BABII DISKRIPSI PERUSAHAAN. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. didirikan oleh Yayasan Harapan Kita dan diresmikan pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN. merupakan rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Harapan Kita yang

BAB II DESKRIPSI RUMAH SAKIT. RSJPDHK didirikan pada tanggal 9 November 1985, RSJPDHK diresmikan, dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

BAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

mengenang perjuangan dan jasa-jasa Prof. Dr. Sardjito.

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

MAKALAH MANAJEMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN : RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL. Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul, Yogyakarta, 55714

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

profesional, bersih dan berwibawa.

IMPLEMENTASI AHS DI RSUP DR.SARDJITO. Direktur Utama RSUP.Dr. Sardjito

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit sebagai industri jasa merupakan bentuk upaya

1 BAB I PENDAHULUAN. pengentasan kemiskinan. Tujuan MDGs di bidang kesehatan merupakan tujuan

BAB I LATAR BELAKANG

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT PARU JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. organisasi jasa berlomba untuk merebut pasar, dengan meningkatkan layanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

KEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BABII DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) didirikan oleh Yayasan Harapan Kita dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985. Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan Nomor 02/1985 menyerahkan kepemilikan Rumah Sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No.57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan RSJPDHK kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita berubah menjadi Perusahaan Jawatan di bawah naungan Kementerian BUMN. Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, RSJPDHK berubah statusnya menjadi BLU RSJPDHK, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan 11

12 Republik Indonesia sebagai Unit Pelaksana Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 2.2 Lingkup dan Bidang Usaha Tugas dan Fungsi RSJPDHK sesuai struktur organisasi UPT Vertikal sebagai berikut : 2.2.1. Tujuan RSJPDHK 1). Berdasarkan Permenkes RI No 1682/Menkes/PER/XII/2005, tentang Organisasi dan Tata Kerja RSJPDHK Jakarta, maka RSJPDHK mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencengahan serta upaya rujukan. 2). Berdasarkan SK Menkes No. 1102/Men-Kes/SK/IX/2007 Tanggal 26 September 2007 RSJPDHK ditetapkan sebagai Pusat Jantung Nasional yang mempunyai tugas menjadi World Class Hospital dan menerapkan layanan Kardiovaskular berjenjang di seluruh Indonesia. 3). Berdasarkan SK Men-Kes No. 333/MenKes/SK/V/2011, pada Tanggal 7 Mei 2011 RSJPDHK ditetapkan sebagai RS Khusus type A. 2.2.2. VISI RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Keadaaan masyarakat Indonesia di Bidang Kesehatan di masa depan tercemin kedalam Visi Kementerian Kesehatan jangka menengah yang ingin

13 dicapai dan telah dirumuskan menjadi Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Perilaku masyarakat yang diharapkan berkaitan dengan ini adalah perilaku yang bersifat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan; mencegah resiko terjadinya penyakit; melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya; sadar hukum; serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman secara mandiri. Untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh melalui Misi sebagai berikut : 1). Melaksanakan pelayanan kardiovascular yang bekualitas. 2). Menciptakan wahana pendidikan/pelatihan yang berkualitas bagi peserta didik atau peserta pelatihan. 3). Meningkatkan riset dan mengembangkan teknologi Kardiovascular. 4). Mengampu pertumbuhan rujukan wilayah (lintas propinsi). 5). Berkontribusi dalam pencapaian indikator kesehatan jantung Nasional. Adapun tujuan Kementerian Kesehatan adalah terselenggaranya kesehatan secara berhasil guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadialan, diharapkan masyarakat memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas serta memperoleh jaminan ketersediaan sumberdaya kesehatan.

14 2.2.3. Misi RSJPD Harapan Kita Misi RSJPDHK adalah Leader in Cardiovascular Care, Education and Research yang artinya: Terdepan dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian Kardiovascular. Oleh karena itu dengan misi tersebut, RSJPDHK harus mampu bertindak sebagai penggerak, fasilitator dan pelaksana misi dengan dukungan penuh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan bekerja sama dengan pihak swasta terkait dan masyarakat dalam mengemban tujuan mulia tersebut. 2.2.4. Fungsi RSJPDHK Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RSJPDHK menyelenggarakan fungsi : 1) Upaya pencegahan terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. 2) Upaya pelayanan dan penyembuhan bagi pasien penyakit jantung dan pembuluh darah. 3) Upaya rehabilitasi terhadap pasien penyakit jantung dan pembuluh darah. 4) Upaya menjalankan pelayanan berjenjang melalui rujukan yang efekif. 5) Pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia. 6) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

15 7) Pelaksanaan peelitian dan pengembangan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). 8) Pelaksanaan urusan administrasi umum dan keuangan. 2.2.5. Organisasi RSJPDHK Berdasarkan Permenkes RI No. 2357/Menkes/PER/XI/2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja RSJPDHK. Struktur Organisasi RSJPDHK terdiri dari: 1) Direktorat Medik dan Keperawatan Direktortat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur Medik dan Keperawatan mempunyai tugas : Melaksanakan pengelolaan pelayanan medik dan keperawatan. 2) Direktorat Penunjang Direktorat Penunjang dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama, Direktur Penunjang mempunyai tugas :Melaksanakan pengelolaan saranan medik dan sarana non medik. 3) Direktorat Keuangan Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

16 Direktur Keuangan mempunyai tugas: Melakukan pengelolaan keuangan rumah sakit. 4) Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia mempuyai tugas Melaksanakan pengelolaan kegiatan umum, sumber daya manusia dan organisasi. 5) Unit-unit Non Struktural 2.3 Sumber Daya Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang terdiri dari 4 gedung perawatan yaitu : Gedung Perawatan I (GP1), Gedung Perawatan II (GP 2), Gedung Perawatan III (GP 3) dan Gedung Paviliun Sukaman. Jumlah tempat tidur rumah sakit yang dioperasionalkan pada tahun 2014 adalah 331 TT. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 129/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit telah dilaksanakan di RSJPDHK antara lain : Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Intensive, Pelayanan Pemeriksaan Non Lab, Pelayanan pemeriksaan Laboratorium dan Bank Darah, Pelayanan operasi, Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Pemeriksaan Penunjang

17 Medik, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan Keluarga Miskin (GAKIN), Pelayanan Administrasi Manajemen, Pelayanan Ambulance, Pelayanan Pemulasaran Jenazah, Pelayanan Laundry, Pelayanan Pemeliharaan Saranan Rumah Sakit. Kegiatan-Kegiatan Preventif RSJPDHK tahun 2014 seperti : Memberikan penyuluhan kesehatan harian pada pasien dan keluarga atau pengunjung RSJPDHK, mengadakan seminar kesehatan untuk masyarakat, melakukan screening kesehatan kardiovaskular, melakukan konseling stop merokok, melakukan konseling pada masyarakatyang beresiko terkena masalah kardiovaskular, penyuluhan kesehatan pada kelompok pada institusi tertentu/masyarakat/perusahaan. Adapun tujuannya adalah agar mereka terpapar dengan pengetahuan tentang kesehatan kardiovaskuler sehingga mereka dapat berperilaku pola hidup sehat dan bersih sehingga dapat terhindar dari penyakit kardiovaskular. Kegiatan Prosomsi dan Pemasaran tahun 2014, antara lain mengadakan talkshow diberbagai media elektronik, mengadakan pameran seperti pada pameran Hospital Expo dan pameran Heart Run 10 K dan sebagainya. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang faktor resiko penyakit jantung, memotivasi masyarakat untuk mulai menerapkan pola makan yang baik dengan gizi seimbang, memotivasi masyarakat untuk mau memeriksakan kesehatannya

18 sendini mungkin sebelum timbul, mempromosikan Medical Check Up Kardiovaskuler. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita mempunyai sumber daya manusia per 31 Desember 2014 berjumlah 1.700 pegawai yang terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1282 pegawai, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2 pegawai dan selebihnya pegawai honorer atau Non PNS sebanyak 416 pegawai, dimana sumber daya manusia tersebut meliputi pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), S1, S2, S3. 2.4. Tantangan Bisnis Mekanisme pasar semakin didominasi perusahaan dengan organisasi bisnis yang memberikan pelayanan atau menghasilkan produk unggulan berdaya saing tinggi untuk memanfaatkan peluang pasar, keadaan ini pun berlaku bagi industri perumahsakitan di Indonesia. Pelayanan rumah sakit berkembang menjadi industri jasa kesehatan, akan tetapi tetap berlandaskan pada etika dan moral. Oleh karena itu RSJPDHK dalam menghadapi tantangan bisnis, mengantisipasi dengan cara menghitung biaya-biaya dalam perhitungan tarif untuk setiap pelayanan rumah sakit. Peran BLU RSJPDHK dalam membangun kesehatan masyarakat secara luas harus sejalan dengan peraturan Kementerian Kesehatan R.I, dalam upaya tersebut perlu memperhatikan isu-isu strategis yang

19 berkembang di masyarakat, baik dalam lingkup nasional maupun lingkungan global. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Kekuatan dan Peluang yang dimiliki memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat dan progresif. Organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal (growth oriented strategy). Strategi yang dipilih RSJPDHK dalam rangka memberikan nilai tambah kepada pelanggan yaitu, dengan melakukan expand to overseas market (expansi ke luar negeri/asia Pasifik) dan maintain Indonesia customer base (mengelola pasar di Indonesia).antara lain : 1) Finance Perspective : Tercapainya kemandirian keuangan RSJPDHK: Meningkatkan pendapatan rumah sakit (dengan mengembangkan pelayanan kardiovaskular subspesialis dan memperluas jangkauan pelayanan melalui jejaring nasional dan internasional). 2) Customer Perspective : Tersedianya akses pelayanan kesehatan kardiovaskular yang berkualitas bagi masyarakat mampu maupun masyarakat miskin, yaitu dengan : Mengembangkan pelayanan satelit kardiovaskular di 5 wilayah DKI/JABODETABEK dan pelayanan jejaring kardiovaskular ditingkat nasional. Meningkatkan

20 kepercayaan masyarakat Asia Pasifik terhadap pelayanan kardiovaskular a) Meningkatkan citra rumah sakit. b) Mengembangkan pelayanan jejaring kardiovaskular di tingkat internasional (global). 3) Business Process Perspective : Terlaksananya pengembangan pelayanan kardiovaskular sub spesialistik antar disiplin yang terintegrasi : a) Mengembangkan pelayanan kardiovaskular sub spesialistik yang terpadu. b) Meningkatkan mutu dan efektifitas pelayanan. c) Mengembangkan sistem pelayanan keperawatan. d) Mengintensifkan penelitian dan pengembangan di bidang kardiovaskular dan melakukan kolaborasi penelitian internasional multicenter. e) Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan, penelitian dan pendidikan di bidang kardiovaskular. f) Mempersiapkan jejaring tingkat internasional (global). Terwujudnya implementasi prinsip-prinsip good corporate governance dan good clinical governance secara bertanggung jawab :

21 a) Membangun proses operasional rumah sakit berbasis information teknologi (IT). b) Melaksanakan clinical pathway dalam penyempurnaan implementasi Casemix. 4) Learning and Growth Perspective : Terwujudnya pemberdayaan sumber daya kesehatan yang profesional dalam bidang kardiovaskular : a) Meningkatkan produktivitas karyawan. b) Meningkatkan kompetensi karyawan. c) Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. d) Menciptakan effective learderships (kepeminpinan yang efektif). 2.5. Proses/Kegiatan Fungsi Bisnis 2.5.1. Dasar Hukum Program dan kegiatan di RSJPDHK dalam pelaksanaan pencapaian kinerjanya telah berdasarkan hukum yang telah ditetapkan antara lain : 1. Permenkes RI No. 1682/Menkes/PER/XII/2005, tentang organisasi dan tata kerja di RSJPDHK. 2. SK Men-Kes No. 1102/Men-Kes/SK/IX/2007 tentang Penetapan RSJPDHK sebagai Pusat Jantung Nasional.

22 3. SK Men-Kes No. 416/MENKES/PER/II/20012 dan perubahannya dalm Permenkes No. 029 tahun 2012 tentang Tarif pelayanan kesehatan 4. SK. Direktur Utama Badan Layanan Umum RSJPDHK No. KU.01.01/III/0213/2014 tanggal : 4 Agustus 2014 tentang Tarif Umum RS. 2.5.2. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Dalam mencapai tujuan dan sasaran dari RSJPDHK maka diperlukan kebijakan-kebijakan sebagai suatu strategi yang diperlukan untuk mencapai target dari indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun strategi dalam pencapaian sasaran RSJPDHK adalah : 1) Terselenggaranya kegiatan pelayanan kardiovaskular yang professional ditopang oleh tatakelola korporasi yang baik. Strateginya antara lain: a). Menyiapkan sistim dan sarana prasarana layanan poliklinik khusus b). Menyempurnakan pelaksanaan Clinical Pathway c) Menyiapkan sistem pelayanan sesuai standar KARS d) Mengembangkan sistim pelayanan jejaring kardiovaskular ditiga wilayah DKI Jakarta. e). Membina hubungan intensif yang berkesinambungan dengan perusahaan mitra: Menciptakan sistem informasi, dan lain-lain

23 2) Terselenggaranya kegiatan pendidikan kardiovaskuler yang profesional dan ditopang oleh tatakelola korporasi yang baik. Strateginya antara lain : a) Melakukan identifikasi dan kajian program pelatihan yang dibutuhkan (koordinasi dengan SDM), Mendistribusikan jadwal kegiatan pelatihan tahunan kepada semua UPF terkait. b) Merekstrukturisasi organisasi Divisi Diklat, menjadikan SDM manajerial lebih berkompeten dan profesional. Memperbaiki dan melengkapi perangkat administrasi dan manajemen Diklat sesuai perkembangan teknologi. c) Memperbaiki dan melengkapi sarana pembelajaran. d) Meningkatkan kompetensi pengajar/instruktur yang professional. e) Melakukan revisi dan melengkapi program pelatihan dengan modul-modul. Melengkapi setiap program dengan buku materi sebagai acuan materi pelatihan. 3) Terselenggaranya kegiatan penelitian kardiovaskular yang bertanggung jawab. Strateginya adalah : a) Mengembangkan fasilitas penelitian di bidang kardiovaskuler. b) Meningkatkan produktifitas peneliti di bidang kardiovaskuler. c) Meningkatkan kompetesi peneliti dibidang kardiovaskular. 4) Salah satu keunggulan dalam pelayanan yaitu Unit Instalasi Radiologi RSJPDHK memiliki peralatan radiologi yang lengkap dengan

24 pelayanan 24 jam.rsjpdhk menggunakan alat CT Scan dengan 128 slice dan MRI dengan Type Achieva 1,5 tesla yang merupakan salah satu alat CT Scan yang paling terjangkau. Tipe ini ideal untuk pencitraan rutin dengan kecepatan dan kualitas baik serta kemudahan penggunaan dengan harga yang ekonomis. Selain itu, fitur unggulan dari alat ini adalah kemampuan pengaturan dosis yang efisien dan ideal untuk mendapatkan kualitas gambar yang terbaik, dengan dosis sinar X serendah mungkin, Salah satu kelebihan alat ini adalah bisa ditingkatkan kemampuannya, sesuai dengan kebutuhan dimasa depan. Departemen radiologi merupakan salah satu unggulan rumah sakit di bidang radio diagnostik. Instalasi radiologi ditunjang dengan perlengkapan dan peralatan yang mampu mengikuti perkembangan teknologi radiologi, dimana memiliki nilai investasi alat yang cukup tinggi. Dimana penerimaan pasien rata2 setiap bulan untuk MSCT Scan sebanyak 2.789 pasien sedangkan untuk MRI sebanyak 189 pasien.