PENERAPAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) SEBAGAI SARANA UNTUK MENDORONG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI Nama : Lupita Clarissa Ardelia NPM : 24210093 Kelas : 4EB21 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. M. Abdul Mukhyi, SE., MM
PENDAHULUAN : LATAR BELAKANG Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu perusahaan harus dapat mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimum. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan harus benar-benar biaya yang memberi nilai tambah bagi produk sehingga tidak akan ada pemborosan biaya. Oleh karena itu, efisiensi biaya mempunyai arti penting bagi perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis, juga dalam upaya menghadapi persaingan global yang semakin tajam (Mulyadi, 2005:7). Dalam rangka mengelola aktivitas dengan memanfaatkan informasi yang akurat mengenai aktivitas maupun harga pokok dalam akuntansi manajemen telah diperkenalkan sistem Activity Based Management (ABM). Activity Based Management (ABM) adalah penggunaan informasi yang diperoleh dari ABC untuk membuat perbaikan dalam suatu perusahaan (Carter dan Usry, 2002:515). Dalam penerapannya, ABM memusatkan pada pengendalian aktivitas yaitu melalui analisa aktivitas. Dalam hal ini, aktivitas-aktivitas tersebut dapat dibedakan menjadi aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah.
Rumusan Masalah Penerapan dengan menggunakan metode Activity Based Management (ABM) pada perusahaan. Activity Based Management (ABM) yang diterapkan dapat mendorong efisiensi biaya produksi. Batasan Masalah Tujuan Masalah Manfaat Penulisan Biaya pembuatan batako selama periode bulan Maret 2014 pada CV. Rani Block Mengetahui pelaksanaan Activity Based Management (ABM) pada perusahaan. Mengetahui Activity Based Management (ABM) yang diterapkan mampu mendorong efisiensi biaya produksi atau tidak. Wahana pengaplikasian ilmu yang telah peneliti peroleh dibangku kuliah sekaligus sebagai pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Memberikan masukan kepada berbagai pihak mengenai penerapan ABM untuk meningkatkan efisiensi biaya Memberikan masukan kepada manajemen perusahaan mengenai penerapan ABM dalam meningkatkan efisiensi biaya
Metode Penelitian Objek Penelitian Penggunaan Activity Based Management dalam penerapan pembuatan batako pada CV Rani Block yang berlokasi di Jl.Karang Satria Tugu, Tambun Utara. Data-data yang digunakan berupa biaya produksi pada bulan Maret 2014. Metode Pengumpulan Data Studi Lapangan Studi Pustaka Observasi Wawancara
Unsur-unsur Biaya Produksi Penyediaan Batako Tabel 4.3 Biaya Bahan Baku Penolong Pembuatan Batako Periode Maret 2014 No. Bahan Penolong Jumlah Harga Total 1. Ayakan pasir 3 Rp 55.000 Rp 165.000 2. Sekop 3 Rp 47.500 Rp 142.500 3. Ember 2 Rp 8.000 Rp 16.000 4. Papan 25 m 2 Rp 66.500/m 2 Rp 1.662.500 Tenaga Kerja Tidak Langsung Total Rp 1.986.000 Sumber : CV Rani Block Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Periode Maret 2014 Jumlah Pegawai Sumber : CV Rani Block Gaji/bulan Pengawas 1 Rp 2.500.000
Tabel 4.5 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Periode Maret 2014 No Jenis Biaya BOP Batako 1 Biaya Listrik & Air Rp 750.000 2 Biaya Telepon Rp 250.000 3 Biaya Pemeliharaan Kendaraan Pengangkut Rp 840.000 4 Biaya Pemeliharaan Mesin Rp 720.000 5 Biaya Depresiasi Mesin Mesin Cetak Mesin Pengaduk Rp 250.000 Rp 300.000 6 Depresiasi Kendaraan Rp 1.500.000 7 Depresiasi Pabrik Rp 700.000 8 Biaya Bahan Penolong Rp 1.986.000 9 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 2.500.000 Total BOP Rp 9.796.000 Sumber : CV Rani Block dan olahan
Analisa Pembahasan : Mengidentifikasi Aktifitas Bagian Persiapan 1. Membeli bahan Pengadukan 1. Mengayak pasir 2. Membawa bahan ke pabrik dengan mobil angkut 2. Mengaduk semen 3. Menambahkan air ke dalam adonan Pencetakan 1. Mencetak adonan Sumber : CV Rani Block Tabel 4.7 Daftar Produksi Periode Maret 2014 2. Menambahkan pasir ke mesin pencetak 3. Mengeluarkan batako dari cetakan 4. Pengujian mutu batako 5. Mengeringkan batako 6. Membersihkan alat cetak 7. Menyimpan barang jadi ke gudang 8. Pengiriman barang
Analisa Pembahasan : Menganalisis Aktifitas Tabel 4.8 Pembagian Berdasarkan Value Added Activity dan Non Value Added Activity Non Value Added No Value Added Dapat Dihilangkan Tidak Dapat Dihilangkan 1 Membeli bahan 2 Membawa bahan ke pabrik 3 Mengayak pasir 4 Mengaduk semen 5 Menambahkan air ke dalam adonan 6 Mencetak adonan 7 Menambahkan pasir ke mesin pencetak 8 Pengujian mutu batako 9 Mengeringkan batako 10 Membersihkan alat cetak 11 Menyimpan barang jadi ke gudang 12 Pemeliharaan mesin 13 Pemeliharaan kendaraan pengangkut 14 Pengiriman barang
Analisa Pembahasan : Analisis Pemicu Biaya Tabel 4.9 Pengukuran No Biaya Pemicu Biaya 1 Biaya Listrik dan Air Jam mesin 2 Biaya Telepon Tarif pulsa 3 Biaya Pemeliharaan Kendaraan Pengangkut Per 1 kali angkut 4 Biaya Pemeliharaan Mesin Jam mesin 5 Biaya Depresiasi Mesin Jam mesin 6 Biaya Depresiasi Kendaraan Per 1 kali angkut 7 Biaya Depresiasi Pabrik m 2 8 Biaya Bahan Penolong Unit produksi 9 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Jam inspeksi
Bahan dari Tiap Biaya Persentase Mengayak pasir Ayakan pasir Rp 165.000 8,3% Menambah pasir ke mesin pencetak Menambah air kedalam adonan Pembebanan Biaya Produksi ke Tiap-tiap Tabel 4.10 Pembebanan Biaya Bahan Baku Penolong Ke Tiap-tiap Sekop Rp 142.500 7,18% Ember Rp 16.000 0,81% Mengeringkan batako Papan Rp 1.662.500 83,71% Total Rp 1.986.000 100% Tabel 4.11 Pembebanan BTKTL Ke Tiap-tiap Tenaga Kerja Tak Langsung Jumlah Pengujian mutu batako Pengawas Rp 2.500.000 Total Rp 2.500.000
Pembebanan Biaya Produksi ke Tiap-tiap Mengaduk dan pasir Tabel 4.12 Pembebanan Biaya Pemeliharaan Mesin ke Tiap-tiap Biaya Pemeliharaan mesin Rp 720.000 Jenis Mesin Biaya semen Tabel 4.13 Pembebanan Biaya Depresiasi Mesin Ke Tiap-tiap Mesin pengaduk Persentase Rp 300.000 54,54% Mencetak adonan Mesin cetak Rp 250.000 45,46% Total Rp 550.000 100%
Luas Lahan Persentase Biaya Mengayak pasir 10 m 2 8,27% Rp 57.852 Mengaduk semen & pasir 30 m 2 24,79% Rp 173.554 Mencetak adonan 25 m 2 20,66% Rp 144.628 Mengeringkan batako 25 m 2 20,66% Rp 144.628 Membersihkan alat cetak 4 m 2 3,31% Rp 23.140 Menyimpan barang jadi ke gudang Tabel 4.14 Pembebanan Biaya Depresiasi Pabrik ke Tiap-tiap 27 m 2 22,31% Rp 156.198 Total 121 m 2 100% Rp 700.000 Pembebanan Biaya Produksi ke Tiap-tiap
Pembebanan Biaya Produksi ke Tiap-tiap Tabel 4.15 Pembebanan Biaya Listrik & Air Ke Tiap-tiap Biaya Mengaduk semen Rp 325.000 Menambahkan air ke dalam adonan Rp 175.000 Mencetak adonan Rp 250.000 Total Rp 750.000 Tabel 4.16 Pembebanan Biaya Telepon Ke Tiap-tiap Biaya Membeli bahan Rp 250.000
Pembebanan Biaya Produksi ke Tiap-tiap Tabel 4.17 Pembebanan Biaya Depresiasi Kendaraan Pengangkut Ke Tiap-tiap Biaya Membawa bahan ke pabrik Rp 830.000 Pengiriman Barang Rp 670.000 Total Rp 1.500.000 Tabel 4.18 Pembebanan Biaya Pemeliharaan Kendaraan Pengangkut Ke Tiap-tiap Biaya Pemeliharaan kendaraan Rp 840.000
No Biaya 1 Membeli bahan Rp 250.000 2 Membawa bahan ke pabrik Rp 830.000 3 Mengayak pasir Rp 222.852 4 Mengaduk semen dan pasir Rp 798.554 5 Menambahkan air ke dalam adonan Rp 191.000 6 Mencetak adonan Rp 644.628 7 Menambahkan pasir ke mesin pencetak Rp 142.500 8 Pengujian mutu batako Rp 2.500.000 9 Mengeringkan batako Rp 1.807.128 10 Membersihkan alat cetak Rp 23.140 11 Menyimpan barang jadi ke gudang Rp 156.198 12 Pemeliharaan mesin Rp 720.000 13 Pemeliharaan kendaraan pengangkut Rp 840.000 14 Pengiriman barang Rp 670.000 Tabel 4.19 Biaya Overhead Pabrik Setiap Sebelum Eliminasi Tidak Bernilai Tambah Total Rp 9.796.000
Tabel 4.20 Laporan Value Added Cost dan Non Value Added Cost Biaya Seluruh (Rp) Biaya Setelah ABM (Rp) Membeli bahan 250.000 250.000 Membawa bahan ke pabrik 830.000 830.000 Non Value Added Dapat dihilangkan Dapat Tidak Dapat dihilangkan Dihilangkan (Rp) (Rp) Mengayak pasir 222.852 222.852 Mengaduk semen dan pasir 798.554 798.554 Menambahkan air ke dalam adonan 191.000 191.000 Mencetak adonan 644.628 644.628 Menambahkan pasir ke mesin pencetak 142.500 142.500 Pengujian mutu batako 2.500.000 2.500.000 Mengeringkan batako 1.807.128 1.807.128 Membersihkan alat cetak 23.140 23.140 23.140 Menyimpan barang jadi ke gudang 156.198 156.198 Pemeliharaan mesin 720.000 720.000 720.000 Pemeliharaan kendaraan pengangkut 840.000 840.000 840.000 Pengiriman barang 670.000 670.000 Total 9.796.000 6.997.302 2.798.698 1.583.140
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Perusahaan CV Rani Block dalam aktivitas produksinya belum menerapkan Activity Based Management (ABM) sebagai dasar aktivitasnya sehingga masih ada aktivitas yang tidak bernilai tambah yang tidak dihilangkan oleh perusahaan sehingga masih ada penggunaan sumber daya yang tidak memberi value added bagi perusahaan. Hal ini menyebabkan masih terdapat biayabiaya yang terjadi karena aktivitas yang tidak diperlukan yang akan mengakibatkan pemborosan biaya. Setelah mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang ada pada perusahaan CV Rani Block, maka dapat dianalisa jika perusahaan menerapkan Activity Based Management (ABM), perusahaan dapat mendorong efisiensi biaya produksi hingga sebesar Rp 2.798.698 atau sebesar 29,4% dari total biaya overhead yang ada selama proses produksi. Saran Bagi penelitian selanjutnya, agar menambah jenis produksi agar terdapat perbandingan antara biaya produksi satu dengan yang lainnya dan terdapat perbedaan persentase tingkat efisiensinya. Bagi perusahaan, agar menerapkan Activity Based Management (ABM) di lingkungan perusahaan, agar dapat mendorong tingkat efisiensi biaya dan juga waktu.
Implikasi Dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan. Penelitian ini hanya menggunakan satu jenis produk untuk menganalisis kegiatan produksi batako. Hal ini dikarenakan pada bulan Maret 2014 pemesanan hanya pada produk batako saja. Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, maka implikasi yang penulis ajukan adalah untuk penelitian selanjutnya agar menambah jenis data penelitian agar sampel lebih rinci.