DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... ix ABSTRAK... xi DAFTAR ISI... xiii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... xix DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL... xxi DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Permasalahan Manfaat Penelitian Temuan Yang Diharapkan Sistematika Penulisan... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Baja Ringan Spesifikasi Baja Ringan Model Sambungan Baja Ringan Kapasitas Sambungan Baja Ringan Uji Tarik Baja Keruntuhan Pada Sambungan Baja Ringan xiii

2 BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Flowchart Penelitian BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Bahan Analisis Kapasitas Sambungan Teoritik Analisis Kapasitas Sambungan Sekrup Sambungan Single Plat Sambungan Double Plat Analisis Kapasitas Sambungan Baut Sambungan Single Plat Sambungan Double Plat Hasil Pengujian Sambungan Uji Laboratorium Hasil Pengujian Sambungan Sekrup Hasil Pengujian Sambungan Baut Pembahasan Komparasi Hasil Uji Laboratorium Ke Perhitungan Teoritis Kapasitas Sambungan Sekrup Kapasitas Sambungan Baut Pengaruh Tipe Sambungan Pengaruh Jumlah Alat Sambung Pengaruh Konfigurasi Sambungan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

3 DAFTAR TABEL No JUDUL TABEL Hal 2.1 Kekuatan minimum baja berdasarkan SNI Tumpu danߙ Faktor 2.3 Faktor Tumpu Faktor Bearing Variasi Benda Uji Hasil Uji Mutu Profil Laboratorium Hasil Pemeriksaan Tegangan Putus dan Tegangan Leleh Hasil Analisis Kapasitas teoritik Sambungan Sekrup Hasil Analisis Kapasitas teoritik Sambungan Baut Hasil Pengujian Tarik Sambungan Sekrup Nilai Keruntuhan Sambungan Sekrup CSS Nilai Keruntuhan Sambungan Sekrup CSS Nilai Keruntuhan Sambungan Sekrup CSS Nilai Keruntuhan Sambungan Sekrup CDS Nilai Keruntuhan Sambungan Sekrup CDS Nilai Keruntuhan Sambungan Sekrup CDS Hasil Pengujian Tarik Sambungan Baut Nilai Keruntuhan Sambungan Baut CSB Nilai Keruntuhan Sambungan Baut CSB Nilai Keruntuhan Sambungan Baut CSB Nilai Keruntuhan Sambungan Baut CDB Nilai Keruntuhan Sambungan Baut CDB Nilai Keruntuhan Sambungan Baut CDB Analisis Kekuatan Tarik Sambungan Sekrup Analisis Kekuatan Tarik Sambungan Baut xv

4 4.21 Analisis Pengaruh Tipe Sambungan Terhadap Pmaks, Ratio Failure dan Mode Keruntuhan Analisis Pengaruh Jumlah Alat Sambung Terhadap Pmaks, Ratio Failure dan Mode Keruntuhan Analisis Pengaruh Konfigurasi Sambungan Terhadap Pmaks, Ratio Failure dan Mode Keruntuhan xvi

5 DAFTAR GAMBAR No JUDUL GAMBAR Hal 2.1 Sketsa benda uji spesimen kondisi awal Grafik Tegangan Regangan untuk kekuatan luluh Grafik Tegangan-Regangan untuk Kekuatan Tarik Keruntuhan tilting Keruntuhan hole-bearing Keruntuhan Pull-Over Sambungan pelat Keruntuhan geser pada baut/paku dengan berbagai lapis pelat Tipe fraktur antara tarik geser Tipe fraktur geser pada pelat Tipe fraktur bidang tumpu pada pelat Tipe fraktur dan leleh bidang tumpu pada pelat Tipe fraktur blok geser pada pelat Blok geser pada baut menerus Model Sambungan 4 alat sambung 2 baris Model Sambungan 3 alat sambung zig zag Model Sambungan 3 alat sambung menerus Bagan rencana pengujian benda uji Mesin Universal Testing Machine dengan model TT-HW2-600S Model Sambungan Sekrup Model Sambungan Baut Pemasangan Benda Uji pada alat Universal Testing Machine Bagan Alur Penelitian Hasil Penampang Sekrup yang Diperiksa Penampang Baut yang Diperiksa Pemodelan Spesimen Mutu Profil Penampang Grafik Force Displacement UMP xvii

6 4.5 Grafik Force Displacement UMP Grafik Force Displacement UMP Grafik Tegangan Regangan Profil Grafik Force Displacement sekrup CSS Kerusakan Sambungan Sekrup CSS Grafik Force Displacement sekrup CSS Kerusakan Sambungan Sekrup CSS Grafik Force Displacement Sekrup CSS Kerusakan Sambungan Sekrup CSS Grafik Force Displacement Sekrup CDS Grafik Force Displacement Sekrup CDS Kerusakan Sambungan Sekrup CDS Grafik Force Displacement Sekrup CDS Kerusakan Sambungan Sekrup CDS Grafik Force Displacement Sekrup CSB Kerusakan Sambungan Baut CSB Grafik Force Displacement Sekrup CSB Kerusakan Sambungan Baut CSB Grafik Force Displacement Sekrup CSB Kerusakan Sambungan Baut CSB Grafik Force Displacement Sekrup CDB Kerusakan Sambungan Baut CDB Grafik Force Displacement Baut CDB Grafik Force Displacement Baut CDB Grafik Perbandingan N t Aktual Dengan N t Teori Grafik Perbandingan N f Aktual Dengan N f Teori Diagram Perbandingan Pmaks dan Ratio failure pada tipe sambungan Diagram Pengaruh Jumlah Baut dalam Sambungan Sekrup Diagram Pengaruh Jumlah Baut dalam Sambungan Baut Diagram Pengaruh Konfigurasi dalam Sambungan Sekrup Diagram Pengaruh Konfigurasi dalam Sambungan Baut xviii

7 DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH UTM Universal Testing Machine UMP Uji Mutu Profil BS British Standard SNI Standar Nasional Indonesia NZS New Zealand Standard AS American Standars SDS Self drilling screw SPR Self piercing rivetting T Tilting Hb Hole - bearing P-ov Pull Over Pp Putus penampang Pb Putus Baut Sb Sobek CSS 1 Connection Single Screw 1 alat sambung sekrup berjumlah 3 disusun menerus tegak lurus arah gaya. CSS 2 Connection Single Screw 2 alat sambung sekrup berjumlah 3 disusun Zigzag. CSS 3 Connection Single Screw 3 alat sambung sekrup berjumlah 4 disusun 2 baris sejajar arah gaya. CDS 1 Connection Double Screw 1 alat sambung sekrup berjumlah 3 disusun menerus tegak lurus arah gaya. xix

8 CDS 2 Connection Double Screw 2 alat sambung sekrup berjumlah 3 disusun zigzag. CDS 3 Connection Double Screw 3 alat sambung sekrup berjumlah 4 disusun 2 baris sejajar. CSB 1 Connection Single Bolt 1 alat sambung baut berjumlah 3 disusun menerus tegak lurus arah gaya. CSB 2 Connection Single Bolt 2 alat sambung baut berjumlah 3 disusun Zigzag. CSB 3 Connection Single Bolt 3 alat sambung baut berjumlah 4 disusun 2 baris sejajar arah gaya. CDB 1 Connection Double Bolt 1 alat sambung baut berjumlah 3 disusun menerus tegak lurus arah gaya. CDB 2 Connection Double Bolt 2 alat sambung baut berjumlah 3 disusun zigzag. CDB 3 Connection Double Bolt 3 alat sambung baut berjumlah 4 disusun 2 baris sejajar. xx

9 DAFTAR NOTASI t : tebal penampang b :lebar penampang d :ketebalan penampang b/t : rasio lebar terhadap ketebalan penampang d/t : rasio ketebalan terhadap ketebalan penampang Fmaks : beban tarik maksimum fy : nominal kekuatan leleh fu : nominal kekuatan putus E : modulus elastisitas G : modulus geser v : rasio poisson a : koefisien perambatan panas Ǿ : faktor reduksi desain N f d f : tarik nominal penampang neto dari bagian tersambung : diameter nominal baut/sekrup S f : jarak baut tegak lurus garis gaya, atau lebar lembaran pada kasus baut tunggal A n V b a C V fv : luasan neto bagian tersambung : kapasitas tumpu desain : faktor modifikasi untuk tipe sambungan tumpu : faktor tumpu yang diberikan : kapasitas geser desain : kekuatan tarik minimum satu baut : 400 Mpa ( untuk AS (ISO 898-1), baut mutu 4.6) : 830 Mpa ( untuk AS (ISO 898-1), baut mutu 8.8) : jumlah bidang geser dengan ulir pada bidang geser : luas diameter minor satu baut seperti ditentukan dalam AS 1275 : jumlah bidang geser tanpa ulir pada bidang geser : luas penampang baut tanpa ulir xxi

10 : kapasitas tarik nominal baut 1275 : luas tegangan tarik satu baut seperti ditentukan dalam ऩ : jarak yang diukur pada garis gaya dari pusat lubang standar ke ujung terdekat bagian tersambung N ou N ov d w L Py A 0 M 0 V b1 V b2 C V n d wc n h d h l 0 l t ௧ ܣ ௩ ܣ ௩ ܣ ௧ ܣ : Kapasitas cabut nominal sekrup : Kapasitas sobek nominal sekrup : diameter kepala sekrup/baut : perpanjangan specimen : tegangan : regangan : Besarnya tegangan luluh : Luas penampang awal benda uji : Luas Penampang pada saat patah : Modulus elastisitas : nilai keruntuhan tilting : nilai keruntuhan hole-bearing : faktor bearing : keruntuhan geser : tinggi pelat badan tanpa lengkungan : jumlah lubang pada bidang kritis : diameter lubang : Panjang awal : Panjang akhir : luas neto yang menerima tarik pada keruntuhan geser blok : luas neto yang menerima geser pada keruntuhan geser blok : luas bruto yang menerima geser pada keruntuhan geser blok : luas bruto yang menerima tarik pada keruntuhan geser blok : kapasitas nominal keruntuhan geser blok pada ujung balok xxii

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Grafik hasil uji tarik mesin UTM Lampiran 2 : Dokumentasi Lampiran 3 : Arsip seminar Tugas Akhir Lampiran 4 : Lembar Bimbingan Tugas Akhir xxiii