BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengadakan dan pengambilan data pada Pojok Bursa Mercu Buana yang bertempat di gedung A Universitas Mercu Buana Jakarta. Gambaran umum P.T Telekomunikasi Indonesia Tbk: Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008. Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia
Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara telah dimiliki oleh Telkom Group. Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis ( Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan Konten ) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing ( BPO ) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content ( DRC ). Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai bisnis penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year contract). Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound maupun outbound dan non voice seperti direct mail dan web development. Namun saat iniinfomedia telah membagi bisnis Layanan Outsourcing (BPO) kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services, HR Services, IT Services dan Direct Mail. Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital (DRC) didasarkan oleh semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin
cepat dan mobile, perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3 bagian, yaitu; printed (Yellow Pages, White Pages & Special Directory ), mobile (mobile application, SMS)dan online (online ad, e-commerce, membership). Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia.P.T Telekomunikasi Tbk yang selanjutnya disebut TELKOM, di dirikanpada tanggal 11 januari 1901. P.T TELKOM menyediakan jasa telpon tetap kabel, jasa telpon bergerak, data, dan internet serta multimedia lainya, network dan interkoneksi. 3.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.2.1 Visi Menjadi perusahaan infocomm terkemuka dikawasan regional 3.2.2 Misi 1. Menyediakan layanan infocomm terpadu dan lengkap dengan kualitas terbaik dan harga kompetitif. 2. Menjadi modal pengelolah Korporasi terbaik di Indonesia. Ada beberapa kelebihan dari Layanan Protector milik Telkom, diantaranya : Support 24 7 melalui line telepon ataupun email. Auto update virus / worm signature 2 kali sehari.
Auto recover aplikasi protector jika OS sudah terinfect kode berbahaya untuk membantu melakukan perbersihan OS. Mudah dalam pengaplikasiannya ( user friendly Interface). Lisensi berbasis pengguna, bukan berbasis PC, sehingga pengguna dapat menggunakan protector di mana saja kapan saja pada PC mana saja sepanjang berbasis OS Windows (Windows 98, 98SE, ME, windows 2000 Proffesional, XP Home Edition dan Xp Proffesioanal). Lebih cepat mendapatkan sample virus baru sehigga dapat dibuat signaturnya karena ketersediaan sistem Honey Pot. Proses instalasi dilakukan secara otomatis, tidak membutuhkan restart. 3.3 Desain Penelitiaan Metode penelitiaan yang digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskriftif secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat dari populasi (objek) penelitian. 3.4 Variable dan pengukurannya 1. Variable variable yang digunakan dalam penelitian ini. Po DPS EPS RR PR = harga wajar saham = deviden per share / deviden per saham = earning per share / perkiraan laba per saham = retention rasio / laba ditahan = payout rasio / perkiraan rasio pembayaran
Ke g = cost of equity = tingkat pertumbuhan deviden ROE = return of equity / tingkat imbal balik hasil ekuitas. 2. Skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini semuanya menggunakan skala ratio. 3.5 Jenis Penelitian Dalam penelitiaan ini, data yang digunakan adalah data sekunder dari berbagai lembaga, seperti Bursa Efek Jakarta, serta laporan keuangaan PT TELKOM Tbk, tahun 2007 ( Neraca, laporan laba / rugi, laporan perubahaan ekuitas, laporan arus kas dan iktisar kinerja saham). 3.6 Metode Pengumpulan Data Data data diperoleh dengan menggunakan library research dan akan diolah dengan menggunakan formula yang ada pada discounted cash flow valuation approach dengan pendekatan yaitu excess return model. 3.7 Metode Analisis Data langkah langkah yang harus dilakukan untuk dapat memperoleh nilai intristik saham dengan menggunakan excess return model : 3.7.1 Excess Return Model (ERM) Langkah langkah :
1. Menentukan nilai value equity per share dengan membagi value of equity dengan jumlah saham, langkahnya sama dengan DDM juga dengan menggunakan two stage atau dua langkah yaitu dengan menentukan value equity dari pertumbuhan tinggi (high growh period). Dengan menentukan value dari pertumbuhan stabil (terminal price). (earning ke x BV of equity) / ke gst Sedangkan nilai equity dari pertumbuhan tinggi merupakan pertumbuhan dari present value of excess return of equity tiap tahunnya. PV of excess return merupakan hasil dari excess return yang telah didiskon dengan cost of equity. 2. Book value of equity diperoleh dengan cara menjumlahkan BV of equity tahunan sebelumnya dengan return erning tahun sebelumnya, penentuan nilai book value ini merupakan langkah awal untuk melakukan valuasi dengan return excess model. 3. Setelah mendapatkan book value of equity langkah selanjutnya mencari nilai earning dengan cara membagi BV of equity dengan ROE, dengan didapat nilai earning akan didapat nilai dari deviden yaitu dengan mengalikan earning dengan nilai payout. Dengan hasil tersebut langkah selanjutnya dengan menentukan nilai retairned earning yaitu selisih dari earning dengan deviden. Setelah mengetahui nilai intrinsik dari saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, kita dapat melakukan valuasi saham yaitu apakah lebih tinggi nilainya (overvalue) atau lebih rendah nilai saham tersebut (undervalue) dibandingkan nilai intrinsiknya.