BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penilitan tugas akhir ini, penulis menggunakan desain penilitian deskriptif dan asosiatif kausal. Menurut Siregar (2013:7) Penilitian adalah terjemahan dari kata research dalam bahasa inggris. Kata research berasal dari kata re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Sugiyono (2013:53) lebih spesifik mengatakan bahwa Deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Sedangkan asosiatif kausal menurut Sugiyono (2013:56) adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Tabel 3.1 (Desain Penilitian) Tujuan penilitian Jenis penilitian Unit analisis Time horizon T-1 Deskriptif Individu-Konsumen Cross Sectional T-2 Deskriptif Individu-Konsumen Cross Sectional T-3 Asosiatif Kausal Individu-Konsumen Cross Sectional Sumber: Penulis, 2014 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:115). Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh pelanggan SanDwich Bakar, Puri Indah Jakarta Barat yang berjumlah 5545 Orang. Jumlah populasi ini diambil dari 15
16 jumlah pengunjung SanDwich Bakar selama 1 bulan terakhir, yaitu bulan Mei 2014. Tabel 3.2 Jumlah Pengunjung SanDwich Bakar Mei 2014 No Periode Bulan Jumlah Pengunjung Jumlah Pengunjung Mei 2014 (per hari) (dalam seminggu) 1 1/5-7/5-2014 130,170,210,190,140,165,180 1185 2 8/5-14/5-2014 165,180,195,200,155,175,165 1235 3 15/5-21/5-2014 140,190,240,200,150,140,140 1200 4 22/5-28/5-2014 145,250,220,210,160,140,130 1255 5 29/5-31/5-2014 180,220,270 670 Total Pengunjung bulan Mei 2014 5545 Sumber : Pemilik SanDwich Bakar, Renaldy Kusumanegara,2014 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2013:116). Teknik sampling yang digunakan penulis adalah probability sampling dengan sampel random sederhana (simple random sampling). Siregar (2013:57) mengatakan bahwa Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel. Untuk menentukan ukuran sampel digunakan Teknik Slovin. Rumus yang digunakan untuk teknik solvin adalah : Keterangan : = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Perkiraan tingkat kesalahan
17 Populasi yang didapatkan dari SanDwich Bakar selama bulan Mei 2014 adalah sebanyak 5545 orang. Maka dapat dihitung sampel dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 10%, sebagai berikut : = 98,228 Dari perhitungan dengan menggunakan teknik slovin diatas, maka diperoleh sampel untuk penelitian ini sebanyak 98,228 dibulatkan menjadi 100 responden. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Untuk dapat mengumpulkan data yang valid dan dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir data-data yang diperlukan dalam penilitian adalah: a. Kuisioner Suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi, yang bisa terpengaruh oleh sistem yang di ajukan atau sistem yang sudah ada (Siregar, 2013:44). Sugiyono (2013:199) lebih spesifik mengatakan bahwa kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penilitian ini akan digunakan kuisioner tertutup dengan penerapan skala likert. Dalam kuisioner tertutup dijelaskan pertanyaan-pertanyaan diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda. Jadi kuisioner jenis ini responden tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat (Sugiyono, 2013:44). b. Wawancara Proses memperoleh keterangan atau data untuk tujuan penilitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara (Siregar, 2013:40). Pedoman wawancara yang
18 di gunakan penulis adalah pedoman wawancara terstruktur. Pedoman wawancara ini disusun secara terperinci, sehingga menyerupai check-list. Dalam hal ini, mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek semua variabel dengan keterangan yang lengkap dan mendalam Siregar (2013:40). c. Studi Pustaka Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:37) studi pustaka adalah Sumber informasi berupa bahan bahan pustaka atau berbagai macam bahan dalam perpustakaan yang menghimpun informasi dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. 3.4 Operasionalisasi Variabel Menurut Kellinger (1973) dalam Sugiyono (2013:58) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kellinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Kidder (1981) dalam Sugiyono (2013:59) lebih spesifik menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Berdasarkan pengertian di atas menurut Sugiyono, (2013:59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Terdapat 2 macam variabel yang digunakan dalam penilitian, sebagai berikut: a. Variabel Independen Menurut Sugiyono (2013:59) menyatakan variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam SEM (Structural Equation Modeling)/ Pemodelan Persamaan Struktural, variabel independen disebut sebagai variabel eksogen.
19 b. Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2013:59) variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering deisbut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equity Modeling)/ Pemodelan Struktural, variabel dependen disebut sebagai variabel indogen. Intensitas Iklan ( Variabel Independen) Jumlah Penjualan ( Variabel Dependen) Gambar 3.1 Contoh Hubungan Variabel Independen Dependen Sumber : (Sugiyono, 2013:59) Lebih lanjut, penulis menjabarkan variabel variabel penelitian sebagaimana tertulis dalam tabel berikut ini. Tabel 3.3 dibawah ini merupakan operasionaisasi dari variabel kualitas layanan : Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kualitas Makanan No Dimensi Indikator Skala 1 Warna Kombinasi warna sangat membantu Likert dalam selera makan konsumen 2 Penampilan Kesegaran dan kebersihan dari Likert makanan yang di sajikan 3 Porsi Penyajian makanan ditentukan porsi Likert standartnya 4 Bentuk Menyajikan makanan dengan bentuk Likert yang menarik perhatian 5 Temperatur Temperatur yang sesuai dengan jenis Likert makanan 6 Tekstur Tekstur yang sesuai dengan makanan Likert
20 7 Aroma Aroma yang mempengaruhi selera Likert pembeli 8 Tingkat Kematangan Tingkat kematangan yang sesuai Likert dengan jenis makanan 9 Rasa Variasi rasa yang unik Likert Sumber : West, Wood, dkk dalam Margaretha dan Edwin (2012, 1) Variabel kepuasan pelanggan juga dijabarkan dalam operasionalisasi variabel pada tabel 3.4 dibawah ini : Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Kepuasan Pelanggan No Dimensi dan Indikator Skala 1 Lebih lama setia. Likert 2 Membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk Likert baru dan meningkatkan produksi yang ada. 3 Membicarakan hal hal yang menyenangkan tentang perusahaan Likert dan produk produknya. 4 Tidak banyak memberi perhatian pada merek pesaing dan tidak Likert terlalu peka terhadap harga. 5 Menawarkan ide produk atau layanan kepada perusahaan. Likert Sumber : Kotler & Keller (2009) 3.5 Uji Validitas Menurut Siregar (2013:46) Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk uji validitas penulis menggunakan jenis validitas konstruk (construct validity). Siregar (2013:47) menyatakan bahwa Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya.
Menurut Siregar (2013:77), dalam pengujian validitas konstruk, suatu instrument penelitian dikatakan valid, bila : 1. Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 2. Koefisien korelasi product moment r-tabel ( ; n-2) n = jumlah sampel 3. Nilai sig Rumus yang digunakan dalam uji validitas konstruk yaitu teknik Korelasi Product Moment, yaitu : 21 Di mana : n = jumlah responden x = skor variabel (jawaban responden). y = skor total dari variabel (jawaban responden). 3.6 Uji Reabilitas Menurut Siregar (2013:87) Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila di lakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Dalam pengujian reabilitas pada penelitian ini penulis menggunakan metode perhitungan internal consistency dengan cara mengevaluasi menggunakan alpha cronbach. Sesuai dengan pernyataan dari Siregar (2013:89) bahwa metode alpha cronbach yang digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang tidak mempunyai pilihan benar atau salah maupun ya atau tidak, melainkan digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku. Tahap perhitungan reabilitas dengan menggunakan metode alpha cronbach adalah: a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.
22 b. Menentukan nilai varians total. c. Menentukan reabilitas instrumen. Di mana : n = jumlah sampel = jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan X= total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan = varians total = jumlah varians butir k = jumlah butir pertanyaan = koefisien reabilitas instrument 3.7 Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana. Menurut Siregar (2013:379) Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel (dependent). Terdapat rumusan regresi linear sederhana dalam siregar (2013:379), sebagai berikut : a. Rumus persamaan regresi b. Mencari nilai konstanta c. Mencari konstanta Di mana :
23 Y X = variabel terikat = variabel bebas = konstanta = jumlah data 3.8 Uji Hipotesa Menurut Sugiyono (2013:93), bahwa Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dalam penelitian ini akan digunakan hipotesis asosiatif. Menurut Siregar (2013:67) Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang digunakan untuk memberikan jawaban permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh. Hipotesis : Ho: Tidak terdapat pengaruh antara kualitas makanan dengan kepuasan pelanggan SanDwich Bakar. Ha: Terdapat pengaruh antara kualitas makanan dengan kepuasan pelanggan SanDwich Bakar.
24