ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KSU. BMT MUAMALAT BREBES. Iskandar 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bersentuhan dengan keberadaan lembaga keuangan. Pengertian lembaga. lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank.

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) HANDAYANI KABUPATEN PEMALANG PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT.PATRA JASA PUSAT JAKARTA (KOPERASI PATRA)

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Analisis Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Kentucky Fried Chicken (K2KFC) Periode

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Rentabilitas

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA. Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : Pembimbing : Sudaryono, SE.

Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja i **) Budi Wahono ***)

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI RUHUI RAHAYU SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah Dau Kabupaten Malang Jl. Raya Sengkaling No. 293 Dau Malang Telp.

Shantylana Butar-butar

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

ANALISIS KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO) KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BINA INSAN MANDIRI (KJKS BIM) DI GONDANGREJO SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BINA INSAN MANDIRI (KJKS BIM) DI GONDANGREJO NASKAH PUBLIKASI

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT MUSTIKA RATU, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini menyimpulkan dari bab-bab sebelumnya. Maka penulis menarik. yang terjadi pada KUD Wisma Tani serta kemudian

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PRIMKOPKAR PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH & D.I.Y TAHUN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4. Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk memajukan kehidupan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR (KOPPAS) KRANGGAN, JATISAMPURNA BEKASI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KSU. BMT MUAMALAT BREBES Iskandar 1 1 Dosen STIE Widya Manggalia Brebes Abstrak Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kinerja KSU. BMT Muamalat Brebes ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Penelitian ini dilakukan pada KSU. BMT Muamalat Brebes yang beralamat di jalan Jenderal Sudirman lantai 2 pasar induk Brebes dengan Badan Hukum nomor 12905/BH/KWK.11/X/1996. Dengan berdasarkan analisis kinerja KSU. BMT Muamalat Brebes dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas akan memberikan gambaran kondisi keuangan koperasi yang bersangkutan. Ditinjau dari aspek likuiditas dengan mengunakan rumus current asset pengelolaan KSU. BMT Muamalat Brebes dapat diklasifikasikan koperasi yang sehat, karena mampu memberikan jaminan kepada kreditur dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan dari aspek solvabilitas dengan mengunakan rumus debt to total asset maka dalam klasifikasi koperasi yang sangat tidak sehat, karena KSU. BMT Muamalat Brebes belum mampu mengunakan secara maksimal modal sendiri dalam operasi kegiatannya. Untuk aspek profitabilitas dengan mengunakan rumus return on asset (ROA), diklasifikasikan koperasi yang sangat tidak sehat karena tidak dapat menghasilkan laba secara maksimal. Kata Kunci : Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, KSU BMT Muamalat 1. Pendahuluan Pada perkembangannya koperasi berperan sebagai penggalang ekonomi rakyat serta memiliki jaringan usaha dan daya saing yang tangguh, guna mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan masa depan. Peradabannya koperasi mampu melakukan langkah-langkah kedepan dan terarah dan dapat melestarikan identitas koperasi agar dapat dilakukan seperti halnya yang dilakukan pelaku ekonomi lainnya. Koperasi tercermin sebagai wujud peran dan kedudukan pemerintah dalam sistem demokrasi di Indonesia. Lahirnya lembaga keuangan syariah Baitul Maal Wat Tamwiil yang biasa disebut BMT, sesungguhnya dilatarbelakangi oleh pelarangan riba secara tegas dalam Al quran. Sementara di sisi lain, kendati haramnya riba bersifat mutlak dan disepakati oleh setiap pribadi muslim berdasarkan ayatayat Al quran dan Ijma. Dalam perspektif hukum di Indonsia sampai saat sekarang badan hukum yang paling mungkin untuk BMT adalah koperasi baik serba usaha (KSU) maupun koperasi simpan pinjam syariah (KSPS). Bagi BMT yang berbadan hukum KSU, diharuskan membentuk unit simpan pinjam syariah (USPS), unit inilah yang akan menangani kegiatan usaha simpan pinjam syariah secara terpisa syariah secara terpisah dengan kegiatan usaha lainnya, baik dari aspek manajemen maupun keuangannya. Namun demikian sangat mungkin dibentuk perundangan tersendiri, mengingat sistem operasional BMT tidak sama persis dengan koperasi, semisal LKM (Lembaga Keuangan Mikro) syariah atau yang lainnya. Oleh sebab itu, sebelum beroperasi BMT harus segera mengurus badan hukum dari instansi yang berhak. BMT dapat mengajukan sertifikat operasionalnya dari lembaga yang berhak seperti PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil). Berhasil tidaknya suatu koperasi tergantung pada bagaimana para anggota dapat bekerja seefektif dan seefesien mungkin pada segi peningkatan keuangan koperasi dan menyusun data tersebut dalam laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri terdiri dari neraca dan laporan perhitungan hasil usaha, melalui laporan tersebut dapat dilihat berbagai kondisi keuangan yang ada pada koperasi tersebut. KSU. BMT Muamalat Brebes tahun 2009 Pada penelitian ini, untuk mengetahui 82

apakah kinerja keuangan sampai tahun 2013 mengalami peningkatan. Maka penulis menggunakan alat rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara dan KUKM N0. 06/PER/M/KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award Dengan menggunakan analisis rasio maka diharapkan dapat diketahui kinerja koperasi khususnya dari hal keuangan dan juga dapat diketahui secara langsung perkembangan perusahaan melalui laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana kinerja keuangan KSU. BMT Muamalat Brebes ditinjau rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas?. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan 3 rasio yaitu rasio likuditas, solvabilitas dan profitabilitas, untuk menilai laporan keuangan KSU. BMT Muamalat Brebes dari tahun 2009-2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja KSU. BMT Muamalat Brebes ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. 2. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di KSU. BMT Muamalat Brebes yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman lantai 2 pasar induk Brebes dengan Badan Hukum nomor 12905/BH/KWK.11/X/1996. Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah oleh sebab itu harus dapat memenuhi mutu ilmiah suatu penelitian. Salah satu cara dapat mamenuhi mutu ilmiah suatu penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan adalah dengan metode penelitian. Jenis penelitian ini berupa studi kasus dengan wawancara dan studi kasus pada KSU. BMT Muamalat Brebes dari tahun 2009 2013. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kinerja b. Rasio Likuiditas c. Rasio Solvabilitas d. Rasio Profitabilitas Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif Analisis metode Deskriptif yang dimaksudkan untuk memperjelas data yang diperoleh. Metode ini akan membahas antara lain mengenai kondisi yang ada dalam obyek penelitian yaitu pada KSU. BMT Muamalat Brebes. Metode analisis deskriptif ini diusahakan untuk mengumpulkan dan menyajikan data yang telah didapat, sehingga dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai kinerja keuangan KSU. BMT Muamalat Brebes ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas pada tahun 2009 2013. 2. Analisis Keuangan Dalam penelitian ini untuk melakukan penilaian kinerja pada KSU. BMT Muamalat Brebes dilakukan dengan menggunakan analisis keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. 3. Hasil Dan Pembahasan A. Analisis Data 1. Neraca Neraca merupakan laporan keuangan yang berupa aktiva dan pasiva, dimana menunjukan harta atau kekayaan badan usaha atau perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan neraca KSU. BMT Muamalat Brebes selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2009-2013. tersaji pada tabel 1 Tabel 1 Komponen Neraca KSU BMT. Muamalat Brebes Untuk Perhitungan Kinerja Keuangan Tahun 2009 2013. NO Kom ponen 2009 2010 2011 2012 2013 1 Aktiva 717.556 853.735 764.674 835.287. 748.259 lancar.584,73.220,87.094,56 316,97.345,24 2 Hutang 480.488. 544.377. 440.387 379.811. 230.668. Lancar 706 274.311 504 288 3 Ak809.321. 925.241 890.428. 947.704. 850.045. 999.720 190 368 371 4 Hu706.405. 770.876. 721.386. 781.690. 674.245. 106 674 911 704 788 Sumber : Data laporan neraca KSU. BMT Muamalat Brebes, tahun 2009-2013 83

2. Laporan Rugi Laba Laporan perhitungan hasil usaha yang biasanya dalam suatu perusahaan disebut dengan laporan laba rugi adalah gabungan dari hasil partisipasi neto dan laba atau rugi dengan non anggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta beban perkoperasian dan pajak penghasilan badan koperasi. Perhitungan selisih hasil usaha ini juga salah satu dari laporan keuangan yang tidak kalah penting dengan laporan keuangan lainnya. Untuk keperluan analisis kinerja keuangan secara umum, komponen laporan rugi laba dapat disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 2. Komponen Rugi laba KSU. BMT Muamalat Brebes Untuk Perhitungan Kinerja Keuangan Tahun 2009 2013 No Komponen 2009 2010 2011 2012 2013 1 SHU Sebelum Pajak 6.790.215 7.253.796 7.911.891 8.086.506 8.276.425 2 Beban 1.015.531 988.986 1.010.813 1.034.553 Pajak 679.022 3 SHU Setelah Pajak 6.111.193 6.238.265 6.922.905 7.075.693 7.241.872 Sumber : Data laporan rugi laba KSU. BMT Muamalat Brebes B. Analisis Kinerja Keuangan Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan pada KSU. BMT Muamalat Brebes selama periode tahun 2009 2013, akan dipergunakan analisis keuangan ditinjau dari aspek Likuiditas, aspek Solvabilitas dan aspek Profitabilitas dari laporan keuangan KSU. BMT Muamalat Brebes selama lima tahun terakhir. Perhitungan Rasio Likuiditas KSU. BMT Muamalat Brebes untuk tahun 2009 2013 Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan mengunakan aktiva lancar. Rumus yang digunakan untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut : Tabel 3.Current Ratio KSU. BMT Muamalat Brebes tahun 2009 2013 Tahun Aktiva Lancar Hutang Current Kenaikan Lancar Ratio 2009 717.556.584,73 480.488.706 149,34-2010 853.735.220,87 544.377.274 156,83 7,49 2011 764.674.094,56 440.387.311 173,64 16,81 2012 835.287.316,97 379.811.504 219,92 46,28 2013 748.259.345,24 230.668.288 324,39 104,47 Jumlah 3.919.512.562,37 2.075.733.083 1024,12 175,05 Ratarata 783.902.512,47 415.146.616,6 204,82 43,76 Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 3 di atas menunjukan bahwa Current ratio KSU. BMT Muamalat Brebes selama kurun waktu lima tahun, dari tahun 2009 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan 7,49 (dari 149,34-156,83) atas tahun 2009, pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 16,81 (dari 156,83-174) atas tahun 2010, pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 46,28 (dari 173,64-219,92) atas tahun 2011, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan 104,47 (dari 219,92-324,39) atas tahun 2012. Penurunan current ratio yang terjadi disebabkan oleh prosentase kenaikan hutang lancar yang lebih besar dibandingkan dengan prosentase kenaikan aktiva lancar, dan kenaikan terjadi disebabkan oleh prosentase kenaikan aktiva lancar lebih besar dari prosentase kenaikan hutang lancar. Standar likuiditas menurut Peraturan Menteri Negara KUKM No.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman pemeringkatan koperasi/koperasi award adalah <125 berarti sangat tidak sehat, 125-150 berarti tidak sehat, 150-175 berarti kurang sehat, 175-200 berarti cukup sehat, 200-250 berarti sehat. Apabila kurang dari standar yang telah ditentukan berarti likuiditas buruk dan apabila lebih besar dari standar berarti tidak semua modal digunakan dalam operasional usaha koperasi. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, ternyata current ratio dari tahun 2009 sampai tahun 2013 rata-rata likuiditas sebesar 204,82, hal ini berarti bahwa KSU. 84

BMT Muamalat Brebes ditinjau berdasarkan Peraturan Menteri Negara KUKM No. 06/PER/M.KUKM/V/2006 masuk dalam klasifikasi koperasi yang sehat. Perhitungan Rasio Solvabilitas KSU. BMT Muamalat Brebes untuk tahun 2009-2013 Analisis kinerja keuangan KSU. BMT Muamalat Brebes ditinjau berdasarkan rasio solvabilitas. Rasio Solvabilitas yang digunakan adalah rasio hutang atas aktiva (Debt to Asset). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: Perhitungan Debt to Asset pada KSU. BMT Muamalat Brebes untuk tahun 2009 sampai dengan 2013 dinyatakan dalam tabel berikut ini : Tabel 4 Debt to Asset KSU. BMT Muamalat Brebes tahun 2009 sampai dengan 2013 Tahun Aktiva 2009 809.321. 999 2010 925.241. 720 2011 890.428. 190 2012 947.704. 368 2013 850.045. 371 Jumlah 4.422.74 1.648 884.548. Rata-rata 329,6 Hutang 706.405.106 770.876.674 721.386.911 781.690.704 674.245.788 3.654.6 05.183 730.921.036,6 Debt to Asset 87,28 83,32 81,02 82,48 79,32 413,42 82,68 Sumber : Data sekunder yang diolah Kenaikan/ Penurunan () - (3,96) (2,30) 1,46 (3,16) 10,88 2,72 Standar solvabilitas menurut Peraturan Menteri Negara KUKM No. 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman pemeringkatan koperasi/koperasi award adalah 40 berarti sehat, 40-50 berarti cukup sehat, 50-60 berarti kurang sehat, 60-80 berarti tidak sehat dan > 80 berarti sangat tidak sehat. Apabila lebih dari standar yang telah ditentukan berarti solvabilitas buruk dan apabila lebih kecil dari standar berarti ekuitas koperasi lebih dari cukup untuk menjamin seluruh hutangnya. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, ternyata angka debt to total asset dari tahun 2009 sampai tahun 2013 rata ratanya adalah 82,68. Sehingga KSU. BMT Muamalat Brebes berdasarkan Peraturan Menteri Negara KUKM No. 06/PER/M.KUKM/V/2006 dapat dinyatakan dalam klasifikasi sangat tidak sehat. Perhitungan Rasio Profitabilitas KSU. BMT Muamalat Brebes untuk tahun 2009 2013 Analisis rasio Profitabilitas adalah mengukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On Asset (ROA). Berikut adalah rumus untuk menentukan besarnya rasio profitabilitas. Perhitungan return on asset (ROA) KSU. BMT Muamalat Brebes untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dinyatakan dalam tabel berikut ini : Tabel 4 di atas menunjukan bahwa penurunan total hutang yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan total aktiva. Sedangkan kenaikan debt to total asset yang terjadi disebabkan oleh adanya kenaikan total hutang yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan total aktiva. Atau dengan kata lain kenaikan debt to total asset disebabkan oleh kenaikan total hutang. 85

Tahun Tabel5. Return On Asset (ROA) KSU. BMT Muamalat Brebes tahun 2009 sampai tahun 2013 Aktiva SHU Setelah Pajak Return On Asset Kenaikan/ Penurunan () 2009 809.321. 6.111.193 0,76-999 2010 925.241. 6.238.265 0,67 (0,09) 720 2011 890.428. 6.922.905 0,78 0,11 190 2012 947.704. 7.075.693 0,75 (0,03) 368 2013 850.045. 7.241.872 0,85 0,10 371 Jumlah 4.422.74 1.648 33.589.928 3,81 3,33 Ratarata 329,6 884.548. 6.717.985,6 0,76 0,0825 Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 5 diatas menunjukan penurunan return on asset terjadi dari tahun 2010 dan tahun 2012 disebabkan oleh penurunan prosentase total aktiva sehingga menyebabkan penurunan koperasi dalam menghasilkan laba. Kenaikan return on asset terjadi tahun 2011 dan tahun 2013 disebabkan kenaikan total aktiva sehingga menyebabkan kenaikan koperasi dalam menghasilkan laba. Untuk mengukur tingkat profitabilitas pada KSU. BMT Muamalat Brebes dapat diukur dengan mengunakan kriteria atau standar profitabilitas menurut kementerian koperasi dan UKM dalam Peraturan Menteri Negara KUKM No. 06/PER/V/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award adalah < 1 berari sangat tidak sehat, 1-3 berarti tidak sehat, 3-7 berarti kurang sehat, 7-10 berarti cukup sehat, 10 berarti sehat. Dari hasil perhitungan yang dilakukan maka tingkat profitabilitas KSU. BMT Muamalat Brebes dari tahun 2009 sampai tahun 2013 rata - rata sebesar 0,76. Dengan demikian menunjukan bahwa KSU. BMT Muamalat Brebes berdasarkan Peraturan Menteri Negara KUKM No. 06/PER/M.KUKM/V/2006 dinyatakan dalam klasifikasi sangat tidak sehat. 4. Kesimpulan Dari hasil analisis kinerja keuangan KSU. BMT Muamalat Brebes dari tahun 2009 sampai dengan 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Perkembangan Likuiditas Dari hasil perhitungan rasio likuiditas KSU. BMT Muamalat Brebes dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 adalah 149,34, 156,83, 173,64 219,92 dan 324,39 dengan rata - rata current rationya adalah 204,82. Sehingga dapat dinyatakan bahwa KSU. BMT Muamalat Brebes dari tahun 2009 sampai dengan 2013 merupakan klasifikasi koperasi yang sehat. Dengan demikian tampak bahwa tingkat likuiditas KSU. BMT Muamalat Brebes selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2009 2013 dalam kondisi sehat. Berarti KSU. BMT Muamalat Brebes mampu memberikan jaminan kepada kreditur dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2) Perkembangan Solvabilitas Dari hasil analisis data KSU. BMT Muamalat Brebes diperoleh hasil tingkat solvabilitas jika dilihat dari debt to total asset selama lima tahun terakhir secara berturut-turut dari tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah sebesar 87,28, 83,32, 81,02, 82,48, dan 79,32 dengan rata-rata solvabilitas 82,68. Hal ini menunjukan bahwa stingkat solvabilitas KSU. BMT Muamalat Brebes selama lima tahun dalam klasifikasi koperasi yang sangat tidak sehat. Jika dilihat dari debt to total asset selama lima tahun terakhir dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 maka koperasi belum mampu mengunakan secara maksimal modal sendiri dalam operasi kegiatannya. 3) Perkembangan Profitabilitas Dari hasil analisis data diperoleh hasil profitabilitas KSU. BMT Muamalat 86

Brebes untuk return on asset (ROA) selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2009 sampai tahun 2013 adalah sebesar 0,76, 0,67, 0,78, 0,75 dan 0,85 dengan rata-rata profitabilitas sebesar 0,76 4) KSU. BMT Muamalat Brebes jika dilihat dari tingkat profitabilitas maka dalam klasifikasi koperasi sangat tidak sehat. Tetapi selama lima tahun terakhir dari tahun 2009 sampai dengan 2013, return on asset mengalami kenaikan pada tahun 2011 dan tahun 2013 5. Daftar Pustaka [1] Arikanto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. [2] Brigman & Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan Buku I Ahli Bahasa Khalid. Yogyakarta : Erlangga. [3] Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. SAK Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. [4] Djarwanto, 2004. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi kedua. BPEE UGM. Yogyakarta. 87