Kimia Organik I Pertemuan ke 1 Indah Solihah
Some organic chemicals DNA Medicines Active Pharmaceutical Ingredients Excipients Fuels Materials Essential oils Pigments
Farmakodinamik Farmakokinetik Kimia medisinal Isolasi Analisis obat KIMIA ORGANIK Spektroskopi
Konfigurasi Elektron Pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut mengikuti tiga aturan berikut: 1. Prinsip AUFBAU Orbital yang tingkat energinya rendah diisi terlebih dahulu
2. Kaidah Hund (Friedrich Hund (1894 1968) pada tahun 1930) Elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan. Pengisian orbital-orbital yang energinya sama
3. Prinsip EKSKLUSI PAULI (Wolfgang Pauli (1900 1958) pada tahun 1928 ) Dalam satu atom tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Kalau dua elektron mempunyai bilangan-bilangan kuantum utama, azimut dan magnetik sama, maka spinnya harus berlawanan. Contoh:
Setiap orbital mampu menampung maksimum dua elektron. Untuk mengimbangi gaya tolakmenolak di antara elektron-elektron tersebut, dua elektron dalam satu orbital selalu berotasi dalam arah yang berlawanan. Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 elektron Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 elektron Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 elektron Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 elektron
Penulisan Konfigurasi Elektron Tuliskan konfigurasi elektron dari : 8O 12Mg 30Zn
Pembentukan Ikatan Unsur Konfigurasi elektron Elektron valensi 2He 2 2 10Ne 2 8 8 18Ar 2 8 8 8 36Kr 2 8 18 8 8 54Xe 2 8 18 18 8 8 Unsur Konfigurasi elektron Elektron valensi 2He 2 2 3Li 2 1 1 5B 2 3 3 7N 2 5 5 8O 2 6 6 9F 2 7 7 12Mg 2 8 2 2 19Cl 2 8 8 1 1 33As 2 8 18 5 5
Pembentukan Ikatan Chemical Bonds: The Octet Rule Octet Rule Atom-atom yang membentuk ikatan harus menghasilkan konfigurasi elektron gas mulia pada kulit terluarnya (karena konfigurasi elektronik gas mulia sangat stabil) Kebanyakan atom-atom tersebut memiliki konfigurasi elektron di kulit terluarnya sebanyak 8 elektron valensi mengikuti konfigurasi elektron gas mulia Atom-atom yang dekat dengan Helium hanya memiliki 2 elektron valensi pada konfigurasi elektron terluarnya Atom-atom dapat membentuk ikatan ionik atau kovalen dengan aturan oktet ini
Inti Atom
Ionic Bonds Ketika ikatan ionik terbentuk atom-atom akan menerima atau mendonorkan elektron-elektronnya untuk mendapatkan konfigurasi elektronik mendekati gas mulia Pada Prosesnya atom-atom menjadi ionik Hasilnya, muatan ion yg berlawanan saling tarik-menarik dan terbentuklah ikatan ionik Ikatan ini terbentuk dari atom-atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar. Misal Litium melepas 1 elektron (untuk mencapai konfigurasi Helium) dan menjadi bermuatan positif. Flourida menerima 1 elektron (untuk mencapai konfigurasi Neon) dan menjadi bermuatan negatif Muatan positif Litium dan negatif flourida membentuk ikatan ionik yang kuat (Senyawa tersebut dalam bentuk kristal)
Covalent Bonds Ikatan kovalen terjadi antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang mirip (lokasinya berdekatan dalam tabel periodik) Atom-atom mencapai oktet dengan penggunaan bersama elektron-elektron valensinya Molekul-molekul terbentuk dari ikatan kovalen ini Elektron valensi dapat diketahui melalui notasi titik (electron dot formula atau struktur lewis), umumnya notasi ini tidak praktis Biasanya, untuk mengetahui adanya 2 elekton dalam 1 ikatan menggunakan suatu garis (satu garis=2 elektron)
Writing Lewis Structures Atom-atom berikatan menggunakan elektron-elektron valensinya Jumlah elektron valensi sama dengan grup atom tersebut, misal : Karbon adl anggota grup 4A dan memiliki 4 elektron valensi Hidrogen adl anggota 1A dan memiliki 1 elektron valensi Oksigen adl anggota 6A dan memiliki 6 elektron valensi Nitrogen adl anggota 5A dan memiliki 5 elektron valensi Untuk membentuk molekul, atom-atom dipasangkan menurut jumlah elektron valensinya Bila molekul berupa ion, elektron ditambahkan atau dikurangi untuk memberikan muatan yg sesuai Struktur ditulis untuk memenuhi aturan oktet untuk masingmasing atom dan menggambarkan muatan yg tepat Bila dibutuhkan, ikatan rangkap dapat digunakan untuk memenuhi aturan oktet untuk masing-masing atom
Example Tuliskan struktur Lewis untuk ion Klorat (ClO 3- ) Hitung total elektron valensi dan satu muatan negatif Tiga pasang elektron digunakan untuk ikatan antara atom klor dengan oksigen Sisa 20 elektron ditambahkan untuk memenuhi kaidah oktet pada masing-masing atom
Ion Karbonat dengan 24 elektron valensi dan muatan negatif 2, memiliki ikatan rangkap untuk memenuhi kaidah oktet pada masing-masing atomnya Senyawa etena (C 2 H 4 ) dan etuna (C 2 H 2 ) juga memiliki ikatan rangkap 2 dan 3 untuk mencapai kaidah oktet pada masing-masing atomnya
Exceptions to the Octet Rule Aturan Oktet berlaku hanya pada atom-atom periode II pada tabel periodik unsur (C, O, N, F) dimana elektron valensinya terbatas pada orbital 2s dan 2p Pada atom-atom dengan jumlah elektron valensi lebih sedikit (<4), elektron2 yg mengelilinginya kurang dari 8, oktet tidak tercapai Example: BF 3 Atom-atom dengan jumlah elektron valensi lebih besar, elektron-elektron yg mengelilingi atom tersebut lebih dari 8, oktet terlampaui. Example: PCl 5 and SF 6
Formal charge Muatan formal adalah suatu muatan positif atau negatif pada setiap individual atom Jumlah muatan formal pada setiap atom adalah muatan total dari molekul atau ion nya Muatan formal dihitung dengan mengurangkan elektron yg tertera pada atom dalam molekul terhadap elektron pada atom netral Elektron-elektron pada ikatan dibagi 2 thd atom2 yang berikatan tersebut; satu elektron untuk masing-masing atom Pasangan elektron bebas pada suatu atom milik atom tersebut
Examples Ammonium ion (NH 4 ) + Nitrate ion (NO 3 ) -
Sebuah atom akan selalu memiliki muatan formal yang sama tergantung pada seberapa banyak ikatan dan pasangan elektron bebas yg terlibat dalam molekul tersebut Contoh oksigen dengan 1 ikatan dan 3 pasang elektron bebas akan selalu memiliki muatan negatif, sedangkan oksigen dengan 3 ikatan dan 1 pasang elektron bebas akan selalu bermuatan positif
A Summary of Formal Charges