III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 hingga bulan April

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

Kultur Nannochloropsis

III. METODOLOGI. Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

III. METODELOGI PENELITIAN

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

BAB III METODE PENELITIAN

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juli 2010 di Laboratorium PT. Suri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI. Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

II. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Nopember 2011, dilakukan di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

Lampiran 1. Perhitungan kelimpahan sel Nannochloropsis sp.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2013 di

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2012.

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. B. Alat dan Bahan a. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Akuarium volume 100 liter, selang plastik diameter 2 cm dan 0,5 cm, mikroskop, pipet tetes, DO meter, ph meter, refractometer, thermometer, tabung reaksi, timbangan digital, selang, cover glass, haemocytometer, sendok plastik, kain satin, dan kamera digital untuk dokumentasi. Uji kualitas air yang dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. b. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah media conwy PA, conwy teknis, vitamin B12, pupuk urea, ZA, TSP, dan bibit Nannochloropsis sp. dari kultur skala labolatorium, air laut steril,

18 air tawar steril, aquadest, aqubidest, alkohol 70%, asam sitrat 5% dan NaOH. C. Rancangan percobaan Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan bibit Nannochloropsis sp. dari hasil kultur skala labolatorium dengan kepadatan awal 5 juta sel dan dikultur dengan 4 perlakukan, masing- masing perlakuan terdiri dari 4 kali pengulangan. P1 = Dosis NaOH 100 ppm sebagai kontrol. P2 = Dosis NaOH 125 ppm P3 = Dosis NaOH 150 ppm P4 = Dosis NaOH 175 ppm D. Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pasta Nannachloropsis sp. dengan dosis NaOH yang berbeda dilaksanakan dengan beberapa tahap yang dapat dilihat pada gambar 3.

19 Mensterilisasi alat dan persiapan media uji Mengukur Kualitas air Kultur Nannochloropsis sp. Menghitungan kepadatan Nannochloropsis sp. Pembuatan Pasta Nannochloropsis sp. Kultur Pasta Nannochloropsis sp. Menghitungan kepadatan Nannochloropsis sp. Analisis Hasil 1. Persiapan penelitian Gambar 3. Diagram alir pelaksanaan penelitian Persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dimulai dari persiapan bahan, alat, dan pelaksanaan penelitian.

20 1.1 Sterilisasi alat Sterilisasi dilakukan pada beberapa alat-alat yang digunakan agar tidak terkontaminasi. Mencampurkan kaporit dengan dosis 100 ppm dengan air tawar. Merendam alat-alat seperti batu, t, selang aerasi kedalam larutan kaporit 100 ppm. Alat yang terbuat dari kaca seperti erlenmeyer, toples kaca, dan gelas ukur disterilisasikan dengan mencuci dan bilas sampai bersih kemudian semprotkan dengan alkohol 70% lalu dikeringkan. Perlengkapan aerasi yang telah dicuci bersih disterilisasikan dengan metode perebusan sampai mendidih menggunakan air tawar (suhu 100 C-125 C) selama 15 menit. Alatalat yang telah disteril, kemudian ditiriskan dan disemprotkan dengan larutan alkohol 70%. 1.2 Sterilisasi bahan Sterilisasi media kultur seperti air laut (salinitas 25 ppt) menggunakan alat uv sterilizer kemudian direbus sampai mendidih (suhu 100 C - 125 C). Air laut yang sudah steril ini siap digunakan sebagai media kultur Nannochloropsis sp. Pada skala labolatorium. 1.3 Persiapan Media uji a. Kultur Nannochloropsis sp Bibit Nannochlropsis sp. dikultur pada toples 2 liter dengan kepadatan 5 x 10 6 sel/ml kemudian diberikan pupuk conwy PA

21 dengan dosis 1 ml/liter dan vitamin B12 0,25 ml/liter lalu dikultur selama 7 hari. Hasil kultur, dikembangkan kembali kedalam 6 toples 2 liter dan dikembangkan kembali ke 4 akuarium volume 100 liter kemudian diberikan pupuk Conwy teknis 1 ml/liter dan vitamin B12 sebanyak 0,25 ml/liter. Hasil kultur, dikembangkan kembali kedalam bak fiber 1 ton, lalu diberikan pupuk Urea 30 gr/ton, ZA 20 gr/ton dan TSP 10 gr/ton. Hasil kultur, dikembangkan kembali kedalam bak fiber 2 ton. Bibit Hasil kultur bak fiber 2 ton digunakan sebagai bibit dalam penelitian yang dimasukkan kedalam 16 akuarium. b. Pembuatan Pasta Nannochloropsis sp. adalah sebagai berikut : Kultur Nannochloropsis sp. dilakukan pada Akuarium volume 100 liter dilakukan pemberiaan pupuk conwy teknis dengan dosis 1 ml/liter dan vitamin B12 0,025 ml/liter pupuk conwy teknis 1 ml/liter dan vitamin B12 0,025 ml/liter. Larut NaOH dengan dosis 100, 125, 150, dan 175 ppm ke dalam 16 Akuarium volume 100 liter. Kultur dilakukan sampai hari ke 4, setelah itu dimasukkan secara perlahan-lahan ke dalam media kultur Nannochloropsis sp. dan dilakukan pengadukan. Melakukan pengadukan ± 15 menit lalu dibiarkan selama 3-5 jam sampai sel-sel Nannochloropsis sp. mengendap. Kemudian menyipon hasil endapan Nannochloropsis sp. dengan menggunakan selang plastik berdiameter 2 cm lalu menampung dengan suatu wadah yang telah diberikan saringan

22 berupa kain satin dan dibiarkan selama ± 24 jam hingga membentuk endapan kosentrat tinggi (pasta), endapan dikemas kedalam plastik dan ditimbang kemudain pasta disimpan didalam refrigenator. Dilakukan hasil pengujian dosis NaOH yang berbeda. c. Kultur pasta, pada skala labolatorium dengantahapan sebagai berikut, yaitu : 1. Menetralkan ph pasta Nannochloropsis sp. menggunakan asam sitrat 5 %. Asam sitrat 5 gr dicairkan kedalam aquadest sebanyak 100 ml kemudian dimasukan kedalam 500 ml air laut steril dan dimasukkan 10 ml pasta menggunakan pipet tetes ukur. 2. Bibit pasta Nannochloropsis sp. dikultur dalam botol volume 500 ml dengan kepadatan awal 5 x 10 6 sel/ml. 3. Bibit Nannochloropsis sp. diberi pupuk Conwy PA dengan dosis 1 ml/liter dan vitamin B12 0,025 ml/liter. 4. Diamati selama 7 hari. E. Parameter yang diukur 1. Jumlah kepadatan populasi Nannochloropsis sp. Perhitungan jumlah kepadatan populasi Nannochloropsis sp. menggunakan alat Haemocytometer yang diamati dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10 x 10. Penghitungan kepadatan populasi Nannochloropsis sp. dalam bentuk pasta yang dikultur selama 7

23 hari, sebelum dikultur dilakukan pengenceran dengan asam sitrat 5 % hingga ph Nannochloropsis sp netral kemudian diamati dengan mikroskop. Menurut Mujiman (2004) rumus perhitungan Nannaochloropsis sp. yaitu : sel/ml = N x 10 4 Keterangan : N = Rata-rata jumlah sel N x 10 4 = Konstanta Haemocytometer 2. Laju pertumbuhan populasi spesifik Perhitungan laju pertumbuhan populasi spesifik berdasarkan kepadatan populasi saat fase eksponensial. Perhitungan laju pertumbuhan populasi spesifik dilakukan dengan menggunakan rumus modifikasi Becker (1994) yaitu : Keterangan : No : Kepadatan awal populasi (sel/ml) Nt : Kepadatan puncak populasi (sel/ml) t : Waktu (hari) dari No ke Nt µ : Laju pertumbuhan populasi spesifik (%/hari)

24 3. Kualitas air media Selama penelitian dilakukan pengukuran kualitas air untuk parameter salinitas, ph, DO, dan suhu yang di ukur pada awal penelitian dan akhir penelitian. Pengukuran ph menggunakan ph-meter, salinitas menggunakan Refractometer, DO menggunakan DO meter dan suhu menggunakan termometer. Analisis pengukuran air seperti salinitas, ph, DO, dan suhu akan di sajikan dalam bentuk tabel dan di jelaskan secara deskriptif. F. Analisis Data Data kepadatan populasi dan laju pertumbuhan spesifik masing masing perlakuan Nannochloropsis sp. dalam bentuk pasta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA). Apabila analisis sidik ragam diperoleh hasil yang berbeda nyata, maka akan dilakukan dengan uji BNT taraf ɑ =0,05