BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam organisasi dan perusahaan. Teknologi informasi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : /PMK.010/2012 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan teknologi informasi yang baik dan berkualitas. Maka dari itu,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bersaing secara ketat dengan perusahaan lain. Berbagai tantangan dan

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikannya. Tidak terkecuali pada Universitas Widyatama yang sudah. untuk laporan kepada pimpinan Universitas Widyatama.

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat

BAB I PENDAHULUAN. Australia and New Zealand Banking Group Limited (XYZ Grup) didirikan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

BAB III Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Begitu juga dengan perkembangan dunia informasi yang

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK DEMOGRAFI, PERKEMBANGAN PRODUK DAN PROMOSI PADA MANDIRI TABUNGAN RENCANA DI PT.BANK MANDIRI(PERSERO) TBK.

BAB I PENDAHULUAN. tentunya mempengaruhi keseragaman dan konsistensi data. Data warehouse dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. makin menjamurnya perusahaan-perusahaan asuransi baik yang dikelola oleh

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang diraih oleh setiap perusahaan. Namun kenyataannya tidak semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan akan fasilitas alat kesehatan di Indonesia semakin hari semakin

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Observasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan kini tengah berusaha melakukan terobosanterobosan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahaan dengan baik adalah dengan cara meningkatkan. penjualan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)

BAB I PENDAHULUAN. yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BNI LIFE INSURANCE. besar yang menyediakan layanan terpadu bagi semua nasabahnya: One Stop

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN

TANTANGAN BANK NASIONAL MENJALANKAN BISNIS KONGLOMERASI DI INDONESIA. Susy Liestiowaty

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN BUSINESS INTELLIGENCE STUDI KASUS : PT. ASURANSI XYZ KARYA AKHIR MUHAMAD ALIBABA

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi adalah media jaringan Internet. Jaringan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar /Workshop Agen Asuransi

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai modal untuk memenangkan persaingan global. dapat memberikan informasi yang akurat, informatif, dan up to date yang dapat

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang begitu pesat mempunyai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam bisnis telah menjadi sangat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan penelitian. Berikut disajikan mengenai latar belakang penelitian yang dilakukan. 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah mendorong dunia bisnis, akademik, pemerintahan dan bidang lainnya untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin. Banyak proses bisnis dan pengolahan data sangat bergantung dengan keberadaan teknologi informasi. Hal ini telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ingin berkompetisi atau memenangkan persaingan melakukan terobosan-terobosan terkait pemanfaatan teknologi informasi itu sendiri. Informasi dan data yang dikelola atau dimiliki oleh perusahaan kini telah berubah menjadi aset berharga untuk kepentingan kelangsungan dan eksistensi bisnis guna menghadapi persaingan dunia usaha yang begitu ketat. Tanpa pengelolaan dan pemanfaatan data dan informasi tersebut secara maksimal maka boleh dikatakan perusahaan tersebut tidak memaksimalkan salah satu potensi yang dimiliki untuk menghadapi persaingan. Selain itu untuk menghadapi perkembangan dan pertumbuhan bisnis yang cepat, data dan informasi tersebut perlu dipelihara untuk kemudahan akses jika sewaktu-waktu dibutuhkan misalnya untuk keperluan analisa customer, transaksi penjualan dan lain sebagainya. Kemudahan akses data-data operasional yang bersifat historical dapat dikembangkan menjadi informasi guna kebutuhan perencanaan atau kebutuhan strategis untuk melihat peluang ke depan dengan

2 tujuan membuat terobosan-terobosan bisnis baru yang sesuai dengan inti bisnis yang dimiliki perusahaan. Untuk mendukung pengelolaan data yang baik, utamanya bagi perusahaan yang memiliki data dengan volume besar dan tersebar ke dalam berbagai aplikasi terpisah, dewasa ini telah ada teknologi data warehouse yang dapat menggabungkan data dari berbagai sumber data operasional dan sinkronisasi datanya dapat dilakukan secara periodik maupun real time, disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Penerapan data warehouse yang baik dan sesuai dengan kebutuhan secara otomatis memudahkan pengelolaan data dan proses pengambilan informasi dari sumber data, selanjutnya adalah bagaimana data tersebut dapat disajikan secara informatif dan dapat menjawab kebutuhan dan proses bisnis, baik yang telah terjadi, sedang terjadi maupun apa yang terjadi di masa datang berdasarkan informasi yang disajikan. Salah satu bentuk penyajian informasi yang baik dan dapat menjawab pertanyaan apa yang telah terjadi, sedang terjadi maupun apa yang terjadi di masa datang berdasarkan informasi dari data operasional adalah penerapan Business Intelligence yang selanjutnya disingkat BI. Jadi singkatnya BI (tools) dapat menjawab tantangan bisnis organisasi ke depan bila diterapkan dengan baik tentunya diawali dengan pengelolaan data yang baik pula. Subbab 1.2 dijabarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh PT. Asuransi XYZ. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang ada dalam di lingkungan PT. Asuransi XYZ adalah secara umum memiliki tiga jenis produk utama yang dijual yaitu asuransi individu jiwa, asuransi kumpulan jiwa dan asuransi kumpulan. Masing-masing produk utama tersebut memiliki lagi bergaram jenis produk dengan variasi dan karasteristik yang berbeda-beda, misalnya cara pembayaran preminya, benefit atau manfaat asuransi yang ditawarkan sampai kepada pengelolaan investasi yang beragam misal ke berbagai instrumen investasi seperti client atau pemegang polis diberikan pilihan kemana dana yang dimiliki diinvestasikan. Hal ini tentu seiring dengan berjalannya waktu maka volume data yang disimpan semakin besar

3 sehingga sewaktu-waktu jika dibutuhkan analisa data tentu membutuhkan waktu yang cukup signifikan jika diukur dengan kondisi teknologi informasi sekarang yang dapat menyajikan informasi secara cepat dan akurat dari data yang diolahnya. Analisa data yang dilakukan oleh aktuaris untuk kebutuhan penilaian seberapa jauh nilai jual suatu produk maupun oleh analis klaim untuk menilai jumlah klaim seringkali data yang dimiliki atau diambil dari sumber data tidak didukung oleh data-data akurat dikarenakan data-data pendukung tersimpan di sumber data atau database yang terpisah seperti untuk melakukan analisa penjualan produk maka yang harus dilakukan adalah menarik data dari tiga produk utama yang terdiri dari tiga database terpisah sehingga dibutuhkan transformasi terlebih dahulu, transformasi inilah yang seringkali salah dalam melakukan interpresetasi data, jika dilakukan sendiri oleh aktuaris atau analis klaim. Karena analisa data dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda hanya sesuai dengan kebutuhan masing-masing, maka jika dibandingkan hasil yang diperoleh tersebut memiliki perbedaan yang signifikan, hal ini membuat kordinasi antara fungsi terkait dalam organisasi bekerja tidak maksimal karena masing-masing data yang dimiliki berbeda dalam angka dan interprestasi, dan membuat masingmasing pihak tersebut tidak mempercayai data dan informasi yang dimiliki, salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan data yang dimiliki adalah dengan meminta data langsung ke bagian teknologi informasi sehingga pihak-pihak tersebut seperti mendapat jaminan bahwa data yang dimiliki valid. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka menjadi statement of the problem dari penelitian berikut adalah: Bagaimana mengintegrasikan data yang merupakan proses bisnis utama atau core bussiness dari asuransi sendiri yang terdiri dari tiga jenis asuransi yaitu asuransi individu jiwa, kumpulan jiwa dan kesehatan jiwa Bagaimana Business Intelligence dapat memberikan solusi untuk kebutuhan analisa data utamanya produk asuransi yang dijual dan klaim yang sering terjadi.

4 Bagaimana Business Intelligence membantu untuk melakukan prediksi terhadap faktor yang menjadi kunci utama dalam penentuan tarif premi yaitu tabel mortalita, tingkat investasi dan biaya-biaya agen dan biaya operasional perusahaan. Bagian selanjutnya diuraikan mengenai ruang lingkup dari penelitian ini. 1.3 Ruang Lingkup Cakupan atau ruang lingkup dari penelitian ini adalah proses yang terkait dengan pengukuran kinerja penjualan produk asuransi berupa asuransi individu jiwa, kumpulan jiwa dan kesehatan jiwa, serta seberapa lama proses klaim yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta hasil investasi yang didapatkan. Pengukuran tersebut dilakukan dengan melakukan perancangan sistem Business Intelligence diawali dengan pemodelan data warehouse. Pada bagian selanjutnya dijelaskan mengenai tujuan dari penelitian ini. 1.4 Tujuan Untuk menjawab pertanyaan yang timbul dari statement of problem diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Business Intelligence menyajikan data untuk kebutuhan analisis masing-masing fungsi organisasi sehingga salah satunya dapat diprediksi apa yang terjadi di masa datang merujuk kepada kejadian-kejadian sebelumnya. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana Business Intelligence menyajikan informasi cepat dan akurat sehingga mendukung pengambilan keputusan utamanya keputusan strategis dalam organisasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen maupun meningkatkan daya saing. Bagian selanjutnya diuraikan mengenai sistematika penulisan dalam penelitian ini.

5 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab. Pada masing-masing bab dibagi lagi ke dalam sub bab, yang memberikan penjabaran terperinci masalah yang dibahas, berikut penjelasan sistematika penulisan penelitian. Bab I membahas Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, permasalahan, ruang lingkup, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II dijelaskan mengenai tinjauan literatur, pada bab ini dijabarkan tinjauan literatur dan teori yang menjadi dasar dalam penyusunan tesis dan acuan untuk pembahasan selanjutnya. Pada Bab III diuraikan deskripsi perusahaan yang menguraikan profil organisasi, visi dan misi perusahaan dan struktur organisasi. Selanjutnya pada Bab IV membahas metodologi penelitian yang menjelaskan mengenai tahap-tahap yang dilakukan dalam penyusunan penelitian ini yaitu tahap analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan internal IS/IT dan terakhir perancangan BI. Selanjutnya pada Bab V dijelaskan tentang analisa dan interprestasi sesuai dengan metodologi penelitian yang digunakan, pada bab ini diuraikan analisis lingkungan bisnis internal dan analisis lingkuntan internal IS/IT. Kemudian pada Bab VI disajikan Desain dari penelitian yang terdiri dari perancangan arsitektur dan infrastruktur BI serta model dari data warehouse. Bab Terkahir Bab VII merupakan bagian penutup dari penelitian ini, yang terdiri dari kesimpulan yang diperoleh dan saran sebagai masukan terhadap proses penelitian yang telah dilakukan. Alur penelitian selanjutnya adalah tinjauan literatur.

27 BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN Bab ini merupakan profil organisasi perusahaan, visi dan misi yang dimiliki serta struktur organisasi yang ada. Berikut penjelasan mengenai profil organisasi PT Asuransi XYZ. 3.1 Profil Organisasi PT Asuransi XYZ didirikan akhir tahun sembilan puluhan, merupakan kerja sama antara dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perbankan dan satu lagi bergerak di bidang perasuransian, dan kegiatan usahanya dipusatkan di Jakarta. Pada saat awal memulai usahanya PT Asuransi XYZ ditujukan untuk fokus pada asuransi kumpulan khusunya asuransi jiwa kredit kumpulan, namun seiring dengan perkembangan asuransi PT. Asuransi XYZ juga memperlebar bisnisnya dengan menjual produk asuransi Individu. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidan jasa, yang merupakan anak peurahaan salah satu BUMN dan bergerak dalam bidang industri asuransi jiwa maka PT. Asuransi XYZ memiliki visi Menjadi Perusahaan Asuransi Kebanggan Nasional yang menawarkan layanan terbaik kepada segmen pasar individu dan kumpulan. Guna mewujudkan visi tersebut maka PT. Asuransi XYZ mempunyai misi Memaksimalkan Stakeholder Value dengan menyediakan solusi asuransi yang fokus pada segmen pasar Indivdu dan Kumpulan. 3.2 Struktur Organisasi berikut: Struktur organisasi PT Asuransi XYZ dapat dilihat pada Gambar 3.1

28 Gambar 3. 1 Struktur organisasi PT Asuransi XYZ Seperti pada gambar 3.1 Struktur organisasi PT Asuransi XYZ, Direktur utama membawahi dua direktur bidang, dan dua bidang: 1. Direktur Keuangan 2. Direktur Teknik dan Operasional 3. KIN 4. Manajemen Resiko Tingkatan dibawahnya terdiri atas empat divisi, satu sub divisi, satu cabang syariah, dan sales asuransi jiwa dan kumpulan yaitu: Divisi keuangan dan SDM yang mengurusi bidang keuangan dan sumber daya manusia, bertanggung jawab langsung kepada direktur yang membawahi bidang keuangan dan teknologi informasi Divisi teknologi informasi yang mengurusi bidang penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan bertanggung jawab langsung kepada direktur keuangan dan teknologi informasi

29 Divisi Aktuaria dan tehnical asuransi yang mengurusi bidang pembuatan produk asuransi dan proses tehnik asuransi yang bertanggung jawab kepada direktur teknik dan operasional Divisi Marketing yang mengurusi bidang penjualan produk yang bertanggung jawab kepada direktur teknik dan operasional Sub-divisi klaim yang mengurusi proses klaim para nasabah dan bertanggung jawab kepada direktur teknik dan operasional Cabang Syariah yang mengurusi penjualan produk asuransi syariah bertanggung jawab kepada direktur teknik dan operasional Beberapa divisi terdiri atas sub-divisi dan beberapa sub-divisi terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut: Divisi Keuangan dan SDM Terdiri atas tiga sub-divisi yaitu: o Sub-divisi keuangan Terdiri atas dua bagian yaitu: Bagian Administrasi keuangan, yang mengurusi bidang pembayaran dan administrasi keuangan lainnya Bagian Akutansi dan Pelaporan, yang mengurusi pembuangan laporan keuangan o Sub-divisi SDM dan Umum Terdiri atas dua bagian yaitu: Bagian SDM dan Legal, yang mengurusi bidang perekrutan SDM dan bidang lain yang terkait dengan SDM, serta bagian legal perusahaan Bagian Umum dan Logistik, yang mengurusi bidang pengadaan dan pemanfaatan fasilitas perusahaan o Sub-divisi Investasi Tidak memiliki bagian dan berperan dalam menamkan keuangan perusaahaan di instrumen investasi

30 Divisi Teknologi Informasi Terdiri atas satu sub-divisi yaitu: o Sub-divisi teknologi informasi Terdiri atas dua bagian yaitu: Bagian Network dan teknologi support, yang mengurusi bidang infsrastruktur teknologi informasi Bagian Application Support dan Development, yang mengurusi bidang pengembangan perangkat lunak dan proses maintanancenya. Divisi Aktuaria dan Tehnikal Asuransi Terdiri atas dua sub-divisi, yaitu: o Sub-divisi Aktuari Terdiri atas dua bagian yaitu: Bagian Reasuransi dan pelaporan teknis, yang mengurusi bidang pelaporan cadangan dan laporan reasuransi Bagian Pengembangan produk dan harga, yang mengurusi bidang pembuatan produk asuransi dan penentuan tarif premi serta benefit o Sub-divisi tehnikal asuransi Terdiri atas empat bagia yaitu: Bagian Medical Advisor & Hubungan Provider, yang mengurusi hubungan dengan rumah sakit dan bertindak sebagai panasehat terhadap para calon pemegang polis Bagian Asuransi Kumpulan - Kesehatan, yang mengurusi bidang undewrting calon peserta asuransi kesehatan Bagian Asuransi Kumpulan Jiwa, yang mengurusi bidang underwrting calon peserta asuransi jiwa kumpulan Bagian Asuransi Individu - Jiwa Divisi Marketing, yang mengurusi bidang underwriting calon peserta asuransi jiwa perorangan.

31 Divisi Marketing Terdiri atas tiga sub-divisi dan satu bagian, yaitu: o Sub-divisi Marketing Support & Development Terdiri dari tiga bagian yaitu: Bagian Promosi, yang mengurusi bidang promosi perusahaan baik lewat media cetak maupun lainnya Bagian Research & Development, yang mengurusi bidang riset dan pengembangan layanan produk asuransi Bagian Coorporate Support & Development, yang bertanggung jawab mendukung perusahan dalam meningkatkan citra perusahaan o Sub-divisi Agency Terdiri atas dua bagian yaitu: Bagian Training & Rekrutmen, yang mengurusi bidang pelatihan dan perekrutan agen Bagian Support & Development, yang berfungsi sebagai pengembangan dan dukungan terhadap agen o Sub-divisi Bancassurance Terdiri atas tiga bagian yaitu: Bagian Relationship, yang mengurusi hubungan dengan pihak bank Bagian Produk & Layanan, yang mengurusi bidang pelayanan dan penjelasan produk Bagian Telemarketing, yang mengurusi bidang penjualan produk lewat telepon o Bagian Customer Service, yang mengurusi pertanyaan dan komplain dari nasabah Sub-divisi Klaim Terdiri atas dua bagian, yaitu:

32 Bagian Klaim Cative, yang mengurusi klaim asuransi yang dijual di salah satu bank BUMN, baik produk kesehatan, kumpulan dan individu Bagian Klaim Non Captive, yang mengurusi klaim asuransi yang dijual di luar bank BUMN, baik produk kesehatan, kumpulan dan individu Cabang Asuransi Syariah Terdiri atas tiga bagian, yaitu: Bagian Marketing, yang melakukan penjualan produk asuransi syariah Bagian Teknik & Pertanggungan, yang melakukan underwriting asuransi syariah Bagian Administrasi & Keuangan, yang melakukan administrasi dan proses keuangan syariah