LAMPIRAN I (Tabel SNI ) 1.1. Tabel SNI , Penentuan Kategori Resiko Bangnan Gadung Untuk Beban Gempa

dokumen-dokumen yang mirip
Interpretasi dan penggunaan nilai/angka koefisien dan keterangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna.

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

STRUKTUR PELAT. 1. Definisi

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

BAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR

BAB II SPESIFIKASI TEKNIS DAN PEMODELAN STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG GRAHA PENA MAKASSAR

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN

BAB V PENULANGAN BAB V PENULANGAN. 5.1 Tulangan Pada Pelat. Desain penulangan pelat dihitung berdasarkan beban yang dipikul oleh

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

BAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN. Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

Yogyakarta, Juni Penyusun

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

Lampiran 1 Permodelan Struktur Atas (3D)

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

BAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

BAB V DESAIN TULANGAN ELEMEN GEDUNG. Berdasarkan hasil analisis struktur dual system didapat nilai gaya geser setiap

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

Gambar 5.1 Struktur Portal Balok dan Kolom

DAFTAR ISTILAH. Al = Luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN SEMBILAN LANTAI DI YOGYAKARTA. Oleh : PRISKA HITA ERTIANA NPM. :

PERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

BAB I. Perencanaan Atap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan batu buatan yang terbuat dari campuran agregat kasar, agregat

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT RENDAH DENGAN SOFTWARE ETABS V.9.6.0

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus

BAB V PERANCANGAN STRUKTUR. Perhitungan tulangan lentur diambil dari momen 3-3 B15 pada lantai 5. Momen tumpuan positif = 0,5. 266,624 = 133,312 KNm

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

PERANCANGAN HOTEL 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT YOGYAKARTA (SNI 1726:2012 & SNI 2847:2013)

BAB V PENULANGAN ELEMEN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

1. Rencanakan Tulangan Lentur (D19) dan Geser (Ø =8 mm) balok dengan pembebanan sbb : A B C 6 m 6 m

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

BAB IV ANALISA STRUKTUR

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

Perencanaan Struktur Baja

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

5.2 Dasar Teori Perilaku pondasi dapat dilihat dari mekanisme keruntuhan yang terjadi seperti pada gambar :

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.

3.6.4 Perhitungan Sambungan Balok dan Kolom

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV DESAIN STRUKTUR ATAS

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

Struktur Balok-Rusuk (Joist) 9 BAB 3. ANALISIS DAN DESAIN Uraian Umum Tinjauan Terhadap Lentur 17

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

BAB II STUDI PUSTAKA

TUGASAKHffi PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR Y.KP.P. DENGAN SISTEM PRACETAK. Luas bagian penampang antara muka serat lentur tarik dan titik berat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG TINGKAT TINGGI

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

xxiv r min Rmax Rnv Rnt

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Gambar Perencanaan Tangga Tampak Samping. Ukuran antrede = 2 optrede + 1antrede = 65 A = 65-2(17,5)

DAFfAR NOTASI. = Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi ( batang. = Luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s. atau luas dari tulangan

BAB III STUDI KASUS 3.1 UMUM

EVALUASI DAN ANALISIS PERKUATAN BANGUNAN YANG BERTAMBAH JUMLAH TINGKATNYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Kuat perlu dihitung berdasarkan kombinasi beban sesuai dengan SNI

LAMPIRAN 1 PRELIMINARY DESAIN

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

II. TINJAUAN PUSTAKA. rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain ( jalan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Perhitungan Balok Existing WI = WF-400x200x8x13 (tabel baja) mm mm

BAB V DESAIN PENULANGAN. beban gempa statik arah X. Maka kita ambil konfigurasi tersebut untuk dirancang

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

Transkripsi:

LAMPIRAN

LAMPIRAN I (Tabel SNI 1726 2012) 1.1. Tabel SNI 1726 2012, Penentuan Kategori Resiko Bangnan Gadung Untuk Beban Gempa

1.2. Tabel SNI 1726 2012, Penentuan Koefisien Situs Fa dan Fv

1.3. Tabel SNI 1726 2012, Faktor R, Cd, dan Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa

LAMPIRAN II (PEMBEBANAN) 2.1. SNI 03-1727-1987, Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung BAHAN BANGUNAN Baja 7850 kg/m 3 Batu alam 2600 kg/m 3 Batu belah, batu bulat, batu gunung 1500 kg/m 3 (berat tumpuk) Batu karang 700 kg/m 3 (berat tumpuk) Batu pecah 1450 kg/m 3 Besi tuang 7250 kg/m 3 Beton 2200 kg/m 3 Beton bertulang 2400 kg/m 3 Kayu 1000 kg/m 3 (kelas I) Kerikil, koral 1650 kg/m 3 (kering udara sampai lembab, tanpa diayak) Pasangan bata merah 1700 kg/m 3 Pasangan batu belah, batu bulat, batu gunung 2200 kg/m 3 Pasangan batu cetak 2200 kg/m 3 Pasangan batu karang 1450 kg/m 3 Pasir 1600 kg/m 3 (kering udara sampai lembab) Pasir 1800 kg/m 3 (jenuh air) Pasir kerikil, koral 1850 kg/m 3 (kering udara sampai lembab) Tanah, lempung dan lanau 1700 kg/m 3 (kering udara sampai lembab) Tanah, lempung dan lanau 2000 kg/m 3 (basah) Timah hitam / timbel) 11400 kg/m 3 KOMPONEN GEDUNG Adukan, per cm tebal - dari semen 21 kg/m 2 - dari kapur, semen merah atau tras 17 kg/m 2 Aspal, per cm tebal 14 kg/m 2 Dinding pasangan bata merah - satu batu 450 kg/m 2 - setengah batu 250 kg/m 2 Dinding pasangan batako - berlubang tebal dinding 20 cm (HB 20) 200 kg/m 2 tebal dinding 10 cm (HB 10) 120 kg/m 2 - tanpa lubang tebal dinding 15 cm 300 kg/m 2 tebal dinding 10 cm 200 kg/m 2 Langit-langit dan dinding, terdiri dari - semen asbes (eternit), tebal maks. 4 mm 11 kg/m 2 - kaca, tebal 3-5 mm 10 kg/m 2 (termasuk rusuk-rusuk, tanpa pengantung atau pengaku) Lantai kayu sederhana dengan balok kayu 40 kg/m 2 (tanpa langit-langit, bentang maks. 5 m, beban hidup maks. 200 kg/m 2 ) Penggantung langit-langit (kayu) 7 kg/m 2 (bentang maks. 5 m, jarak s.k.s. min. 0.80 m) Penutup atap genteng 50 kg/m 2 (dengan reng dan usuk / kaso per m 2 bidang atap) Penutup atap sirap 40 kg/m 2 (dengan reng dan usuk / kaso per m 2 bidang atap) Penutup atap seng gelombang (BJLS-25) 10 kg/m 2 (tanpa usuk) Penutup lantai dari ubin, per cm tebal 24 kg/m 2 (ubin semen portland, teraso dan beton, tanpa adukan) Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11 kg/m 2

2.2. SNI 03-1727-1987, Beban Hidup Pada Lantai dan Atap Gedung Beban hidup pada lantai gedung 1 Lantai dan tangga rumah tinggal 200 kg/m 2 (kecuali yang disebut pada no.2) 2 Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana 125 kg/m 2 Gudang-gudang selain untuk toko, pabrik, bengkel 3 Sekolah, ruang kuliah 250 kg/m 2 Kantor Toko, toserba Restoran Hotel, asrama Rumah Sakit 4 Ruang olahraga 400 kg/m 2 5 Ruang dansa 500 kg/m 2 6 Lantai dan balkon dalam dari ruang pertemuan 400 kg/m 2 dengan tempat duduk tetap) (masjid, gereja, ruang pagelaran/rapat, bioskop 7 Panggung penonton 500 kg/m 2 (tempat duduk tidak tetap / penonton yang berdiri) 8 Tangga, bordes tangga dan gang 300 kg/m 2 (no.3) 9 Tangga, bordes tangga dan gang 500 kg/m 2 (no. 4, 5, 6, 7) 10 Ruang pelengkap 250 kg/m 2 (no. 3, 4, 5, 6, 7) 11 Pabrik, bengkel, gudang 400 kg/m 2 (minimum) Perpustakaan, ruang arsip, toko buku ruang alat dan mesin 12 Gedung parkir bertingkat - lantai bawah 800 kg/m 2 - lantai tingkat lainnya 400 kg/m 2 13 Balkon yang menjorok bebas keluar 300 kg/m 2 (minimum) Beban hidup pada atap gedung Atap / bagiannya yang dapat dicapai orang, termasuk kanopi 100 kg/m 2 (atap dak) Atap / bagiannya yang tidak dapat dicapai orang (diambil minimum) - beban hujan (40-0,8. ) kg/m 2 ditinjau bila > 50 o ) ( = sudut atap, minimum 20 kg/m 2, tak perlu - beban terpusat 100 kg Balok/gording tepi bagian kantilever 200 kg

2.3. Kombinasi Beban Kombinasi beban yang digunakan yaitu U = 1,4 DL U = 1,2 DL + 1,6 LL U = 0,9 DL + 0,3. 1,0 EQx + 1,0 EQy U = 0,9 DL - 0,3. 1,0 EQx + 1,0 EQy U = 0,9 DL + 0,3. 1,0 EQx - 1,0 EQy U = 0,9 DL - 0,3. 1,0 EQx - 1,0 EQy U = 0,9 DL + 1,0 EQx + 0,3. 1,0 EQy U = 0,9 DL - 1,0 EQx + 0,3. 1,0 EQy U = 0,9 DL + 1,0 EQx - 0,3. 1,0 EQy U = 0,9 DL - 1,0 EQx - 0,3. 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3. 1,0 EQx + 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL - 0,3. 1,0 EQx + 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3. 1,0 EQx - 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL - 0,3. 1,0 EQx - 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EQx + 0,3. 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL - 1,0 EQx + 0,3. 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 EQx - 0,3. 1,0 EQy U = 1,2 DL + 1,0 LL - 1,0 EQx - 0,3. 1,0 EQy Untuk kombinasi pembebanan gempa dinamik dengan response spectrum, kombinasi pembebanannya sebagai berikut U = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 SPECX + 0,3. 1,0 SPECY U = 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3. 1,0 SPECX + 1,0 SPECY U = 0,9 DL + 1,0 SPECX + 0,3. 1,0 SPECY U = 0,9 DL + 0,3. 1,0 SPECX + 1,0 SPECY

2.4. Perhitungan Respon Spektrum Beban Gempa Rencana dari soal ditentukan Ss = 1.3 S1 = 1.1 dari tabel 4 dan tabel 5 SNI 2012 halaman 22 diperoleh SE (tanah Lunak ) Ss > 1.25 didapat Fa = 0.9 S1 > 0.5 didapat Fv = 2.4 dari halaman 21 di SNI 2012 persamaan (5) SMS = Fa.Ss = 1.17 dari halaman 21 di SNI 2012 persamaan (6) SM1 = Fv.S1 = 2.64 Sds = 0.78 Sd1 = 1.76 T Sa (g) 0 0.000 0.312 PGA T0 0.451 0.780 TS 2.256 0.780 TS+0 2.356 0.747 Ts +0.1 TS+0.1 2.456 0.716 TS+0.2 2.556 0.688 TS+0.3 2.656 0.663 TS+0.4 2.756 0.639 TS+0.5 2.856 0.616 TS+0.6 2.956 0.595 TS+0.7 3.056 0.576 TS+0.8 3.156 0.558 TS+0.9 3.256 0.540 TS+1 3.356 0.524 TS+1.1 3.456 0.509 TS+1.2 3.556 0.495 TS+1.3 3.656 0.481 TS+1.4 3.756 0.469 TS+1.5 3.856 0.456 TS+1.6 3.956 0.445 TS+1.7 4.056 0.434 TS+1.8 4.156 0.423 TS+1.9 4.256 0.413 TS+2 4.356 0.404 TS+2.1 4.456 0.395 TS+2.2 4.556 0.386 TS+2.3 4.656 0.378 TS+2.4 4.756 0.370 TS+2.5 4.856 0.362 TS+2.6 4.956 0.355 TS+2.7 5.056 0.348 TS+2.8 5.156 0.341 TS+2.9 5.256 0.335 TS+3 5.356 0.329 TS+3.1 5.456 0.323 TS+3.2 5.556 0.317 TS+3.3 5.656 0.311 4 5.756 0.306 0.900 0.800 0.700 0.600 0.500 0.400 0.300 0.200 0.100 0.000 0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000

LAMPIRAN III (HASIL ANALISIS ETABS) 3.1. Periode Alami dan Partisipasi Massa Penampang Utuh (Full Dimension) TABLE Modal Participating Mass Ratios Case Mode Period UX UY UZ Sum UX Sum UY Sum UZ RX RY RZ Sum RX Sum RY Sum RZ sec Modal 1 1.403 0.4491 0.0022 0 0.4491 0.0022 0 0.0027 0.5389 0.0001 0.0027 0.5389 0.0001 Modal 2 1.253 0.0024 0.472 0 0.4515 0.4742 0 0.5009 0.0029 0.0303 0.5035 0.5418 0.0304 Modal 3 0.963 0.00004574 0.0243 0 0.4516 0.4985 0 0.0044 0.0003 0.3235 0.508 0.5421 0.3539 Modal 4 0.565 0.0027 0.0474 0 0.4542 0.5459 0 0.0244 0.0009 0.3888 0.5323 0.543 0.7427 Modal 5 0.521 0.0199 0.0015 0 0.4742 0.5473 0 0.0008 0.0097 0.0076 0.5331 0.5526 0.7503 Modal 6 0.497 0.0013 0.005 0 0.4754 0.5524 0 0.0034 0.0006 0 0.5366 0.5533 0.7503 Modal 7 0.487 0.3093 0.0069 0 0.7847 0.5593 0 0.0044 0.1574 0.0027 0.541 0.7106 0.753 Modal 8 0.436 0.000004109 0.00000279 0 0.7847 0.5593 0 0.000002059 0.000002969 0 0.541 0.7106 0.753 Modal 9 0.435 0.0001 0.0002 0 0.7848 0.5594 0 0.0001 0.00002453 0.0000118 0.5411 0.7107 0.753 Modal 10 0.429 0.0042 0.241 0 0.789 0.8004 0 0.1793 0.0026 0.0305 0.7204 0.7133 0.7835 Modal 11 0.242 0.0159 0.0002 0 0.8049 0.8006 0 0.000006716 0.0121 0.0102 0.7204 0.7254 0.7937 Modal 12 0.236 0.0399 0.001 0 0.8448 0.8016 0 0.0016 0.0309 0.0053 0.7221 0.7563 0.799 Modal 13 0.21 0.0013 0.0519 0 0.8461 0.8535 0 0.0525 0.0011 0.0029 0.7746 0.7574 0.8019 Modal 14 0.176 0.0001 0.0011 0 0.8462 0.8546 0 0.0042 0.0002 0.0622 0.7787 0.7576 0.8641 Modal 15 0.135 0.0489 0.0032 0 0.8951 0.8578 0 0.0048 0.0845 0.0002 0.7835 0.8421 0.8643 Modal 16 0.129 0.0034 0.0404 0 0.8985 0.8982 0 0.0619 0.0058 0.0039 0.8454 0.8479 0.8682 Modal 17 0.126 0.000006062 0.0049 0 0.8985 0.9031 0 0.0074 0.000005804 0.008 0.8527 0.8479 0.8762 Modal 18 0.1 0.0167 0.0014 0 0.9152 0.9045 0 0.002 0.0215 0.0023 0.8548 0.8694 0.8785 Modal 19 0.099 0.0001 0.0009 0 0.9153 0.9054 0 0.0012 0.0002 0.0339 0.856 0.8696 0.9124 Modal 20 0.097 0.000005752 0 0 0.9153 0.9054 0 0 0.000009414 0 0.856 0.8696 0.9124 Modal 21 0.097 0.0014 0.0012 0 0.9167 0.9066 0 0.0016 0.0017 0.0002 0.8576 0.8713 0.9126 Modal 22 0.096 0.000001881 0.0006 0 0.9167 0.9072 0 0.0008 0.000002544 0.0002 0.8584 0.8713 0.9128 Modal 23 0.095 0.0027 0.0142 0 0.9194 0.9214 0 0.0194 0.0034 0.0003 0.8777 0.8747 0.9131 Modal 24 0.092 5.241E-07 9.256E-07 0 0.9194 0.9214 0 0.000001143 7.313E-07 0.000001087 0.8777 0.8747 0.9131 Modal 25 0.092 0.0001 0.0003 0 0.9195 0.9217 0 0.0005 0.0002 0.0001 0.8782 0.8749 0.9132 Modal 26 0.09 0.0001 0.00001032 0 0.9196 0.9217 0 0.00001224 0.0001 0.0001 0.8782 0.875 0.9133 Modal 27 0.089 0.00001157 0 0 0.9196 0.9217 0 0 0.00001698 0 0.8782 0.875 0.9133 Modal 28 0.089 0.000009884 0.000001102 0 0.9196 0.9217 0 0.000001419 0.00001411 6.205E-07 0.8782 0.875 0.9133 Modal 29 0.089 0.000006828 0 0 0.9196 0.9217 0 0 0.00001051 0.000001003 0.8782 0.875 0.9133 Modal 30 0.089 0.00002016 0.000002143 0 0.9196 0.9217 0 0.000002894 0.00002884 0.000001212 0.8782 0.875 0.9133 Modal 31 0.088 0 0 0 0.9196 0.9217 0 0 0 0 0.8782 0.875 0.9133 Modal 32 0.088 0 0 0 0.9196 0.9217 0 0 0 0 0.8782 0.875 0.9133 Modal 33 0.088 0 0 0 0.9196 0.9217 0 0 0 0 0.8782 0.875 0.9133 Modal 34 0.088 0 0 0 0.9196 0.9217 0 0 0 0 0.8782 0.875 0.9133 Modal 35 0.087 0.00003656 0.000004686 0 0.9197 0.9218 0 0.000005578 0.00004831 0.0000117 0.8782 0.8751 0.9133 Modal 36 0.087 0.00004371 0 0 0.9197 0.9218 0 0 0.0001 0 0.8782 0.8752 0.9133 Modal 37 0.087 0.0001 0 0 0.9198 0.9218 0 5.993E-07 0.0001 0 0.8782 0.8752 0.9133 Modal 38 0.087 0.0003 0.00001333 0 0.9201 0.9218 0 0.00002042 0.0004 0 0.8782 0.8757 0.9133 Modal 39 0.087 0.0002 0.0001 0 0.9202 0.9219 0 0.0002 0.0002 0.00002557 0.8784 0.8759 0.9133 Modal 40 0.087 0.000008311 0.000001745 0 0.9202 0.9219 0 0.000002483 0.00001146 0.000002908 0.8784 0.8759 0.9133 Modal 41 0.087 0 0 0 0.9202 0.9219 0 0 0 0 0.8784 0.8759 0.9133 Modal 42 0.087 0.000003559 0 0 0.9202 0.9219 0 5.475E-07 0.000005079 0 0.8784 0.8759 0.9133 Modal 43 0.086 0.00002214 0.0001 0 0.9203 0.922 0 0.0001 0.00003016 0.00000167 0.8786 0.8759 0.9133 Modal 44 0.086 7.291E-07 0 0 0.9203 0.922 0 0 0.000001011 6.111E-07 0.8786 0.8759 0.9133 Modal 45 0.086 0 0 0 0.9203 0.922 0 0 0 0 0.8786 0.8759 0.9133 Modal 46 0.086 0 0 0 0.9203 0.922 0 0 0 0 0.8786 0.8759 0.9133 Modal 47 0.086 0.00002529 0 0 0.9203 0.922 0 0 0.00003537 0.00002065 0.8786 0.876 0.9134 Modal 48 0.086 0.0001 5.577E-07 0 0.9204 0.922 0 0.000001099 0.0001 0.0001 0.8786 0.8761 0.9134 Modal 49 0.086 0 0 0 0.9204 0.922 0 0 0 0 0.8786 0.8761 0.9134 Modal 50 0.086 0 9.321E-07 0 0.9204 0.922 0 0.000001215 0 0.000004098 0.8786 0.8761 0.9134

3.2. Periode Alami dan Partisipasi Massa Penampang Retak (Crack Dimension) TABLE Modal Participating Mass Ratios Case Mode Period UX UY UZ Sum UX Sum UY Sum UZ RX RY RZ Sum RX Sum RY Sum RZ sec Modal 1 1.819 0.4581 0.007 0 0.4581 0.007 0 0.008 0.524 0.00002343 0.008 0.524 0.00002343 Modal 2 1.683 0.0073 0.4618 0 0.4654 0.4687 0 0.5092 0.0082 0.0244 0.5173 0.5321 0.0244 Modal 3 1.208 0.000005287 0.0233 0 0.4654 0.492 0 0.0008 0.0001 0.4204 0.5181 0.5323 0.4448 Modal 4 0.712 0.0026 0.0399 0 0.4679 0.5319 0 0.0238 0.001 0.304 0.5419 0.5332 0.7488 Modal 5 0.623 0.0984 0.00004515 0 0.5663 0.5319 0 0.00001751 0.0555 0.0005 0.542 0.5887 0.7493 Modal 6 0.604 0.1919 0.0103 0 0.7582 0.5422 0 0.0061 0.1103 0.002 0.5481 0.6989 0.7513 Modal 7 0.601 0.0211 0.0014 0 0.7793 0.5437 0 0.0009 0.0122 0.0005 0.549 0.7112 0.7518 Modal 8 0.523 0.0035 0.2473 0 0.7829 0.7909 0 0.1658 0.0024 0.0266 0.7148 0.7136 0.7784 Modal 9 0.437 0.000001294 0 0 0.7829 0.7909 0 0 0.000001288 0 0.7148 0.7136 0.7784 Modal 10 0.436 0 0 0 0.7829 0.7909 0 0 0 0 0.7148 0.7136 0.7784 Modal 11 0.284 0.0533 0.0006 0 0.8362 0.7915 0 0.0004 0.0396 0.0022 0.7153 0.7533 0.7806 Modal 12 0.278 0.0051 0.0012 0 0.8412 0.7928 0 0.0029 0.0035 0.0312 0.7182 0.7568 0.8119 Modal 13 0.246 0.0012 0.0606 0 0.8424 0.8534 0 0.0628 0.0009 0.0021 0.781 0.7577 0.8139 Modal 14 0.221 0.0001 0.0002 0 0.8425 0.8535 0 0.0012 0.0002 0.0505 0.7821 0.7579 0.8645 Modal 15 0.16 0.0523 0.0018 0 0.8948 0.8553 0 0.0025 0.0857 0.0001 0.7846 0.8436 0.8645 Modal 16 0.148 0.0015 0.0463 0 0.8963 0.9016 0 0.066 0.0024 0.0079 0.8506 0.8461 0.8724 Modal 17 0.14 0.0004 0.00002182 0 0.8966 0.9016 0 0.000044 0.0005 0.0125 0.8506 0.8466 0.8849 Modal 18 0.123 0.001 0.0029 0 0.8977 0.9044 0 0.0037 0.0013 0.0273 0.8544 0.8479 0.9121 Modal 19 0.116 0.0056 0.0002 0 0.9033 0.9046 0 0.0003 0.0069 0.00002019 0.8547 0.8548 0.9122 Modal 20 0.113 0.0139 0.0012 0 0.9172 0.9059 0 0.0017 0.0167 0.0004 0.8564 0.8715 0.9126 Modal 21 0.112 0.0001 0.0004 0 0.9173 0.9063 0 0.0005 0.0001 0.000003878 0.8569 0.8717 0.9126 Modal 22 0.107 0.0001 0.0015 0 0.9174 0.9077 0 0.002 0.0001 0.0001 0.8589 0.8718 0.9127 Modal 23 0.107 0.00003444 0.0001 0 0.9174 0.9078 0 0.0001 0.00004566 0.0000102 0.859 0.8719 0.9127 Modal 24 0.107 0.00002515 0.0001 0 0.9175 0.908 0 0.0002 0.00003156 0.00001972 0.8592 0.8719 0.9127 Modal 25 0.107 0.0000486 0.0002 0 0.9175 0.9081 0 0.0002 0.0001 0.00001805 0.8594 0.8719 0.9128 Modal 26 0.106 0.0002 0.0018 0 0.9177 0.9099 0 0.0024 0.0003 0.0003 0.8618 0.8722 0.913 Modal 27 0.106 0.0003 0.0105 0 0.9181 0.9204 0 0.0143 0.0003 0.0017 0.8761 0.8726 0.9147 Modal 28 0.106 0 6.443E-07 0 0.9181 0.9204 0 9.223E-07 0 0 0.8761 0.8726 0.9147 Modal 29 0.106 0.000002819 0 0 0.9181 0.9204 0 0 0.000004008 0.000001693 0.8761 0.8726 0.9147 Modal 30 0.106 0 0 0 0.9181 0.9204 0 0 0 0 0.8761 0.8726 0.9147 Modal 31 0.106 0 0 0 0.9181 0.9204 0 0.000000589 0 0 0.8761 0.8726 0.9147 Modal 32 0.106 0 0 0 0.9181 0.9204 0 0 0 0 0.8761 0.8726 0.9147 Modal 33 0.105 0.0000361 0.0002 0 0.9181 0.9206 0 0.0003 0.0000435 0.0001 0.8764 0.8726 0.9148 Modal 34 0.105 0.000004758 7.886E-07 0 0.9181 0.9206 0 0.000001014 0.000006696 0 0.8764 0.8726 0.9148 Modal 35 0.105 0.00001472 0.00001293 0 0.9181 0.9206 0 0.00001747 0.00002313 0.00000502 0.8764 0.8727 0.9148 Modal 36 0.105 0.0007 0.0000425 0 0.9188 0.9207 0 0.0001 0.001 0.000006026 0.8765 0.8736 0.9148 Modal 37 0.105 0.000001255 0 0 0.9188 0.9207 0 7.881E-07 0.000002219 0 0.8765 0.8736 0.9148 Modal 38 0.105 0.000004924 0.0001 0 0.9188 0.9207 0 0.0001 0.000007883 0.00001278 0.8765 0.8737 0.9148 Modal 39 0.104 0 0.000007074 0 0.9188 0.9207 0 0.000009805 0 0.00000298 0.8765 0.8737 0.9148 Modal 40 0.104 0 0.000001833 0 0.9188 0.9207 0 0.000002469 0 7.152E-07 0.8765 0.8737 0.9148 Modal 41 0.104 0 0 0 0.9188 0.9207 0 0 0 0 0.8765 0.8737 0.9148 Modal 42 0.104 0.000004248 0.0001 0 0.9188 0.9208 0 0.0001 0.000005089 0 0.8766 0.8737 0.9148 Modal 43 0.104 0.000003042 0.0000468 0 0.9188 0.9208 0 0.0001 0.000003719 0.000002526 0.8767 0.8737 0.9148 Modal 44 0.104 0.00003302 0.0006 0 0.9189 0.9214 0 0.0008 0.00004107 0.00002473 0.8775 0.8737 0.9148 Modal 45 0.104 0.000004625 0.0001 0 0.9189 0.9215 0 0.0001 0.000005861 0.000008308 0.8776 0.8737 0.9149 Modal 46 0.104 0 0 0 0.9189 0.9215 0 6.039E-07 0 0 0.8776 0.8737 0.9149 Modal 47 0.103 0.0001 0.0002 0 0.9189 0.9217 0 0.0002 0.0001 0.000000565 0.8778 0.8738 0.9149 Modal 48 0.103 0 0.000002455 0 0.9189 0.9217 0 0.000003353 5.614E-07 0 0.8778 0.8738 0.9149 Modal 49 0.103 0 6.109E-07 0 0.9189 0.9217 0 0.000000829 5.586E-07 0 0.8778 0.8738 0.9149 Modal 50 0.103 0.0002 0.0004 0 0.9191 0.9221 0 0.0005 0.0002 0 0.8783 0.874 0.9149

3.3. Output Gaya Gaya Dalam frame Story Beam Load V2 (sendi) V2 (luar sendi) T (maks) M3 (maks) M3 (min) Case/Combo N N N-mm N-mm N-mm LT.6 B1706 Comb4 Max - - - 263,816,692.00 - B1 LT.6 B1707 Comb4 Min - - - - (204,397,488.00) LT.7 B2219 Comb3 Min - - (9,125,547.51) - - LT.6 B1707 Comb4 Min (212,152.40) (202,254.80) - - - LT.7 B2225 Comb4 Min (210,618.90) (188,747.86) - - - B2 LT.3 B1974 Comb3 Min - - (8,908,717.55) - - LT.7 B2225 Comb6 Max - - - 347,952,536.00 - LT.7 B2225 Comb4 Min - - - - (436,068,820.00) LT.5 B1976 Comb4 Min (324,177.29) (308,145.91) - - - B3 LT.6 B2187 Comb3 Min - - (21,226,395.00) - - LT.5 B1976 Comb4 Max - - - 391,097,169.00 - LT.5 B2156 Comb4 Min - - - - (492,652,587.00) LT.11 B2225 Comb4 Min (579,503.30) (556,937.22) - - - B4 LT.10 B2277 Comb4 Min - - (96,612,631.00) - - LT.9 B2225 Comb6 Max - - - 1,152,355,238.00 - LT.11 B2225 Comb4 Min - - - - (1,361,321,179.00) LT.15 B2232 Comb4 Max 657,481.23 (543,528.28) - - - B5 LT.16 B2269 Comb4 Max - - 88,748,639.29 - - LT.15 B2232 SPEX Y Max - - - 1,462,017,923.00 - LT.15 B2232 Comb4 Min - - - - (1,730,752,514.00) LT.11 B1725 Comb4 Min (67,120.32) (66,050.83) - - - B6 LT.6 B1728 Comb3 Max - - 12,876,909.92 - - LT.10 B1725 SPEX Y Max - - - 104,290,326.00 - LT.11 B1725 Comb4 Min - - - - (131,421,785.00) LT.10 B2230 Comb4 Max 88,172.63 (75,044.08) - - - B7 LT.6 B1729 Comb3 Max - - 19,715,951.50 - - LT.10 B2230 SPEX Y Max - - - 228,173,340.00 - LT.10 B2230 Comb4 Min - - - - (276,060,624.00) frame Story Beam Load V2 (sendi) V2 (luar sendi) T (maks) M3 (maks) M3 (min) Case/Combo N N N-mm N-mm N-mm LT.6 B2063 Comb3 Max 1,382,838.98 1,332,941.78 - - - PC1 LT.6 B2063 Comb4 Min - - (172,407,172.00) - - LT.6 B2054 Comb3 Max - - - 2,625,147,761.00 - LT.6 B2054 Comb5 Min - - - - (1,501,721,621.00) LT.2 B2054 Comb3 Min (787,182.18) (658,929.42) - - - PC2 LT.5 B2055 Comb4 Max - - 195,243,712.00 - - LT.2 B2054 Comb3 Max - - - 1,615,605,110.00 - LT.2 B2054 Comb5 Min - - - - (1,147,953,532.00) LT.7 B2212 Comb4 Min (835,915.13) (803,515.77) - - - PC3 LT.7 B2210 Comb3 Max - - 187,730,718.00 - - LT.9 B2232 Comb6 Max - - - 1,994,938,976.00 - LT.9 B2232 Comb4 Min - - - - (2,116,474,477.00) LT.7 B2229 Comb3 Max 533,191.34 167,631.28 - - - PC4 LT.7 B2229 Comb4 Min - - (347,171,318.00) - - LT.9 B2233 Comb5 Max - - - 802,667,857.00 - LT.9 B2233 Comb3 Min - - - - (871,029,744.00) frame Story Beam Load P (maks) V2 (maks) M2 (maks) M3 (maks) Case/Combo N N N-mm N-mm BASEMENTC216 Comb3 Min (9,292,100.51) - - - K1 LT.6 C216 Comb3 Max - 681,391.81 - - LT.6 C216 Comb3 Max - - 1,450,116,372.00 BASEMENTC96 Comb4 Min - - (1,152,447,173.00) - LT.4 C59 Comb4 Min (2,752,587.04) - - - K2 LT.6 C55 Comb3 Max - 606,105.73 - - LT.16 C282 Comb4 Max - - 1,079,629,625.00 - LT.6 C55 Comb3 Max - - - 1,297,374,428.00 frame Story Beam Load P (maks) V2 (maks) M2 (maks) M3 (maks) Case/Combo N N N-mm N-mm LT.7 C291 Comb3 Min (940,328.20) - - - K4 LT.7 C290 Comb3 Max - 380,698.22 - - LT.7 C291 Comb4 Min - - (455,695,169.00) - LT.7 C290 Comb3 Max - - - 880,023,037.00 LT.7 C215 Comb4 Min (9,285,232.70) - - - K5 LT.9 C17 Comb3 Min - (639,301.06) - - LT.9 C282 Comb4 Max - - 1,894,429,376.00 - LT.9 C17 Comb3 Min - - (1,376,944,475.00) frame Story Pear Load P (maks) V2 (maks) M3 (maks) Case/Combo KN KN KN-m BASEMENTP11 Comb4 Max (19,541.16) - - SW ATAP P23 Comb5 Max - (8,789.81) - ATAP P23 Comb3 Min - - 21,409.88

LAMPIRAN IV (PERENCANAAN STRUKTUR) 4.1. Perencanaan Pelat Lantai Sebagai contoh untuk perencanaan pelat lantai digunakan pelat lantai tipe S1. Sedangkan untuk perencanaan tipe pelat lainnya sama dengan perencanaan pelat S1, hanya disesuaikan dengan dimensi dan ketebalan masing masing tipe pelat tersebut. Perencanaan Plat No 1 Tipe Plat S1 Ukuran Plat 4 x 4 Jenis Ruang PERKULIAHAN Mutu Bahan f'c 30 MPa Fy 240 MPa β 0.85 Dimensi Plat Lx 4 m Ly 4 m h 0.12 m P 0.02 m 20 mm A. Pembebanan Plat 1. Beban Mati Tebal (m) x Bj (Kn/m³) a. Plat 0.12 x 24 = 2.88 kn/m² b. Pasir 0.04 x 18 = 0.72 kn/m² Tebal (cm) x Berat (kn/m²)/cm c. Spesi 3 x 0.21 = 0.63 kn/m² d. Penutup Lantai 1 x 0.24 = 0.24 kn/m² + Total Beban Mati (Wd) = 4.47 kn/m² 2. Beban Hidup Beban Hidup (Wl) 2.5 kn/m² Faktor Reduksi 0.4 3. Beban Ultimit Beban Ultimit (Wu) 1.2 Wd + 1.6 ( Wl x Fr ) 1.2 4.47 + 1.6 ( 2.5 x 0 ) 6.964 kn/m² B. Perhitungan Momen Plat Diketahui di atas Ly 4 Clx = 25 = 1.0 >> Lx 4 Cly = 25 Ctx Cty = = 51 51 Mu lx = 0.001 x Wu x Ix² x Clx = 0.001 x 6.964 x 4.00 ² x 25 = 2.786 knm Mu ly = 0.001 x Wu x Ix² x Cly = 0.001 x 6.964 x 4.00 ² x 25 = 2.786 knm

Mu tx = 0.001 x Wu x Ix² x Ctx = 0.001 x 6.964 x 4.00 ² x 51 = 5.683 knm Mu ty = 0.001 x Wu x Ix² x Cty = 0.001 x 6.964 x 4.00 ² x 51 = 5.683 knm C. Perencanaan Penulangan Lx Tebal Plat (h) 120 mm Diameter Tul. 10 mm, maka luas tampang tulangan 78.54 mm² Penutup Beton 20 mm Jarak efektif, d Tebal Plat (h) - Penutup Beton (p) - Øs/2 120-20 - 5 95 mm ρ balance 0.85 x f'c x β 600 x ( Fy 600 + fy 0.85 x 30 x 0.85 600 x ( 240 600 + 240 0.0645 ) ) ρ max 0.75 x ρ balance ρ min 1.4 0.75 x 0.06 Fy 0.05 0.0058 Mu 2.786 phi 0.8 3.482 knm Rn 3.48 x 1E+06 95 ² 1000 0.385817 m fy 0.85 x 240 f'c 0.85 x 240 1.1765 ρ perlu 1 Rn x ( 1 - m ( 1 - ( 2 m x fy ) ) 1 x ( 1-1.18 x 0.39 1.18 ( 1 - ( 2 240 ) ) 0.85 x ( 1-0.9962 ) 0.001609 As perlu ρ perlu x b x d = 152.86 mm² As min ρ min x b x d = 554.17 mm² 1.33 As perlu 1.33 x 152.86 = 203.31 mm² Terpakai 1,33 As Perlu As terpakai 250..OK..!!

Jarak antar tulangan 78.54 x 1000 250 = 314.16 Jarak Pakai 150 mm P 10-150 Kontrol Kapasitas Momen As terpakai 78.54 x 1000 150 = 523.6 mm² a 523.6 x 240 0.85 x 30 x 1000 = 4.928 mm Mn 523.6 x 240 x ( 95-4.93 / 2 ) = 11.628 knm 1.33 Mu 4.6311 knm phi Mn > Mu...OK...!!! D. Perencanaan Penulangan Ly Tebal Plat (h) 120 mm Diameter Tul. 10 mm, maka luas tampang tulangan 78.54 mm² Penutup Beton 20 mm Jarak efektif, d Tebal Plat (h) - Penutup Beton (p) - Øs/2 120-20 - 10-5 85 mm ρ balance 0.85 x f'c x β 600 x ( Fy 600 + fy 0.85 x 30 x 0.85 600 x ( 240 600 + 240 0.0645 ) ) ρ max 0.75 x ρ balance ρ min 1.4 0.75 x 0.06 Fy 0.0484 0.0058 Mu 2.786 phi 0.8 3.482 knm Rn 3.48 x 1E+06 85 ² 1000 0.481938 m fy 0.85 x 240 f'c 0.85 x 30 9.4118 ρ perlu 1 Rn x ( 1 - m ( 1 - ( 2 m x fy ) ) 1 x ( 1-9.41 x 0.48 9.41 ( 1 - ( 2 240 ) ) 0.11 x ( 1-0.9622 ) 0.002027

As perlu ρ perlu x b x d = 172.33 mm² As min ρ min x b x d = 495.83 mm² 1.33 As perlu 1.33 x 172.33 = 229.2 mm² Terpakai 1,33 As Perlu As terpakai 250..OK..!! Jarak antar tulangan 78.54 x 1000 250 = 314.16 Jarak Pakai 100 mm P 10-100 Kontrol Kapasitas Momen As terpakai 78.54 x 1000 100 = 785.4 mm² a 785.4 x 240 0.85 x 20 x 1000 = 11.088 mm Mn 785.4 x 240 x ( 85-11.1 / 2 ) = 14.977 knm 1.33 Mu 4.6311 knm phi Mn > Mu...OK...!!! E. Perencanaan Penulangan Tx Tebal Plat (h) 120 mm Diameter Tul. 10 mm, maka luas tampang tulangan 78.54 mm² Penutup Beton 20 mm Jarak efektif, d Tebal Plat (h) - Penutup Beton (p) - Øs/2 120-20 - 5 95 mm ρ balance 0.85 x f'c x β 600 x ( Fy 600 + fy 0.85 x 30 x 0.85 600 x ( 240 600 + 240 0.0645 ) ) ρ max 0.75 x ρ balance ρ min 1.4 0.75 x 0.06 Fy 0.0484 0.0058 Mu 5.683 phi 0.8 7.1033 knm Rn 7.10 x 1E+06 95 ² 1000 0.787067 m fy 0.85 x 240 f'c 0.85 x 30 9.4118

ρ perlu 1 Rn x ( 1 - m ( 1 - ( 2 m x fy ) ) 1 x ( 1-9.41 x 0.79 9.41 ( 1 - ( 2 240 ) ) 0.11 x ( 1-0.9383 ) 0.003332 As perlu ρ perlu x b x d = 316.51 mm² As min ρ min x b x d = 554.17 mm² 1.33 As perlu 1.33 x 316.51 = 420.96 mm² Terpakai 1,33 As Perlu As terpakai 450..OK..!! Jarak antar tulangan 78.54 x 1000 450 = 174.53 Jarak Pakai 100 mm P 10-100 Kontrol Kapasitas Momen As terpakai 78.54 x 1000 100 = 785.4 mm² a 785.4 x 240 0.85 x 20 x 1000 = 11.088 mm Mn 785.4 x 240 x ( 95-11.1 / 2 ) = 16.862 knm 1.33 Mu 9.4474 knm phi Mn > Mu...OK...!!! F. Perencanaan Penulangan Ty Tebal Plat (h) 120 mm Diameter Tul. 10 mm, maka luas tampang tulangan 78.54 mm² Penutup Beton 20 mm Jarak efektif, d Tebal Plat (h) - Penutup Beton (p) - Øs/2 120-20 - 5 95 mm ρ balance 0.85 x f'c x β 600 x ( Fy 600 + fy 0.85 x 30 x 0.85 600 x ( 240 600 + 240 0.0645 ) ) ρ max 0.75 x ρ balance ρ min 1.4 0.75 x 0.06 Fy 0.0484 0.0058 Mu 5.683 phi 0.8 7.1033 knm Rn 7.10 x 1E+06 95 ² 1000 0.787067

ρ perlu m fy 240 0.85 0.85 x x f'c 30 9.4118 1 Rn x ( 1 - m ( 1 - ( 2 m x fy ) ) 1 x ( 1-9.41 x 0.79 9.41 ( 1 - ( 2 240 ) ) 0.11 x ( 1-0.9383 ) 0.003332 As perlu ρ perlu x b x d = 316.51 mm² As min ρ min x b x d = 554.17 mm² 1.33 As perlu 1.33 x 316.51 = 420.96 mm² Terpakai 1,33 As Perlu As terpakai 450..OK..!! Jarak antar tulangan 78.54 x 1000 450 = 174.53 Jarak Pakai 100 mm P 10-100 Kontrol Kapasitas Momen As terpakai 78.54 x 1000 100 = 785.4 mm² a 785.4 x 240 0.85 x 10 x 1000 = 22.176 mm Mn 785.4 x 240 x ( 95-22.2 / 2 ) = 15.817 knm 1.33 Mu 9.4474 knm phi Mn > Mu...OK...!!! ly = 4 P10-100 lx = P10-100 4 P10-100 P10-150 P10-100 P10-100

4.2. Perencanaan Balok Sebagai contoh untuk perencanaan balok digunakan balok tipe B1. Balok B1 Tulangan tumpuan bw= 300 mm Mn= 255,496,860 Nmm h= 450 mm m= 15.686 d= 410 mm Pmin= 0.0035 d'= 40 mm Rn= 5.066 N/mm2 fc= 30 Mpa Pperlu= 0.0143 fy= 400 Mpa Pb= 0.0325 Mu= 204,397,488 Nmm Pmaks= 0.0244 β1= 0.85 Sehingga digunakan ρ = 0.014261 As perlu= 1754.107 Digunakan tulangan D= 22 mm Ast= 380.133 mm2 maka didapat jumlah tulangan n= 4.614 8 batang 6.230749959 As pakai= As pakai 3041.062 mm2 > As perlu Jumlah tulangan tekan yang dibutuhkan berdasarkan rasio As'= 1520.531 mm2 digunakan 4 D22 As'= 1520.531 mm2 4 batang S= 3.428571429 mm > 25 mm dipakai tulangan 2 lapis Kontrol kelelehan Asumsi tulangan tarik leleh dan tekan leleh a= 79.50 mm c= 93.54 mm εy= 0.002 εs= 0.010 > εy ok εs'= 0.002 < εy asumsi salah tul. Tekan belum leleh karena εs > εy > εs', tulangan baja tarik sudah leleh tetapi baja tekan belum. Dengan demikian, ternyata anggapan pada langkah awal tidak benar. Maka diperlukan mencari letak garis netral dengan menggunakan kesetimbangan gaya-gaya hrizontal ( Hf=0), TS=Cc+Ct, yaitu dengan mencari nilai c dengan rumus sbb c 2 Q R R R= -23.384 mm Q= 5612.109 mm c= 101.863 mm dengan nilai c tersebut,nilai-nilai lain yang belum diketahui dapat dicari. fs'= εs'.es fs'= 364.388 < 400 ok dengan demikian anggapan yang digunakan benar. a= 86.583 mm Cc= 662361.015 N Ct= 554063.660 N cek TS = Cc + ct As.fy = Cc + Ct 1216424.675 1216424.675 ok kapasitas penampang balok Mn1= Mn2= Mn= 242893368.2 Nmm 205003554.4 Nmm 447896922.5 Nmm ØMn > Mu 358317538 204397488 dengan demikian balok aman terhadap lentur

Balok B1 Tulangan lapangan bw= 300 mm Mn= 329,770,865 Nmm h= 450 mm m= 15.686 d= 410 mm Pmin 0.0035 d'= 40 mm Rn= 6.539 N/mm2 fc= 30 Mpa Pperlu= 0.0193 fy= 400 Mpa Pb= 0.0325 Mu= 263,816,692 Nmm Pmaks= 0.0244 β1= 0.85 Sehingga digunakan ρ = 0.0192562 As perlu= 2368.512 Digunakan tulangan D= 22 mm Ast= 380.133 mm2 maka didapat jumlah tulangan n= 6.231 8 batang 6.23075 As pakai= As pakai 3041.062 mm2 > As perlu Jumlah tulangan tekan yang dibutuhkan berdasarkan rasio As'= 1520.531 mm2 digunakan 4 D22 As'= 1520.531 mm2 4 batang S= 3.428571429 mm > 25 mm dipakai tulangan 2 lapis Kontrol kelelehan Asumsi tulangan tarik leleh dan tekan leleh a= 79.50 mm c= 93.54 εy= 0.002 εs= 0.010 > εy ok εs'= 0.002 < εy asumsi salah tul. Tekan belum leleh karena εs > εy > εs', tulangan baja tarik sudah leleh tetapi baja tekan belum. Dengan demikian, ternyata anggapan pada langkah awal tidak benar. Maka diperlukan mencari letak garis netral dengan menggunakan kesetimbangan gaya-gaya hrizontal ( Hf=0), TS=Cc+Ct, yaitu dengan mencari nilai c dengan rumus sbb c 2 Q R R R= -23.384 mm Q= 5612.109 mm c= 101.863 mm dengan nilai c tersebut,nilai-nilai lain yang belum diketahui dapat dicari. fs'= εs'.es fs'= 364.388 < 400 ok dengan demikian anggapan yang digunakan benar. a= 86.583 mm Cc= 662361.015 N Ct= 554063.6604 N cek TS = Cc + ct As.fy = Cc + Ct 1216424.675 1216424.675 ok kapasitas penampang balok Mn1= Mn2= Mn= 242893368.2 Nmm 205003554.4 Nmm 447896922.5 Nmm ØMn > Mu 358317538 263816692 dengan demikian balok aman terhadap lentur

Penulangan Terhadap Torsi a. Tulangan Torsi Vu = 212152.4 N Tu = 9125547.5 Nmm >>>>> kuat momen torsi terfaktor pada penampang, didapat dari output etabs. b = 300 mm -9125547.51 Nmm (akibat 1,2 DL + LL Fx + 0,3 Fy) Comb 5 dari etabs B 435 lantai 2 h = 400 mm φ = 0.75 >>>> ketentuan SNI 2847 2002 fc' = 30 mm d' = 40 mm diameter sengkang = 10 mm fy = 400 mpa 2 fc ' A cp BatasTu. 12 Pcp Acp = 120000 mm2 Pcp = 1400 mm Batas Tu = 0.3423266 x 10285714 = 3,521,074 Nmm < 9,125,548 Nmm Batas Tu < Tu maka tulangan torsi diperlukan. b. menghitung properti penampang. dengan selimut beton 40 mm dan sengkang φ 10 X1 = 210 mm Y1 = 310 mm Aoh = (X1.Y1) = 65100 mm2 Ao = 0.85 x Aoh = 55335 mm2 d = 360 ph = 2(X1+Y1) = 1040 mm cek penampang Vc = 98590.06 N fc ' bw. d 6 2 Vu Tu. ph Vc 2 fc' 2 bw. d 1,7 A oh bw. d 3 2.365167702 N/mm2 < 3.423266 N/mm2 maka penampang cukup besar. c. menentukan tulangan torsi transversal yang diperlukan Tu Tn At Tn S 2. Ao. fy.cot = 12167397 Nmm asumsikan 45 derajat untuk komponen struktur non-prategang. d. memilih tulangan torsi longitudinal tulangan longitudinal tambahan yg diperlukan untuk torsi At fyv 2 Al. Ph..cot S fyt = 0.274858 mm2/mm untuk 1 kaki dari sengkang = 285.8519 mm2 luas total min tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan. 5 ' MinAl fc Acp At. Ph. fyv 12. fyl S fyt = 398.8013 mm2 At/s = 0.2748576 mm2 > bw/6.fyv = 0.125 mm2 OK mengacu SNI 2847-2002 pasal 13.6(7) tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk menahan puntir tidak boleh kurang dari Al. karena min Al < Al maka digunakan Al = 285.8519 mm2 OK tulangan longitudinal tambahan disebar pada keempat sudut bagian dalam dari sengkang dan secara vertikal diantaranya. Asumsikan sepertiga = 95.28397 mm2 maka digunakan tulangan torsi 2 D 13 >>>>>>>> 265.4646 mm2 untuk sisi samping.

Tulangan Geser Balok B1 Vu= 212152.400 N h= 450 mm b= 300 mm d'= 40 mm d= 410 mm fc= 30 mpa fy= 240 mpa Vc= 112283.1243 N dengan menganggap Vc = 0 Vs= 282869.867 N dipakai tulangan 4 Ø10 Av= 314.16 mm2 Vs= Av.Fy.d/s s= Av.Fy.d/Vs 109.284 mm syarat SRPMK pasal 23.4.4.2, s min=100 mm dan s max=150 mm n= 4 kaki/muka D= 10 mm dipakai s= 100 mm pada rentang sendi sengkang tertutup pertama harus dipasang tidak lebih dari 50 mm dari muka tumpuan Vs pakai= 309132.7171 N kontrol kuat geser nominal tidak boleh lebih dari Vs maksimum Vs maks= 449,132 N > 309,133 N ok Vn= 421415.8414 N Ø Vn > Vu 316,062 N 212,152 N ok Vu pada jarak 2.h (diluar sendi) Vu= 202,255 N Vc= 112283.1243 N dengan menganggap Vc= 0 Vs= 269673.067 N dipakai tulangan 4 Ø10 Av= 314.16 mm2 Vs= Av.Fy.d/s s= Av.Fy.d/Vs 114.632 mm syarat srpmk pasal 23.4.4.2, s min=100 mm dan s max=150 mm n= 4 kaki/muka D= 10 mm dipakai s= 120 mm pada rentang luar sendi Vs pakai= 257610.5976 N Vn= 369893.7219 N Ø Vn > Vu 277,420 N 202,255 N ok

4.3. Perencanaan Kolom Sebagai contoh untuk perencanaan kolom, digunakan kolom tipe K1. Penulangan Lentur Kolom Lantai Dasar Basemen-Lt 6 (K1) kolom 1200x1200 h= 1200 mm fc= 30 Mpa d= 1160 mm fy= 400 Mpa d'= 40 mm Ey= 200000 Mpa Pu= 9292100.51 N β1= 0.85 Gaya aksial maksimum kolom Digunakan rasio tulangan (Pg) = 2 % 0.316777 % Asg= 28800 mm2 Digunakan tulangan 12 D22 D= 22 mm 380.133 mm2 n= 12 batang Ast= 4561.593 mm2 dengan penulangan simetris pada arah x dan arah y, maka Ast x-x= Ast y-y n= 8 batang 3041.062 mm2 As= As' n= 4 batang 1520.531 mm2 h-2d'/h= 0.933 > 0.65 maka Ø untuk Ø Pn < 0,1.fc'.Ag berlaku 0,8 0,2.. Pn 0,1. Ag. fc ' Ag= 0,1.fc'.Ag= 1440000 mm2 4320000 N beban aksial maksimum Ø Pn maks yang dapat dipikul oleh kolom ØPn max= 19982724.53 > 4320000 Øtetap 19982724.53 > 9292100.51 Ok kuat momen kolom peninjauan terehadap kondisi seimbang sebagai batas kelelehan tulangan tarik εy= 0.002 cb= 696 mm a= 591.6 mm εs'= 0.0028 > 0.002 εs' >εy fs'= fy ND1= 18102960 N ND2= 569438.801 N NT= 608212.338 N Pnb= 18064186.463 N ØPnb 11741721.2 N > 9292100.51 N kolom mengalami kelehan tarik kemudian untuk batas dimana tulangan tekan mengalami peralihan leleh yaitu pada saat εs'=εy= 0.0028 c= 696.00 fs= 400 400 Mpa, Asumsi benar kedua tulangan leleh fs=fs'= fy Pn= 18064186.46 N ØPn= 11741721.2 N > 9292100.51 N dengan demikian penampang kolom mampu menahan beban Pu

Penulangan Geser Kolom Lantai Dasar Basemen-Lt 6 (K1) kolom 1200x1200 Vu= 681391.810 N Nu= 9292100.510 N h= 1200.000 mm d'= 40.000 mm d= 1160.000 mm fc= 30.000 mpa fy= 240.000 mpa Vc= 1856411.963 N dipakai tulangan geser 2 Ø12-100mm pada rentang Lo = 1200 mm sesuai SNI 03-2847-2002 pasal 23.4.4(4) dan pasal 23.3.3(2) SRPMK. D= 12 mm Av= 226.195 mm2 n= 2 kaki/muka dipakai s= 100 mm Vspakai = Vn= 629725.964 N 2486137.927 N Ø Vn > Vu 1864603.445 N 681391.810 N ok jadi tulangan sengkang ikat terpasang sudah cukup menahan geser. dipakai tulangan geser 2 Ø12-150mm pada rentang diluar Lo = 1200 mm D= 12 mm Av= 226.195 mm2 n= 2 kaki/muka dipakai s= 150 mm Vspakai = Vn= 419817.309 N 2276229.272 N Ø Vn > Vu 1707171.954 N 681391.810 N ok

DESAIN DAN ANALISIS KOLOM LANTAI Basemen-Lt6 K1 1. DATA TAMPANG Lebar tampang B = 1200 mm Tinggi penampang H = 1200 mm Kuat tekan beton fc = 30 MPa Teg. Leleh baja fy = 400 MPa Modulus Elastisitas E = 200000 MPa 1200 mm Diameter Tulangan d = 22 mm As = 380.286 mm2 Tulangan n = 12D22 12 Deret = 4 Rasio tulangan = 0.317% Selimut beton ds = 40.0 mm jrk antr t 337 > 19 mm Ok 1200 1200 Momen Desain dari Etabs Mu = 1450.116 KNm 1200 mm Gaya Aksial dari Etabs Pu = 9292.101 KN 2. ANALISIS LENTUR TABULASI PERHITUNGAN Mn-Pn 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 As/deret c 1200 1080 960 840 720 600 480 360 240 120-38 (mm2) a 1200 1020 918 816 714 612 510 408 306 204 102-32 1140.9 1 εs1 0.0030 0.0001-0.0002-0.0006-0.0011-0.0018-0.0028-0.0043-0.0067-0.0115-0.0260-0.0666 760.6 2 εs2 0.0030 0.0010 0.0008 0.0005 0.0002-0.0003-0.0009-0.0019-0.0036-0.0068-0.0167-0.0442 760.6 3 εs3 0.0030 0.0020 0.0019 0.0017 0.0015 0.0013 0.0009 0.0004-0.0004-0.0022-0.0073-0.0218 1140.9 4 εs4 0.0030 0.0029 0.0029 0.0029 0.0029 0.0028 0.0028 0.0028 0.0027 0.0025 0.0020 0.0006 1 Cs1 456.34 22.82-50.70-142.61-260.77-418.31-456.34-456.34-456.34-456.34-456.34-456.34 2 Cs2 304.23 157.18 123.94 82.40 28.97-42.25-141.97-291.55-304.23-304.23-304.23-304.23 3 Cs3 304.23 299.16 281.69 259.86 231.79 194.37 141.97 63.38-67.61-304.23-304.23-304.23 4 Cs4 456.34 456.34 456.34 456.34 456.34 456.34 456.34 456.34 456.34 456.34 456.34 136.90 Csi 1521 936 811 656 456 190 0-228 -372-608 -608-928 Pn 36720 31212 28091 24970 21848 18727 15606 12485 9364 6242 3121-988 Pn + Csi Pn 38241 32148 28902 25626 22305 18917 15606 12257 8992 5634 2513-1916 Mn Mn 0 3078 4274 5162.702 5749 6040 5948 5521 4741 3620 2225-277 Pu 24857 20896 18786 16657 14498 12296 10144 7967 5845 3662 1633-1246 Mu 0 2001 2778 3355.757 3737 3926 3866 3589 3082 2353 1446-180 b = 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200

4.4. Perencanaan Dinding Geser h = 76 m Vu= 8,789.81 KN Mu = 21,409.88 Knm Pu = 19,541.16 Kn fc ' = 30 mpa fy = 400 mpa tebal = 0.45 m panjang total = 5 m panjang badan = 6 m tinggi total dinding = 76 m menentukan kebutuhan baja tulangan vertikal dan horisontal 2.7 m2 Acv lxt 1 Acv fc ' 6 2464.751509 Kn Vu = 8,789.81 Kn > 2464.752 Kn sehingga diperlukan 2 lapis tulangan. perhitungan kebutuhan baja tulangan vertikal dan horisontal. v n 0.0025 tetap Spasi Maks = 450 mm luas penampang horisontal dan vertikal dinding geser per meter panjang tebal.1m 0.45 m2 luas minimal kebutuhan tulangan per meter panjang arah horizontal dan vertikal 0.001125 m2 = 1125 mm2 bila digunakan baja tulangan D16, maka Jenis Dimensi As D Diameter (mm) luas/bar (mm2) Jumlah (mm2) 22 22 380.1327111 2 760.2654 karena digunakan dua lapis tulangan, jumlah pasangan tulangan yang diperlukan per meter panjang adalah n = 1.479746372 = 2 pasang S = 150 mm spasi tidak boleh melebihi 450 mm dipakai tulangan = 2D22-150 untuk tulangan horisontal menentukan baja tulangan untuk menahan geser Vn Acv( c fc' n. fy)

dimana hw lw 12.66666667 > 3 diperoleh αc = 0.167 rasio tulangan horisontal 2 xluas / bar n st. 0.011263191 n Ok, > = 0.0025 kuat geser nominal n.min Vn Acv( c fc' n. fy) 14633.92777 Kn Kuat geser perlu Vn 0,75xVn 10975.44582 Kn ok, Vu = 8,789.81 kn < 10975.45 Kn oke dinding cukup kuat menahan geser kuat geser nominal maksimum 5 12323.75754 Kn OKE Acv fc ' 6 Ok, kuat geser nominal masih dibawah batas atas kuat geser nominal maksimum. oleh karena itu, konfigurasi tulangan 2D22-150mm (sebagaimana didapat pada langkah awal) dapat dipakai. Rasio tulangan pv tidak boleh kurang dari pn apabila hw/lw < 2. karena hw/lw = 12,67, maka dapat digunakan rasio tulangan minimum. Jadi gunakan 2D22-150mm untuk tulangan vertikal.