BAB II KAJIAN PUSTAKA. menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Menurut

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH MELALUI PERMAINAN NET BOLA BESAR SISWA KELAS IV SD NEGERI REJOSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar


PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. media gerak siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dijenjang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

Dedi Asmajaya

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI MINI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA KARET

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Iswantara NIM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVICE ATAS BOLAVOLI MELALUI METODE BERMAIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

SKRIPSI. Oleh: Lestari NIM

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik siswa dalam beraktifitas untuk mendidik lebih mengedepankan pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

IRA WATY MOHAMAD UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wahyu Tristian Pribadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I

UPAYA PENINGKATAN PASSING

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB II KAJIAN TEORI. sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah ( kusus anak laki-laki ), untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

Lampiran 1 45

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui test.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola voli yang cukup pesat ternyata banyak sekali anak-anak di berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

TINGKAT KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DAN PASSING

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran sesungguhnya memberikan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Menurut Rombepajung (1988: 25) yaitu, pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman atau pengajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UUSPN No.20 Tahun 2003 dalam Sagala, 2005: 13). Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran. Berikut definisi pembelajaran menurut Biggs yang dikutip oleh Sugihartono, dkk (2007: 80), membagi konsep pembelajaran dalam 3 pengertian yaitu: 1) Pembelajaran dalam Pengertian Kuantitatif Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pegetahuan dari guru kepada murid. Dalam hal ini guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. 2) Pembelajaran dalam Pengertian Institusional Secara institusional pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Dalam pengertian ini guru dituntut 10

untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar untuk bermacammacam siswa yang memiliki berbagai perbedaan individu. 3) Pembelajaran dalam Pengertian Kualitatif Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini peran guru dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien. Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar Dalam proses, pembelajaran dikembangkan melalui pola pembelajaran yang menggambarkan kedudukan serta peran pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. b. Faktor-FaktordalamPembelajaran Menurut H.J. Gino dkk., (1998: 30) berpendapat faktor-faktor yang dalam suatu kegiatan pembelajaran yaitu: 1) Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima dan menyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2) Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. 3) Tujuan yakni, pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotor dan afektif. 4) Isi pelajaran yakni, segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 5) Metode yakni, cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan siswa untuk mencapai tujuan. 6) Media yakni, bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar dapat mencapai tujuan. 7) Evaluasi yakni, cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi setiap komponen belajar mengajar. c. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) 11

Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) seiring dengan munculnya Program Managing Basic Education atau MBE. Menurut Karismanto (2003:2) PAKEM merupakan sebuah pendekatan umum. PAKEM yang disebut Pembelajaran Kontekstual di SD atau MI bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya serta mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari (Program MBE, 2006:1). PAKEM mulai disosialisasi-kan Tim Pusat Kurikulum bekerja sama dengan UNESCO dan UNICEF. Menurut Siswono dalam Aisyah, dkk, (2007:44), pendekatan PAKEM bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang lebih melengkapi siswa dengan keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupan kelak. Aktif diartikan siswa maupun berinteraksi untuk menunjang pembelajaran anak didik. Dengan memberikan kesempatan siswa aktif akan mendorong kreativitas siswa dalam belajar maupun memecahkan masalah terutama dalam latihan servis atas. Kreatif diartikan guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar dan membuat alat bantu belajar, bahkan menciptakan teknik-teknik mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan belajarnya. Efektif yang diartikan sebagai ketercapaian suatu tujuan (kompetensi) merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran. Menyenangkan diartikan sebagai suasana belajar mengajar yang hidup, semarak, terkondisi untuk terus berlanjut, ekspresif dan mendorong pemusatan perhatian siswa terhadap belajar. Agar menyenangkan diperlukan afirmasi (penguatan/penegasan), member pengakuan dan merayakan kerja kerasnya dengan 12

tepuk tangan, poster umum, catatan pribadi atau saling menghargai. Kegaitan belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan harus tetap bersandar pada tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Dari pengertian PAKEM di atas dapat disimpulkan bahwa jika suasana belajar yang aktif, kreatif dan efektif terjadi, maka akan mendorong siswa untuk menyenangi dan memotivasi mereka untuk terus belajar. Berdasarkan hal tersebut, untuk membuat siswa menyenangi pembelajaran maka guru harus membuat suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya dalam pembelajaran servis atas siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 2. 2. Hakikat Permainan Bolavoli Mini (Mini Voli) Permainan bolavoli mini merupakan salahsatumateripembelajaran pendidikan jasmani yang diterapkan di Sekolah Dasar. Permainan Bolavoli mini ada perbedaan dengan permainan bolavoli mini pada umumnya,karena dalam permainan bola voli mini jumlah pemain yang dibutuhkan dalam satu regu 4 orang pemain dengan 2 orang cadangan dan pertandingan dua set kemenangan, 2-0 atau 2-1 (PP.PBVSI, 1995:73). Lapangan bola voli mini juga ada perbedaan dengan ukuran lapangan bolavoli pada umumnya yaitu (Tim Bina Karya Guru, 2004:18): a. Panjang lapangan 12 meter b. Lebar lapangan 6 meter c. Tinggi net untuk putra 2,10 meter d. Tinggi net untuk putri 2 meter e. Bola yang digunakan adalah nomor 4, berat 230-250 gram Menurut Rukmana (1990: 2-24) salah satu cara melatih bolavoli mini bagi anak usia 9-13 tahun adalah sebagai berikut: a. Latihan pengenalan bola 13

Untuk menanamkan rasa cinta terhadap permainan bolavoli mini terlebih dahulu kita perkenalkan apa itu bolavoli mini dengan cara bermacam-macam permainan, kita usahakan suasana bermain selalu kita ciptakan, sehingga anak-anak merasa senang dan menyukai, akhirnya mencinta bolavoli. Misalya, lempar tangkap bola (boleh menggunakan bola apa saja selain bolavoli). b. Latihan menuju pembentukan fisik bolavoli Dalam permainan bolavoli mini kesiapan fisik yang prima sangat menunjang tercapainya prestasi yang optimal, tentu saja disesuaikan dengan usia serta perkembangan jiwa. Misalnya, siswa dilatih lompat zig-zag sambil melewati bola. c. Latihan teknik dasar bolavoli Bilamana anak-anak sudah menyenangi bolavoli mini maka langkah selanjutnya adalah menetapkan teknik-teknik dasar bolavoli mini secara bertahap. Teknik-teknik bolavoli mini meliputi passing atas, passing bawah, receive, service, spike, block dan tidak ketinggalan diajarkan komposisi pemain. 3. Teknik Dasar Servis Atas Service atas atau sering disebut overhead floater merupakan salah satu servis yang ada dalam permainan bola voli. Menurut Viera (2000:27) overhead floater adalah pukulan mengambang, karena bola yang dipukul bergerak ke kiri ke kanan dan ke atas ke bawah pada saat melintasi net. Hal ini terjadi karena bola dipukul tanpa berputar. Menurut Viera (2000:31), cara melakukan servis atas ada tiga tahapan yaitu: a. Persiapan 1) Kaki dalam posisi melangkah dengan santai 2) Berat badan terbagi seimbang 3) Bahu sejajar 4) Kaki dan tangan yang tidak memukul berada di depan 5) Gunakan telapak tangan terbuka 6) Pandangan ke arah bola b. Eksekusi 1) Pukul bola di depan bahu lengan yang memukul 2) Pukul bola tanpa atau dengan sedikit spin 3) Pukul bola dengan satu tangan 4) Pukul bola dengan dengan tubuh 5) Ayunkan lengan ke bawah dengan siku ke atas 6) Letakkan tangan di dekat telinga 7) Pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka 8) Pertahankan lengan dengan posisi menjangkau sejauh mungkin 9) Awasi bola pada saat hendak memukul 14

10) Pindahkan berat badan ke depan c. Gerak lanjutan 1) Teruskan pemindahan berat badan ke depan 2) Jatuhkan lengan dengan perlahan sebagai lanjutan 3) Bergerak melangkah ke lapangan Menurut Beutelstahl (2007:14) service atas atau floating service adalah servis yang tidak mengandung spin. Bola seakan-akan melayang, tanpa berputar sama sekali. Secara umum, bola itu bervibrasi dan melayang, kadang-kadang berubah arah, vertika atau horizontal. Menurut Beutelstahl (2007:14) service atas atau floating service dibagi dalam dua jenis yaitu: a. Frontal Floating Service (servis laying depan), dikenal sebagai servis tipe Amerika. b. Side Floating Service (servis laying sisi), dikenal sebagai servis tipe Jepang. Gambar 1. Teknik Servis Atas (PP.PBVSI, 1995:81) 4. Silabus Pembelajaran Penjas Kelas IV a. StandarKompetensi Mempraktekkangerakdasarkedalampermainandanolahragadannilai-nilai yang tekandungdidalamnya. b. Kompetensidasar Mempraktekkan gerak dasar berbagai gerakan yang bervariasi dalam permainan bola besar beregu dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama regu, sportifitas dan kejujuran 15

c. Materi Pokok Bolavoli d. Indikator 1) Melambungkan bola / memvoli dengan kontrol yang baik. 2) Melakukan servis atas dengan kontrol yang baik. 3) Mengembangkan kerjasama tim dalam permainan bolavoli dengan peraturan yang ada. e. Kegiatan Pembelajaran 1) Melakukan lempar tangkap bolavoli perorangan atau beregu 2) Servis atas dengan awalan 3) Servis atas tanpa awalan 4) Bermain voli dengan tidak menggunakan net 5) Bermain voli dengan menggunakan lapangan yang ada dengan peraturan yang dimodifikasi. f. Penilaian Tes penampilan, Performance, Tes servis atas g. Alokasi waktu 2 kali pertemuan h. Sumber belajar Buku pendidikan jasmani kelas IV SekolahDasar 16

5. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar N Pabelan 2 Masa usia sekolah dasar kelas IV sebagai masa kanak-kanak yang berlangsung dari usia delapan tahun hingga kira-kira usia sepuluh tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar kelas IV adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, diantaranya, perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak. Menurut Suyati (1992:12-13) karakteristik anak umur 8-10 tahun atau kelas 3-4 adalah sebagai berikut: a. Karakteristik Fisik 1) Perbaikan koordinasi gerak tubuh dalam melempar, menangkap, memukul dan sebagainya. 2) Ketahanan bertambah, anak pria suka atau gemar ada kontak fisik, seperti berkelahi dan bergulat. 3) Pertumbuhan terus naik 4) Koordinasi antara mata dan tangan lebih baik 5) Bentuk tubuh yang baik dapat timbul/terjadi 6) Filosofi, wanita-wanita satu tahun lebih maju daripada pria 7) Perbedaan seksual banyak pengaruhnya 8) Adanya perbedaan individu mulai nyata dan terang b. Karakteristik Sosial dan Emosional 1) Mudah terpengaruh, mudah sakit hati karena kritik 2) Masa anak-anak suka membual 3) Suka menggoda dan menyakiti anak lain 4) Suka memperhatikan, bermain dalam bentuk-bentuk drama dan berperanan 5) Suka berteman dan senang terhadap teman-teman lain, disamping senang terhadap teman akrab 6) Kemauan besar 7) Hasrat turut serta berkelompok 8) Selalu bermain-main 9) Menginginkan lebih ada kebebasan, tetapi dalam lindungan orang dewasa 10) Lebih senang kegiatan beregu daripada individual 11) Ada kecenderungan membanding-bandingkan dirinya dengan anak-anak lain 12) Mengidentifikasi dirinya untuk tujuan kelompok dan pertanggung jawaban 13) Sifat seksual lebih terlihat c. Karakteristik Mental 1) Ruang lingkung perhatian bertambah 2) Kemampuan berpikir bertambah 3) Senang akan bunyi-bunyian dan gerakan-gerakan berirama 17

4) Suka meniru 5) Minat terhadap macam-macam permainan yang terorganisasi bertambah 6) Sangat berhasrat ingin menjadi dewasa 7) Khususnya gemar terhadap aktivitas-aktivitas yang berbentuk pertandingan Jadi, dengan tahapan-tahapan tersebut, diharapkan siswa kelas atas sekolah dasar lebih tertarik dengan fondasi gerakan permainan bolavoli mini yang benar. Pada saat memasuki tahap spesifikasi, fondasi gerak dasar itu diharapkan sudah terbentuk. B. Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang Peningkatan Penguasaan Servis Atas dalam pembelajaran permainan bolavoli mini dengan pendekatan PAKEM siswa kelas V SD Negeri 2 Kupen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung oleh Slamet Sarmadi (2009). Sample dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas V yang berjumlah 23 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latihan servis atas pada siklus pertama nilainya 68,45 meningkat menjadi 79,76 pada siklus kedua dan pada siklus ketiga meningkat menjadi 88,10 atau 100% siswa dapat mencapai KKM. C. Kerangka Berfikir Pembelajaran servisatas merupakan suatu proses belajar yang dilakukan dengan cara bimbingan, pemberian pengetahuan atau materi servis dari guru kepada siswa di dalam suatu proses pembelajaran yang terprogram. Banyak pendekatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk belajar mandiri, kreatif dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yag memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, aktif, kreatif dan terutama pembelajaran yang menyenangkan yaitu pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, 18

Efektif Dan Menyenangkan (PAKEM).PendekatanPAKEM diartikan belajar yang aktif, kreatif dan efektif terjadi, maka akan mendorong siswa untuk menyenangi dan memotivasi mereka untuk terus belajar, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan servis atas dalam permainan bolavoli mini. Melihat kenyataan yang ada di SD Negeri Pabelan 2 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang banyak siswa yang belum bisa menguasai teknik servis atas dengan baik. Dengan demikian pendekatan PAKEM dirasa dapat meningkatkan kemampuan servis atas siswa kelas IV, maka dari itu perlu dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan pendekatan PAKEM. Dengan penelitian ini maka dapat menjadi gambaran dan acuan untuk meningkatkan kemampuan servis atas. Dengan demikian pembelajaran permainan bola voli mini ke depannya dapat terlakasana dengan efektif dan efisien. Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam meningkatkan servis atas dengan pendekatan PAKEM dirasa penting, maka peneliti mengambil judul penelitian Peningkatan Peningkatan Pembelajaran Servis Atas Dalam Permainan Bola voli Mini Melalui Pendekatan PAKEM Siswa Kelas IV SD Negeri Pabelan 2 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah : Pendekatan PAKEM dapat meningkatkan pembelajaran servis atas dalam permainan bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 2 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. 19