive. Results: The first content on each sub-theme contained questions to explore the experience and training of high level thinking. There are activities for the creation of themselves in each sub-theme. There are aquestions to practice high-level thinking on each exercises.

18 IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi..., Oleh: Jumiati: 17-26 1. PENDAHULUAN Dengan diberlakukannya kurikulum 2013, maka pemerintah telah merencanakan seperangkat aturan sarana prasarana yang mendukung agar tercapai tujuan yang telah diharapkan, yaitu mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontruksi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Perencanaan ini dimulai oleh guru dari proses sebelum pembelajaran, saat pembelajaran serta setelah pembelajaran. Sebelum melaksanakan pembelajaran guru harus menyusun perencanaan seperti yang tercantum dalam kurikulum 2013 yaitu menyusun RPP yang mengacu pada standar isi, menyiapkan bahan atau sumber belajar, alat peraga atau media belajar, metode, perancangan strategi pembelajaran serta alat dan instrument penilainan (Siti Muhlishoh, 2014). Hal penting dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar, selain penerapan berbagai pendekatan, model, dan metode pembelajaran, hendaknya guru melatih peserta didik berupa kemampuan atau keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT), dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa berpikir dan bernalar untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang lebih rumit atau memecahkan suatu kasus atau masalah. Hal ini perlu dilatihkan sejak usia sekolah dasar agar pada saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya dan di masa depan mereka tidak asing dan tidak takut jika dihadapkan pada pertanyaan atau permasalahan yang lebih rumit. Kurikulum 2013 telah mengadopsi taksonomi Bloom yang direvisi Anderson (murid Bloom) dengan dimulai dari level mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Karena tuntutan kurikulum 2013 harus sampai pada level mencipta, maka peserta didik harus terus menerus dilatih untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Higher Order Thinking (HOT) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan suatu kemampuan yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat akan tetapi membutuhkan kemampuan lainnya yang lebih tinggi,

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.1, Oktober 2016 19 seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis. Pemberiaan materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disesuaikan dengan hakikat IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah. Bahwa sebuah konsep IPA ditemukan melalui serangkaian proses ilmiah, sehingga diharapkan akan terbentuk sikap ilmiah. IPA diberikan sesuai hakikatnya dan disesuaikan dengan karakteristik Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD). Karakteristik peserta didik MI atau SD yang berada pada tahap pra operasional sampai operasional konkrit (Piaget, 1972 : 83). Wujud latihan yang diterapkan dalam proses pembelajaran disesuaikan pada karakteristiknya. Sistem berpikir peserta didik MI atau SD masih terikat pada realitas atau situasi konkrit. Logika peserta didik masih didasarkan pada situasi konkrit yang dapat diorganisir, diklasifikasikan atau dimanipulasi. Peserta didik belum dapat berpikir hipotesis dan menyelesaikan masalah-masalah abstrak yang pemecahannya berkoordinasi dengan banyak factor (Rosnawati, 2013 : 96). Pada pembelajaran materi IPA yang diintegrasikan dengan muatan pelajaran yang lainnya seperti IPS, PKn, Matematika, Penjas, serta Seni Budaya dan Prakarya tersebut sudah didokumentasikan dalam buku guru dan buku siswa yang telah digunakan. Program buku ini telah diterbitkan oleh beberapa penerbit dan sebagai praktisi dalam dunia pendidikan, mencermati dan menelaah buku ini sangat penting. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan kajian terhadap satu buku yaitu buku siswa yang selama ini telah digunakan oleh praktisi pendidikan untuk mengetahui tingkat penerapan pembelajaran yang mengacu pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai cara untuk membelajarkan materi IPA bagi siswa di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom. Keterampilan berpikir tinggi ini diharapkan dapat 1) menciptakan, 2) mengevaluasi, dan 3) menganalisis (Mulyadi, 2010 : 53). Taksonomi Bloom dianggap merupakan dasar bagi berpikir tingkat tinggi. Pemikiran ini didasarkan bahwa beberapa jenis pembelajaran memerlukan proses kognisi yang lebih daripada yang lain, tetapi memiliki manfaat- manfaat lebih umum. Dalam

20 IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi..., Oleh: Jumiati: 17-26 Taksonomi Bloom sebagai contoh, kemampuan melibatkan analisis, evaluasi dan mengkreasi dianggap berpikir tingkat tinggi (Pohl, 2000). Menurut Krathwohl (2002) dalam A revision of Bloom's Taxonomy: an overview - theory Into Practice menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: (1) Menganalisis, meliputi menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya; mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit; mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya. Menurut Piaget, peserta didik MI atau SD berada pada tahap perkembangan pra operasioanl sampai operasional konkret. Anak-anak berpikir atas dasar pengalaman nyata atau konkret, belum dapat berpikir seperti membayangkan bagaimana proses fotosintesis atau proses osmosis terjadi. Kemampuan untuk sedikit berfikir abstrak selalu harus didahului dengan pengalaman konkret. Anak usia MI atau SD masih sangat membutuhkan benda-benda konkret untuk menolong pengembangan kemampuan intelektual-nya. mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan Benjamin, seorang filosuf sains, (2) Mengevaluasi: memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya; membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian; menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan; (3) Mengkreasi : membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu; merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah, mendefinisikan sains sebagai: Suatu cara penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi mengenai dunia kita (alam semesta) dengan menggunakan metode pengamatan dan metode hipotesis yang telah teruji yang didasarkan pada pengamatan. Dari definisi tersebut dapat lihat bahwa sains merupakan proses sekaligus produk. Lebih banyak aktivitas daripada hanya studi terhadap fakta-fakta. Selama melakukan aktifitas, akan mulai ditandai dengan proses berpikir yang

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.1, Oktober 2016 21 berlangsung di dalam pikiran orang-orang yang berkecimpung dalam bidang itu. Diharapkan pula tumbuh sikap yang muncul diantaranya terbuka, objektif, berorientasi pada kenyataan, bertanggung jawab, bekerja keras, jujur, dan teliti. Buku peserta didik MI atau SD yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya disusun dengan memperhatikan karakteristik peserta didik MI atau SD serta hakikat IPA melalui pembelajaran yang berorientasi pada berpikir tingkat tingi untuk mencapai tujuan dari kurikulum 2013 yaitu mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi terhadap isi buku dari aspek pembelajaran yang berorientasi pada berpikir tingkat tinggi. 2. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode library research dengan pendekatan kualitatif dan menganalisis dokumen terhadap buku mata pelajaran IPA kelas 6 dengan tema selamatkan makhluk hidup kurikulum 2013 untuk siswa di Madrasah Ibtidaiyah, karya Afriki, Angie Siti Anggari, Dara Retno Wulan, Hanni Darmawanti, Nuniek Puspitawati, serta Santi Hendriyeti dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015. 3. HASIL Hasil penelitian dari isi buku mata pelajaran IPA, khususnya untuk buku siswa kelas 6 dengan tema selamatkan makhluk hidup kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar, karya Afriki, Angie Siti Anggari, Dara Retno Wulan, Hanni Darmawanti, Nuniek Puspitawati, serta Santi Hendriyeti dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015, dengan tiga subtema yaitu: 1) Tumbuhan Sumber Kehidupan, 2) Hewan Sahabatku, dan 3) Lestarikan Hewan dan Tumbuhan. a. Kegiatan Menganalisis Pada subtema 1, kegiatan menganalisis dapat dilihat pada pertanyaan awal penyajian materi : amatilah gambar berikut. Buatlah dua pertanyaan mengenai tumbuhan sebagai sumber kehidupan! Carilah bunga di lingkungan sekolahmu.

22 IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi..., Oleh: Jumiati: 17-26 Petiklah bunga tersebut, kemudian amati bagian-bagiannya. Amatilah gambar berikut! Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai jenis penyerbukan! Amatilah lingkungan disekitarmu! Temukan satu jenis tumbuhan yang sedang berbunga. Gambar bagian-bagiannya. Tuliskan cara penyerbukannya! Apakah kamu tinggal dipegunungan, di dataran rendah, ataukah diwilayah pantai! Bagaimana jenis tumbuhan yang terdapat disana? Tahukah kamu bahwa tumbuhan tidak saja bermanfaat sebagai sumber makanan bagi kehidupan makhluk hidup? Amatilah gambar berikut ini, bagaimana cara tanaman tersebut berkembangbiak? Pada subtema 2 terdapat kegiatan: Amatilah gambar berikut, kelompokkan hewan berdasarkan cara berkembangbiaknya! Amatilah rantai makanan berikut! Pada subtema 3 terdapat pertanyaan : Adakah jenis hewan atau tumbuhan yang populasinya makin berkurang? Apakah penyebabnya? Pernahkah kamu mendengar tentang harimau Sumatra, orang utan Kalimantan, atau badak bercula satu dari ujung kulon? Hewan tersebut merupakan jenis hewan Indonesia yang dilindungi. Apa yang menyebabkan hewan tersebut menjadi langka? Apakah persamaan dan perbedaan perkembangbiakan generative dan vegetatif pada tumbuhan?. Soal-soal diberikan setelah peserta didik diberikan informasi tertulis atau dari sebuah scenario panjang kemudian disuruh untuk mengenali hubungan dari sesuatu yang telah ditemuinya. Contoh kegiatannya, siswa disuruh mengamati hewan dan tumbuhan yang terdapat disekitar mereka, apapun jenisnya, kemudian menggolongkannya. Masing-masing terdiri atas pertanyaan yang mengarah dalam kegiatan analisis yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. b. Kegiatan mengevaluasi Dalam subtema 1 ditemukan pertanyaan : bandingkan hasilmu dengan temanmu. Apakah sama? Apakah semua bunga merupakan bunga sempurna? Bagaimana perkembangan generative dan vegetative pada tumbuhan? Pada subtema 2 terdapat pertanyaan : bagaimana cara hewan berkembangbiak? Apa perbedaan cara hewan berlari dengan manusia berlari? Pada subtema 3 terdapat kegiatan, bagaimana keberadaan rantai makanan

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.1, Oktober 2016 23 pada ekosistem di sekitar sekolahmu? Bagaimana dengan hewan dan tumbuhan disekitarmu? Apakah kelestariannya sudah terjaga? Adakah yang dapat kamu lakukan untuk mempercepat perkembangbiakan tumbuhan? Diskusikan bersama teman kalian tentang kegiatan mengembangbiakkan tumbuhan. Dalam kegiatan mengevaluasi, dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya; membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian; menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Sesuai dengan subtemanya, kegiatan untuk melakukan pengujian tidak tujuan pembelajaran yang sudah tercantum dalam buku peserta didik tersebut. c. Kegiatan mengkreasi atau mencipta Pada subtema 1 terdapat pertanyaan: Berdasarkan pengamatanmu sehari-hari, tuliskan berbagai manfaat tumbuhan bagi kehidupan makhluk hidup? Buatlah poster yang berisi informasi tentang pentingnya tumbhan bagi kehidupan. Pada subtema 2 terdapat kegiatan untuk menuliskan peta pikiran perkembangbiakan hewan! Buatlah bentuk tiga dimensi dari hewan-hewan yang ada diperternakan! Dalam subtema 3 terdapat pertanyaan : Apa yang harus dilakukan manusia untuk menjaga kelestarian hutan dan hewan di dalamnya? Buatlah poster tentang hewn atau tumbuhan yang aada di daerahmu. dilakukan. Hal ini juga disesuaikan dengan Table 1. Hasil Pemetaan Materi IPA terhadap Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (HOT) Aspek Menganalisis Deskripsi Subtema 1 Subtema 2 Subtema 3 1. Amatilah gambar berikut. Buatlah dua pertanyaan mengenai tumbuhan sebagai sumber kehidupan! 2. Carilah bunga di lingkungan sekolahmu. Petiklah bunga tersebut, kemudian amati 1. Amatilah gambar berikut, kelompokkan hewan berdasarkan cara berkembangbiakny a! 2. Amatilah rantai makanan berikut! 3. Kelompokkanlah hewan 1. Adakah jenis hewan atau tumbuhan yang populasinya makin berkurang? Apakah penyebabnya? 2. Pernahkah kamu mendengar tentang harimau Sumatra, orang utan Kalimantan, atau badak bercula satu dari ujung kulon? Hewan

24 IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi..., Oleh: Jumiati: 17-26 Mengevaluasi bagian-bagiannya. 3. Amatilah gambar berikut! Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai jenis penyerbukan! 4. Amatilah lingkungan disekitarmu! Temukan satu jenis tumbuhan yang sedang berbunga. Gambar bagianbagiannya. Tuliskan cara penyerbukannya! 5. Apakah kamu tinggal dipegunungan, di dataran rendah, ataukah diwilayah pantai! 6. Bagaimana jenis tumbuhan yang terdapat disana? 7. Tahukah kamu bahwa tumbuhan tidak saja bermanfaat sebagai sumber makanan bagi kehidupan makhluk hidup? 8. Amatilah gambar berikut ini, bagaimana cara tanaman tersebut berkembangbiak? 1. Bandingkan hasilmu dengan temanmu. Apakah sama? Apakah semua bunga merupakan bunga sempurna? 2. Bagaimana perkembangan generative dan berdasarkan cara berkembangbiakny a? 1. Bagaimana cara hewan berkembangbiak? 2. Apa perbedaan cara hewan berlari dengan manusia berlari? tersebut merupakan jenis hewan Indonesia yang dilindungi. Apa yang menyebabkan hewan tersebut menjadi langka? 3. Apakah persamaan dan perbedaan perkembangbiakan generative dan vegetatif pada tumbuhan? 1. Bagaimana keberadaan rantai makanan pada ekosistem di sekitar sekolahmu? 2. Bagaimana dengan hewan dan tumbuhan disekitarmu? Apakah kelestariannya sudah terjaga?

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.1, Oktober 2016 25 vegetative pada tumbuhan? Mengkreasi 1. Berdasarkan pengamatanmu sehari-hari, tuliskan berbagai manfaat tumbuhan bagi kehidupan makhluk hidup? 2. Buatlah poster yang berisi informasi tentang pentingnya tumbhan bagi kehidupan. 1. Tuliskan dalam bentuk peta pikiran perkembangbiaka n hewan 2. Buatlah bentuk tiga dimensi dari hewan-hewan yang ada diperternakan! 3. Adakah yang dapat kamu lakukan untuk mempercepat perkembangbiakan tumbuhan? 4. Diskusikan bersama teman kalian tentang kegiatan mengembangbiakkan tumbuhan. 1. Apa yang harus dilakukan manusia untuk menjaga kelestarian hutan dan hewan di dalamnya? 2. Buatlah poster tentang hewn atau tumbuhan yang aada di daerahmu. Hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa soal-soal pada mata pelajaran IPA kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar dalam setiap subtema sudah terdapat pertanyaan untuk menggali pengalaman dan melatih peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. 4. PENUTUP Buku mata pelajaran IPA kurikulum 2013 untuk peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar sudah terdapat pertanyaan untuk menggali pengalaman dan melatih peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari soal-soal yang setiap subtemanya sudah ada menampilkan pertanyaan yang berisikan tentang Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada para pendidik untuk mulai menerapkan pembelajaran yang berorientasikan pada berpikir tingkat tinggi, mengemas dalam suatu strategi atau metode pembelajaran yang menyenangkan dengan membawa peserta didik ke situasi konkret atau membawa benda konkret. menganalisis, mengevalusi, dan menkreasi.

26 IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi..., Oleh: Jumiati: 17-26 RUJUKAN [1] Afriki, dkk. 2015. Buku Teks Pelajaran untuk Siswa. Tematik Kelas VI Tema 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [2] Kemdikbud. 2013. Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemdikbud. [3] Krathwohl, Bloom & Masia.1964.The Taxonomy of Educational Objectives: [4] Handbook II. Tersedia di www.nwlink.com /~donclark/hrd/bloom.html. [5] Krathwohl, D. R. 2002. A revision of Bloom's Taxonomy: an overview Theory Into Practice,College of Education, The Ohio State University Learning Domains or Bloom's Taxonomy: The Three Types of Learning, tersedia di www.nwlink.com /~donclark/ hrd/bloom.html. [6] Mulyadi, dkk. 2010. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Lingkungan untuk Perolehan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi di SD. Pontianak: Magister Teknologi Pembelajaran FKIP Untan. [7] Rosnawati. 2014. Enam Tahapan Aktivitas dalam Pembelajaran Matematika Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. [8] Siti Muhlishoh. 2014. Bagaimana Meningkatkan Level Berpikir dalam Proses Pembelajaran.