DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xxii DAFTAR NOTASI... xxiii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. RUMUSAN MASALAH... 4 1.3. TUJUAN PENELITIAN... 4 1.4. MANFAAT PENELITIAN... 5 1.5. BATASAN MASALAH PENELITIAN... 5 1.6. SOFTWARE PENDUKUNG... 6 BAB II. STUDI PUSTAKA 2.1. STABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY)... 7 2.1.1. Pola Keruntuhan Lereng... 8 2.1.2. Kondisi Air Tanah Pada Lereng... 9 2.1.3. Kondisi Gempa... 9 2.1.4. Konsep Angka Stabilitas Lereng... 10 viii
2.2. PERLINDUNGAN LERENG (SLOPE PROTECTION)... 13 2.2.1. Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall)... 13 2.2.2. Jenis Jenis Dinding Penahan Tanah... 14 2.2.3. Slope Reinforcement... 18 2.3. PERKUATAN SOIL NAILING... 19 2.3.1. Komponen Komponen Dasar Perkuatan Soil Nailing... 20 2.3.2. Metode Konstruksi Soil Nailing... 25 2.3.3. Aplikasi Berbasis Digital pada Desain Soil Nailing... 29 2.3.4. Lateral Ground Displacement... 36 2.3.5. Ground Settlement... 38 2.3.6. Simulasi Numerik Kondisi Gempa Dinding Soil Nailing... 39 2.3.7. Metode Desain Soil Nailing... 43 BAB III. LANDASAN TEORI 3.1. LERENG TINGGI TERBATAS (FINITE SLOPE)... 53 3.1.1. Analisis Stabilitas Lereng Bidang Longsor Rata... 53 3.1.2. Analisis Stabilitas Lereng Bidang Longsor Silindris Lingkaran... 56 3.2. ANGKA STABILITAS (SAFETY FACTOR) SOIL NAILING... 59 3.2.1. Kegagalan Eksternal (Eksternal Failure)... 59 3.2.1.1. Stabilitas Global (Global Stability)... 60 3.2.1.2. Stabilitas Geser (Sliding Stability)... 63 3.2.1.3. Stabilitas Kapasitas Dukung (Bearing Capacity)... 65 3.2.2. Kegagalan Internal (Internal Failure)... 67 3.2.2.1. Ketahanan Terhadap Pullout (Pullout Resistance)... 68 3.2.2.2. Kuat Tarik Tulangan Nail (Nail Bar Tensile Strength)... 69 BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM... 73 4.2. TAHAPAN PENELITIAN BERBASIS STUDI NUMERIK... 73 ix
4.3. DATA PENELITIAN... 77 4.3.1. Data Tanah... 77 4.3.2. Data Komponen-Komponen Penelitian... 77 4.3.3. Notasi (simbol) Pada Geometri Penelitian... 79 4.4. SKEMA PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN... 81 4.4.1. Skema Penelitian... 81 4.4.2. Hasil penelitian... 83 4.5. BAGAN ALIR PENELITIAN... 85 BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1. TINJAUAN UMUM... 88 5.2. KONDISI AWAL LERENG GALIAN TANPA PERKUATAN... 88 5.2.1. Pengaruh Tinggi Lereng Galian... 89 5.2.2. Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian... 91 5.3. KONDISI LERENG DENGAN PERKUATAN... 93 5.3.1. Pengaruh Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail... 95 5.3.2. Pengaruh Spasi Nail...101 5.3.3. Pengaruh Panjang Nail...103 BAB VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. TINJAUAN UMUM...109 6.2. ANALISIS ANGKA STABILITAS KONDISI AWAL LERENG GALIAN TANPA PERKUATAN...109 6.2.1. Pengaruh Tinggi Lereng Galian...110 6.2.2. Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian...114 6.3. ANALISIS ANGKA STABILITAS KONDISI LERENG GALIAN DENGAN PERKUATAN SOIL NAILING...118 6.3.1. Pengaruh Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail...119 6.3.2. Pengaruh Spasi Nail...131 6.3.3. Pengaruh Panjang Nail...136 x
BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. SIMPULAN...148 7.2. SARAN...149 DAFTAR PUSTAKA...151 LAMPIRAN...154 xi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Spesifikasi Tulangan Baja Ulir [ASTM A615, Fy = 420 dan 525 MPa (60 dan 75 ksi)]... 21 Tabel 2.2 Metode dan Prosedur Pengeboran... 28 Tabel 2.3 Ringkasan Hasil Desain Konvensional... 41 Tabel 2.4 Ringkasan Hasil Simulasi Numerik... 41 Tabel 3.1 Nilai Angka Stabilitas Minimum pada Model Kegagalan Eksternal untuk Desain Dinding Soil Nailing... 60 Tabel 3.2 Nilai Angka Stabilitas Minimum pada Model Kegagalan Internal untuk Desain Dinding Soil Nailing... 67 Tabel 4.1 Data Tanah yang Digunakan Dalam Penelitian... 77 Tabel 4.2 Desain Awal Parameter Perkuatan untuk Panjang Nail... 79 Tabel 4.3 Skema Penelitian... 83 Tabel 5.1 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Tinggi Lereng Galian... 91 Tabel 5.2 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian... 93 Tabel 5.3 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nails... 101 Tabel 5.4 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Spasi Nail... 103 Tabel 5.5 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Panjang Nail... 106 Tabel 5.6 Hasil Penelitian Terhadap Pengaruh Konfigurasi Panjang Nail... 108 Tabel 6.1 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Tinggi Lereng Galian Dengan Software SnailWin... 110 Tabel 6.2 Nilai FS Hasil Analisis Pengaruh Tinggi Lereng Galian pada Sudut Kemiringan (β) = 90 0 dengan Pendekatan Metode Bidang Longsor Rata... 114 xii
Tabel 6.3 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian dengan Software SnailWin... 114 Tabel 6.4 Panjang dan Sudut Kemiringan Slip Surface Akibat Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian dengan Software SnailWin... 116 Tabel 6.5 Nilai FS Hasil Analisis Pengaruh Sudut Kemiringan Lereng Galian pada Tinggi Lereng (H) = 12 m dengan Metode Bidang Longsor Rata... 118 Tabel 6.6 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Perkuatan Diameter Lubang Grouting dan Diameter Nail (D) dengan Software SnailWin... 120 Tabel 6.7 Nilai Rasio Diameter Tulangan Nail dengan Diameter Lubang Grouting... 124 Tabel 6.8 Nilai Kuat Gaya maksimum nail (T mak-s )... 131 Tabel 6.9 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Desain Perkuatan Spasi Nail dengan Software SnailWin... 132 Tabel 6.10 Nilai Tahanan Gesek Seluruh Nail (Tn)... 135 Tabel 6.11 Nilai Angka Stabilitas Global Hasil Analisis Terhadap Pengaruh Desain Perkuatan Spasi Nail... 136 Tabel 6.12 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Perkuatan Panjang Nail (L) dengan Software SnailWin... 137 Tabel 6.13 Nilai Tahanan Gesek Seluruh Nail (Tn)... 141 Tabel 6.14 Nilai Angka Stabilitas Global Hasil Analisis Terhadap Pengaruh Fungsi Panjang Nail (L)... 142 Tabel 6.15 Nilai Angka Stabilitas Akibat Pengaruh Komponen Desain Perkuatan Konfigurasi Panjang Nail Dengan Software SnailWin... 144 Tabel 6.16 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe 1... 145 Tabel 6.17 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe 2... 146 Tabel 6.18 Nilai Panjang Lekatan Efektif Konfigurasi Panjang Nail Tipe 3... 146 xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Beberapa Jenis Pola Keruntuhan Lereng... 8 Gambar 2.2 Beberapa Variasi Definisi Angka Stabilitas... 10 Gambar 2.3 Dinding Gravitasi (Gravity Wall)... 15 Gambar 2.4 Dinding Kantiliver (Cantiliver Wall)... 15 Gambar 2.5 Dinding Konterfort (Counterfort Wall)... 16 Gambar 2.6 Dinding Buttress (Buttress Wall)... 17 Gambar 2.7 Soldier Pile Wall... 18 Gambar 2.8 Penerapan Umum Soil Nailing pada Lereng Galian : (a) Potongan Konstruksi Dinding Vertikal Soil Nailing; (b) Detail Kepala Soil Nailing... 20 Gambar 2.9 Pengecoran (Grouting) Melalui Pipa Tremi pada Lubang Bor... 22 Gambar 2.10 Centralizers (PVC)... 23 Gambar 2.11 Pembuatan Muka Sementara (Temporary Facing)... 23 Gambar 2.12 Muka Permanen (Permanent Facing) Perkuatan Soil Nailing... 24 Gambar 2.13 Perkuatan Soil Nailing dengan Muka Geosintetik... 24 Gambar 2.14 Lembaran Geokomposit pada Dinding Soil Nailing... 25 Gambar 2.15 Standar Rangkaian Konstruksi Soil Nailing... 27 Gambar 2.16 (a) Tampilan Pengaturan Satuan; (b) Tampilan Pengaturan Penamaan Proyek... 31 Gambar 2.17 (a) Tampilan Pengaturan Model Geometri Lereng; (b) Tampilan Pengaturan Desain Perkuatan Nails... 32 Gambar 2.18 (a) Tampilan Pengaturan Kekuatan Nail; (b) Tampilan Pengaturan Kaki Lereng Tambahan... 33 xiv
Gambar 2.19 (a) Tampilan Pengaturan Letak Air Tanah dan Batas Asumsi Panjang Pencarian Bidang Longsor; (b) Tampilan Pengaturan Batas Pencarian Bidang Longsor... 34 Gambar 2.20 (a) Tampilan Pengaturan Parameter Tanah; (b) Tampilan Pengaturan Pembebanan... 35 Gambar 2.21 (a) Tampilan Pengaturan Spesifik Perkuatan; (b) Tampilan Report Software... 36 Gambar 2.22 Comparison of Lateral Ground Displacement... 37 Gambar 2.23 Comparison of Settlement on Retained Ground... 39 Gambar 2.24 Catatan Kuat Gerakan untuk Gempa Bumi Bhuj dan Uttarkashi: (a) Catatan Gempa Bumi Bhuj di Ahmedabad; (b) Catatan Gempa Bumi Uttarkashi di Uttarkashi... 40 Gambar 2.25 Grafik Hubungan Antara Angka Stabilitas Global dengan Displacement pada Dinding Soil Nailing... 42 Gambar 2.26 Metode Desain Davis : (a) Asumsi Permukaan Bidang Longsor Potensial; (b) Diagram Free Body... 44 Gambar 2.27 Metode Desain Perancis : (a) Potongan Vertikal Lereng yang Dianalisis; (b) Gaya yang Terjadi pada Tulangan... 47 Gambar 2.28 Grafik Koefisien C 1, C 2, dan C 3 untuk Tanah Pasir... 48 Gambar 2.29 Grafik Modulus Reaksi Tanah Lateral Tanah... 49 Gambar 2.30 Metode Desain German : (a) Asumsi Permukaan Bidang Longsor Potensial; (b) Diagram Free Body... 51 Gambar 2.31 Penentuan Angka Stabilitas dengan Metode Desain German... 51 Gambar 3.1 Analisis Lereng Tinggi Terbatas (finite Slope) dengan Metode Culmann... 54 Gambar 3.2 Bentuk Kelongsoran Lingkaran Ujung Dasar Lereng (toe circle)... 56 Gambar 3.3 (a) Bentuk Kelongsoran Lingkaran Lereng (slope circle); (b) Bentuk Kelongsoran Lereng Dangkal (shallow slope failure)... 57 xv
Gambar 3.4 Bentuk Kelongsoran Lingkaran Titik Tengah (midpoint circle)... 58 Gambar 3.5 Notasi dari Parameter Parameter untuk Tipe Keruntuhan Lingkaran Titik Tengah (Midpoint Circle)... 58 Gambar 3.6 Model Kelongsoran Stabilitas Global (Global Stability)... 61 Gambar 3.7 Gaya Gaya yang Bekerja pada Analisis Stabilitas Global (Global Stability) Dinding Soil Nailing... 61 Gambar 3.8 Model Kelongsoran Stabilitas Geser (Sliding Stability)... 64 Gambar 3.9 Gaya Gaya yang Bekerja pada Analisis Stabilitas Geser (Sliding Stability)... 64 Gambar 3.10 Faktor Kapasitas Dukung (Bearing Capacity), N c... 66 Gambar 3.11 Kegagalan Kapasitas Dukung yang Terjadi di Dasar Dinding Soil Nailing pada Soft Fine-Grained Soil... 66 Gambar 3.12 Mekanisme Transfer Beban pada Nail... 68 Gambar 3.13 Mekanisme Distribusi Gaya Tarik Tulangan Nail... 69 Gambar 3.14 Grafik Nilai Koreksi Gaya Tarik Maksimal Nail (t max-s )... 71 Gambar 3.15 Grafik Nilai Koreksi Diameter Lubang Bor (C 1F )... 72 Gambar 4.1 Notasi Notasi pada Geometri Lereng Galian Penelitian : (a) Potongan Lereng Galian, (b) Muka Dinding Perkuatan Soil Nailing... 80 Gambar 4.2 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Model Lereng Galian Kondisi Awal Tanpa Perkuatan pada H = 20 m... 84 Gambar 4.3 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian dengan Perkuatan pada H = 20 m dan β = 90 0, dengan DD = 200 mm, D = 22 mm, L = 10 m, serta S H = S V = 1,5 m... 85 Gambar 4.4 Bagan Alir Penelitian... 86 Gambar 4.5 Bagan Alir Penggunaan Software SnailWin... 87 Gambar 5.1 Model Penampang Lereng Galian... 89 xvi
Gambar 5.2 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian : (a) H = 8 m; (b) H = 12 m... 90 Gambar 5.3 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian (H) = 14 m dan 16 m... 90 Gambar 5.4 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada Ketinggian (H) = 20 m... 90 Gambar 5.5 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan : (a) β = 90 0 ; (b) β = 85 0... 92 Gambar 5.6 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan : (a) β = 83 0 ; (b) β = 80 0... 92 Gambar 5.7 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Tanpa Perkuatan pada kemiringan (β) = 75 0.. 92 Gambar 5.8 Konfigurasi Persegi Pemasangan Nail pada Muka Dinding.. 94 Gambar 5.9 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm... 95 Gambar 5.10 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm... 96 Gambar 5.11 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm dan D = 36 mm... 96 Gambar 5.12 Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 150 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm... 96 Gambar 5.13 Gambar 5.13. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 150 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm... 97 xvii
Gambar 5.14 Gambar 5.14. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 150 mm dan D = 36 mm... 97 Gambar 5.15 Gambar 5.15. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm... 97 Gambar 5.16 Gambar 5.16. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm... 98 Gambar 5.17 Gambar 5.17. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 200 mm dan D = 36 mm... 98 Gambar 5.18 Gambar 5.18. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm... 98 Gambar 5.19 Gambar 5.19. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm... 99 Gambar 5.20 Gambar 5.20. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 250 mm dan D = 36 mm... 99 Gambar 5.21 Gambar 5.21. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm : (a) D = 22 mm; (b) D = 25 mm... 99 Gambar 5.22 Gambar 5.22. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm : (a) D = 29 mm; (b) D = 32 mm... 100 Gambar 5.23 Gambar 5.23. Bidang Longsor dan Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 300 mm dan D = 36 mm... 100 xviii
Gambar 5.24 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan Spasi Nail : (a) S = 1,00 m; (b) S = 1,25 m... 102 Gambar 5.25 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan Spasi Nail : (a) S = 1,50 m; (b) S = 1,75 m... 102 Gambar 5.26 Letak Bidang Longsor Kritis dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, L = 6 m, dan S = 2,00 m... 103 Gambar 5.27 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 6 m; (b) L= 7 m... 104 Gambar 5.28 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 8 m; (b) L= 9 m... 104 Gambar 5.29 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 10 m; (b) L= 11 m... 105 Gambar 5.30 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada DD = 100 mm, D = 32 mm, S = 1,5 m, Panjang Nail : (a) L = 12 m; (b) L= 13 m... 105 Gambar 5.31 Konfigurasi Panjang Nails : (a) Tipe 1; (b) Tipe 2... 106 Gambar 5.32 Konfigurasi Panjang Nails Tipe 3... 107 Gambar 5.33 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada Konfigurasi Panjang Nail : (a) Tipe 1; (b) Tipe 2... 107 Gambar 5.34 Letak Bidang Longsor dan Nilai Angka Stabilitas Lereng Galian Reinforced pada Konfigurasi Panjang Nail Tipe 3... 108 xix
Gambar 6.1 Grafik Hubungan Nilai Factor of Safety dengan Ketinggian Lereng Galian Hasil Penelitian dengan Software SnailWin... 111 Gambar 6.2 Gaya Gaya yang Bekerja pada Model Lereng Galian Analisis dengan Metode Bidang Longsor Rata... 112 Gambar 6.3 Grafik Hubungan Nilai Factor of Safety dengan Sudut Kemiringan Lereng Galian Hasil Penelitian dengan Software SnailWin... 115 Gambar 6.4 Desain Perkuatan Soil Nailing pada Lereng Galian... 119 Gambar 6.5 Grafik Hubungan Nilai FS dengan Diameter Lubang Grouting (DD) dan Diameter Nail (D) Menggunakan Software SnailWin... 121 Gambar 6.6 Perbandingan Tulangan Nail dalam Lubang Grouting... 122 Gambar 6.7 Gambar 6.7. Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas (FS) dengan Diameter Lubang Grouting (DD) dan Diameter Nail (D) Ketika dilanjutkan Hingga Mencapai Angka Stabilitas (FS) Konstan... 124 Gambar 6.8 Grafik Hubungan Nilai Sngka Stabilitas (FS) dengan Rasio Diameter Lubang Grouting (DD) dan Diameter Nail (D)... 126 Gambar 6.9 Grafik Nilai Koreksi Gaya Tarik Maksimal Nails (t max-s )... 128 Gambar 6.10 Nilai Koreksi Kuat Gaya Maksimal Nail (t mak-s ) untuk μ = 0,15... 129 Gambar 6.11 Nilai Koreksi Diameter Lubang Bor untuk DD = 100 mm... 130 Gambar 6.12 Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas dengan Spasi Nail Menggunakan Software SnailWin... 132 Gambar 6.13 Grafik Hubungan Nilai Angka Stabilitas dengan Panjang Nail Menggunakan Software SnailWin... 137 Gambar 6.14 Grafik Nilai Empiris Panjang Nail Terhadap Nilai Normalized Bond Strenght (μ)... 138 Gambar 6.15 Grafik Nilai Empiris Rasio Panjang Nail Untuk μ = 0,15... 140 xx
Gambar 6.16 Grafik Hubungan Length Ratio Pengaruh Perubahan komponen Perkuatan Panjang Nail (L) dengan Tinggi Lereng Galian (H) untuk DD = 100 mm, D = 32 mm, dan S = 1,5 m... 143 Gambar 6.17 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 1... 145 Gambar 6.18 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 2... 145 Gambar 6.19 Konfigurasi Panjang Nail Tipe 3... 146 xxi