1 Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maupun pusat perdagangan. Meningkatnya pembangunan berbanding terbalik dengan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proyek konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. telah diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dalam sekejap mata

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DATA RESPONDEN. No. Nama Jabatan Pendidikan Lama Bekerja

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. (physical risks) saat mengendarai kendaraan, risiko bangkrut (bankrupt risks)

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan elemen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang dijadikan sumber penelitian adalah Proyek Pembangunan Gedung National

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

Bab III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan belum dapat juga dinikmati oleh seluruh masyarakatnya terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Banyak Negara sudah mulai menerapkan Green Construction dalam

PERSEPSI PEKERJA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan banyak tenaga kerja di dalamnya. Pihak manajemen harus

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD DAN OPERABILITY ( HAZOP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dalam industri (Heinrich, 1980). Pekerjaan konstruksi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar TESIS. (9108

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi telah menjadi kompleks pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kategori dominan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

Dosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu tuntutan untuk menciptakan layanan yang berkualitas ataupun dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEMBANGUNAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR YONZIPUR DAN JALAN DI MAKROMAN SAMARINDA SYAIFUL BAHRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data

1.2 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin berkembangnya prindustrian dengan mendayagunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. itu keselamatan menjadi prioritas utama dalam operasi penerbangan.

BAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja pada sektor migas sangat beresiko akan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang, khususnya Indonesia, banyak terjadi pembangunan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta. Pembangunan-pembangunan di Indonesia, khususnya di kota Jakarta banyak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan masyarakatnya. Pembangunan yang banyak dilakukan adalah dalam sektor infrastruktur gedung dan transportasi. Besarnya kebutuhan akan tempat tinggal maupun tempat usaha oleh masyarakat Jakarta, berbanding terbalik dengan lahan yang tersedia. Ditambah Jakarta yang merupakan Ibukota Indonesia dan di dalam kota ini terdapat banyak sekali aktifitas bisnis yang membutuhkan ruang dan tempat. Untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tetapi dengan lahan yang terbatas, maka tidak heran di Jakarta banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi, baik yang berfungsi sebagai tempat tinggal, seperti apartemen, sampai ke gedung perkantoran. Semakin tinggi suatu bangunan, semakin besar tuntutan terhadap kematangan dalam tahap perencanaan maupun pada tahap pelaksanaannya. Sehingga tuntutan terhadap keprofesionalan suatu kontraktor dalam melaksanakan pembangunan, terutama highrise building mutlak diperlukan. Semakin tinggi suatu bangunan, maka tingkat kemungkinan terjadi kecelakaan kerja semakin tinggi juga, sehingga diperlukan suatu manajemen yang baik mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang disingkat menjadi K3. Banyak faktor yang mempengaruhi K3 itu sendiri, beberapa faktor yang mempengaruhi K3 antara lain (Management of health and safety at work., 1999): 1. Tempat kerja (workplaces) 2. Peralatan 3. Tenaga Kerja 1

2 Ada tiga unsur yang mempengaruhi safety behavior seseorang, antara lain (Commission Of The European Communities, 2002) : Education (pendidikan) Awareness (kesadaran) Antipacing (antisipasi) Jasa konstruksi merupakan industri yang mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi, hal ini ditunjukkan dari survey yang dilakukan oleh National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), dimana berdasarkan kumpulan sertifikat kematian antara tahun 1980 dan 1984, menunjukkan bahwa kematian pekerja konstruksi yang terjadi 20.4% dari semua kematian yang berkaitan dengan kerja. Untuk mengurangi terjadinya intensitas maupun resiko kecelakaan kerja pada konstruksi, maka diperlukan suatu aplikasi program K3 di setiap proyek yang nantinya program tersebut harus dilakukan oleh kontraktor selama proyek berlangsung, karena manajemen yang baik tentang K3 oleh kontraktor dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja dan meminimalkan risiko yang ada apabila terjadi suatu kecelakaan kerja. (SHE BULETIN N0. 06/03/2007, 2007) 1.2 Perumusan Permasalahan 1.2.1 Deskripsi Permasalahan Kecelakaan kerja merupakan salah satu faktor yang harus dihindari dan seminimal mungkin ditekan supaya tidak terjadi dalam suatu proses konstruksi, baik dari awal proses sampai akhir proses konstruksi. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja, diperlukan programprogram tentang keselamatan kerja yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu proyek konstruksi.

3 1.2.2 Signifikansi Masalah Kecelakaan kerja pada bangunan bertingkat tinggi dapat dikurangi frekuensi terjadinya apabila terapkan suatu program K3 yang jelas selama proyek konstruksi berlangsung. Kenyataannya kontraktor cenderung memilih suatu program K3 yang mudah dilakukan, dan cendrung memilih-milih program K3 yang ada untuk dilakukan, sehingga dari banyak program K3 yang ada, hanya beberapa program K3 saja yang dilakukan, bahkan beberapa program K3 tidak pernah dilakukan oleh kontraktor. 1.2.3 Rumusan Masalah Ada banyak program K3 yang ada di Indonesia yang seharusnya diterapkan oleh kontraktor selama proses konstruksi berlangsung. Akan tetapi tidak semua program yang ada dilakukan oleh kontraktor, ada program-program yang sama yang dilakukan oleh hampir semua kontraktor, khususnya pada bangunan bertingkat tinggi di Jakarta. Tetapi ada juga program yang tidak dilakukan oleh kontraktor karena alasan tertentu. Sehingga pada akhir penelitian ini akan diketahui : Program K3 yang apa yang paling sering atau cenderung dilakukan oleh kontraktor pada bangunan bertingkat tinggi di daerah Jakarta? Program K3 yang apa yang tidak pernah atau jarang dilakukan oleh kontraktor pada bangunan bertingkat tinggi di daerah Jakarta?

4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program K3 yang paling sering dilakukan oleh kontraktor, dan program K3 yang paling jarang dilakukan oleh kontraktor terutama pada bangunan bertingkat tinggi yang ada di daerah Jakarta. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah : 1. Penulis Dapat memberikan suatu pengetahuan mengenai bagaimana penerapan suatu standar K3 yang diterapakan di lapangan terutama di wilayah Jakarta. Penulis juga dapat melihat bagaimana suatu sistem manajemen K3 yang dilakukan oleh kontraktor-kontraktor yang ada di wilayah Jakarta. 2. Pembaca. Memberikan pengetahuan aplikasi program K3 yang paling sering dilakukan dan yang tidak pernah dilakukan oleh kontraktor di wilayah Jakarta. 1.5 Batasan Masalah Pada penelitian ini, masalah yang akan dibahas adalah aplikasi dari program K3 yang paling sering dilakukan dan program K3 yang paling jarang dilakukan oleh kontraktor di wilayah Jakarta dan hanya meninjau jenis bangunan

5 high rise building dengan pemikiran semakin tinggi suatu gedung, semakin besar pula bahaya dan tingkat resiko terjadinya kecelakaan kerja. Data yang dikumpulkan merupakan data yang diambil dari beberapa responden dari beberapa proyek yang dianggap ahli dan mempunyai pengalaman kerja yang cukup dalam bidang konstruksi. 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini adalah : 1. Studi Literatur Studi literatur didapat dari buku-buku referensi, jurnal dan internet, maupun penelitian orang lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Studi Observasi / Pengamatan Dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data secara langsung yang diperoleh dari perusahaan, dan melakukan penelitian langsung pada proyek yang ditinjau. 3. Wawancara / Diskusi Melakukan wawancara atau diskusi dengan orang orang yang berkompeten pada perusahaan. 4. Pengolahan Data Mengolah semua data dan informasi yang didapat sehingga dapat digunakan dalam analisa. 5. Analisa data Data yang sudah diolah kemudian di analisa. 6. Penarikan Kesimpulan Menyimpulkan hasil analisa dari frekuensi program K3 yang paling sering dilakukan dan yang tidak pernah dilakukan oleh kontraktor pada proyek konstruksi bangunan bertingkat tinggi di Jakarta. 7. Penyusunan Laporan

6 1.7 Keaslian Penelitian Beberapa penelitian terdahulu, baik berupa skripsi dan tesis yang relevan dengan judul penelitian ini, antara lain : 1. Skripsi Mariantus S. A., mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Indonesia tahun 1997, dengan judul Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Berkualifikasi Besar yang Ada di Indonesia.Pada penelitian ini diperoleh suatu kesimpulan bahwa suatu kesadaran akan program keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan konstruksi yang menjadi responden harus ditunjang oleh sumber daya yang memadai sehingga program K3 yang ada dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menyediakan suatu lingkungan kerja yang aman. 2 Penelitian lain dilakukan oleh Sarung, mahasiswa S2 Universitas Indonesia tahun 1998, dengan judul Pengaruh ISO 9000 dalam Menunjang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Industri Konstruksi di Indonesia, yang pada akhir penelitiannya menemukan model regresi linier yang menunjang elemen mengenai sistem mutu, pengendalian proses dan pengedalian produk yang tidak sesuai merupakan aspek ISO 9000 yang berperan menurunkan kasus K3. 3. Rolly Julius Kumaat pada tahun 2002 Penelitian Tesis Manajemen Konstruksi dengan judul, Penilaian persepsi risiko keselamatan kerja dan pengaruh sistem manajemen mutu ISO 9000 pada tahap pelaksanaan bangunan bertingkat oleh kontraktor di Jabotabek (menggunakan simulasi Monte Carlo). Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang penilaian persepsi risiko keselamatan kerja pada

7 pelaksanaan bangunan bertingkat oleh kontraktor di wilayah Jabotabek. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan jasa konstruksi, yang membedakannya berdasarkan perusahaan bersertifikat dan yang tidak bersertifikat ISO 9000, dimana masing-masing sebanyak 20 proyek kontruksi. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa resiko terjadinya kecelakaan pada perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000 lebih besar dibandingkan pada perusahaan yang bersertifikat ISO 9000. Hal ini dikarenakan intensitas dan keseriusan perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000 dalam penerapan program K3 lebih rendah dibanding perusahaan yang bersertifikat ISO 9000. 4. Tesis Eko Triaji tahun 2004, dengan judul Pengaruh Kualitas Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Waktu Penyelesaian Proyek Konstruksi Bangunan Tinggi di Indonesia, dan mengambil kesimpulan bahwa semakin baik penerapan program K3 pada proyek konstruksi, semakin rendah pula tingkat frekuensi dan dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja, dimana apabila tingkat frekuensi dan dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja, maka banyak hal yang terganggu akibat hal tersebut, dan pada akhirnya berisiko terhadap waktu penyelesaian proyek. 5. Penelitian lain dilakukan oleh Marioza, mahasiswa S1 ekstensi Universitas Indonesia pada tahun 2007, yang berjudul Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tahap Konstruksi dengan studi kasus proyek Kondominium Grand Indonesia. Dalam skripsinya ini dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan K3 dalam proyek apakah sesuai dengan peraturan K3 atau tidak. Pada akhir penelitiannya didapatkan bahwa pelaksanaan K3 yang dilakukan sudah memnuhi peraturan K3 yang ada, meskipun tidak semuanya.

8 6. Skripsi dari Tutry Safitri Handayani, tahun 2003, yang berjudul Pengaruh Kelemahan Elemen Program K3 Terhadap Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi, dan didapatkan kesimpulan bahwa semakin sedikit atau lemahnya manajemen dan penerapan program K3, makan semakin besar pula risiko dan intensitas kecelakaan kerja dapat terjadi. Sedangkan pada penelitian ini berisi tentang program K3 yang paling sering dilakukan dan tidak pernah dilakukan oleh kontraktor, terutama untuk bangunan bertingkat tinggi yang ada di daerah Jakarta. Dimana ada banyak program yang mengatur tentang K3, tetapi kontraktor-kontraktor di Jakarta menggunakan program yang berbeda-beda tegantung kebutuhan masing-masing proyek. 6.8 Sistematika Penulisan Pada Bab 1 membahas PENDAHULUAN. Berisi tentang latar belakang pengambilan tema ini yaitu untuk mengetahui program K3 apa saja yang sering dilakukan kontraktor terutama di wliayah Jakarta. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan masalah, serta manfaat penelitian. Bab 2 berisi tentang STUDI PUSTAKA yang mendukung skripsi ini. Pada bagian ini menjelaskan tentang pengertian manajemen konstruksi, pengertian tentang K3, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi K3, peraturan-peraturan K3 yang ada di Indonesia, serta program K3 di negara lain. Bab 3 berisi tentang METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas mengenai model penelitian, metode penilitian yang digunakan, serta variable-variabel penelitian.. Metode penelitian menggunakan metode untuk mencari suatu uraian yang menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Metode

9 analisa menggunakan metode analisa statistika deskriptif dan kemudian dianalisa menggunakan analisa matrik pembobotan. Bab 4 merupakan PENGOLAHAN DATA dengan menggunakan metode analisa pembobotan, sehingga diketahui nilai akhir frekuensi masing-masing variabel sehingga dapat diurutkan dari nilai yang terbesar sampai yang terkecil. Bab 5 merupakan kelanjutan dari bab 5, yaitu PEMBAHASAN HASIL dari data yang sudah diolah pada bab sebelumnya. Bab 6 menguraikan kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan serta pemberian saran-saran dan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.