Kebijakan Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri. Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian

dokumen-dokumen yang mirip
Kegiatan Prioritas Tahun 2010

Roadmap Industri Telematika

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 32/M-IND/PER/6/2006 T E N T A N G

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

RENCANA AKSI. Oleh : Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Pokok Bahasan PENDAHULUAN PERANAN DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PROGRAM KERJA DITJEN BIM 2012 PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (P3DN)

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

Indonesia SCM Summit 2015: Stimulus Iklim Investasi Bagi Peningkatan Kapasitas Nasional

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 31/M-IND/PER/6/2006 T E N T A N G

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

Kebijakan Pengembangan Industri

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

REINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

2017, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengatur kembali penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian

Pengembangan Industri Alkes Dalam Negeri (Gambaran Umum)

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

2016, No Pengawasan Standar Nasional Indonesia Baterai Primer secara Wajib; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustr

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG

PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Kementerian Perindustrian

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27/M-IND/PER/5/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Restrukturisasi Mesin. Industri Kecil dan Menengah.

Ringkasan Eksekutif Pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

EE. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

Energy Conservation in the Industry by Utilizing Renewable Energy or Energy Efficiency and Technology Development. Jakarta, 19 Agustus 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

2 Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN II TA.2016

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

2016, No Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin, dan Mes

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN I TA.2016

RENCANA STRATEGIS TAHUN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN TERHADAP PELAKU USAHA DALAM RANGKA PENGEMBANGAN EKSPOR

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 98 /M-IND/PER/12/2011 TENTANG

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Keuangan RI KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 51/PMK.011/2010

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

EE. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. faktor, di Indonesia sendiri banyak yang mengemukakan bahwa faktor-faktor

KEBIJAKAN & PEDOMAN TEKNIS PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI (P3DN)

BUPATI BANYUWANGI. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAPIMNAS KADIN INDONESIA TAHUN 2014

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ROADMAP BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

Kementerian Perindustrian

Jenis Penerimaan & Pengeluaran Negara. Pertemuan 4 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMITE KEBIJAKAN INDUSTRI PERTAHANAN

Bab I Pendahuluan. 1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri permesinan dan alat mesin pertanian;

BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PRESS CONFERENCE TENTANG KEBIJAKAN TAX HOLIDAY PMK 159/PMK.010/2015 JAKARTA, 27 AGUSTUS 2015

PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI TAHUN 2014

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Transkripsi:

Kebijakan Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian 13 Juni 2017

Outline Paparan Koordinasi Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri, Hotel Aston Rasuna - 13 Juni 2017 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi Dan Alat Kesehatan Pengembangan Industri Alat Kesehatan Sesuai Dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035 Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Dalam Bidang Alat Kesehatan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Peningkatan Daya Saing Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Tindak Lanjut Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi Dan Alat Kesehatan Presiden Republik Indonesia menginstruksikan kepada Menteri Perindustrian untuk: Menetapkan kebijakan yang mendukung pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan; Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dibidang farmasi dan alat kesehatan; dan Meningkatkan ketersediaan bahan baku kimia dasar dan komponen pendukung industri sediaan farmasi dan alat kesehatan.

10 Industri Prioritas Nasional

Program Pengembangan Industri Prioritas (Alat Kesehatan) dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 Periode 2015-2019 Mengembangkan kebijakan yang mengkaitkan industri alat kesehatan masal dengan pembiayaan layanan kesehatan sebagai bentuk subsidi silang; Mengembangkan kebijakan penggunaan produk alat kesehatan produk dalam negeri pada fasilitas dan layanan kesehatan yang didanai Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN); Memfasilitasi promosi penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri termasuk pelatihan dan jaminan suku cadang/pemeliharaan; Mengembangkan road map industri alat kesehatan dan teknologi terkait secara terintegrasi termasuk komponen, bahan baku, dan bahan penolong; Mendirikan center of excellent yang mencakup litbang dan produksi alat kesehatan dasar masal untuk keperluan dalam negeri; Mengembangkan SDM dengan kompetensi tinggi pada design engineering produk alat kesehatan, termasuk pengukuran dan pengujian; Memfasilitasi pembiyaan untuk peningkatan kapasitas industri alat kesehatan dasar masal melalui revitalisasi pemesinan dan alat pengukuran;

Periode 2015-2019 (Lanjutan) Mengembangakn standardisasi dan dukungan Hak atas kekayaan intelektual atas produk alat kesehatan di dalam negeri; Mengembangkan dan penguatan IKM modern penghasil komponen alat kesehatan melalui bantuan teknis dan peralatan uji. Periode 2020-2035 Program Pengembangan Industri Prioritas (Alat Kesehatan) dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 Mengembangkan lanjut untuk penguatan kemampuan, kualitas, dan efiseinsi industri alkes; Mengembangkan teknologi dan SDM untuk perancangan aplikasi produk alat kesehatan dan bionik (organ buatan) yang menggabungkan aspek kesehatan, biologi, material, kognitif, dan mikro/nano elektronika; Mengembangkan center of excellent yang mencakup litbang dan produksi alat kesehatan dasar masal untuk keperluan dalam negeri; Mengembangkan lanjut untuk standardisasi dan dukungan Hak atas kekayaan intelektual atas produk alat kesehatan di dalam negeri; Mengembangkan lanjut untuk penguatan Industri Kecil dan Industri Menengah (IKM) modern penghasil komponen alat kesehatan.

Tahapan Pengembangan Industri Prioritas (Alat Kesehatan) Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035

Tahapan Pengembangan Kebutuhan Teknologi Industri Prioritas (Alat Kesehatan) Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035

Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Dalam Bidang Alat Kesehatan INPRES NO. 2 TAHUN 2009 Tentang Penggunaan Produksi Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Agar memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional, serta penggunaan penyedia barang/jasa nasional; Memberikan Preferensi Harga untuk barang produksi dalam negeri dan penyedia jasa pemborongan nasional kepada perusahaan penyedia barang/jasa. Agar berpedoman dan mengacu pada Pedoman Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian;

Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Dalam Bidang Alat Kesehatan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN Permenperin RI No. 15/M-IND/PER/2/2011 ttg Pedoman Penggunaan P D N Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Permenperin RI No. 16/M-IND/PER/2/2011 ttg Ketentuan Dan Tata Cara Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Permenperin RI No. 17/M-IND/PER/2/2011 ttg Pembentukan POKJA dan Sekretariat TIM-NAS P3DN

Produsen Alat kesehatan (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia - ASPAKI) Industri alat kesehatan dalam negeri tergabung dalam Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) dengan anggota mencapai 48 Perusahaan. Produk yang telah dibuat oleh industri alat kesehatan dalam negeri meliputi: Hospital furniture (Hospital Bed, Operating Table, Cabinet, Trolly, dll) Sphygmomanometer & Stethoscope (Aneroid dan digital) Hand gloves (Latex, PVC, Nitrile) Electromedic (infant incubator, nebulizer, O2 concentrator, dental chair) Disposables (syringes, urine bags, infusion set, masker, dll.) Medical Apparels (operating gown, bed sheets) Consumable (reagensia, antiseptic, band aid), Others: Medical bag, Fracture Set, Emergency Set, dll Pasar industri dalam negeri hanya mencapai 10%, disisi lain sudah banyak industri alkes dalam negeri yang mengekspor produknya ke negara-negara di Asia, Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Amerika Latin. Ini mencerminkan bahwa produk alkes dalam negeri merupakan produk yang berkualitas.

Peningkatan Daya Saing Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Pengembangan teknologi alat kesehatan melalui kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan industri. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian membentuk Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Alat Kesehatan (PPTI-Alkes) bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri melalui kebijakan P3DN, dimana pengadaan alkes yang sudah diproduksi di dalam negeri dan kapasitas produksi nasional mencukupi, harus menggunakan produksi dalam negeri. Koordinasi dengan Kementerian dan lembaga terkait untuk mengembangkan kebijakan P3DN dalam proses pengadaan E-Catalog

Peningkatan Daya Saing Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Agar industri alat kesehatan dalam negeri dapat berdaya saing dengan produk impor, atau paling tidak meningkatkan produksi dan penjualannya, Pemerintah perlu memberikan insentif fiskal berupa: Pembebasan pajak (Tax Holiday) & Pengurangan pajak (Tax allowance). Sesuai dengan PP No. 18 tahun 2015 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang bidang usaha tertentu dan atau daerah daerah tertentu (Tax Allowance) terdapat 143 bidang usaha yang dapat mengajukan Tax Allowance, Industri alat kesehatan dapat diajukan untuk mendapat fasilitas tersebut. Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) atas impor barang dan bahan komponen yang selama ini masih diimpor. Sampai dengan 2015, Perusahaan alat kesehatan yang memperoleh BMDTP adalah PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) pada tahun 2014-2015 dan PT. Arista Latindo untuk tahun 2016.

Tindak Lanjut Pengembangan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Identifikasi produk produk alat kesehatan impor yang sudah diproduksi didalam negeri dan yang mampu untuk diproduksi didalam negeri secara kualitas dan kuantitas. Selanjutnya pengadaan produk produk tersebut harus menggunakan produk dalam negeri. Identifikasi penelitian terkait produk dan bahan baku alat kesehatan baik oleh universitas dan lembaga penelitian pemerintah untuk dijadikan database penelitian alkes, dari data tersebut akan dibuat rencana penelitian lanjutan dengan memperhatikan potensi dan pangsa pasar untuk teknologi tersebut di waktu mendatang. Pengembangan Standar Nasional Indonesia melalui peningkatan jumlah SNI Alat Kesehatan dan laboratorium pengujian.