BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh

4. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

27 Universitas Indonesia

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE. Hubungan kesepian dan..., Nuzuly tara Sharaswati, FPsi Universitas Indonesia

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel penelitian, dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di. Center) di Binus University

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pa

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

3. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

3. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan data, alat ukur yang akan digunakan, serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur penelitian dan metode analisis data yang digunakan. 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang dapat dianalisis dan disimpulkan dengan perhitungan statistik (Shaugnessy, Zechmeister, & Zechmeister, 2000), dengan menggunakan metode survei. 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah suatu hal atau kondisi yang dianggap memiliki efek terhadap reaksi dari partisipan atau subyek penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah reaksi partisipan di dalam kondisi penelitian yang dianggap dipengaruhi oleh variabel bebas (Deaux, Dane, & Wrightsman, 1993). 41

42 Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Variabel Independen : Keterlibatan Siswa (X 1 ) Prokrastinasi Akademis (X 2 ) 2) Variabel Dependen : Prestasi Akademis (Y) 3.2.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1) Prestasi Akademis Dalam penelitian ini, definisi konseptual prestasi akademis adalah kompetensi yang dimiliki individu yang terdiri atas pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari hasil belajar mengenai materi tertentu secara langsung. Sedangkan definisi operasional dari prestasi akademis adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. 2) Prokrastinasi Akademis Definisi konseptual prokrastinasi akademis adalah penundaan untuk memulai atau menyelesaikan tugas akademis yang dilakukan secara sengaja meskipun hal tersebut memberikan dampak buruk bagi individu. Sedangkan definisi operasional dari prokrastinasi akademis adalah skor total dari penjumlahan item-item bagian pertama alat ukur prokrastinasi. Semakin tinggi total skor yang diperoleh mahasiswa, maka semakin tinggi tingkat prokrastinasinya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah total skor yang diperoleh mahasiswa maka semakin rendah tingkat prokrastinasinya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keterlibatan mahasiswa adalah PASS (Procrastination Assessment Scale-Student).

43 3) Keterlibatan Mahasiswa Definisi konseptual keterlibatan mahasiswa adalah sebuah konstruk multidimensi yang menggabungkan keterlibatan perilaku, kognisi, dan afeksi mahasiswa dalam kegiatan belajar. Definisi operasional dari keterlibatan mahasiswa adalah skor total dari penjumlahan item-item bagian pertama alat ukur keterlibatan mahasiswa. Semakin tinggi total skor yang diperoleh mahasiswa, maka semakin tinggi keterlibatannya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh mahasiswa, maka semakin rendah pula keterlibatannya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keterlibatan mahasiswa adalah SCEQ (Student Course Engagagement Questionnaire). 3.3. Subyek Penelitian Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa PKK (Program Kelas Karyawan) Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. Mahasiswa di fakultas ini diambil sebagai sampel karena beberapa alasan, yaitu keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti dalam mengambil data dan kemudahan peneliti menemukan subyek. Agar masalah penelitian yang telah dikemukakan bisa terjawab dengan tepat, peneliti perlu menetapkan beberapa karakteristik subyek yang akan menjadi partisipan dalam penelitian ini. Karakteristik-karakteristik yang harus ada dalam setiap subyek penelitian adalah sebagai berikut:

44 1) Berstatus sebagai mahasiswa. Penelitian mengenai keterlibatan mahasiswa, prokrastinasi akademis, dan prestasi akademis dalam konteks akademis membutuhkan subyek yang memiliki pengalaman sebagai peserta kegiatan akademis dalam sebuah institusi pendidikan. Secara khusus, mahasiswa yang dipilih adalah mahasiswa yang tidak sedang menjalani cuti akademis atau mahasiswa yang sudah melewati tahap yudisium. 2) Pengukuran mengenai keterlibatan mahasiswa, prokrastinasi akademis, dan prestasi akademis pada mahasiswa mensyaratkan bahwa subyek harus sudah beberapa lama menjalankan perannya sebagai mahasiswa dan telah memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan akademisnya. Dalam penelitian ini, mahasiswa PKK Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana angkatan 2013/2014 yang masih duduk di semester satu dan dua tidak dimasukan sebagai subyek penelitian. Subyek yang memenuhi karakteristik diatas akan diambil sebagai sampel dengan menggunakan salah satu metode pengambilan sampel non-probabilistik, yaitu accidental sampling. Dalam metode ini, tidak semua subyek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk diambil sebagai sampel. Sampel diambil berdasarkan faktor kemudahan dan ketersediaannya di lapangan (Kerlinger & Lee, 2000). Teknik pengambilan sampel ini dipilih karena beberapa kelebihan, antara lain kepraktisannya dalam hal waktu dan rendahnya biaya yang dibutuhkan.

45 Sebagai sebuah penelitian yang bersifat kuantitatif, jumlah sampel yang diambil juga harus berjumlah cukup besar agar bisa dianalisis secara akurat dengan menggunakan metode statistik yang ada. Tidak ada jumlah sampel maksimal yang ditentukan, namun Guilford dan Fructer (1978) menyebutkan bahwa hasil dari analisis secara kuantitatif akan semakin baik apabila jumlah subyeknya juga semakin banyak. Dalam penelitian ini, sampel yang diharapkan mencapai 80 orang mahasiswa. 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, yaitu suatu dokumen yang berisikan pertanyaanpertanyaan dan tipe item lainnya yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk dianalisis (Neuman, 2003). Menurut Kidder, Judd dan Smith (1986), kelebihan digunakannya kuesioner adalah memungkinkan pengambilan data pada sejumlah besar subyek dalam waktu yang relatif singkat, sehingga turut menghemat biaya dan tenaga. Format kuesioner yang berbentuk tulisan juga memungkinakan peneliti untuk dengan mudah memeriksa kembali data kapan pun bila diperlukan. Di sisi lain, kuesioner juga memiliki beberapa kelemahan, seperti format kuesioner yang sering terasa kaku bagi subyek dan kekurangmampuan pernyataan atau pertanyaan kuesioner untuk menggali jawaban subyek lebih dalam, namun hal itu dapat diatasi dengan melakukan uji keterbacaan dan uji coba alat ukur.

46 3.5. Instrumen Penelitian 3.5.1. Alat Ukur Prestasi Akademis Untuk mengukur prestasi akademis mahasiswa, penelitian ini menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Menurut Bacon dan Bean (dalam Richardson, Abraham, & Bond, 2012), IPK merupakan alat ukur prestasi akademis mahasiswa yang baik, karena memiliki reliabilitas internal dan stabilitas temporal yang baik. 3.5.2. Alat Ukur Prokrastinasi Akademis Untuk mengukur prokrastinasi akademis, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelompok item bagian pertama dari Procrastination Assessment Scale-Student (PASS). PASS merupakan alat ukur yang dibuat dengan tujuan untuk mengukur frekuensi dan anteseden kognitif-behavioral dari prokrastinasi akademis (Solomon & Rothblum, 1988). Dalam penelitian ini, PASS diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Dua kelompok item bagian pertama PASS mengukur prevalensi perilaku prokrastinasi dalam enam ranah tugas akademis, yaitu menulis makalah, belajar sebelum ujian, tugas-tugas mingguan, tugas-tugas administratif, tugas-tugas kehadiran, dan tugas akademis secara umum. Bagian ini terdiri dari 2 jenis item dengan 5 pilihan jawaban menurut skala Likert. Item jenis pertama mengukur seberapa sering mahasiswa merasa melakukan prokrastinasi (1 = tidak pernah; 2 = hampir tidak pernah; 3 = kadang-kadang; 4 = hampir selalu; 5 = selalu).

47 Item jenis kedua mengukur apakah mahasiswa merasa perilaku prokrastinasi tersebut menjadi masalah baginya (1 = sama sekali tidak; 2 = hampir tidak; 3 = kadang-kadang; hampir selalu; 5 = selalu). Kedua jenis item itu diberikan pada setiap ranah tugas akademis, sehingga item yang ada berjumlah 12. Nilai dari ke- 12 item ini dijumlahkan untuk mendapat skor prokrastinasi akademis. Dalam alat ukur adaptasinya, dilakukan perubahan rentang skala Likert yang semula 5 menjadi 6 (1 = tidak pernah; 2 = hampir tidak pernah; 3 = jarang; 4 = sering; 5 = hampir selalu; 6 = selalu). Hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan subyek memberikan jawaban yang berkisar di nilai tengah. Dalam hasil uji reliabilitas split-half oleh Solomon dan Rothblum (1994), ditemukan bahwa PASS memiliki korelasi 0,58 untuk pria dan 0,31 untuk wanita. Uji reliabilitas test-retest dalam rentang waktu satu bulan untuk bagian pertama juga cukup tinggi (0,74). Sementara itu, PASS memiliki validitas konvergen yang signifikan dengan Beck Depression Inventory, Ellis Scale of Irrational Cognitions, Rosenberg Self-Esteem Scale, Delay Avoidance Scale dan korelasi yang negatif dengan nilai akademis rata-rata. 3.5.3. Alat Ukur Keterlibatan Mahasiswa Untuk mengukur keterlibatan mahasiswa, penelitian ini menggunakan bagian pertama dari Student Course Engagement Questionnaire (SCEQ). SCEQ merupakan alat ukur yang disusun oleh Handelsman et al. (2005) dengan tujuan untuk mengukur sikap dan perilaku terkait dengan keterlibatan mahasiswa. SCEQ terdiri dari 4 bagian yang terbagi menjadi 27 item.

48 Bagian pertama SCEQ terdiri dari 23 item berskala Likert dengan 5 pilihan jawaban (1 = sangat tidak sesuai; 2 = tidak sesuai; 3 = agak sesuai; 4 = sesuai; 5 = sangat sesuai) yang mengukur empat faktor keterlibatan mahasiswa, yaitu skills engagement, emotional engagement, participation engagement, dan performance engagement. Alat ukur ini diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan dilakukan perubahan rentang skala Likert yang semula 5 menjadi 6 (1 = sangat tidak sesuai; 2 = tidak sesuai; 3 = agak tidak sesuai; 4 = agak sesuai; 5 = sesuai; 6 = sangat sesuai). Hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan subyek memberikan jawaban yang berkisar di nilai tengah. Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan oleh Handelsman et. al. (2005) semua faktor keterlibatan pada bagian pertama SCEQ memiliki rentang reliabilitas antara 0,76 sampai 0,82. SCEQ memiliki validitas konvergen yang signifikan dengan item yang mengukur teori inkremental dan keterlibatan mahasiswa secara global pada bagian kedua dan ketiga SCEQ. Analisis faktor yang dilakukan pada bagian pertama SCEQ menunjukan keempat faktor keterlibatan menyumbang 42,69% dari varian. Faktor pertama, skills engagement, yang terdiri dari 9 item menyumbang 13,91% dari varian. Faktor kedua, emotional engagement, yang terdiri dari 5 item menyumbang 10,2% dari varian. Participation engagement, faktor ketiga dari bagian pertama SCEQ yang terdiri dari 6 item menyumbang 9,68% dari varian. Dan faktor terakhir, performance engagement, yang terdiri dari 3 item menyumbang 8,90% dari varian.

49 Tabel 3.1 Faktor Keterlibatan Mahasiswa, Deskripsi dan Keterangan Penyebarannya Faktor Deskripsi Nomor Item Skills Engagement Keterlibatan dalam melatih dan menerapkan kemampuan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Emotional Engagement Keterlibatan emosi terhadap materi kuliah 10, 11, 12, 13, 14 Participation Engagement Keterlibatan perilaku selama di kelas 15, 16, 17, 18, 19, 20 Performance Engagement Keterlibatan kognitif terkait 21, 22, 23 kinerja di kelas Total Item 23 3.6. Teknik Pengujian Instrumen 3.6.1. Uji Validitas Teknik pengujian validitas instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah content validity dan construct validity. Content validity diperoleh melalui expert judgement oleh 3 dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana yang bergerak dalam bidang pendidikan. Sedangkan construct validity diperoleh dengan perhitungan konsistensi internal (internal consistency), yaitu mengukur derajat homogenitas suatu tes dan relevansinya dengan validitas konstruk (Anastasi & Urbina, 1997). Perhitungan konsistensi internal dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total (item-total correlation). Menurut Sevilla et al. (1993), koefisien korelasi 0,30 ke atas merupakan indikasi dari item-item yang baik. Analisis validitas dari 12 item PASS dengan teknik item-total correlation menghasilkan indeks korelasi untuk item nomor 9 dan 10 sebesar 0,261 dan 0,282 yang berarti kedua item tersebut tidak valid, sehingga dieliminasi.

50 Setelah dilakukan perhitungan ulang, indeks korelasi dari 10 item PASS yang tersisa berkisar antara 0,404-0,623. Berdasarkan hasil tersebut, maka 10 item PASS yang tersisa dipertahankan. Untuk analisis validitas dari 23 item SCEQ menghasilkan indeks korelasi untuk item nomor 4 sebesar 0,212 yang berarti item tersebut tidak valid, sehingga item tersebut dieliminasi. Setelah dilakukan perhitungan ulang, indeks korelasi dari 22 item SCEQ yang tersisa berkisar antara 0,407-0,781. Berdasarkan hasil tersebut, maka 22 item SCEQ yang tersisa dipertahankan. 3.6.2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Cronbach s Alpha dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22. Kriteria penilaian alpha yaitu α > 0,90 sangat baik, 0,90 > α 0,80 baik, 0,80 > α 0,70 dapat diterima, 0,70 > α 0,60 dipertanyakan, 0,60 > α 0,50 buruk, 0,50 > α tidak dapat diterima (Kaplan & Saccuzzo, 2009). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai koefisien alpha dari 10 item PASS yang valid sebesar 0,849 dan koefisien alpha dari 22 item SCEQ yang valid sebesar 0,932. Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa PASS memiliki reliabiltas yang baik dan SCEQ memiliki reliabilitas yang sangat baik.

51 3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilakukan, tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah membaca literatur yang berkaitan dengan penelitian, mencari alat ukur yang sudah dibuat sebelumnya, dan mengadaptasi alat ukur sesuai dengan partisipan dan tujuan penelitian. Tahap kedua, peneliti meminta beberapa partisipan untuk melakukan uji keterbacaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bahasa dan instruksi yang digunakan dalam alat ukur jelas dan dapat dimengerti. Tahap ketiga, peneliti meminta dosen pembimbing dan 2 dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana untuk melakukan expert judgement. Expert judgement dilakukan untuk melihat apakah pertanyaan dan pernyataan dalam alat ukur telah sesuai. 3.7.2. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 13 hingga 17 Mei 2014. Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan metode tryout terpakai, dimana pengambilan data dilakukan sekali bersamaan dengan pelaksanaan uji coba. Kelebihan tryout terpakai adalah partisipan tryout dan partisipan penelitian merupakan orang yang sama, sehingga data yang diperoleh memiliki variasi yang sama. Pengambilan data dengan tryout terpakai menghemat juga waktu, biaya dan tenaga. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada subyek penelitian yang memiliki karakterisitik yang telah ditentukan sebelumnya.

52 Dari pengambilan data yang dilakukan, jumlah data kuesioner yang terkumpul dan dapat diolah adalah 80 kuesioner, dimana 55 data kuesioner diperoleh dari kuesioner fisik dan 35 lainnya diperoleh dari kuesioner online. 3.8. Metode Analisis Data Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22. Teknik statistik yang digunakan antara lain sebagai berikut: 1) Statistik Deskriptif Teknik ini digunakan peneliti untuk menghitung distribusi frekuensi dan persentase yang bertujuan untuk melihat gambaran umum dalam penelitian. 2) Uji Normalitas dan Linearitas Uji normalitas digunakan peneliti untuk mengetahui apakah data dari variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji linearitas digunakan peneliti untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak. Uji normalitas dan linearitas merupakan prasyarat dalam analisa korelasi atau regresi linear. 3) Korelasi Pearson Teknik korelasi Pearson product moment digunakan peneliti untuk menguji hubungan antara keterlibatan mahasiswa, prokrastinasi akademis dan prestasi akademis.

53 4) Korelasi Parsial Teknik korelasi parsial digunakan peneliti untuk menguji hubungan antara keterlibatan mahasiswa dengan prestasi akademis dengan mengendalikan prokrastinasi akademis dan menguji hubungan antara prokrastinasi akademis dengan prestasi akademis dengan mengendalikan keterlibatan mahasiswa. 5) Regresi Linear Perhitungan regresi linear sederhana dan regresi linear berganda digunakan peneliti untuk menguji arah hubungan antara keterlibatan mahasiswa, prokrastinasi akademis, dan prestasi akademis.