ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) BARANG MILIK DAERAH (BMD) PADA DPPKAD KABUPATEN PEMALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam organisasi/instansi. Hal ini ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. lemah dan pada akhirnya laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah daerah sepenuhnya dilaksanakan oleh daerah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejak ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia. ayat (6) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

BAB I PENDAHULUAN. pusat untuk mengatur pemerintahannnya sendiri. Kewenangan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas, dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah

Cipmawati Mohune Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah.

BAB I PENDAHULUAN. komitmen Pemerintah Pusat dalam perbaikan pelaksanaan transparansi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan sektor publik khususnya laporan keuangan. pemerintah adalah wujud dan realisasi pengaturan pengelolaan dan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi. Artinya bahwa pemerintah pusat memberikan wewenang untuk

PROPOSAL WEB APPLICATION SYSTEM SIMDA ONLINE PENDAHULUAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Keuangan Daerah di Pemerintah Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diberlakukannya otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya. Optimalisasi serta peningkatan efektivitas dan efisiensi di

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

BAB I INTRODUKSI. Bab I dalam penelitian ini berisi tentang latar belakang, konteks riset, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan ( SAP ) yang telah diterima secara umum.

PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH (BMD) PADA DINAS PPKAD KABUPATEN TEGAL

mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap pengamanan aset daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

BAB I PENDAHULUAN. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari sistem terpusat menjadi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan good

BAB I PENDAHULUAN. prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. di dalamnya kaidah-kaidah di bidang pengelolaan keuangan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah secara umum berperan dalam pemberian. pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden dalam melaksanakan fungsi

FORUM SKPD DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DIY USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN T.A 2018 RADYOSUYOSO 30 MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Widya Utami, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Daerah dan Penatausahaan

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan. Akuntansi sektor publik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dialami lulusan lulusan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan sejak tahun 1981 sudah tidak dapat lagi mendukung kebutuhan Pemda

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan ekonomi untuk daerah maupun kebijakan ekonomi untuk pemerintah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

KERJASAMA BPKP-KEMENTERIAN KEUANGAN- KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir ini merupakan bagian dari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang.

KUESIONER. Pengaruh Pengendalian internal, Review internal, Komitmen Organisasi serta

BAB. I PENDAHULUAN. Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa: Pengelolaan Barang Milik Daerah

WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai identitas Anda. * = pilih, salah satu 1.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menciptakan pemerintahan Indonesia yang maju maka harus dimulai

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan hal yang. pemberi pelayanan publik kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dengan seringnya pergantian penguasa di negara ini telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan apa saja hasil-hasil yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (good governance government), telah mendorong pemerintah pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. Desentralisasi telah membawa tantangan besar bagi pemerintah daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah, pengelolaan keuangan sepenuhnya berada di tangan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal.

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) BARANG MILIK DAERAH (BMD) PADA DPPKAD KABUPATEN PEMALANG Annafia Utami 1, Yeni Priatna Sari 2 Email: anna_shape56@yahoo.com 1,2 Politeknik Harapan Bersama Jln.Mataram No.09 Tegal Telp/Fax(0283) 352000 Abstrak Sistem Informasi Manjemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola barang milik daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) pada DPPKAD Kabupaten Pemalang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digun akan adalah analisis statistik deskriptif yang mengacu pada nilai interval yang ada untuk mengukur efektivitas dan mendeskripsikan hasil dari pengukuran tersebut. Dari hasil analisis data yang dihitung berdasarkan masing-masing indikator diperoleh;pertama, Kualitas Sistem memperoleh 3,2. Kedua, Kualitas Informasi memperoleh 3,3. Ketiga, Kualitas Pengelolaan memperoleh 3,4. Keempat, Kepuasan Pengguna Sistem memperoleh 3,2. Dan indikator terakhir, Kinerja Pengelolaan memperoleh 2,9. Dari beberapa indikator tersebut diperoleh rata-rata variabel sebesar 3,2 yang berada pada nilai interval 2,45 3,2 dan menunjukkan efektif. Jadi, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan Sistem Informasi Manjemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) pada DPPKAD Kabupaten Pemalang sudah efektif. Kata kunci: Efektivitas, SIMDA-BMD 1. Pendahuluan Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik Negara dan daerah serta mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan perundangan berkaitan dengan tata kelola pengelolaan barang milik Negara atau daerah yang baik. Sejalan juga dengan penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik Negara dan daerah, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang perubahan PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah, yang mengatur pemisahan fungsi antara pengelola barang dan pengguna barang, [1] yang dijabarkan lebih lanjut dengan Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. [2] Dalam kaitan dengan pelaksanaan ketentuan diatas, menuntut adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik Negara/daerah. Namun demikian dengan adanya perubahan peraturan menyangkut pengelolaan barang milik daerah, Pemerintah Daerah kesulitan dalam mengimplementasikan pengelolaan barang milik daerah secara optimal yang berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. Maka dengan berbagai pertimbangan dan pengamatan dilingkungan serta kemajuan teknologi informasi yang ada, Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk memanfaatkan teknologi informasi agar dapat mempermudah proses pengelolaan data Barang Milik Daerah. Hal ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari tahun ke tahun. Peningkatan volume kuantitas transaksi tentunya harus diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan Barang Milik Daerah. Untuk itu Pemerintah Daerah memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan Barang Milik Daerah agar dapat dikelola secara optimal sesuai PP Nomor 27 tahun 2014. [3] 224

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai auditor pemerintah yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan Negara yang berkualitas dalam mentransformasikan manajemen pemerintahan menuju pemerintahan yang baik dan bersih serta sesuai amanat PP No.60 tahun 2008 pasal 59 ayat (2) dan Inpres No.4 tahun 2011, BPKP dalam hal ini Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah, memandang perlu untuk memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan aparatnya menghadapi perubahan, mendorong pelaksanaan tata kelola keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan auditabel. Hal ini penting guna meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Daerah yang baik. Sejalan dengan RPJM tahun 2010-2014 dalam Renstra tahun 2010-2014, Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Daerah telah menetapkan Pengembangan sebagai kegiatan untuk mendukung capaian indikator kinerja. Untuk mendukung tujuan tersebut, sejak tahun 2003 Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang menghasilkan Program Aplikasi SIMDA Keuangan, SIMDA Barang Milik Daerah (BMD), SIMDA Gaji, dan SIMDA Pendapatan. Program Aplikasi dari Sistem Informasi Manajemen Daerah yang digunakan untuk pengelolaan Barang Milik Daerah adalah Sistem Informasi Manajemen Daerah-Barang Milik Daerah yang mengelola barang berikut perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah. [4] (SIMDA) merupakan perangkat lunak yang dikembangkan dengan tujuan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam membuat laporan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan mulai dari penyusunan anggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban APBD.Produk-produk yang dihasilkan dari pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah diantaranya, pertama Program Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya, kedua Program Aplikasi SIMDA Barang Milik Daerah (BMD) yang digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah, ketiga Program Aplikasi SIMDA Gaji yang dikembangan berdasarkan kebutuhan pemerintah daerah dalam pengelolaan penggajian pegawainya. Aplikasi ini akan membantu Pemda memproses penggajian secara lebih cepat, akurat serta menghasilkan dokumen penggajian yang dapat diandalkan, keempat Program Aplikasi SIMDA Pendapatan, tujuan pengembangan aplikasi ini adalah sebagai sarana optimalisasi pajak/retribusi daerah serta agar pemerintah daerah dapat menghasilkan laporan-laporan pengelolaan pendapatan dan piutang sebagai dokumen pendukung laporan keuangan pemerintah daerah yang dapat diandalkan, kelima Program Aplikasi Komputer SIMDA BMD yang digunakan untuk melakukan proses pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) secara otomatis dengan memanfaatkan pengolahan data elektronik. Menu-menu yang terdapat dalam Aplikasi Pengolahan BMD digunakan untuk mencatat dan mengadministrasikan mutasi barang daerah atau aset tetap daerah sesuai ketentuan. Diharapkan program aplikasi ini akan dapat memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah, baik di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah Daerah, yang dalam hal ini selalu berhubungan dengan administrasi semua jenis aset dan barang milik daerah. [4] Permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian yaitu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pemalang adalah dalam penyusunan laporan Aset Daerah yang kurang baik, kurang akurat dan kurang andal selama penyusunan laporan tersebut dilakukan secara manual, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang menerapkan 225

penggunaan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan Aset Daerah. Berdasarkan uraian tersebut terlihat jelas begitu penting peranan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD), maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Analisis Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) pada DPPKAD Kabupaten Pemalang. 2. Metode Penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi.metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif kuantitaif. Metode ini menggunakan perhitungan satistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistik deskriptif menganalisis data populasi dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, dan tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum. Pada penelitian ini peneliti menggunakan nilai interval sebagai alat ukur efektivitas lalu mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari pengukuran efektivitas tersebut. Berikut penjelasan mengenai pengorganisasian data yang dibutuhkan untuk mengukur efektivitas penggunaan SIMDA-BMD pada DPPKAD Kabupaten Pemalang: Pengorganisasian data: a. Mencari Mean atau bisa disebut angka rata-rata skor yang diperoleh, dalam tahap ini peneliti terlebih dahulu mencari rata-rata skor setiap kuesioner dengan rumus: Mk = X / N b. Mencari Mean atau nilai rata-rata disetiap indikator dengan menggunakan rumus: c. Membuat Nilai Interval C = a b / 4 C = 4 1 / 4 = 0,75 (untuk panjang kelas interval) Keterangan: a : Skor tertinggi b : Skor terendah Tabel 1.Nilai Interval No Kriteria Nilai Interval 1 Sangat Efektif 3,25 4 2 Efektif 2,45-3,2 3 Tidak Efektif 1,65-2,4 4 Sangat Tidak Efektif 1-1,6 d. Perhitungan menentukan persentase efektivitas Mv = Mv / N e. Mempersentasekan hasil perhitungan variabel nilai yang dihasilkan x 100% nilai skor tertinggi Hasil dari perhitungan rata-rata nilai peritem kuesioner untuk kemudian dihitung lagi rata-rata setiap indikator yang kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria ukuran nilai efektivitas pada tingkat interval. Perhitungan rata-rata nilai per item kuesioner pada setiap indikator dilakukan agar memudahkan peneliti untuk menghitung rata-rata nilai per indikator. Hasil dari nilai rata-rata indikator digunakan untuk menghitung nilai rata-rata variabel efektivitas. Kemudian hasil dari perhitungan nilai rata-rata variabel efektivitas digunakan untuk menentukan persentase yang kemudian dinyatakan dalam bentuk katakata untuk dideskripsikan agar mudah dipahami. [5] 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar kepada responden Bidang Aset DPPKAD Kabupaten Pemalang sebanyak 10 orang, antara lain berdasarkan jenis 226

kelamin, umur dan pendidikan terakhir, maka diperoleh data responden sebagai berikut : Tabel 2. Karakteristik Responden Karakteristik Responden Jumlah Persentase Jenis Kelamin Laki-laki 9 90% Perempuan 1 10% Usia 20 30 3 30% 31 40 4 40% 41 50 2 20% 50 60 1 10% Pendidikan Terakhir S2 2 20% S1 5 50% D3 2 20% SMA 1 10% Variabel pada penelitian ini adalah efektivitas penggunaan SIMDA-BMD, sedangkan indikator yang digunakan adalah indikator kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pengelolaan, kepuasan pengguna sistem dan kinerja pengelolaan. Hasil pembahasan untuk setiap indikator dijelaskan sebagai berikut: a. Indikator Kualitas Sistem Tabel 3. Indikator Kualitas Sistem No. Interval Nilai Kuesio ST T S X Mk ner S S S S 1 0 0 18 16 34 3,4 2 0 6 15 8 29 2,9 3 0 0 18 16 34 3,4 4 0 0 18 16 34 3,4 5 0 0 21 12 33 3,3 6 0 0 18 16 34 3,4 7 0 6 15 8 29 2,9 Jumlah Rata-rata (Mean) Indikator Kualitas Sistem 22,7 Berdasarkan Tabel 3 yang menunjukkan hasil tujuh kuesioner, maka = 22,7 / 7 = 3,2 Kualitas Sistem adalah sebesar 3,2 dan jumlah tersebut masuk dalam nilai interval 2,45 3,2 yang mempunyai arti Efektif. Maka kualitas sistem dari program aplikasi ini memiliki kemampuan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang menyangkut keamanan data. b. Indikator Kualitas Informasi Tabel 4.Indikator Kualitas Informasi No. Kuesio ner ST S Interval Nilai T S S SS X Mk 1 0 0 24 8 32 3,2 2 0 2 18 12 32 3,2 3 0 0 18 16 34 3,4 4 0 0 21 12 33 3,3 5 0 0 21 12 33 3,3 Jumlah Rata-rata (Mean) Indikator Kualitas Informasi 16,4 Berdasarkan Tabel 4 yang menunjukkan hasil lima kuesioner, maka = 16,4 / 5 = 3,3 Kualitas Informasi adalah sebesar 3,3 dan jumlah tersebut masuk dalam nilai interval 3,25 4 yang mempunyai arti Sangat Efektif, maka kualitas informasi dari program aplikasi ini sudah menghasilkan informasi yang akurat dan andal. c. Indikator Kualitas Pengelolaan Tabel 5. Indikator Kualitas Pengelolaan No. Interval Nilai Kuesioner STS TS S SS X Mk 1 0 2 18 12 32 3,2 2 0 2 18 16 36 3,6 3 0 0 21 12 33 3,3 4 0 0 21 12 33 3,3 Jumlah Rata-rata (Mean) Indikator Kualitas Pengelolaan 13,4 Berdasarkan Tabel 5 yang menunjukkan hasil empat kuesioner, maka 227

= 13,4 / 4 = 3,4 Kualitas Pengelolaan adalah sebesar 3,4 dan jumlah tersebut masuk dalam nilai interval 3,25 4 yang mempunyai arti Sangat Efektif, maka kualitas pengelolaan dari program aplikasi ini telah mendukung dalam kegiatan pengelolaan Aset Daerah. d. Indikator Kepuasan Pengguna Sistem Tabel 6. Indikator Kepuasan Pengguna Sistem No. Kuesio ner Interval Nilai T STS S S SS X Mk 1 0 0 21 12 33 3,3 2 0 0 27 4 31 3,1 3 0 0 24 8 32 3,2 4 0 0 21 12 33 3,3 Jumlah Rata-rata (Mean) Indikator Kepuasan Pengguna Sistem 12,9 Berdasarkan Tabel 6 yang menunjukkan hasil empat kuesioner, maka = 12,9 / 4 = 3,2 Kepuasan Pengguna Sistem adalah sebesar 3,2 dan jumlah tersebut masuk dalam nilai interval 2,45 3,2 yang mempunyai arti Efektif, maka bisa dikatakan pengguna sistem merasa cukup puas karena penggunaan program aplikasi ini dapat menyelesaikan pengelolaan Aset Daerah secara efektif dan efisien. e. Indikator Kinerja Pengelolaan Tabel 7.Indikator Kinerja Pengelolaan No. Interval Nilai X Kuesioner STS TS S SS 6 0 8 12 8 28 2,8 Jumlah Rata-rata (Mean) Indikator Kinerja Pengelolaan 17,2 Berdasarkan Tabel 7 yang menunjukkan hasil enam kuesioner, maka = 17,2 / 6 = 2,9 Kinerja Pengelolaan adalah sebesar 2,9 dan jumlah tersebut masuk dalam nilai interval 2,45 3,2 yang mempunyai arti Efektif, maka bisa dikatakan program aplikasi ini sangat membantu menyelesaikan pekerjaan pengelolaan Aset Daerah. Berdasarkanhasilrekapitulasi pencapaianskorpadamasing-masing indikator pada variabel penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD), untuk mengetahui rata-rata keseluruhan pencapaian skor pada variabel penggunaan (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 8. Hasil Rata-rata Variabel Penelitian Rata-rata No. Indikator Indikator Ket 1 Kualitas Sistem 3,2 Efektif Kualitas Sangat 2 Informasi 3,3 Efektif 3 Kualitas Sangat Pengelolaan 3,4 Efektif Kepuasan Pengguna 4 Sistem 3,2 Efektif Kinerja 5 Pengelolaan 2,9 Efektif Mk Rata-rata Variabel 3,2 Efektif 1 0 8 12 8 28 2,8 2 0 8 15 4 27 2,7 3 0 0 27 4 31 3,1 Dari Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa 4 0 0 27 4 31 3,1 rata-rata variabel dari penggunaan Sistem 5 0 8 15 4 27 2,7 Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) sebesar 3,2 228

yang masuk dalam kategori Efektif. Adapun indikator yang capaian rata-ratanya paling tinggi yaitu pada Kualitas Pengelolaan sebesar 3,4, dengan demikian dapat dikatakan bahwa program aplikasi ini dapat membantu pengeloaan Aset Daerah secara efektif. Sedangkan indikator yang capaian rata-ratanya paling rendah yaitu pada Kinerja Pengelolaan sebesar 2,9, yang dapat diartikan bahwa kinerja dari aplikasi ini sudah cukup cepat dalam pemrosesan datanya. Hasil rata-rata selanjutnya dipersentasekan untuk menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) yaitu sebesar 80%, artinya sudah efektif dalam mengoptimalkan pelaksanaanpengelolaan aset daerah dikabupaten Pemalang. [2] Permendagri No.17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Penhgelolaan Barang Milik Daerah [3] Peraturan Pemerintah No.27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah [4] http://www.bpkp.go.id diakses pada 11 Maret 2016 [5] Irfianto, Siswo Dwi, dan Utami, Dian Arlupi, 2013, Efektivitas Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Kabupaten Gresi 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) pada DPPKAD Kabupaten Pemalang memperoleh nilai rata-rata variabel sebesar 3,2 yang berada pada nilai interval 2,45 3,2 yang berarti dapat dikatakan Efektif. Dan persentase yang dihasilkan dari perhitungan tersebut sebesar 80%. Dengan demikian usaha Pemerintah Daerah dalam memecahkan masalah yang terjadi pada pengelolaan Aset Daerah dengan menggunakan Program Aplikasi (SIMDA) Barang Milik Daerah (BMD) pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daearh Kabupaten Pemalang dapat dikatakan cukup berhasil, dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan untuk mengukur efektivitas dari penggunaan SIMDA-BMD tersebut. 5. Daftar Pustaka [1] Peraturan Pemerintah No.38 tahun 2008 tentang perubahan PP No.6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah 229