BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tetapi sumber daya manusianya pun dipergunakan untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi. kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan suatu negara dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kedudukan perempuan berada

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1942, Jepang mulai masuk dan menjajah wilayah Indonesia. 1

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB III ISU COMFORT WOMEN DALAM HUBUNGAN JEPANG DENGAN KOREA SELATAN. Pada bab ini akan disajikan sejarah awal kemunculan isu comfort women

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam

Novel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra BAB I PENDAHULUAN

UPAYA MASYARAKAT INDONESIA DALAM MEMPERJUANGKAN KEADILAN JUGUN IANFUTAHUN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. p C. Sarah. Soh, The Korean Comfort Women : Movement for Redress, Asian Survey, vol. 36, no. 12, 1996,

1. Jugun Ianfu ( Comfort Women )

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERKOSAAN,PERBUDAKAN SEKSUALITAS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB II HUBUNGAN JEPANG DENGAN KOREA SELATAN. memiliki isu-isu yang belum terselesaikan. Kedua negara masih memiliki

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. peradaban tersebut, melahirkan berbagai macam bentuk kebudayaan. dalam Situmorang (2009:2-3) menjelaskan kebudayaan

Oktober Berdoa Untuk Wanita Di Seluruh Dunia

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan 40% hingga 50% selama lima tahun pertama tahun 70-an. Di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000

72. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

74. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas

Review Film : Judul Film : THE FLOWERS OF WAR (2011) Genre : Drama/Thriller/War. Sutradara : Zhang Yimou.

Museum Gempa Bumi Yogyakarta BAB I

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

Kalender Doa. Oktober Berdoa Bagi Wanita Yang Menderita Karena Aborsi

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Kav , Jakarta. Dan penulis melakukan wawancara kepada Bapak

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 26 Tahun Tentang. Pengadilan Hak Asasi Manusia BAB I KETENTUAN UMUM

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini

B A B 1 P E N D A H U L U A N. Perdagangan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka bumi ini dan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Ekonomi Pertanian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

Kondisi Geograis Negara Indonesia KONDISI GEOGRAFIS

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi mempengaruhi kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini terus meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

BAB 1: PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA bahkan sampai ke Perguruan Tinggi.

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi sangat penting setelah selama ribuan tahun perempuan berada. ideologi yang mendunia dan dianggap kodrat Tuhan.

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

1 BAB I 2 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PROGRAM STUDI JEPANG FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

PERBEDAAN RESPON INDONESIA DAN KOREA SELATAN DALAM PENYELESAIAN JUGUN IANFU TERHADAP JEPANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik geografis suatu Negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa tersebut. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1). Secara topografi, Jepang merupakan bagian dari suatu deretan pegunungan yang panjang yang terangkai dari Asia Tenggara sampai jauh ke Alaska. Menurut survay dari Lembaga Survay Geografi Kementrian Pembangunan Jepang, kawasan pegunungan mencapai 70% dari seluruh daratan Jepang (Anonim, 1982:3). Disana-sini terdapat gunung-gunung yang menjulang tinggi dan diantaranya adalah gunung berapi. Luasnya daerah pegunungan menyebabkan tanah dataran berwujud sempit antara pegunungan dengan pantai Samudera Pasifik dan Laut Jepang. Sempitnya dataran menyebabkan tanah pertanian hanya meliputi 15% saja dari seluruh daratan Jepang. Walaupun hanya memiliki daratan yang sempit, berkat keuletannya, bangsa Jepang dapat menghasilkan 10 juta ton beras setiap tahun. Jepang sebagai Negara kepulauan, sifat maritimnya menyebabkan bangsa Jepang menjadi bangsa pelaut yang ulung (Suryohadiprojo, 1982:3). Meskipun memiliki kondisi topografi seperti ini Jepang tidak pernah putus asa bahkan terus berjuang dengan rajin dalam membangun Negara dan bangsanya, hal ini terbukti pada masa kini, Negara Jepang menjadi Negara yang kuat. Kekuatan Jepang mulai trelihat pada masa perang dunia kedua, Jepang muncul sebagai Negara yang kuat

dan ditakuti. Jepang bersama sekutunya menebarkan horror di seluruh dunia. Jepang merebut Indonesia dari Belanda pada tahun 1942 dan menjajah Indonesia sampai perang dunia ke-2 berakhir pada tahun 1945 (Majalah Angkasa, 2008 : 81). Sebagai Negara yang kalah perang Jepang harus membayar sejumlah pampasan perang yang nilainya tidak sedikit. Bukan hanya itu saja, mereka juga terpaksa membiarkan sekutu menduduki Jepang sampai pada tahun 1952. Walupun demikian, Jepang pada tahun yang sama mencapai produksi yang jumlahnya hampir sama seperti sebelum perang (Vogel, 1982:26). Pada tahun 1931 militer Jepang mendirikan Negara boneka yang bernama Manchuko di China. Tujuannya adalah untuk menyerang Uni Soviet dan melakukan kolonialisasi terhadap China secara keseluruhan. Tahun 1936 militer Jepang telah menduduki kota Shanghai dan Nanjing. Bala tentara Jepang disana berjumlah 135.000 orang. Karena terus menerus berperang mengakibatkan persediaan makanan militer Jepang habis, maka mereka mulai menjarah rumah penduduk. Akibat tindakan militer Jepang ini, orang China marah dan melakukan pemberontakan. Namun militer Jepang mengeluarkan perintah untuk membunuh orang China yang ada dihadapan mereka. Militer Jepang di doktrin bahwa ras Jepang adalah ras yang sudah hidup selama 2600 tahun, dan harus membunuh orang China yang merupakan bangsa yang rendah dan tak pantas hidup. Selain membunuh, militer Jepang juga memperkosa setiap perempuan China tanpa pandang usia. Sejarah mencatat dalam waktu enam minggu militer Jepang telah memperkosa lebih dari 20.000 perempuan China dari segala umur. Seperti yang dituturkan Kozo Takokoro, salah satu veteran pasukan Jepang dari Divisi ke-114 di Nanking menjelaskan Tidak peduli muda atau tua, mereka tidak lepas dari nasib

perkosaan (Hindra :222). Hal ini mengakibatkan melemahnya pertahanan dan kekuatan militer Jepang. Berita mengenai melemahnya kekuatan bala tentara Jepang di China kahirnya terdengar juga di markas besar militer di Tokyo, dan menimbulkan kekhawatiran akan upaya kolonialisasi Jepang ke China. Sehingga tahun 1937 militer Jepang memutuskan untuk mengirim seorang dokter spesialis bernama Aso Tetsuo yang diperintahkan untuk mnyelidiki mengapa banyak prajurit Jepang yang terjangkiti penyakit kelamin. Melalui penyelidikan Aso Tetsuo terungkap bahwa sebagian besar prajurit Jepang melakukan pemerkosaan terhadap penduduk China secara bebas. Sebagian lagi prajurit Jepang mendatangi komplek pelacuran umum untuk menyalurkan kebutuhan seksualnya. Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut Aso memberikan rekomendasi kepada pihak militer Jepang untuk menyediakan tempat pelacuran khusus bagi para prajurit Jepang. Sehingga masalah kesehatan para prajurit bisa dikontrol. Inilah cikal bakal pendirian ianjo/ rumah hiburan. Sebagian besar perempuan perempuan yang melayani nafsu seks Jepang berasal dari China, Korea dan Taiwan. Mereka ditempakan disalam rumah hiburan atau ianjo yang disediakan militer Jepang. Sejak itulah ianjo menjadi bagian penting dalam militer Jepang. Rupanya kebiasaan Jepang ini, mendirikan tempat hiburan atau ianjo terbawa sampai ke Indonesia ketika Jepang menjajah Indonesia pada tahun 1942-1945, khususnya di Telawang, Kalimantan Selatan.

1.2 Perumusan Masalah Jugun ianfu atau perbudakan seksual yang dilakukan tentara Jepang selama pendudukan di Indonesia merupakan suatu bentuk kekerasan seksual yang tidak biasa. Hal ini meninggalkan luka yang mendalam bagi para korban karena mereka dijadikan perempuan penghibur bukan karena keinginan sendiri melainkan dipaksa dan disiksa baik secara fisik maupun psikis. Para jugun ianfu merasa malu akan diri mereka, malu terhadap masyarakat masyarakat dan bangsa sendiri yang menganggap mereka sebagai pelacur. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah 1. Mengapa diadakan jugun ianfu di Telawang Kalimantan Selatan? 2. Seperti apa realita jugun ianfu di Telawang Kalimantan Selatan? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Pembatasan masalah sangat penting dalam penyusunan skripsi agar penelitian lebih terfokus pada topik yang akan dibahas. Maka ruang lingkup pembahasannya adalah : Realita keberadaan jugun ianfu di Telawang Kalimantan Selatan selama pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4 1 Tinjauan Pustaka Jugun ianfu adalah istilah Jepang terhadap perempuan penghibur tentara kekaisaran Jepang dimasa perang Asia Pasifik, istilah asing lainnya adalah Comfort Women. Pada kenyataannya Jugun ianfu bukan merupakan perempuan penghibur tetapi perbudakan seksual yang brutal, terencana, serta dianggap masyarakat internasional sebagai kejahatan perang. Diperkirakan 200 sampai 400 ribu perempuan Asia berusia 13 hingga 25 tahun dipaksa menjadi budak seks tentara Jepang (http://www.ianfuindonesia.webs.com/). Kasus Jugun ianfu yang menimpa para perempuan tersebut diabaikan para pelaku Jugun Ianfu. Perdana Mentri Jepang, Shinzo Abe menampik adanya bukti tentang adanya perempuan yang dipaksa menjadi budak seks tentara Jepang pada masa Perang Dunia ke- II dan Jepang tidak meminta maaf atas kejahatan perang tersebut setelah pernyataan maaf di ucapkan oleh Sekretaris Kabinet Yohei Kono pada 1993 meski Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mengesahkan resolusi yang menghimbau Jepang untuk meminta maaf. Hingga sekarang para korban Jugun ianfu ini menuntut kepada Jepang agar sejarah kelam tersebut diakui Jepang dan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan Jepang dan menuntut hak mereka dalam bentuk konpensasi dari pemerintah Jepang. (Eka Hindra : 289) Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat bahwa jugun ianfu merupakan suatu realita sejarah yang tidak dapat disangkal dan harus diakui kebenarannya

1.4.2 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti suatu masalah. Untuk itu peneliti perlu menyusun sebuah kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran dari sudut manakah masalah penelitian akan dibahas. Kerangka teori menurut Koentjaraningrat dalam Sirait (2008:100) berfungsi sebagai pendorong berpikir deduktif yang bergerak dari alam abstrak ke alam konkret, suatu teori yang dipakai peneliti sebagai kerangka yang memberi pembahasan terhadap fakta-fakta konkret yang tidak terbilang banyaknya dalam kenyataan masyarakat yang harus diperhatikan. Penulis menggunakan teori pendekatan kesejarahan/ historis untuk melihat aspek sejarah dalam realita jugun ianfu yang terjadi di Telawang, Kalimantan Selatan. Menurut Allan Nevins dalam Nazir (1988 :55) sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian studi yang kritis untuk mencari kebenaran. Berdasarka pemikiran itu akan dideskripsikan bagaimana realita jugun ianfu pada masa pendudukan Jepang selama 3 tahun di Telawang, Kalimantan Selatan, Indonesia.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan tentang realita jugun ianfu di Telawang Kalimantan Selatan. 2. Sebagai syarat untuk meraih gelar Strata Satu. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat mengungkap realita yang sebenarnya terjadi pada korban jugun ianfu di Telawang, Kalimantan Selatan dan menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat kepada korban. 1.6 Metode Penelitian Penulis menggunakan metode kualitatif dan dalam pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan atau library research dalam penyusunan skripsi. Penulis mengumpulkan beberapa referensi dari beberapa sumber baik dari sumber elektronik, internet maupun sumber dari beberapa buku atau media cetak untuk mendukung penelitian. Menurut Semi dalam bukunya Metode Penelitian Sastra: Library research yakni penelitian yang dilakukan di kamar kerja peneliti atau di ruang perpustakaan di mana peneliti memperoleh data atau informasi tentang objek penelitiannya lewat buku-buku atau alat-alat visual lainnya. (1993: 8). Setelah data-data dan referensi itu terkumpul, selanjutnya penulis memilih dan menyeleksi beberapa referensi tersebut untuk diterapkan dalam penelitian. Pemilihan dan

penyeleksian tersebut sangat penting untuk dilakukan agar sesuai dengan objek kajian penelitian dan mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan.