GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Gambaran Umum Kecamatan Leuwiliang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

P R O F I L DESA DANUREJO

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN BOGOR

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia belum memiliki ketahanan pangan yang cukup. Barat unggul di tanaman pangan yang tersebar merata pada seluruh Kabupaten

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

BAB VI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN. 6.1 Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

Transkripsi:

GAMBARAN UMUM PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum penelitian yang dilihat dari gambaran umum Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor yang merupakan kawasan agropolitan zona satu dilihat dari kondisi kependudukan dan kondisi geografisnya. Selanjutnya dijelaskan pula gambaran umum Desa Karacak yang merupakan wilayah pengambilan responden dan juga sebagai pusat budidaya pertanian komoditi unggulan kawasan agropolitan dimana program agropolitan di Kabupaten Bogor berpusat. Gambaran umum desa berisi tentang penjelasan keadaan wilayah, kondisi demografi, potensi wilayah, kondisi agroekosistem, aksesibilitas ke ibukota kecamatan maupun kabupaten dan kondisi kelembagaan. Gambaran Umum Kecamatan Leuwiliang Kecamatan Leuwiliang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor, berjarak sekitar 22 km dari Kota Bogor. Luas wilayah Kecamatan Leuwiliang adalah 4.500 ha, terdiri dari 10 desa, yaitu: Desa Leuwiliang, Cibeber I, Cibeber II, Karehkel, Barengkok, Karacak, Karyasari, Pabangbon, Puraseda dan Purasari. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Cigudeg di sebelah barat, di sebelah timur berbatasan Kecamatan Cibungbulang, di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sepong dan disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Wilayah ini berada pada ketinggian 300 700 dpl dengan curah hujan rata rata >100 mm/bulan. Karakteristik lahan di Kecamatan Leuwilang umumnya cukup subur, dengan kemiringan lahan antara 5-35% dengan PH tanah antara 5 6. Drainase di Kecamatan Leuwiliang cukup baik dengan jenis tanah umumnya Latosol. Luas lahan pertanian menurut ekosistemnya dibagi menjadi dua yaitu ekosistem lahan sawah seluas 1.792 ha dan lahan kering/ darat seluas 4.124 ha. Jumlah masyarakat menurut data kependudukan sampai dengan juli 2011 tercatat sebanyak 113.280 jiwa yang didominasi oleh pedagang sebanyak 8.178 jiwa, buruh 10.276 jiwa dan petani sebanyak 2.889 jiwa. Gambaran Umum Desa Karacak Keadaan Wilayah Desa Karacak merupakan salah satu dari sembilan desa yang ada di Kecamatan Leuwiliang. Desa Karacak merupakan desa agropolitan di kawasan zona satu 3 dalam masterplan agropolitan yang berfungsi sebagai sentra pengumpul untuk komoditi manggis di Kabupaten Bogor. Desa Karacak dibagi menjadi 17 kampung dan lima dusun, diantaranya adalah Babakan, Cengal, Cengalsirna, Ciletuh Ilir, Darmabakti, Hegarmanah, Karyabakti, Lebak Kaum, Lebak Sirna, Nariti, Pakusarakan, Rawarejo, Sukamaju, Sukasirna, Sumberjaya dan Wanakarya. Batas wilayah bagian utara Desa Karacak berbatasan langsung dengan Desa Barengkok, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Karyasari dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Pabangbon. Wilayah Desa Karacak 3 Kawasan yang merupakan pusat produksi komoditas unggulan pertanian dalam program agropolitan di masing-masing kabupaten

32 memiliki bentuk topografi berbukit-bukit dan pegunungan. Desa Karacak mempunyai ketinggian dari permukaan laut yaitu 5.000 mdl. Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 4.683 mm. Kondisi ini menyebabkan letak Desa Karacak sangat strategis sebagai pusat pertanian di Kecamatan Leuwiliang. Kondisi alam Desa Karacak yang didominasi oleh hutan dan perbukitan mampu menghasilkan tanaman perkebunan dengan produktivitas yang baik. Total luas wilayah Desa Karacak adalah 710.02 ha yang terbagi berdasarkan penggunaannya. Tabel 4 Luas wilayah dan persentase jenis penggunaan tanah Desa Karacak tahun 2011 No Jenis Penggunaan Luas (ha)/m 2 Persentase (%) 1 Perkebunan 270.5 50.1% 2 Persawahan 210.7 38.9% 3 Pemukiman 36.2 6.7% 4 Perkantoran 1.0 0.2% 5 Prasarana umum lainnya 22.0 4.1% Total 540.49 100% Sumber: Profil Desa Karacak tahun 2011. Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa sebagian besar luas wilayah desa Karacak ditinjau dari aspek penggunaannya digunakan untuk perkebunan dan persawahan yang menggunakan hampir 89% luas desa sedangkan pengunaan untuk pemukiman masyarakat hanya 6.7% dari luas desa. Mayoritas area persawahan merupakan tanah sawah yang menggunakan irigasi setengah teknis. Perkebunan yang banyak terdapat di Desa Karacak merupakan perkebunan rakyat, rata-rata kebun mereka berada di sekitar rumah. Selain kebun dan sawah terdapat ladang seluas 139.5 ha yang ditanami dengan tanaman rotasi seperti jagung, ubi dan sayuran sedagai tanaman non musiman. Desa Karacak juga memiliki empat buah danau kecil yang berfungsi sebagai sumber irigasi pertanian. Hal inilah yang menyebabkan pertanian di Desa Karacak tidak pernah kekurangan air. Kondisi Demografi Jumlah masyarakat desa ini mencapai 10.862 jiwa yang terbagi ke dalam 2.855 kepala keluarga (KK) dengan proporsi yang seimbang antara jumlah masyarakat perempuan dan laki-laki, yaitu sebanyak 5.549 jiwa untuk masyarakat laki-laki dan 5.313 jiwa untuk masyarakat perempuan. Masyarakat Desa Karacak didominasi oleh penduduk usia muda hal ini dapat disebabkan karena banyak masyarakat yang menikah pada usia muda dan berakibat juga pada tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Dilihat dari ketersediaan lahan yang didominasi untuk perkebunan dan persawahan maka dapat dilihat bahwa mata pencaharian masyarakat Desa Karacak mayoritas merupakan petani dan buruh tani dengan perbandingan satu banding dua yang berarti masih banyak petani yang belum memiliki lahan pribadi selain itu banyaknya profesi petani dengan usia tua menyebabkan regenerasi petani dimasa mendatang mulai menurun.

33 Tabel 5 Jumlah dan persentase masyarakat Desa Karacak menurut tingkat pendidikan tahun 2011 No Tingkat Pendidikan Laki-laki Persentase Perempuan Persentase (orang) (%) (orang) (%) 1 Tidak tamat SD 71 3.4 160 5.3 2 Tamat SD/sederajat 103 5.0 975 32.4 3 Tidak tamat SLTP 247 12.1 351 11.6 4 Tidak tamat SLTA 591 28.8 643 21.4 5 Tamat SMP/sederajat 428 20.8 400 13.2 6 Tamat SLTA/sederajat 461 22.4 403 13.3 7 D-1 42 2.1 21 0.7 8 D-2 25 1.3 19 0.6 9 D-3 47 2.3 18 0.6 10 S1 22 1.1 16 0.5 11 S2 12 0.7 11 0.4 Jumlah (orang) 2049 100% 3017 100% Sumber: Profil Desa Karacak tahun 2011 Masyarakat Desa Karacak juga belum sepenuhnya menyadari akan pentingnya pendidikan, hal ini dilihat Tabel 5 yang menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat yang sekolah hanya mampu mencapai tahap Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 1.078 jiwa, kemudian jumlah warga yang tamat Sekolah Menegah Pertama (SMP) hanya 828 jiwa, dan jumlah yang tamat SMA hanya 864 jiwa. Jumlah tersebut tidak mencapai 10% dari total penduduk Desa Karacak. Kondisi tersebut juga disebabkan oleh keterbatasan sarana pendidikan yang ada di desa ini, dimana hanya ada delapan sekolah dasar, tiga sekolah menengah pertama di wilayah Desa Karacak, dan untuk melanjutkan ke jenjang SMA mereka harus menuju ibukota Kecamatan Leuwiliang. Tabel 6 Jumlah dan persentase masyarakat Desa Karacak menurut jenis pekerjaan tahun 2011 No Jenis Pekerjaan Laki-laki Persentase PerempuanPersentase (orang) (%) (orang) (%) 1 Petani 711 63.2 201 39.1 2 Buruh tani 328 29.2 219 42.6 3 Buruh migran 4 0.4 9 1.7 4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 42 3.7 31 6.1 5 Pengrajin industri 11 0.9 17 3.3 6 Pengacara 2 0.2 - - 7 Bidan swasta/mantra - - 1 0.2 8 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 8 0.6 1 0.2 9 Pembantu rumah tangga - - 35 6.8 10 Karyawan perusahaan 17 1.4 - - 11 Dukun kampung terlatih 4 0.4 - - Total 1123 100% 514 100% Sumber: Profil Desa Karacak tahun 2011.

34 Tabel 6 menunjukan bahwa proporsi sebagian besar penduduk adalah petani. Petani yang mengerjakan lahannya maupun buruh tani dengan persentase sebanyak 89%, kemudian sebagian kecil masyarakat menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai karyawan perusahaan, PNS, pedagang keliling, buruh bangunan, dan sebagainya. Perbandingan jumlah masyarakat perempuan yang bekerja dengan masyarakat laki-laki adalah satu banding dua. Hal ini sejalan juga dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai petani maupun buruh tani karena di Desa Karacak, perempuan diperbolehkan mengerjakan pekerjaan laki-laki sebagai petani. Biasanya terdapat pembagian peran dalam satu kali masa tanam antara laki-laki dan perempuan yang bekerja di sawah. Potensi Wilayah Sebagai pusat kawasan agropolitan desa memiliki keanekaragaman SDA yang berpotensi untuk dikembangkan dan memiliki kualitas yang layak untuk di ekspor. Dapat dilihat bahwasannya proporsi terluas dari wilayah desa ini berupa lahan perkebunan yang menghasilkan hasil kebun dan dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata pencaharian masyarakat. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Desa Karacak memiliki mata pencaharian sebagai petani tanaman pangan. Hal tersebut sesuai dengan data kepemilikan lahan pertanian tanaman pangan. Tabel 7 Jumlah dan persentase kepemilikan lahan pertanian tanaman pangan rumah tangga di Desa Karacak Tahun 2011 NO Kategori Kepemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan oleh Rumah Tangga Jumlah Kepemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan (Rumah Tangga) Persentase (%) 1 Tidak memiliki 1364 RTP 47,8% 2 Memiliki kurang 1 ha 1466RTP 51,3% 3 Memiliki 1.0-5.0 ha 25 RTP 0,9% Jumlah 2855 100% Sumber: Profil Desa Karacak tahun 2011. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa meskipun sebagian besar masyarakat pekerjaannya sebagai petani, namun masih ada 1.364 petani yang tidak memiliki lahan atau sekitar 47.8% petani tidak mengerjakan lahan milik sendiri. Kondisi ini diperparah dengan kepemilikan lahan yang kurang dari 1 ha sebanyak 51.3% dari total 2.885 rumah tangga petani atau bisa disimpulkan juga bahwa setengah dari jumlah petani di Desa Karacak merupakan petani gurem. Sedangkan petani yang memiliki lahan diatas satu ha hanya 25 rumah tangga petani atau sekitar 0.9%. Selain itu dari hasil observasi dan wawancara kepada pemerintah desa menunjukan bahwa mayoritas tanah perkebunan dan persawahan dimiliki oleh orang luar Desa Karacak, sedangkan petani di Desa Karacak bekerja sebagai buruh tani dan penggarapnya saja. Sebagian besar lahan milik petani lokal di jual untuk biaya hidup sehari-hari maupun biaya pendidikan anaknya. Gambaran

35 tersebut menunjukan fenomena ketimpangan kepemilikan lahan pertanian yang terjadi akibat terjadinya investasi pihak luar di tengah ketergantungan masyarakat terhadap sektor pertanian sebagai sumber pendapatan utama masyarakat. Kondisi Agroekosistem Kondisi pertanian Desa Karacak didominasi oleh persawahan dan perkebunan. Sawahnya berupa sawah irigasi dengan musim panen sebanyak tiga kali setahun. Sedangkan perkebunan yang mendominasi lahan kebanyakan menghasilkan komoditi musiman seperti durian yang masa panennya dua kali setahun dan manggis yang masa panennya sekali setahun. Komoditas tanaman unggulan di desa ini adalah manggis, komoditas lain yang juga dikembangkan antara lain: padi, durian, ubi kayu, ubi jalar, cempedak, melinjo serta tanaman perkebunan seperti cengkeh. Data tersebut didukung oleh pernyataan bapak BKR sebagai berikut: Setiap program agropolitan pasti punya maskot, nah maskot agropolitan kabupaten bogor ya manggis yang panen raya 4 tahun sekali. Seharusnya petani nggak tergantung ama panen manggis aja, bisa jadi dari buah duren, rambutan atau kalo nggak ya dari sawah seperti padi terus sayuran kaya jengkol, pete, singkong BKR. Kebun manggis, durian dan buah-buahan yang ada di Desa Karack kebanyakan merupakan kebun yang turun-temurun dari nenek moyang. Kebanyakan merupakan kebun tua yang kemudian dirapikan kembali menjadi kebun yang lebih teratur. Selain tanaman perkebunan, komoditas peternakan yang juga banyak dibudidayakan antara lain ayam kampung merupakan komoditas peternakan unggulan. Kemudian dikembangkan dalam skala peternakan lokal sebagai sumber pendapatan bagi sebagian masyarakat, sedangkan jenis ternak lain seperti sapi, domba, kerbau, bebek, kambing, kelinci dan angsa. Sektor perikanan atau dalam hal ini budidaya air tawar belum menjadi sektor unggulan bagi masyarakat Desa Karacak namun ada juga warga yang memelihara mujair, lele, gurame dan nila. Hal inilah yang menjadi poin penting agropolitan yaitu adanya komoditi unggulan berupa komoditi manggis. Namun, saat ini perkebunan dan persawahan milik rakyat banyak yang dijual kepada orang luar desa yang ingin berinvestasi. Alasan penjualan tersebut seringkali karena kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan pendidikan. Namun dampak agropolitan juga menyebabkan kondisi sosial ekonomi yang merugikan ketika dengan investor membeli tanah di kawasan agropolitan tersebut masyarakat selanjutnya hanya menjadi buruh dan berpengaruh pada tingkat kepedulian terhadap agropolitan. Aksesibilitas menuju Desa Karacak Letak Desa Karacak dari pusat pemerintah dapat dilihat secara rinci pada Tabel 8. Dari data dalam tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi desa Karacak relatif jauh dari ibukota Kecamatan Leuwiliang dan jauh dari ibukota kabupaten maupun propinsi. Akses menuju Desa Karacak dapat dilalui dengan kendaraan umum namun jumlah kendaraan umum yang tersedia menuju ibukota kecamatan sangat terbatas dan hanya melewati jalan utama, untuk masuk ke dusun digunakan ojek yang terdapat di pangkalan dekat dengan jalan utama.

36 Tabel 8 Jarak dan waktu tempuh Desa Karacak ke pusat pemerintahan Waktu tempuh (jam) Tujuan Jarak Kendaraan (km) Jalan kaki bermotor Ibukota kecamatan 5 0.25 1 Ibukota kabupaten/kota 43 2 10 Ibukota kropinsi 153 8 40 Sumber: Profil Desa Karacak Tahun 2011 Sebagai kawasan agropolitan, sebuah pusat agropolitan harus memiliki akses yang mudah menuju hinterland-nya. Akses menuju ke Desa Karacak dapat ditempuh dengan angkutan umum jurusan karacak sampai pasar leuwiliang. Status Desa Karacak sebagai wilayah agropolitan menyebabkan pembangunan di bidang infrastruktur lebih baik dibandingkan dengan desa lainnya di Kecamatan Leuwiliang. Beberapa hal positif dari adanya status sebagai wilayah agropolitan diantaranya yaitu: Pertama, terjadinya peningkatan kualitas sarana transportasi dari dan menuju kawasan agropolitan. Hal ini dapat terlihat dari kondisi jalan dan jembatan yang mengalami perbaikan hingga pelosok-pelosok kawasan. Pemerintah Kabupaten Bogor menjalin kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bogor dalam membangun jalan dan jembatan di kawasan agropolitan. Termasuk jalan antara Karacak-Pabangbon yang melewati jalan utama Desa Karacak. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan belum mencakup pada keseluruhan wilayah agropolitan. Peningkatan kualitas jalan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang tinggal di desa dalam lingkup kawasan agropolitan. Peningkatan kegiatan ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat, serta kelancaran arus barang keluar dan masuk kawasan agropolitan. (Nurzain 2010). Kondisi Kelembagaan Sebagai kawasan agropolitan, Desa Karacak yang merupakan desa pertanian harus didukung dengan kelembagaan pertanian yang baik. Dukungan lembaga pertanian baik secara formal maupun non formal di Desa Karacak termasuk baik. Lembaga eksternal yang membantu antara lain adalah PKBT-IPB, Dinas Pertanian, UPTD Kecamatan Leuwilang, PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) dari BP3K Kecamatan Leuwilang, BPP (Balai Penyuluh Pertanian),dan KTNA (Kontak Tani). Lembaga tersebut memiliki peranan masing-masing yang membantu petani untuk menyelesaikan permasalahan pertanian yang terjadi di kawasan agropolitan terutama terkait komoditi unggulan Desa Karacak yaitu manggis. PKBT-IPB biasanya bekerjasama dengan ketua POSKO berperan bagi pembinaan teknis bagi para petani dengan mendatangkan ahli dibidang budidaya pertanian dan membina petani serta memberikan pinjaman dana kepada masyarakat Desa Karacak. Pihak Dinas Pertanian membantu membina petani melalui pelatihan dan memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, maupun alat pertanian. Penyuluh Pertanian yang berjumlah dua orang setiap desa berperan membantu peningkatan pengetahuan, pembinaan petani dan pembelian produk pertanian. Badan Penyuluh Pertanian (BPP) berperan sebagai pemberi informasi sistem pertanian dan usahatani. Kelembagaan yang mewadahi masyarakat dibidang pertanian lainnya

37 adalah kelompok tani dan koperasi KBU Al-Ikhsan. Terdapat tiga kelompok tani sejak terbentuknya Desa Karacak menjadi wilayah kawasan agropolitan yaitu kelompok tani Karya Mekar, Suka Tani dan Bangun tani. Selain itu juga ada persatuan petani agropolitan di wilayah Desa Karacak yang dikenal dengan Cendawasari. Penjelasan tentang cendawasari adalah sebagai berikut: Di Karacak ini juga ada lho perkumpulan tani yang bikin program agropolitan juga tapi programnya lebih banyak ke agrowisata namanya Cendawasari. Ya, kegiatannya sih hampir mirip, suka ada rapat juga tentang masalah pemasaran manggis BKR. Keberdaan koperasi KBU Al-Ikhsan sendiri berdiri secara swadaya oleh masyarakat yang berperan memfasilitasi pemasaran hasil panen, menstabikan harga komoditi seperti manggis serta memberikan pinjaman dari simpanan anggota koperasi.