PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS ISTILAH FISIKA BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK SMA/MA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2012: 297),

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

PEMBUATAN CD PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MATERI POKOK MINYAK BUMI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SAINTIFIK 5M DENGAN PANDUAN MIND MAP PADA MATERI KOLOID

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

PENGEMBANGAN MEDIA GAME SENYAWA HIDROKARBON PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA BATIK 1 SURAKARTA DAN SMA BATIK 2 SURAKARTA

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAYA ANTAR MOLEKUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D OLEH : TRIA SUKMA RRA1C109015

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEKNIK OPERASIONAL SPSS 22 (Studi Kasus Alat Bantu Belajar Analisis Data Penelitian Mahasiswa Pendidikan Fisika UNIB)

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Sangat Baik.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK-BALIK UNTUK SMA/MA KELAS XII MENGGUNAKAN PROGRAM SPREADSHEET

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POP UP BOOK PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SISWA SMPLB-B (TUNARUNGU) KELAS VIII. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

Pengembangan Modul Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Tunanetra) Di Kelas Inklusi SMA/MA Kelas X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM HUKUM ARCHIMEDES UNTUK MTs LB/A YAKETUNIS KELAS VIII

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEM IMUN UNTUK KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LECTORA INSPIRE

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Atina Nur Faizah, Eko Setyadi Kurniawan, Nurhidayati

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian pengembangan (research and development). Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

Transkripsi:

PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS ISTILAH FISIKA BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK SMA/MA Desy Kurniawati 1, Winarti 2, Norma Sidik Risdianto 3 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 55281 chieedessy@ymail.com Abstrak Penelitian ini betujuan untuk (1) mengembangkan aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic sebagai sumber belajar mandiri peserta didik SMA/MA, (2) mengetahui kualitas aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic, dan (3) mengetahui respon peserta didik terhadap aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model prosedural. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian pengembangan oleh Tim Puslitjaknov dengan langkah pengembangan yaitu analisis produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Teknik pengumpulan data berupa non tes dengan instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar validasi, lembar penilaian, dan lembar respon. Teknik analisis data dilakukan dengan mengubah data kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah (1) telah berhasil dikembangkan aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic sebagai sumber belajar mandiri peserta didik SMA/MA kelas X, (2) berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi, dan guru fisika aplikasi kamus istilah fisika memiliki kualitas sangat baik (SB). Skor rata-rata menurut ahli media adalah 3,50; ahli materi adalah 3,50; dan guru fisika adalah 3,56 (3) respon peserta didik terhadap aplikasi kamus istilah fisika adalah setuju, pada uji coba lapangan skala kecil diperoleh skor rata-rata 3,02; sedangkan pada uji coba lapangan skala besar diperoleh skor rata-rata 3,16. Kata kunci : Aplikasi kamus, fisika SMA, visual basic, sumber belajar mandiri I. PENDAHULUAN Fisika merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari tentang benda-benda di alam, gejala alam serta interaksi antara benda-benda di alam. Kajian ilmu fisika secara mendalam bermanfaat untuk menghasilkan suatu inovasi atau menyempurnakan penemuan yang telah ada sebelumnya, sehingga fisika sangat menarik dan menantang untuk dipelajari. Sebelum mengkaji ilmu fisika secara mendalam, pengetahuan mengenai definisi dari istilah-istilah fisika sangat diperlukan karena hal yang paling mendasar sebelum memahami konsep dalah mengetahui definisi istilah terlebih dahulu. Berdasarkan hasil observasi di SMA N 3 Cilacap, dalam proses pembelajaran sering kali peserta didik menemukan istilah-istilah yang dianggap baru yang belum mereka ketahui definisinya. Tidak jarang pula peserta didik yang mengetahui konsep atau persamaan matematisnya namun akan kebingungan saat ditanya mengenai makna fisis atau definisi dari istilah fisika tersebut. Selain hal tersebut diatas, sebagian besar peserta didik hanya mengandalkan LKS sebagai sumber belajar. Seperti yang diketahui, isi dari LKS merupakan ringkasan-ringkasan materi sehingga penjabaran makna dari istilah-istilah fisika yang ada masih sangat terbatas. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran dan akan menyebabkan tujuan

pembelajaran yang diharapkan sulit untuk dicapai. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya sumber belajar yang memuat istilah-istilah fisika. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang meliputi data, orang atau benda, lingkungan sekitar yang dapat membantu peserta didik dalam belajar. Dengan adanya sumber belajar tersebut diharapkan peserta didik akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru khususnya dalam mata pelajaran fisika. Salah satu sumber belajar yang memuat istilah fisika adalah kamus istilah fisika. Kamus istilah fisika sampai saat ini masih jarang ditemukan.. Seperti halnya di SMAN 3 Cilacap, di perpustakaan sekolah tersebut belum memiliki referensi kamus istilah fisika. Pada sebagian besar perpustakaan yang memiliki referensi kamus, perpustakaan hanya memperbolehkan pembaca untuk membaca kamus di tempat (perpustakaan) tidak diperkenankan untuk membawa atau meminjam kamus keluar dari ruang perpustakaan termasuk juga kamus istilah fisika. Kamus istilah fisika konvensional biasanya berupa buku tebal dan berat, sehingga diperlukan adanya inovasi untuk mengemas kamus istilah fisika dalam bentuk yang lebih praktis. Di era globalisasi, perkembangan teknologi telah merambah sampai pada dunia pendidikan. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan salah satu inovasi dalam dunia pendidikan yaitu dengan membuat kamus istilah fisika dalam bentuk software atau aplikasi dan biasa disebut kamus istilah fisika. Hal ini didukung oleh penggunaan sistem pembelajaran e-learning yang diterapkan dibeberapa sekolah maju seperti SMAN 3 Cilacap. Aplikasi kamus istilah fisika ini dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk membantu kelengkapan pembelajaran konvensional dan memantapkan tingkat penguasaan konsep/materi yang disajikan guru di dalam kelas. Dalam pembuatan aplikasi kamus istilah fisika ini banyak software yang bisa digunakan, salah satunya adalah Microsoft Visual Basic 6.0. Selain disebut sebagai bahasa pemrograman, visual basic sering juga disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis Microsoft Windows. Visual Basic dipilih karena merupakan sarana pembuat program yang lengkap namun mudah untuk dipelajari, bahkan oleh programmer pemula (Adi Kurniadi, 2005: 3-4). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengembangkan sumber belajar fisika yang memuat istilahistilah fisika yang dikemas dalam bentuk kamus istilah fisika dan mengembangkan penelitian dengan judul Pengembangan Aplikasi Kamus Istilah Fisika Berbasis Visual Basic sebagai Sumber Belajar Mandiri Peserta Didik SMA/MA. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic sebagai sumber belajar mandiri untuk peserta didik SMA/MA, mengetahui kualitas aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic sebagai sumber belajar mandiri peserta didik SMA/MA yang dikembangkan, mengetahui respon peserta didik terhadap aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic yang dikembangkan. II. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Educational Research and Development adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Brog dan Gall, 1983:772). Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus di ikuti untuk menghasilkan produk. (Tim Puslitjaknov, 2008: 8) Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian pengembangan oleh Tim Puslitjaknov. adapun rincian prosedur tersebut yaitu:

1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, pada tahap ini hal yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, analisis materi dan pemilihan media. 2. Mengembangkan produk awal, pada tahap ini hal yang dilakukan adalah pemilihan perangkat lunak, pengumpulan referensi materi yang akan diinputkan dalam aplikasi kamus istilah fisika dan mendesain produk awal. 3. Validasi ahli dan revisi, validasi yang dimaksud dalam tahap ini adalah validasi produk yang melibatkan 3 ahli/validator. Setelah dilakukan validasi, aplikasi kamus istilah fisika dinilai untuk mengetahui kualitasnya. Penilaian dilakukan oleh beberapa penilai yang terdiri dari: 3 ahli materi fisika, 3 ahli media, dan 2 guru fisika SMA/MA. 4. Uji coba lapangan skala kecil 5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Cilacap yang beralamat di Jalan Kalimantan No.14 Cilacap, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Validator yang melakukan validasi terhadap aplikasi kamus istilah fisika ini terdiri dari satu ahli instrumen, satu ahli media dan dua ahli materi. Penilai yang memberikan penilaian terhadap aplikasi kamus istilah fisika digital ini terdiri dari tiga ahli materi, tiga ahli media, dan dua guru fisika SMA/MA. Responden uji coba lapangan skala kecil di ikuti oleh 9 peserta didik kelas XI MIA 3 SMAN 3 Cilacap. Responden uji coba lapangan skala besar diikuti oleh 31 peserta didik kelas XI MIA 5 SMAN 3 Cilacap. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket/kuisioner. Instrumen kuisioner sebagai lembar penilaian kualitas produk digunakan untuk mendapatkan data tentang kelayakan aplikasi kamus istilah fisika hasil pengembangan mulai dari aspek kelayakan isi, struktur kebahasaan, teknis penggunaan, dan desain. Analisis kelayakan aplikasi kamus istilah fisika dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan guru fisika SMA/MA. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu, langkah pertama, pengubahan hasil penilaian dari ahli materi, ahli media dan guru fisika SMA/MA yang masih dalam bentuk huruf diubah menjadi skor sesuai dengan skala likert seperti yang dinyatakan oleh (Eko Putro Widoyoko, 2012: 116). Tabel 1. Aturan pemberian skor Kategori Skor Sangat Baik(SB) 4 Baik (B) 3 Kurang (K) 2 Sangat Kurang (SK) 1 Langkah kedua, menghitung skor rata-rata dari setiap aspek yang dinilai dengan cara menghitung jumlah skor jawaban seluruh penilai dibagi dengan jumlah penilai dikali jumlah butir jawaban. Langkah ketiga, rata-rata skor penilaian aplikasi kamus istilah fisika tersebut diubah menjadi nilai kualitatif berdasarkan tabel kriteria penilaian. Penelitian ini menggunakan skala 4 maka tabel kriteria kualitatif adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Penilaian Produk No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 3,25 < X 4,00 Sangat Baik (SB) 2 2,50 < X 3,25 Baik (B) 3 1,75 < X 2,50 Kurang (K) 4 1,00 < X 1,75 Sangat Kurang (SK) Sumber: Eko Putro Widoyoko,2012: 112 III.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Penilaian aplikasi kamus istilah fisika dilakukan oleh tiga orang ahli materi, tiga orang ahli media, dan dua orang guru fisika SMA/MA. Tujuan dari penilaian produk ini adalah untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan. Data hasil penilaian kualitas produk yang diperoleh dari rerata skor para penilai disajikan dalam tabel 3. Tabel 3. Data Hasil Penilaian Kualitas Aplikasi Kamus Istilah Fisika No Aspek Ahli Materi Penilai Ahli Media Guru Fisika SMA/MA Skor Ratarata 1 Kelayakan Isi 3,60-3,40 3,50 2 Desain 3,33 3,33 3,50 3,39 3 4 Struktur Kebahasaan Teknis Penggunaan 3,42 3,33 3,33 3,36-3,83 3,56 3,69 Pengambilan data berupa respon peserta didik dilakukan melalui dua tahap, yaitu uji coba lapangan skala kecil dan uji coba lapangan skala besar. Data hasil respon peserta didik disajikan dalam tabel 4. berikut.

Tabel 4. Data Respon Peserta Didik dalam Uji Coba Lapangan No Aspek Uji Coba Lapangan Skala Kecil Skala Besar Skor Ratarata 1 Minat 3,05 3,28 3,16 2 Desain 3,00 2,93 2,97 3 Teknis 2,97 3,12 3.04 4 Isi 3,05 3,27 3,16 B. Pembahasan Kualitas aplikasi kamus istilah fisika secara keseluruhan berdasarkan penilaian, baik dari ahli materi fisika, ahli media maupun dari guru fisika SMA/MA dikategorikan sangat baik, hal ini menunjukkan bahwa aplikasi kamus istilah fisika layak untuk digunakan Diagram perbandingan hasil penilaian kualitas aplikasi kamus istilah fisika disajikan dalam gambar 1. berikut. Gambar 1. Diagram Kualitas Aplikasi Kamus Istilah Fisika Uji coba lapangan dilakukan setelah tahap penilaian dari ahli materi, ahli media dan guru fisika SMA/MA. Uji coba lapangan skala kecil dilakukan terhadap 9 peserta didik kelas XI MIA 3 SMA N 3 Cilacap. Uji coba lapangan skala besar dilakukan terhadap 31 peserta didik kelas XI MIA 5 SMA N 3 Cilacap. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka respon peserta didik terhadap aplikasi kamus istilah fisika yang telah dikembangkan yaitu setuju atau dengan kata lain aplikasi kamus istilah fisika yang dikembangkan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Berikut disajikan diagram perbandingan skor rata-rata respon peserta didik terhadap aplikasi kamus istilah fisika dalam gambar 2.

Gambar 2. Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Respon Peserta Didik Aplikasi kamus istilah fisika dengan kualitas sangat baik memberi gambaran bahwa aplikasi kamus istilah fisika telah memenuhi kriteria kualitas aplikasi kamus istilah fisika yang telah dijabarkan dalam aspek yang dinilai oleh ahli, yaitu: a. Kelayakan isi Hal yang menjadi bahan penilaian pada elemen kelayakan isi adalah kelengkapan istilah, kesesuaian animasi dan gambar dengan istilah yang dirujuk serta kesesuaian definisi dengan konsep yang dikemukakan oleh para ahli. Kualitas aplikasi kamus istilah fisika ini mendapat penilaian sangat baik dari ahli materi dengan skor rata-rata 3,6. Keberadaan tampilan gambar atau animasi ini bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam memahami definisi istilah yang disajikan. b. Desain Elemen desain terkait dengan kejelasan teks, kesesuaian tata letak definisi dalam aplikasi dan kombinasi warna. Elemen ini dinilai oleh ahli media dan guru fisika SMA/MA mendapat skor rata-rata sebesar 3,33 dengan kualitas sangat baik sehingga dapat menarik perhatian siswa untuk menggunakan aplikasi kamus istilah fisika ini. Kualitas sangat baik tersebut didasarkan pada hal-hal berikut: c. Struktur kebahasaan Elemen struktur kebahasaan dinilai oleh seluruh ahli dan guru fisika SMA/MA. Hal yang dinilai yaitu ketepatan struktur kalimat dan ketepatan penggunaan bahasa. Menurut para ahli dan guru fisika SMA/MA struktur kebahasaan yang terdapat dalam aplikasi kamus istilah fisika ini sudah tepat dan mendapat penilaian sangat baik dengan skor rata-rata menurut ahli materi, ahli media dan guru fisika SMA/MA secara berturut-turut adalah 3,42; 3,33 dan 3,50. d. Teknis Penggunaan Hal yang menjadi bahan penilaian pada elemen teknis penggunaan yaitu kemudahan instalasi program, kemudahan pengoperasian, dan kemudahan

penggunaan tombol navigasi. Elemen ini dinilai oleh ahli media dan guru fisika SMA/MA dengan perolehan skor rata-rata secara berturut-turut 3,83 dan 4,00 sehingga mendapat kualitas sangat baik. Dalam dunia leksikografi disadari benar bahwa tidak akan ada kamus yang sempurna, yang dapat memberikan informasi apa saja mengenai kata dengan makna. Hal ini terjadi karena bahasa yang menjadi objek kamus itu selalu berubah (Abdul Chaer, 2007: 206). Namun demikian sebuah kamus dapat dikatakan baik atau ideal jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu kelengkapan lema, sistematika susunan lema (lema yang disajikan dalam kamus disusun sesuai abjad), glossnya lengkap, tepat dan jelas (gloss merupakan makna atau penjelasan terhadap suatu lema atau sublema). Oleh karena itu, aplikasi kamus istilah fisika ini dapat dinyatakan ideal karena memenuhi kriteria yang disebutkan diatas. IV. KESIMPULAN Aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic sebagai sumber belajar mandiri peserta didik tingkat SMA/MA telah berhasil dikembangkan melalui prosedur penelitian pengembangan oleh Tim Puslitjaknov. Kualitas aplikasi kamus istilah fisika secara keseluruhan berdasarkan penilaian ahli materi fisika, ahli media, dan guru fisika SMA/MA termasuk ke dalam kategori Sangat Baik (SB) dengan skor rata-rata 3,50; 3,50 dan 3,56. Respon peserta didik baik dalam uji lapangan skala kecil maupun uji lapangan skala besar adalah Setuju (S) dengan adanya aplikasi kamus istilah fisika yang telah dikembangkan. Hasil ini memberi gambaran bahwa aplikasi kamus istilah fisika dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. DAFTAR PUSTAKA. 1995. Oxford : Kamus Lengkap Fisika Alih Bahasa oleh J Danusantoso. Jakarta: Erlangga. Abdul Chaer. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Adi Kuniadi. 2005. Pemrograman Microsoft Visual Baisc 6. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada Brog, Walter R., & Gall, M.D. 1983. Educational research: An introduction (4 ed ). New York & London: Longman. Eko Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Ida Sriyanti. 2011. e-kamus Fisika : Inovasi Media Pembelajaran untuk Membangun Karakter Anak Bangsa. Jurnal Forum MIPA FKIP Universitas Sriwijaya. 14,2.