BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pujangga besar Yunani, Horatius dalam bukunya Ars Poetica (dalam A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERSIDEN KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Terdahulu. mengenai penelitian terhadap Buku kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

SOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra)

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. aspek-aspek kemasyarakatannya, baik yang berhubungan denga penciptanya, gambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MASALAH SOSIAL. Dosen Pembimbing: Drs. Suwito Hadi

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konflik menurut Webster,dalam bahasa aslinya berarti suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN DALANG GALAU NGETWIT KARYA SUJIWO TEJO: Tinjauan Sosiologi Sastra

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori, kajian pustaka

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa. kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik,

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang taat hukum. Masyarakat Jepang memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. indah setelah diberi arti oleh pembaca (Teeuw, 1984 : 91)

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kelompok sosial. Penyimpangan terhadap norma-norma tersebut

Bab I Pendahuluan. pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar (subconcius). Setelah memiliki

ANALISIS KRITIK SOSIAL NOVEL LUPA ENDONESA KARYA SUJIWO TEJO SKRIPSI. Oleh ARIEF SETYO WIBOWO NIM

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengertian yang berbeda. Dimana secara yuridis-formal, kejahatan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

BAB I PENDAHULUAN. berarti tulisan, istilah dalam bahasa Jawa Kuna berarti tulisan-tulisan utama.

2015 PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI - NILAI KARAKTER

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. B. Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, norma-norma dan masalah-masalah yang merupakan cerminan dari

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KAJIAN PUSTAKA. Jabrohim (1994: 169) mengungkapkan bahwa cerita pendek adalah cerita fiksi

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tekstual, yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo. Studi pustaka ini sebagian diperoleh dari internet. Studi pustaka yang ditemukan berupa skripsi dan artikel. Berdasarkan penelusuran penulis, penelitian tentang kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo dengan menggunakan pendekatan teori sosiologi sastra belum pernah dilakukan. Di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya mahasiswa Sastra Indonesia fakultas Ilmu Budaya karya ini belum pernah diteliti mengingat bahwa karya Sujiwo Tejo ini masih merupakan karya baru. Berikut beberapa penelitian yang berkaitan dengan kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo. Karya dari Sujiwo Tejo pernah diteliti oleh Desy Rima Ambarsari, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta tahun 2012 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Semiotika Makna Kehidupan dalam Lirik Lagu Sujiwo Tejo Pada Suatu Ketika. Hasil penelitian tersebut peneliti menemukan makna dalam lirik lagu Pada Suatu Ketika yaitu makna kehidupan, kesabaran, dan harapan masyarakat agar segala angkara murka yang terjadi di negara ini segera berakhir tanpa ada lagi korban jiwa. Lagu Pada Suatu Ketika merupakan sebuah bentuk perhatian Sujiwo Tejo terhadap commit 12 to user

13 negara Indonesia pada masa sekarang ini yang selalu dilanda bencana tiada henti, kacaunya pemerintahan di Indonesia, dan banyak pertikaian antar masyarakat Indonesia. Lagu ini diciptakan untuk menyampaikan makna kehidupan dalam balutan musik yang murung sesuai makna dari lirik lagu ini. Sugeng Purwanto mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2014 pernah melakukan penelitian dalam skripsinya yang berjudul Kritik Sosial Dalam Kumpulan Cerpen Lupa Endonesa Karya Sujiwo Tejo: Tinjauan Sosiologi Sastra. Penelitian ini memfokuskan pada masalah sosial yang dimunculkan dan kritik sosial pengarang terhadap situasi yang sedang berlangsung pada masa itu. B. Landasan Teori a. Sosiologi Sastra Sosiologi sastra hakikatnya adalah interdisiplin antara sosiologi dan sastra, keduanya memiliki objek yang sama, yaitu manusia dalam masyarakat. Akan tetapi, hakikat sosiologi dan sastra sangat berbeda, bahkan bertentangan secara diametral. Adapun definisi sosiologi sastra yang merepresentasikan hubungan interdisiplin ini, yang termasuk dalam ranah sastra, mencakup: (1) pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya; (2) pemahaman terhadap totalitas karya sastra yang disertai dengan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung di dalamnya; (3) pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya dengan

14 masyarakat yang melatar belakanginya; dan (4) hubungan dialektik antara sastra dan masyarakat (Ratna, 2009:3). Sapardi menjelaskan kecenderungan telaah sosiologi dalam sastra adalah: pertama, pendekatan yang berdasarkan pada anggapan bahwa sastra merupakan cermin proses sosial-ekonomis belaka. Pendekatan ini bergerak dari faktor-faktor di luar sastra untuk membicarakan sastra; sastra hanya berharga dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar sastra itu sendiri. Jelas bahwa dalam pendekatan ini teks sastra tidak dianggap sebagai objek yang utama, sastra hanya sebagai gejala kedua. Kedua, pendekatan yang mengutamakan sastra sebagai bahan penelaahan. Metode ini yang dipergunakan yaitu sosiologi sastra adalah analisis teks sastra untuk mengetahui strukturnya, untuk kemudian dipergunakan untuk memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang ada dalam sastra (Sapardi dalam Kurniawan, 2012:11). Pradopo menjelaskan bahwa kritik sosiologis sebenarnya lebih tepat dinamakan sastra sebagai refleksi masyarakat yang melingkupi zaman karya itu ditulis. Konteks ini menandai konsep sosiologi sastra perlu dipegang teguh para kritikus (Pradopo, 2003:22). Pandangan sosiologi sastra memperlakukan karya sastra sebagai karya yang ditentukan oleh keadaan masyarakat pada zamannya (Endraswara, 2013:112-113). Sifat atau watak masyarakat menjadi ilham penting bagi pengarang (Sangidu, 2004:26). Asumsi ini mengajak kritikus agar memperhatikan sastra tanpa melepaskan masyarakatnya. Sastra

15 berkaitan dengan sejumlah faktor sosial: untuk bisa memahami asal-usul, bentuk dan isinya, faktor-faktor sosial itu bisa membantu (Damono, 1979:58). Swingewood menyatakan bahwa membahas karya sastra secara sosiologis paling tidak meliputi dua hal, yaitu (1) mencermati faktor-faktor sosial yang masuk dalam sastra dan (2) menghubungkan struktur sastra dengan masyarakat. (Swingewood dalam Endraswara, 2013:117). Sosiologi sastra adalah karya para kritikus dan sejarawan yang terutama mengungkapkan keterpengaruhan pengarang oleh status lapisan masyarakat, tempat asal pengarang, ideologi, politik, sosialnya, kondisi ekonomi pengarang, serta khalayak yang dituju. Hubungan antara sastra dan masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Sudjiman, 1991:2). a. Sosiologi pengarang, yang mempermasalahkan status sosial, ideologi, politik, dan hal lain yang menyangkut diri pengarang. b. Sosiologi karya sastra, yang mempermasalahkan tentang apa yang tersirat dalam karya sastra itu, apa tujuannya, dan amanat apa yang hendak disampaikannya. c. Sosiologi sastra dan masyarakat, yang mempermasalahkan tentang pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap masyarakat (Welleck dan Warren, 1995:3). Klasifikasi yang pertama berkaitan dengan teori sosiologi sastra yang mengacu pada pengarang sebagai objek kajian. Masalah yang berkaitan di sini

16 adalah latar belakang sosial, status pengarang, proses produksi sastra, dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra. Sumber penelitian dapat berasal dari biografi pengarang, atau meluas hingga tempat asal dan tempat tinggal pengarang. Kedua pendekatan yang umum dilakukan terhadap sastra dan masyarakat adalah mempelajari sastra sebagai dokumen sosial, sebagai proses kenyataan sosial. Sebagai dokumen sosial, sastra dipakai untuk menguraikan ikhtisar sejarah sosial. Setiap orang meneliti berbagai dunia dalam sebuah karya sastra, tetapi penelitian ini kurang bermanfaat jika memukul rata bahwa karya sastra adalah cermin kehidupan, sebuah reproduksi atau sebuah dokumen sosial. Pendekatan sosiologi sastra melalui ini menempatkan karya sebuah karya sastra sebagai objek kajian, dalam hal ini karya sastranya yang diteliti dengan tidak melupakan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi sehingga bila menggunakan pendekatan ini peneliti tidak harus meneliti secara detail tentang pengarangnya, hanya secara umum, dan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian saja. Melalui sebuah karya sastra dapat terlihat gambaran kehidupan suatu masyarakat tertentu ataupun segala macam problem dalam kehidupan masyarakat, meskipun sastra tidak secara tepat mencerminkan peristiwa pada saat karya sastra tersebut ditulis, tetapi dalam karya sastra terdapat gambaran kehidupan lengkap dengan segala tatanannya.

17 Ketiga, sosiologi sastra dan masyarakat. Pendekatan ini bertumpu pada pandangan dan pendapat masyarakat atau pembaca terhadap karya sastra yang akan diteliti, meneliti bagaimana dampak atau pengaruh sebuah karya sastra terhadap suatu golongan masyarakat tertentu dan masyarakat umum, ataupun sebaliknya. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi kedua yaitu dengan pendekatan terhadap isi karya sastra. Melakukan penelitian terhadap isi karya sastra, tujuan serta hal-hal yang tersirat dalam karya sastra, dan yang berkaitan dengan masalah sosiologi yaitu dengan meneliti aspek-aspek sosiologis yang terdapat dalam karya sastra. Misalnya, meneliti masalah sosial dan kritik sosial pengarang yang terdapat dalam karya sastra. Pendekatan sosiologi sastra, khususnya klasifikasi kedua sangat sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Analisis dalam penelitian ini dilakukan terhadap masalah-masalah sosial dan kritik sosial pengarang yang terdapat dalam kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo. b. Masalah Sosial Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawan dengan hukum dan bersifat merusak. Masalah-masalah sosial tidak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk (Soekanto, 1995:357). Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara

18 unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial (Soekanto, 1995:358). Setiap masyarakat mempunyai norma yang bersangkut-paut dengan kesejahteraan kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu atau kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma tersebut merupakan gejala abnormal yang merupakan masalah sosial. Sesuai dengan sumber-sumbernya tersebut, maka masalah sosial menurut Soekanto (1995:360-361) diklasifikasikan dalam empat kategori seperti berikut. a. Faktor ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. b. Faktor biologis, misalnya penyakit-penyakit pada fisik dan cacat fisik. c. Faktor psikologis antara lain penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan sebagainya. d. Faktor kebudayaan antara lain perceraian, kejahatan, kenakalan anakanak, konflik rasial dan keagamaan. C. Kerangka Pikir Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Penulis membaca kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo.

19 b. Langkah selanjutnya penulis menganalisis permasalahan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo. c. Setelah menemukan permasalahan dalam kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit, penulis menentukan teori (sosiologi sastra) untuk menganalisis kumpulan cerpen tersebut. d. Dari penelitian yang dilakukan akan didapatkan masalah sosial yang muncul dalam kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo. D. Bagan Kerangka Pikir e. Kumpulan cerpen Dalang Galau Ngetwit karya Sujiwo Tejo Sosiologi sastra f. Masalah sosial (ketuhanan, korupsi, tawuran, rasis, dan nasionalisme) Simpulan