BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Dewan Komisaris Independen (DKI) Perusahaan Perbankan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. triwulan periode tahun Berdasarkan metode purposive sampling,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dari seluruh perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian adalah perbankan konvensional dari tahun 2011 sampai 2013 yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama periode 2011 sampai 2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan 24 perbankan untuk dijadikan sampel sehingga jumlah sampel selama 3 tahun menjadi 72 sampel.penelitian ini melihat pengaruh kredit yang di proksi NPL, tingkat kecukupan Modal yang di proksi CAR dan Efisiensi Operasional yang diproksi dengan BOPO terhadap profitabiliatas yang diprosksi dengan ROA dengan tahun pengamatan 2011 sampai dengan 2013. Data rasio keuangan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai periode pengamatan diperoleh dari situs resmi perbankan konvensional yang menjadi objek penelitian. Berikut daftar nama perbankan yang menjadi sampel 45

46 No Kode Emite Tabel 4.1 Daftar Nama Perbankan Yang Menjadi Sampel Nama Bank 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 3 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 4 BBCA Bank Central Asia Tbk 5 BBKP Bank Bukopin Tbk 6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk 7 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 8 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 9 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 10 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 12 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 13 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 14 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 15 BNLI Bank Permata Tbk 16 BSIM Bank Sinar Mas Tbk 17 BSWD Bank Swadesi Tbk 18 BVIC Bank Victoria International Tbk 19 INPC Bank Artha Graha International Tbk 20 MAYA Bank Mayapada International Tbk 21 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk 22 MEGA Bank Mega Tbk 23 NISP Bank NISP OCBC Tbk 24 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Sumber : Data yang diolah

47 B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen ( risiko kredit, tingkat kecukupan modal dan efinsiensi operasional) terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 72 data observasi yang berasal dari hasil perkalian antara periode penelitian yaitu selama 3 tahun dari tahun 2011 sampai 2013 dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 24 perbankan. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 72,66 3,80 2,1574,80861 NPL 72,14 4,09 1,6849,94596 CAR 72 6,59 23,19 15,5446 3,05723 BOPO 72 60,90 94,13 80,5940 7,91323 Valid N (listwise) 72 Berdasarkan tabel 4.2 dari hasil Statistik Deskriptif dapat dijelaskan bahwa: a. Variabel Profitabilitas (ROA) memiliki minimum 0,66 dan nilai maksimum 3,80 dengan rata rata sebesar 2,1574 dan standar deviasi 0,80861dengan jumlah sampel sebanyak 72. Hal ini berarti nilai minimum ROA perbankan konvensional dasar yang menjadi sampel penelitian tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah 0,66 yang dimiliki oleh perbankan PT

48 Bank Artha Graha International pada tahun 2012 dan nilai maksimum sebesar 3,8 yang dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk pada tahun 2011 dan 2013. Ini menunjukan PT Bank Central Asia Tbk memiliki kemampuan yang besar untuk memiliki profit yang lebih besar. b. Variabel Risiko Kredit (NPL) memiliki nilai minimum 0,14 dan nilai maksimum 4,09 dengan rata rata sebesar 1,6849 dan standar devisiasi 0,94596 dengan jumlah sampel 72. Hal ini berarti nilai minimum NPL perbankan konvensional dasar yang menjadi sampel penelitian tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah 0,14 yang dimiliki oleh PT Bank Swadesi Tbk pada tahun 2012 dan nila maksimum sebesar 4,09 yang dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk. c. Variabel Tingkat Kecukupan Modal (CAR) memiliki nilai minimum 6,59 dan nilai maksimum 23,19 dengan rata rata 15,5446dan standar deviasi 3,05723 dengan jumlah sampel sebanyak 72. Hal ini berarti nilai minimum CAR perbankan konvensional dasar yang menjadi sampel penelitian tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah PT Bank NISP OCBC Tbk dengan nilai minimum 6,59 pada tahun 2011 dan nilai maksimum sebesar 23,19yang dimiliki oleh PT Bank Swadesi Tbk pada tahun 2011. d. Variabel Efisiensi Operasional (BOPO) memiliki nilai minimum 60,90 dan maksimum 94,13 dengan rata rata 80,5940 dan standar devisiasi 7,91323 dengan jumlah sampel sebanyak 72. Hal ini berarti nilai minimum BOPO perbankan kovensional dasar yang menjadi sampel penelitian tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah 60,90 yang dimiliki oleh PT Bank Central

49 Asia Tbk pada tahun 2011 dan nilai maksimum 94,13yang dimiliki oleh PT Bank Ekonomi Raharja Tbk pada tahun 2011. C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan menggunakan analisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (Imam Ghozali, 2011). Hasil pengujian dengan menggunakan analisis grafik histogram dapat diliha pada gambat 4.2 berikut ini : Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation,36866515 Most Extreme Differences Absolute,075 Positive,075 Negative -,069 Kolmogorov-Smirnov Z,636 Asymp. Sig. (2-tailed),814 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.3 besarnya Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,814 yang lebih besar dari á (0,05) maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

50 Gambar 4.1 Uji Normalitas PP. Plot Hasil Pengujian dengan analisis grafik histogram dan analisis grafik plot menunjukan bahwa model regresi terdistribusi dengan normal, karena titik titik meyebar di sekitar diagonal serta penyebaranya mengikuti arah diagonal. Namun untuk memperkuat pengujian normalitas dengan menggunakan Uji One-Sample Kolmogorovo-Smirnov. 2. Uji Multikolonieritas Menurut Imam Ghozali (2011) Uji Multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat kolerasi antar variabel independen. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

51 menunjukkan setiap variabel independen dijelaskan varibel independen lainnya.suatu model regresi dikatakan dari multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance diatas 0,10 dan VIFdibawah 10. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 9,379,544 17,236,000 1 NPL,083,048,097 1,732,088,973 1,028 CAR,002,015,009,163,871,977 1,024 BOPO -,092,006 -,898-15,878,000,955 1,047 a. Dependent Variable: ROA Dari hasil pengujian nilai tolerance pada tabel 4.3 diatas, nilai VIF terendah dimiliki oleh variabel risiko kredit (NPL) sebesar 1,028, sedangkan hasil VIF tingkat kecukupan modal (CAR) sebesar 1,024 dan efisiensi operasional (BOPO) memiliki hasil sebesar 1,047, maka nilai VIF untuk setiap variabel bebas < 10, dengan angka tolerance berkisar antara 0,955 sampai 0,977. Hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.3 terlihat bahwa tidak ada varibel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas dari multikolonieritas.

52 3. Uji Heteroskendastisitas Menurut Imam Ghozali (2011) Uji heteokendastisitas dapat dilihat melalui grafik scatterplot apa bila titik titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tiak terjadi heteroskedastisitas. Uji regresi pada penelitian ini menunjukkan grafik scatterplot pada model penelitian menggambarkan titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, Hasil penelitian sebagai berikut : Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas

53 Dari grafik scatterplot yang ditampilkan pada Gambar 4.2, terlihat titik yang menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini memenuhi asumsi bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 4. Uji Autokolerasi Menurut Imam Ghozali (2011) Hasil analisis Durbin Watson (DW) dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokolerasi dalam suatu regresi. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokolerasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,890 a,792,783,37671 1,695 a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL b. Dependent Variable: ROA Berdasarkan tabel 4.5 dapat di simpulkan bahwa model regresi linear berganda terjadi gejala autokorelasi, karena angka yang dihasilkan dalam kolom Durbin-Watson menunjukkan angka 1,695. Nilai penelitian ini akan di bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikasi 5%, jumlah pengamatan ( n ) sebanyak 72 dan jumlah variabel independen 3 ( k = 3 ). Oleh karena itu, berdasarkan tabel Durbin-Watson di ketahui nilai batas atas (du) sebesar 1,546, nilai ( d ) sebesar 1,695 dan nilai batas bawah ( dl )

54 sebesar 1,372 sehingga 1,546 <1,695 < 3 1,546, maka dapat di simpulkan bahwa terjadi tidak ada autokorelasi positif atau negatif. D. Pengujian Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R < 1) (Imam Ghozali, 2011) Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin besar variasi variabel independennya mempengaruhi variabel dependennya. Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,890 a,792,783,37671 a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL b. Dependent Variable: ROA Berdasarkan tabel 4.6 di atas pada kolom Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,783 yang berarti 78,3% perubahan variabel nilai perusahaan yang diproksikan profitabilitas (ROA)dapat dijelaskan oleh perubahan risiko kredit (NPL), tingkat kecukupan modal (CAR), efisiensi operasional (BOPO), dan secara bersama-sama, sedangkan sisanya 21,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian.

55 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat atau dependen (Imam Ghozali, 2011) Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan (F-tes) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 36,774 3 12,258 86,378,000 b 1 Residual 9,650 68,142 Total 46,424 71 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL Berdasarkan hasil dari uji ANOVA ( Analysis of Variance ) dapat di lihat hasil uji serempak ( Uji F ). Hal ini dapat terlihat dari nilai Sig sebesar 0,000 jadi á < 0,05 di mana nilai 0,000 lebih kecil dari á 0,05. Maka Ha dapat di terima dan H0 di tolak, jadi dapat di simpulkan bahwa variabel NPL, CAR dan BOPO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji ini di gunakan untuk mengetahui apakahrisiko kredit, tingkat kecukupan modal, dan efisiensi operasional secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadapprofitabilitas (Imam Ghozali, 2011). Adapun hasil uji statistik t adalah sebagai berikut :

56 Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 9,379,544 17,236,000 1 NPL,083,048,097 1,732,088 CAR,002,015,009,163,871 BOPO -,092,006 -,898-15,878,000 a. Dependent Variable: ROA Berdasarkan hasil pengujian dalam tabel diatas dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masing masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut : a. H 1 : Pengaruh Risiko Kredit (NPL) terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil uji t menunjukan bahwa nilai signifikansinya 0,088 (sig > 0,05) ini menunjukan NPL tidak berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,083. Sehingga dapat disimpulkan H a1 ditolak dan Ho diterima. b. H 2 : Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil uji t menunjukan bahwa nilai signifikansinya 0,871 (sig > 0,05) ini menunjukan CAR tidak berpengaruh secara

57 signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,002. Sehingga dapat disimpulkan H a1 ditolak dan Ho diterima. c. H 3 : Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil uji t menunjukan bahwa nilai signifikansinya 0,000 (sig < 0,05) ini menunjukan BOPO berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar 0,092. Sehingga dapat disimpulkan H a1 diterima dan Ho ditolak. 4. Analisa Regresi Linear Berganda Hasil pengujian analisis linear regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9 Hasil Uji Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 9,379,544 1 NPL,083,048,097 CAR,002,015,009 BOPO -,092,006 -,898 a. Dependent Variable: ROA

58 Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat di peroleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : ROA = 9,379+ 0,083 NPL + 0,002 CAR 0,092BOPO + e Dari hasil regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa : a. Konstanta á = sebesar 9,379 artinya jika NPL (X 1 ), CAR (X 2 ), dan BOPO (X 3 ) lebih besar dari pada nol, maka ROA perbankan konvensional (Y) sebesar 9,379. b. Koefisien regresi NPL (X 1 ) sebesar positif sebesar 0,083, menunjukan bahwa adanya hubungan searah antara variabel ROA dengan NPL, yang artinya jika rasio variabel ROA naik sebesar 0,01 atau 1%, maka ROA perbankan konvensional abnormal akan naik 0,083 dengan asumsi varibel independen lainya tidak berubah. c. Koefisien regresi CAR (X 2 ) sebesar negatif sebesar 0,002, menunjukan bahwa adanya hubungan tidak searah antara variabel ROA dengan CAR. Hal ini menunjukan setiap kenaikan 1% dari rasio CAR akan menyebabkan penurunan ROA abnormal sebesar 0,002. yang berarti apabila rasio CAR menurun sebesar 0,002. d. Koefisien regresi BOPO (X 3 ) sebesar negatif sebesar 0,092, menunjukan bahwa adanya hubungan tidak searah antara variabel ROA dengan BOPO. Hal ini menunjukan setiap kenaikan 1% dari rasio BOPO akan menyebabkan penurunan ROA abnormal sebesar 0,092. yang berarti apabila rasio BOPO menurun sebesar 0,0923.

59 E. Pembahasan Hasil yang didapatkan dari yang dilakukanya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh Risiko Kredit (NPL) terhadap Profitabilitas (ROA) Hasil analisis data menunjukan bahwa risiko kredit (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,088. Artinya nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian oleh di peroleh Rizki Agustiningrum (2012). Risiko kredit yang diproksi NPL tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, hal ini mengandung arti walaupun nilai NPL semakin tinggi pada bank konvensional, tetapi hal itu kemungkinan tidak memberikan dampak menurunnya tingkat ROA pada bank tersebut. Hal itu disebabkan nilai Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) masih dapat menutupi kredit bermasalah. Laba perbankan masih dapat meningkat dengan NPL yang tinggi karena perbankan masih dapat memperoleh sumber laba tidak hanya dari bunga tetapi juga dari sumber laba lain seperti fee based income yang juga memberikan pengaruh yangrelatif tinggi terhadap tingkat ROA 2. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA) Hasil analisis data menunjukan bahwa tingkat kecukupan modal (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,871. Artinya Nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian olehahmad Buyung Nusantara

60 (2009). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat kecukupan modal yang di proksikan CAR terhadap profitabilitas suatu perbankan tidak menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen perbankan dalam memperoleh untung yang tinggi. Tidak signifikannya CAR terhadap ROA, hal inikemungkinan dikarenakan peraturan BI yang mengharuskan setiap bank untuk menjaga CAR dengan ketentuan minimal 8%, sehingga parapemilik bank menambah modal bank dengan menyediakan dana (fresh money) untuk mengantisipasi skala usaha yang berupa expansi kredit atau pinjaman yang diberikan agar rasio tingkat kecukupan modal (CAR) bank konvensional dapat memenuhi ketentuan BI. Sedangkan kondisi perbankan yang terdaftar di BEI pada saat dilakukannya penelitian kurang baik yang ditandai dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang masih rendah yang terlihat dari dana pihak ketiga yang berupa simpanan dana masyarakat tidak terlalu besar wajar jika CAR tidak signifikan terhadap ROA, karena walaupun modal yang dimiliki bank tinggi, tetapi kepercayaan masyarakat masih rendah, hal ini tidak akan berdampak kepada profitabilitas bank. Atau juga dikarenakan bank cenderung untuk menginvestasikan dananya dengan hati-hati dan lebih menekankan pada survival bank sehingga CAR tidak berpengaruh banyak terhadap profitabilitas bank. 3. Pengaruh Efesiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA) Hasil analisis data menunjukan bahwa efesiensi operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,000. Artinya nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian olehdefri (2012). BOPO mempunyai

61 hubungan yangnegatif terhadap ROA, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika BOPO meningkat maka efisiensi menurun dan untuk Return OnAsset (ROA) yang diperoleh bank akan menurun. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap pendapatan atau earning yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien (dalam hal ini nilai rasio BOPO rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik. Atau semakin efisien kinerja operasional suatu bank maka keuntungan yang diperoleh oleh bank akan semakin besar.