PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Pewarisan Sifat. meliputi

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : KELOMPOK : III ( TIGA )

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

MODUL IV REPRODUKSI SEL

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

Petunjuk Praktikum BIC 124

- - PEWARISAN SIFAT - - sbl5gen

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ABSTRAK. RASIO PERBANDINGAN F 1 DAN F 2 PADA PERSILANGAN STARIN N x b, DAN STRAIN N x tx SERTA RESIPROKNYA

Definisi Genetika. Genetika Sebelum Mendel. GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel

Gambar 1. 7 sifat kontras yang terdapat pada tanaman ercis

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

BAB IV PEWARISAN SIFAT

HUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN

Penerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia

HEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA

BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE

Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika

ALEL OLEH : GIRI WIARTO

LABORATORIUM GENETIKA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2010

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

laporan genetika IMITASI PERBANDINGAN GENETIS

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

SIMULASI PERCOBAAN MONOHIBRID MENDEL. Tujuan : - Mempelajari segregasi pada saat pembentukan gamet F1

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

SIMBOL SILSILAH KELUARGA

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG

MENDELISME. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PERCOBAAN MENDEL O L E H. Yulia (F ) Kelompok : Brown

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel

Bab PEWARISAN SIFAT. Bab 5 Pewarisan Sifat 93. (Sumber: i31.photobucket)

ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN. Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Praktikum Genetika. Modul 1 PENDAHULUAN. Di dalam Modul 1 ini akan diberikan 4 (empat) materi praktikum sebagai berikut.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

A. Judul: Alel Ganda. B. Tujuan 1. Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda. dan menentukan genotipnya sendiri.

PEWARNA ALTERNATIF DAUN JATI MUDA (Tectona grandis) DAN DAUN JAMBU MONYET (Annacardium occidentale L.)

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN MATERI INTERAKSI GEN

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

PENGUJIAN KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG. Tujuan : Mempelajari kesetimbangan Hardy-Weinberg dengan frekuensi alel dan gen.

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia

Simbol untuk suatu gen

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si

MODUL E-LEARNING PEWARISAN SIFAT. IPA SMP/MTs KELAS IX ISTIQOMAH

XII biologi. Kelas PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL I. Kurikulum 2006/2013. A. Pola-Pola Hereditas. Tujuan Pembelajaran

Bukit JImbaran, 2016 Penyusun

Suhardi, S.Pt.,MP. Genetika DALAM PEMULIAAN TERNAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

MODUL MATA PELAJARAN IPA

DASAR FISIOLOGI PEWARISAN SIFAT. Suhardi, S.Pt.,MP

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

ILMU GENETIKA PENGERTIAN GENETIKA

KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

Topik 3 Analisis Genetik Hk. Mendel

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana

Alel Ganda Suhardi, S.Pt.,MP

EMBRIOLOGI DAN GENETIKA PERKEMBANGAN : POLA PEWARISAN SIFAT. Kelompok 1. Anggota Kelompok : Intan Anindita Suseno

GEN GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit serta Pohon pada Analisis Genetik

STUDI PERISTIWA EPISTASIS RESESIF PADA PERSILANGAN Drosophila melanogaster STRAIN SEPIA (se) >< ROUGH (ro) DAN STRAIN VESTIGIAL (vg) >< DUMPHI (dp)

PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

JURNAL GENETIKA PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL

PEWARISAN DAN PRINSIP-PRINSIP MENDEL

Persilangan Monohibrid Dan Dihibrd

Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat

GENETIKA. Agus Joko Sungkono, S.Pd SMPN 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN. ajs

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan

GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal : 3 : 3 : 1 1 : 3 : 3 : 9 1 : 1 : 1 : 1 3 : 3 : 1 : 9

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono

SIKLUS HIDUP Drosophila melanogaster

Pendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Gen. GENETIKA DASAR Mutasi Gen

Tabel 5. Distribusi jumlah kromosom ikan manvis golden marble

TINJAUAN GENETIKA. BY Setyo Utomo

Nisbah Kelamin pada Persilangan Homogami I Wayan Karmana 13

Transkripsi:

PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017

2 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Setiap kali praktikum, harus membawa buku petunjuk praktikum 2. Peserta praktikum diharapkan hadir 10 menit sebelum acara praktikum dimulai. 3. Meletakkan tas pada tempat yang telah disediakan. 4. Menggunakan jas laboratorium dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang diperlukan. 5. Peserta praktikum WAJIB mengikuti postes sebelum praktikum dimulai. 6. Tidak gaduh selama praktikum dilaksanakan dan tertib mengikuti arahan dari asisten praktikum. 7. Peserta praktikum harus mengikuti manual penggunaan alat laboratorium yang digunakan. 8. Hasil praktikum sementara ditulis dalam lembaran Hasil Pengamatan pada buku petunjuk ini. 9. Setelah selesai pelaksanaan praktikum, peserta WAJIB merapikan meja dan mengembalikan alat-alat dan bahan yang digunakan ke tempat semula 10. Laporan praktikum dibuat di lembar terpisah dan dikumpulkan PALING LAMBAT 1 minggu setelah pelaksanaan praktikum kepada dosen pengampu.

3 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Praktikum 1 Percobaan perkawinan Monohibrid menggunakan kancing Tujuan: Menguji hukum Mendel pada perkawinan Monohibrid menggunakan kancing Prinsip : Hukum Mendel merupakan hukum yang digunakan untuk menjabarkan proses penurunan sifat pada individu. Dikemukakan oleh Gregor Mendel pada abad ke-19, hukum-hukum ini menjabarkan bagaimana suatu sifat dari orang tua diturunkan kepada keturunannya. Pada praktikum kali ini mahasiswa diperlihatkan cara untuk menguji hukum Mendel pada perkawinan monohibrid. Alat bantu yang digunakan berupa kancing dengan warna yang berbeda, sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran. Alat-alat : 1. Kancing warna merah dan hitam, masing-masing berjumlah 10 buah 2. Kantong plastik 3. Alat tulis Metode Kerja: 1. Ambil 2 kantong plastik, masukkan 2 warna kancing yang berbeda pada masing-masing plastik sebanyak 10 buah 2. Kocok plastik sehingga kancing tercampur 3. Ambil 1 buah kancing dari masing-masing kantong, catat hasilnya. (Cat. : Kancing merah untuk alel A, kancing hitam untuk alel a) 4. Masukkan kembali kancing tersebut ke dalam plastik dan kocok. 5. Ulang langkah 3-4 sebanyak 40 kali. Catat hasil menggunakan tabel seperti berikut: Genotipe Didapatkan (O) Diharapkan (E) Deviasi (O-E) (O-E) 2 AA; Aa 30 aa 10 Jumlah 40 6. Amati apakah hasil sesuai dengan rasio fenotipe 3:1 7. Hitung chi-square (Χ 2 ) apakah hipotesis sesuai dengan hasil yang didapat? Rumus X 2 hitung : X 2 = Σ { (O E)2 } E X 2 tabel (0,05; 1) = 3,84 Jika X 2 hitung > X 2 tabel, maka hasil percobaan tidak sesuai dengan hipotesis

4 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Hasil Pengamatan:

5 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Praktikum 2 Pengamatan Morfologi lalat buah (Drosophila melanogaster) Tujuan: 1. Membedakan antara lalat buah (Drosophila melanogaster) jantan dan betina 2. Pengamatan sifat-sifat lalat buah Prinsip: Percobaan mengenai hukum Mendel bisa dilakukan menggunakan tanaman maupun hewan. Pada hewan, lalat buah (Drosophila melanogaster) sering digunakan karena beberapa keunggulan. Diantaranya adalah (a) Ukuran tubuhnya yang kecil, sehingga tidak memerlukan tempat khusus untuk perkembangbiakannya, (b) Sumber makanan lalat buah mudah didapatkan, sehingga tidak sulit untuk menyediakannya, (c) Memiliki siklus reproduksi yang pendek, lalat dewasa akan terbentuk sekitar 10 hari setelah munculnya telur, (d) Memiliki kemiripan gen dengan manusia, sehingga sering digunakan dalam penelitian mengenai penyakit genetis manusia. Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri lalat buah jantan dan betina. Sehingga mahasiswa dapat membedakan antara lalat jantan dan betina. Selain itu dilakukan pula pengamatan sifat-sifat dari lalat buah yang bisa diamati secara visual seperti warna mata, ukuran sayap, warna tubuh,dll. Kelanjutan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat melakukan perkawinan dihibrid pada lalat buah untuk membuktikan hukum Mendel. Bahan-bahan: 1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) 2. Buah pisang varian apa saja 3. Eter Alat-alat: 1. Stoples 2. Pinset 3. Kaca pembesar (loop) 4. Kapas 5. Kain 6. Karet gelang Metode kerja: Menangkap lalat buah: 1. Letakkan buah pisang pada stoples bersih biarkan tidak tertutup 2. Letakkan stoples di tempat terbuka 3. Jangan sampai semut masuk ke dalam stoples

6 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar 4. Lalat buah akan masuk ke dalam stoples karena tertarik dengan buah pisang 5. Setelah jumlah lalat buah sudah cukup banyak tutup stoples dengan kain dan karet gelang. a. Pembiusan lalat 1. Stoples berisi lalat dihentakkan secara lembut, sehingga lalat akan jatuh ke dasar stoples. 2. Buka penutup kain, letakkan stoples baru dan bersih dalam posisi terbalik. 3. Lalat akan terbang menuju ke stoples yang baru. 4. Tutup stoples baru dengan kain. 5. Teteskan eter pada kapas 6. Masukkan kapas tersebut ke dalam stoples. 7. Tutup stoples kembali 8. Biarkan selama 1-2 menit 9. Ambil lalat buah yang sudah terbius dengan menggunakan pinset. 10. Letakkan lalat yang sudah terbius ke kertas putih kemudian dilakukan pengamatan morfologi lalat b. Membedakan lalat jantan dan betina 1. Amati morfologi lalat buah jantan dan betina menggunakan kaca pembesar (loop) dengan cepat karena lalat terbius dalam waktu 1-2 menit saja. Berikut adalah ciri-ciri lalat buah jantan dan betina: Lalat jantan ( ) Lalat betina ( ) Bentuk ujung perut (abdomen) Membulat Meruncing dan lebih panjang Garis pada abdomen Jumlah lebih sedikit, warna Garis jelas terlihat abdomen lebih gelap Ukuran tubuh Lebih kecil Lebih besar Sex comb (sisir kelamin) Terdapat pada kaki depan Tidak memiliki (www.phschool.com)

7 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar 11. Gambarkan morfologi lalat yang didapatkan. 12. Hitung ada berapa lalat buah jantan dan betina. Catat hasil penghitungan. 13. Amati pula sifat-sifat lalat buah yang lain, semisal: warna mata merah atau putih, sayap panjang atau pendek, warna tubuh kecoklatan atau kehitaman. 14. Letakkan buah pisang ke dalam stoples yang baru 15. Masukkan lalat-lalat buah ke dalam stoples yang sudah berisi buah pisang dengan ketentuan sebagai berikut: a. Satu (1) pasang lalat buah jantan dan betina yang memiliki sifat normal yang sama (mata merah, sayap panjang) b. Satu (1) pasang lalat buah jantan dan betina, yang satu bersifat normal dan yang satunya memiliki sifat mutan (mata warna putih atau sayap pendek) c. Satu (1) pasang lalat jantan dan betina yang keduanya memiliki sifat mutan 16. Lanjutkan dengan langkah-langkah pada percobaan selanjutnya

8 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Hasil Pengamatan :

9 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Praktikum 3 Perkawinan Dihibrid Lalat Buah (Drosophila melanogaster) Tujuan : 1. Mengamati perkembangan lalat buah dari telur menjadi lalat dewasa 2. Membuktikan hukum Mendel untuk perkawinan dihibrid Prinsip : Perkawinan silang dihibrid merupakan perkawinan antara 2 individu yang memiliki 2 sifat berbeda. Gregor Mendel melakukan percobaan perkawinan dihibrid dengan menggunakan kacang polong (Pisum sativum). Melalui percobaan ini didapatkan perbandingan 9:3:3:1 untuk individu hasil persilangan. Selain itu, Mendel juga mengemukakan hukum Mendel II dari hasil percobaan ini (Suryo, 2013). Percobaan kali ini untuk membuktikan Hukum Mendel II dengan menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster). Perkembangan lalat buah dari telur menjadi lalat dewasa juga diamati. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui hukum Mendel II dan menganalisa hasil percobaan sendiri dibandingkan dengan percobaan yang dilakukan oleh Mendel. Fenotipe warna tubuh lalat buah kecoklatan merupakan fenotipe normal (wild type). Sedangkan fenotipe warna ebony (warna kehitaman) merupakan fenotipe mutan dan dipengaruhi oleh mutasi pada alel resesif. Warna ini akan muncul pada individu homozigot resesif. Semisal alel lalat normal adalah C dan alel lalat ebony adalah c, maka lalat normal akan memiliki genotipe CC dan Cc. Sedangkan lalat ebony genotipenya adalah cc. Mutasi gen resesif juga bertanggung jawab terhadap munculnya fenotipe sayap pendek (short wing). Semisal alel P merupakan alel untuk fenotipe sayap normal (panjang), maka alel p yang bertanggung jawab terhadap munculnya fenotipe sayap pendek. Fenotipe sayap pendek baru akan muncul pada individu dengan genotip homozigot resesif. Genotipe lalat sayap normal berupa PP atau Pp sedangkan lalat sayap pendek akan bergenotip pp. Bahan-bahan: 1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) 2. Buah pisang varian apa saja 3. Eter Alat-alat: 1. Stoples 2. Pinset 3. Kaca pembesar (loop)

10 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Metode Kerja : 1. Amati lalat buah hasil perkawinan yang dilakukan pada percobaan sebelumnya setiap hari. Catat kapan terbentuknya telur, larva, pupa dan lalat dewasa 2. Catat sifat-sifat lalat pada periode telur, larva, pupa dan lalat dewasa 3. Setelah terbentuk pupa keluarkan lalat parental dari stoples 4. Amati sifat-sifat lalat baru yang terbentuk. Catat hasilnya 5. Hitung berapa lalat buah yang memiliki: a. Warna kecoklatan, sayap panjang b. Warna kecoklatan, sayap pendek c. Warna ebony, sayap panjang d. Warna ebony, sayap pendek 6. Hitung chi-square (Χ 2 ) apakah hipotesis sesuai dengan hasil yang didapat?

11 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Hasil Pengamatan :

12 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Praktikum 4 Penyusunan Kariotipe Wanita dan Pria Tujuan: Menyusun kariotipe wanita dan pria berdasarkan panjang kromosom dan letak sentromer Prinsip: Jumlah kromosom pria dan wanita adalah 46 (23 pasang). Terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh dan 1 pasang kromosom kelamin. Susunan satu set kromosom individu disebut dengan kariotipe. Kariotipe individu wanita terdiri dari 22AA + 1 XX, sedangkan pada individu pria adalah 22AA + 1 XY. Penyusunan kariotipe berdasarkan klasifikasi Denver yang dikemukakan pada pertemuan para ahli genetika (sitogenetisis) di Denver, Colorado tahun 1960. Klasifikasi Denver ini mengelompokkan kromosom berdasarkan ukuran kromosom dan letak sentromer. Berdasarkan hal ini, kromosom manusia dibedakan menjadi 7 golongan (A s/d G). Berikut adalah klasifikasi Denver yang digunakan dalam penyusunan kariotipe wanita dan pria Golongan Nomor Ukuran Letak Sentromer A 1-3 Besar Metasentrik B 4-5 Besar Submetasentrik C 6-12, X Sedang Submetasentrik D 13-15 Agak kecil Akrosentrik E 16-18 Agak kecil No. 16 = metasentrik, No.17-18 = submetasentrik F 19-20 Kecil Metasentrik G 21-22, Y Paling kecil Akrosentrik Contoh kariotipe manusia dengan klasifikasi Denver: (www.embibe.com)

13 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Alat-alat: 1. Fotokopi gambar kromosom manusia wanita dan pria 2. Penggaris 3. Gunting Cara kerja: 1. Gunting gambar kromosom manusia, letakkan di kertas putih baru 2. Hitung jumlah gambar kromosom 3. Ukur panjang kromosom 4. Susun kromosom sesuai dengan klasifikasi Denver di atas untuk wanita dan pria 5. Lekatkan susunan kromosom yang pada kertas baru 6. Jadikan kariotipe yang sudah dibuat sebagai laporan praktikum

14 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Hasil Pengamatan

15 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Praktikum 5 Pengamatan Proses Mitosis pada akar bawang merah (Allium cepa) Tujuan : Untuk mengetahui gambaran kromosom pada tahapan-tahapan mitosis Prinsip: Makhluk hidup selalu memperbanyak diri untuk meneruskan keturunan. Pada sel, perbanyakan dilakukan dengan pembelahan sel. Semula 1 sel menjadi 2 sel, kemudian menjadi 4,8,16, dst. Di dalam proses pembelahan sel ini terdapat beberapa tahapan. Salah satu tahapan pada pembelahan pada sel-sel tubuh atau autosom adalah mitosis. Terdapat tahapan profase, metafase, anafase, telofase pada mitosis, yang diikuti kemudian oleh sitokinesis untuk pembelahan sel menjadi sempurna. Pengamatan proses mitosis menggunakan preparat umbi lapis bawang merah bertujuan agar mahasiswa mengetahui secara persis apa yang terjadi pada kromosom saat mitosis terjadi, baik pada proses profase, metafase, anafase maupun telofase. Bahan-bahan yang diperlukan: 1. Bawang merah (Allium cepa) 2. Larutan pewarna: Aceto orcein 2% 3. Larutan fiksatif: Larutan Carnoy (alkohol absolut dengan asam asetet glasial, 3:1) dan HCl 1N Alat-alat yang diperlukan 1. Pisau/pemotong 2. Kaca obyek 3. Kaca penutup 4. Stoples 5. Gelas arloji 6. Pinset 7. Bunsen Metode Kerja : 1. Akar bawang merah direndam di dalam air supaya tumbuh. Biarkan penumbuhan ini selama 3-4 hari. 2. Setelah tumbuh, potong ujung akar ± 1 mm. 3. Kemudian rendam potongan ujung akar pada gelas arloji yang sudah berisi larutan Carnoy selama 15 menit, supaya akar terfiksasi. 4. Kemudian akar direndam dalam larutan HCl 1N dan dipanaskan pada 60⁰C selama 5 menit untuk proses pelunakan dinding sel

16 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar 5. Setelah itu pindahkan potongan akar ke gelas obyek yang bersih dan rendam dalam larutan pewarna Aceto Orcein 2% selama 30 menit. 6. Tutup gelas obyek dengan penutup, lakukan pemencetan pada gelas obyek sehingga akar lebih tersebar. Serap sisa warna dengan kertas tisu. 7. Amati kromosom pada setiap tahapan mitosis dengan mikroskop cahaya 8. Gambar hasil pengamatan kromosom dan catat keterangan tentang gambar tersebut

17 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Praktikum 6 Alel Ganda pada golongan darah manusia Tujuan : Mengetahui contoh ekspresi alel ganda pada manusia yaitu pada penggolongan darah AB0 Prinsip: Alel ganda merupakan fenomena dalam proses pewarisan gen. Pada alel ganda ini suatu gen bisa dikode oleh lebih dari satu alel. Misalkan pada golongan darah manusia. Terdapat alel I A, I B dan I 0 atau i untuk golongan darah, dimana I A dan I B bersifat kodominan serta I A dan I B dominan terhadap i. Genotipe golongan darah manusia adalah sebagai berikut: I A I A atau I A i = golongan darah A I B I B atau I B i = golongan darah B I A I B = golongan darah AB ii = golongan darah 0 Pada permukaan sel darah manusia memiliki antigen yang akan bereaksi dengan antibodi/antiserum. Pada individu dengan golongan darah A sel darah merahnya memiliki antigen A, individu dengan golongan darah B pada permukaan sel darah merahnya memiliki antigen B, individu dengan golongan darah AB pada sel darah merahnya memiliki antigen A dan B. Sedangkan pada individu dengan golongan darah 0 tidak memiliki antigen A dan B pada permukaan sel darah merahnya. Karena antigen akan bereaksi dengan antibodi, maka sel darah merah dengan antigen A akan menggumpal apabila ditambahkan anti-a (antibodi). Demikian juga dengan sel darah merah dengan antigen B jika diberikan anti-b. Sehingga dapat dipahami untuk orang dengan golongan darah AB, maka sel darah merahnya akan menggumpal jika diberikan anti-a dan anti-b. Untuk individu dengan golongan darah 0, sel darah merahnya tidak akan menggumpal jika diberikan anti-a dan anti-b, dikarenakan permukaan sel darah merah individu ini tidak memiliki antigen A dan B. Bahan-bahan: 1. Kit untuk uji golongan darah AB0 dan Rhesus 2. Jarum suntik Metode kerja: 1. Ambil darah pada ujung jari dengan menggunakan jarum 2. Letakkan tetesan darah pada kit uji golongan darah 3. Teteskan antiserum pada darah sesuai arahan dari kit dan campur secara merata 4. Tunggu 3-5 menit,amati dan catat adanya penggumpalan darah 5. Tentukan golongan darah anda.

18 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar Hasil Pengamatan :