KEMAMPUAN MENGONSTRUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018. Oleh. Azura. Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPLANASI BERDASARKAN ISI, STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYATAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap

BAB I PENDAHULUAN. berbasis karakter (competency and character based curriculum), yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan selayaknya. meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang

Oleh. Nanda Risanti Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Model Pembelajaran Saintifik, Teks Laporan Hasil Observasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK SISWA SMP KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

1. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembalajaran bahasa dilakukan agar seseorang itu mampu berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 memuat peran penting bahasa sebagai wahana untuk

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam mengungkapkan pikiran dan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BIOGRAFI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan berbahasa tertentu

Keyword: Model Of Brain Writing Learning, Scientific Writing

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

pembelajaran yang bersifat monoton, yakni selalu itu-itu saja atau tidak ada

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

Oleh Ummi Kalsum Lubis Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENGONSTRUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Sri Juliana Larosa Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan tahun pembelajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 8 kelas dan berjumlah 309 orang. Sampel penelitian ini diambil dengan cara random sampling. Sampel penelitian diambil 20% dari populasi sehingga sampel penelitian ini adalah 62 orang siswa.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan suatu keadaan alamiah mengenai kegiatan mengonstruksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes essay. Data penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi memiliki nilai rata-rata (mean) 78,87 dan berada pada kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari rentang nilai 86-100 dengan kategori sangat baik diperoleh sebanyak 15 orang (24,19%), rentang nilai 76-85 dengan kategori baik diperoleh sebanyak 24 orang (38.71%), rentang nilai 56-75 dengan kategori cukup diperoleh sebanyak 20 orang (32,25%), rentang nilai 10-55 dengan kategori kurang diperoleh sebanyak 3 orang (4,83%). Berdasarkan analisis data diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 termasuk dalam kategori baik. Kata kunci: kemampuan, mengonstruksi, teks laporan hasil observasi PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan suatu bentuk alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa.bahasa Indonesia juga merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah. Maka dari itu proses pengajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa 115

mempunyai kemampuan yang memadai untuk menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Belajar berbahasa merupakan belajar berkomunikasi.pembelajaran bahasa juga ditujukan untuk menumbuhkan kebanggaan dalam berbahasa.namun, dewasa ini para siswa kurang memiliki motivasi untuk menggunakan bahasa Indonesia. Karena kurang memiliki motivasi maka kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia juga menurun, bahkan implikasinya terasa dalam pencapaian hasil belajar rendah. Kondisi ini memerlukan pikiran-pikiran baru (kreatif) dalam pembelajaran bahasa sehingga kebanggaan berbahasa Indonesia menjadi tumpuan bangsa Indonesia kelak. Komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah siswa, guru, tujuan pembelajaran, materi, strategi, media dan pendekatan serta evaluasi. Jika salah satu komponen tersebut kurang maksimal, maka pengaruhnya adalah proses pembelajaran pun menjadi kurang maksimal pula. Kreativitas guru dalam menyampaikan materi yang dibawakan serta penggunaan media atau strategi sangat berpengaruh terhadap ketertarikan siswa dalam belajar. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013, siswa diharapkan mampu menngonstruksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 memuat tentang kurikulum 2013 yang dirancang guna mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 berusaha mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dan bekerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.selain itu, kurikulum ini juga 116

berusaha mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Kurikulum 2013 memenuhi dua dimensi kurikulum.pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran. Kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan yang terdiri atas berbagai standar sebagai acuan dalam pembelajaran. Standar-standar itu meliputi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipadu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah yang diterapkan kedalam model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajarannya. Pendekatan ini dimulai dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan akhirnya mengomunikasikan. Salah satu hal yang menarik dari penerapan Kurikulum 2013 ini adalah materi pembelajarannya.berbagai jenis teks dengan tujuan sosial, struktur, dan ciri bahasa dipelajari pada Kurikulum 2013.Salah satunya teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas X bertujuan untuk melatih siswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata dengan cara yang unik dan lebih baik. Selain dari segi materi, Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk lebih berperan aktif selama kegiatan pembelajaran.dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif.kurikulum 2013 juga menuntut diterapkannya pendekatan saintifik.oleh karena itu, guru harus mendorong siswa untuk aktif selama pembelajaran berlangsung. Salah satu kompetensi dasar (KD) dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X adalah mengonstruksi teks laporan hasil observasi dengan memperhatikan isi dan aspek kebahasaan (KD 4.2). Dalam mengonstruksi sebuah teks, siswa harus mampu memahami isi, struktur, dan ciri kebahasaan teks dengan cara melakukan pengamatan, penggolongan, lalu siswa harus dapat menjelaskan serta mengambil simpulan dari hasil yang mereka konstruksi. 117

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Jainab Arifin SMP Negeri 4 Gorontalo dengan judul jurnal Kemampuan Menyusun Teks Hasil Observasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Gorontalo Tahun Pelajaran 2014/2015. Perolehan hasil penilaian mengonstruksi rata-rata nilai 60, sedangkan KKM adalah 75. Adinda Karina (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Pemahaman Isi, Struktur, dan Ciri Kebahasaan terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016. Perolehan hasil penilaian rata rata nilai 79,03 dan tergolong sangat baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Adinda Karina (2016), yaitu sama-sama bertujuan ingin melihat kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi.selain itu, perbedaan penelitian ini dengan Adinda Karina (2016), yaitu masalah yang dikaji. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Medan hasil belajar mengonstruksi teks laporan hasil observasi siswa berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 65 sedangkan KKM adalah 75. Fakta menunjukkan bahwa pembelajaran mengonstruksi teks laporan hasil observasi di SMA Negeri 7 Medan belum menampakkan adanya keberhasilan karena masih jauh dari harapan.siswa memiliki kemampuan menuangkan ide dan gagasan menjadi sebuah karangan masih rendah. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu kiranya dilakukan suatu penelitian untuk melihat bagaimana kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi.dalam hal ini, masalah yang ditawan untuk menaungi penelitian ini adalah Kemampuan Mengonstruksi Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. 118

KEMAMPUAN MENGONSTRUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik itu hewan, tumbuhan, alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau fenomena alam sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Menurut Priyatni (2015: 76) Teks yang menyampaikan informasi tentang sesuatu apa adanya sebagai hasil pengamatan dan analisis secara sistematis disebut dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi bertujuan untuk menginformasikan kondisi objektif sesuatu yang di amati dan di analisis secara sistematis, tidak di bumbui dengan respons pribadi tentang objek yang di laporkan tersebut. Menurut Darmawati (2016: 3) Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan.teks laporan ini menyampaikan informasi apa adanya sebagai hasil pengamatan yang sistematik dan berdasarkan fakta. Sedangkan menurut Kosasih (2014: 43) Teks laporan hasil observasi adalah teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan.dengan teks tersebut, pembaca memperoleh sejumlah pengetahuan ataupun wawasan, bukan hasil imajinasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teks laporan hasil observasi adalah sebuah teks yang memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif berdasarkan kenyataan atau fakta yang ada.teks jenis ini juga mendeskripsikan mengenai bentuk, ciri, dan/atau sifat umum suatu objek.objek tersebut dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini. Kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi merupakan kemampuan untuk memahami dan mengetahui teks laporan hasil observasi dengan isi, struktur, dan ciri kebahasaan dari teks tersebut.teks ini berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi.kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan.kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh 119

informasi tentang tingkah laku, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.kemudian, peneliti mencatat setiap keadaan yang diamati. Teks laporan ini menyampaikan informasi apa adanya sebagai hasil pengamatan yang sistematik dan berdasarkan fakta. Kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi ini sangat penting, karena mengonstruksi teks laporan hasil observasi termasuk salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa dalam kurikulum 2013.Tolok ukurnya yaitu sudah mampukah siswa mengonstruksi sebuah teks laporan hasil observasi dengan pemahaman isi, struktur, dan ciri kebahasaan yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi. METODE PENELITIAN Sukmadinata (2012: 52) menyatakan bahwa, Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu suatu metode yang berusaha menggambarkan situasi atau gejala yang terjadi dalam keadaan nyata. Dalam penelitian kualitatif deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberi perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek komponen atau variabel berjalan apa adanya. Penemuan makna adalah fokus dari keseluruhan proses yang akan dilakukan. Dari pernyataan di atas, menjadi alasan penulis menggunakan metode ini, dengan tujuan untuk melihat kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 120

Data penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik statistik deskripsi.pengolahan data penelitian mengonstruksi teks laporan hasil observasi dilakukan dengan tahapan menghitung nilai rata-rata (mean) kemudian mempresentasekan nilai kemampuan dengan menyusun tabel frekuensi data. Nilai rata-rata kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan adalah sebagai berikut. M = Xi N = 4890 62 Keterangan: M N Xi = 78,87 = rata-rata nilai = jumlahsiswa = jumlahnilaiseluruhsiswa Kemudian skor rata-rata ini dikonfirmasikan dengan kategori penilaian untuk skala empat yang dikemukakan oleh Sudijono (2007:24) sebagaiberikut. No Skor KategoriNilai 1 86-100 SangatBaik 2 76-85 Baik 3 56-75 Cukup 4 10-55 Kurang Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 78,87 dan setelah dibulatkan menjadi 79 dan setelah dikonfirmasikan dengan peringkat nilai kategori maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 adalah baik. Dengan kata lain, siswa mampu mengonstruksi teks laporan hasil observasi berdasarkan keseluruhan aspek yakni, isi, struktur, dan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi. 121

Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan mengonstruksi teks 54 laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 dengan skor rata-rata 79, dikategorikan baik. Ada tiga aspek yang dinilai dalam kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi, yaitu aspek isi, struktur, dan ciri kebahasaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, aspek isi dan aspek struktur yakni aspek isi memperoleh nilai 90 dan aspek struktur memperoleh nilai 89, kedua aspek ini berada pada kategori sangat baik. Sedangkan aspek ciri kebahasaan memperoleh nilai 60 yang berada pada kategori cukup.hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mampu mengonstruksi teks laporan hasil observasi berdasarkan isi dan struktur dibandingkan dengan ciri kebahasaan.dikarenakan siswa dalam menguasai ciri kebahasaan dalam sebuah teks masih tidak memperdulikan kata-kata teknis, kopula, kata benda, kata kerja, kata yang menyatakan pengelompokan, kata yang menyatakan perbedaan.hal inilah yang harus ada dalam teks laporan hasil observasi.untuk mengatasai hal tersebut, sebaiknya guru lebih sering mengingatkan siswa mengenai ciri kebahasaan. Aspek isi dalam teks laporan hasil observasi memperoleh nilai 90 yang berada pada kategori sangat baik.hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi sudah mampu menulis teks laporan hasil observasi yang memiliki topik, sesuai dengan fakta dan informatif dengan baik. Aspek struktur dalam teks laporan hasil observasi memperoleh nilai 89 yang berada pada kategori sangat baik.hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu menulis teks laporan hasil observasi sesuai dengan struktur dan runtut.. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan 122

mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 berada dalam kategori baik dengan perolehan nilai ratarata 79.Dari 62 siswa yang dijadikan sampel sebanyak 15 (24%) siswa berada pada rentang skor 86-100 termasuk dalam kategori sangat baik.kemudian sebanyak 24 (39%) siswa berada pada rentang skor 76-85 termasuk dalam kategori baik.berikutnya, sebanyak 20 (32%) siswa berada pada rentang skor 56-75 termasuk dalam kategori cukup.dan sebanyak 3 (5%) siswa yang berada pada rentang skor 55-0 dalam kategori kurang. Berdasarkan analisis penilaian pada aspek-aspek yang berkaitan dengan kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, ditemukan bahwa aspek isi memperoleh nilai rata-rata 90 berada dalam kategori sangat baik, aspek struktur memperoleh nilai ratarata 89 berada dalam kategori sangat baik, sedangkan aspek ciri kebahasaan memperoleh nilai rata-rata 60 berada dalam kategori cukup, aspek ciri kebahasaan perlu mendapatkan perlakuan khusus. DAFTAR PUSTAKA Salinan Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/Aliyah. Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kosasih, H.E. 2014. Jenis jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidahnya serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya. Priyatni, Endah Tri. 2015. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Darmawati, Uti. 2016. Bahasa Indonesia Mata PelajaranWajib. Klaten: PT. Intan Pariwara 123