Lampiran I. Panduan Wawancara. NO Uraian Jawaban /Penjelasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

dalam pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Adapun salah satu upaya dilakukan melalui suatu sistem jaminan kesehatan.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan. rawat darurat. Rustiyanto (2010), mengatakan bahwa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan adalah sesuai dengan standar pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan desain

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

Dyah Ernawati 1, Eni Mahawati Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 50131

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Soekarno Km.2 Buntalan Klaten Tengah Klaten Jawa Tengah, Telp. (0272) ,

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS. Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, klaim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara komprehensif yang

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pasien. Rumah sakit sebagai institusi. pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. 1. standar profesi rekam medis dan informasi kesehatan. Standar profesi rekam

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I. Sistem Manajemen Pelayanan Rumah Sakit dengan Sistem Manajemen. Pelayanan yang baik, harus memperhatikan keselamatan pasien, dapat

A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun. Status kepegawaian : Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Angka Random. No. Rekam Medis. No. Data

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

MENGOPTIMALKAN FUNGSI KODER DALAM MEMPERCEPAT CLAIM

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

SISTEM PENAGIHAN BIAYA RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH KEPADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB 7 PENUTUP. Mochtar Bukittinggi sudah diterapkan semenjak tahun 2014, namun belum. berjalan sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGAJUAN KLAIM JAMPERSAL BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan. dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan.

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN PENELITIAN. Pelaksanaan kendali biaya di RSUD Kota Yogyakarta; sebagaimana

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada pasien termasuk kualitas pendokumentasian rekam medis. memelihara rekam medis pasiennya. Menurut Hatta (2012), rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam KEPMENKES RI No. 377/MENKES/SK/ III/2007 tentang. Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 1. representasi bagi data tersebut. Dalam bidang kesehatan, koding berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Nilai skor APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3. Kendala. Gambar 3.1. Kerangka konsep

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB I PENDAHULUAN. isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan persyaratan aspek hukum. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

Lembar&Fakta! Panel&&Diskusi!!Ke!7!!! Harapan,((Kenyataan((dan((Solusi((JKN:((Peran&Manajemen&Rumah&Sakit&dan&BPJS&Dalam% Percepatan)Verifikasi!

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA

BAB V KESIMPULAN. 1. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan Pasien dan Koding. a. Penerimaan Pasien BPJS Kesehatan

Lembar Pertanyaan. 1. Bagaimana struktur organisasi di Rumah Sakit Atma Jaya? Kasus Kebidanan Bayi Bru Lahir dengan Gangguan?

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Faktor-Faktor Penyebab Pengembalian Berkas Persyaratan Klaim BPJS Pasien Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Untuk memenuhi hak masyarakat miskin dalam. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul

FRAUD PMK NO.36 TAHUN 2015 TENTANG FRAUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. Apakah ada SPO yang terkait analisa rekam medis pasien rawat jalan. 2. Berapa jumlah keseuruhan staf yang ada di Instalasi Rekam Medis Rumah

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

PERAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT DAN BPJS KESEHATAN DALAM PERCEPATAN VERIFIKASI. Andi Afdal Abdullah Kepala Grup MPKR

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran I 98 Panduan Wawancara Nama Umur Jabatan Pendidikan Lama bekerja :. :. :. :. :. NO Uraian Jawaban /Penjelasan 1 2 Apakah saudara mengetahui adanya Standar Operasional Prosedur Rekam Medis/Koding di RSBW? Setujukah saudara dengan SOP tersebut? Jelaskan 3 Apakah saudara selalu mematuhi SOP tersebut? Jika tidak jelaskan mengapa? 4 apakah penerapan SOP ini sulit? Jelaskan 5 6 7 8 9 Menurut saudara apakah gunanya SOP? Jelaskan Apa yang menjadi kendala penerapan SOP? Jelaskan menurut saudara siapakah yang harus mematuhi SOP? Bagaimana Tata Laksana/ Langkah-Langkah SOP yang kita miliki sekarang ini menurut saudara? Jelaskan Apakah petunjuk teknis yang ada dalam SOP sekarang ini dapat anda laksanakan tanpa kesulitan?

MengetahuiDirekturRumahSakit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit dr. Limawan Budi Wibowo, M.Kes NIP. 19660103 199602 1 002 Pengertian Pengkodean penyakit dan tindakan adalah kegiatan pemberian kode penyakit dan tindakan atau operasi sesuai kode yang berlaku secara internasional Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengkodean dan indeksing Kebijakan Sesuai Kebijakan Direktur tentang Pelayanan Unit Rekam Medis Nomor : Prosedur 1. Petugas memberikan kode diagnosa yang telah ditulis dokter 2. Petugas membuat kode tindakan atau operasi yang telah dilakukan/diberikan dengan memperhatikan tata cara pengkodean sesuai petunjuk buku ICD 10 3. Petugas menanyakan kepada dokter atau petugas medis apabila ada diagnosa yang tidak terbaca 4. Petugas mencatat singakatan diagnosa yang sering digunakan dokter dan membuat rekapannya agar memudahkan dikemudian hari 5. Petugas menyerahkan RM yang telah diberikan kode ke penyimpanan Dokumen Terkait 1. Dokumen RM 2. ICD X 3. ICOPIM Unit Terkait 1. Rekam medis 2. Dokter 3. Verifikator Catatan Revisi No Isi Perubahan Tanggal Revisi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 1 januari 2017 Mengetahui Direktur Rumah Sakit dr. Limawan Budi Wibowo, M.Kes NIP. 19660103 199602 1 002 Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Tata cara yang harus ditempuh oleh petugas Rekam Medis (koder) dalam memberikan pelayanan administrasi yaitu dengan memberikan kode diagnosis pada diagnosis Utama, diagnosis sekunder/komplikasi/penyerta dengan menggunakan ICD X Sebagai acuan petugas dalam melakukan menentukan kode penyakit secara tepat dan akurat sesuai dengan buku ICD X Pada Resume Pasien Keluar Menentukan kode penyakit secara tepat dan akurat sesuai dengan buku ICD X Pada Resume Pasien Keluar 6. Terima berkas dari petugas administrasi ruangan 7. Periksa diagnosis yang ditulis dokter pada Resume Pasien Keluar 8. Lihat riwayat pasien (hasil laborat, Rontgen, PA atau catatan perkembangan pasien atau dengan Menanyakan kepada perawat atau dokter Jika kode tidak terbaca. 9. Tentukan Lead term (kata kunci) dari diagnosis tersebut dalam Buku bantu atau ICD X volume 3 10. Setelah kode ditemukan maka harus di pastikan lagi apakah kode diagnosis tersebut tepat, koder dapat melihat dalam Buku ICD X Volume 1 11. Petugas memberikan kode diagnosa yang telah ditulis dokter dalam Rekam Medis 12. Petugas memberikan kode diagnosa hasil Koding kedalam Resume Medis pasien keluar

Dokumen Terkait 13. Petugas memilah Rekam Medis dengan Resume medis pasien keluar 14. Petugas menyerahkan Rekam Medis yang telah diberikan kode ke penyimpanan 15. Petugas menyerahkan hasil koding Resume Medis dengan Verifikator Internal untuk di konversikan dengan CBGs 16. Petugas menerima kembali Koding Resume medis yang belum sesuai dari verifikator internal untuk diperbaiki 17. Resume medis yang sudah sesuai diisi kode nya dalam formulir verifikasi BPJS untuk keperluan Klaim 18. Petugas menyerahkan resume medis dan formulir verifikasi BPJS kepada verifikator internal 4. Dokumen RM 5. ICD X 6. ICOPIM Unit Terkait 4. Rekam medis 5. Dokter 6. Verifikator Catatan Revisi No Isi Perubahan Tanggal Revisi

Lampiran III 102 Bulan... Checklist Berkas Klaim NO Nama No. peserta Koding Paket INA-CBGs (Rp) Billing Rate (Rp) Nilai Klaim BPJS Terhadap Biaya Riil Rumah Sakit Positip Negatip Sama Jumlah

Lampiran 4 Checlist Penilaian Penyebab Klaim Negatif No PERNYATAAN NO RM: Nama : I. Indikator : Koding 1. Apakah Diagnose sesuai dengan Koding ICD X? 2. Apakah Tindakan sesuai dengan Kode ICD IX 3. CM? Apakah Koding Severity Level sesuai? 4 Apakah ada kesesuaian antara pemeriksaan, biaya pelayanan kesehatan atas kode diagnosa dan prosedur yang dientry serta kesesuaian dengan kode INA CBG yang dihasilkan? II. Indikator : Long Of Stay (LOS) 1. Apakah pasien dirawat lebih dari 3 hari? 2. Apakah ada alasan kuat mengapa pasien dirawat lebih dari 3 hari? III. Indikator : Over Tindakan 15. Apakah Dokter melakukan visitasi lebih dari 1 kali per hari? 16. Apakah ada Tindakan yang dilakukan tidak sesuai tidak mendukung Diagnose penyakit? 17. Apakah ada tindakan yang tidak sesuai dengan severity Level penyakit? 18 Apakah ada penggunaan peralatan medis yang tidak mendukung diagnose?

IV. Indikator Beban Biaya Penunjang 1. Apakah ada pemberian obat yang tidak mendukung diagnose penyakit? 2. Apakah ada pemeriksaan penunjang yang tidak mendukung diagnose penyakit? 3. Apakah ada pelayanan penunjang yang tidak mendukung diagnose? V. Indikator Lain 1 Apakah ada penyebab lain selain 4 indikator di atas yang menyebabkan klaim negative? Kesimpulan Penyebab negatif

Lampiran 5 TABEL RINGKASAN HASIL WAWANCARA MENDALAM DENGAN INFORMASI KUNCI RESPONDEN Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 TOPIK Pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan Siklus I 1 Pengetahuan pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan/ Konseling 2 Pemahaman Langkahlangkah dalam SOP 3 pelaksanaan SOP pengkodean penyakit dan tindakan dan alasannya "... Emm iy saya tahu secara jelas. Pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan sebagai Acuan bagi petugas untuk melakukan tindakan koding. Akan tetapi SOP belum di sepakati dan dibakukan.." "... Iy saya paham sedikit. Saya belum bisa menjelaskan tentang pemahaman langkah-langkah dalam SOP..." "... Saya belum bisa melaksanakan SOP pengkodean penyakit dan tindakan, karena lupa..." "... Pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan/ konseling Itu saya tahu. Karena merupakan acuan untuk melakukan kegiatan. Akan tetapi SOP tidak di tanda tangani.." "... Emm Saya hanya paham sedikit dan belum bisa menjelaskan tentang itu..." "... Saya hanya kadang-kadang melaksanakan, karena sibuk banyak klaim dan kurang waktu kerja juga..." "... Saya hanya tahu sedikit. Setahu saya pentingnya SOP pengkodean penyakit dan tindakan/ koding sebagai syarat Akreditasi. Tapi SOP belum sempat di baca..." "... Saya tidak hafal jika tidak melihat tulisannya, sehingga belum bisa menjelaskan "... Emm saya kadang - kadang melaksanakan SOP tersebut, karena repot banyak pekerjaan soalnya..." Pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan Siklus II "... Kalau itu saya Cuma tahu sebagian saja. Tentang pentingnya SOP tersebut hanya sebagai pedoman kerja. Karena SOP belum di lakukan..." "... Emm saya tidak hafal jika tidak melihat catatan, jadi belum bisa menjelaskan... " "... Kalau saya jarang melaksanakan SOP pengkodean dan tindakan, karena saya malas melihat catatan... "

1 Pengetahuan pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan/ Konseling "... Saya tahu dan jelas. Pentingnya SOP pengkodean penyakit dan tindakan koding sebagai acuan bagi petugas untuk melakukantindakan koding. Karena SOP sudah disepakati dan dibekukan.." "... Saya tahu dengan jelas. Mengetahui pentingnya SOP pengkodean penyakit dan tindakan konseling. Dikarenakan SOP sudah di sepakati dan dibakukan..." "... Iy saya tahu agak jelas sih, pengetahuan pentingnya SOP pengkodean penyakit dan tindakan merupakan syarat Akreditasi. karena SOP sudah disepakatidan dibakukan..." "... Saya hanya tahu sedikit jelas. Sebagai pedoman kerja karena SOP sudah disepakati dan di bakukan..." 2 Pemahaman Langkahlangkah dalam SOP 3 Pelaksanaan SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan dan Alasannya 1 Pengetahuan pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan/ Konseling "... Iy saya sudah paham tentang itu, dan saya bisa menjelaskannya..." "... Kalau tentang itu saya sudah melaksanakan dengan tertib sewaktu bekerja..." "... Saya paham sekali dan Bisa menjelaskan langkahlangkahnya.." "... Iy saya sudah dapat melaksanakan SOP tersebut dalam bekerja dan saya laksanakan t]dengan tertib..." "... Eemmm saya sudah paham, dan bisa menjelaskan langkahlangkahnya..." "... Saya hanya kadang- kadang melaksanakan SOP tersebut, karena repot dan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu..." Pentingnya SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan Siklus III "... Iya saya tahu secara jelas si tentang pentingnya SOP Pengkodean karena sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan Tindakan Koding dan SOP juga sudah di sepakati dan di bakukan..." "... Saya tahu dengan jelas pentingnya SOP Pengkodean sebagai acuan petugas dalam melakukan tindakan koding karena SOP sudah disepakati dan di bakukan..." "... Emm saya tahu itu dengan jelas, karena penting sekali mengetahui SOP Pengkodean sebagai acuan petugas dalam bekerja. Soalnya SOP sudah di sepakati dan di bakukan..." "... Saya paham, bisa menjelaskan langkahlangkah dalam SOP..." "... Emm saya malah jarang melaksanakan SOP tersebut, karena malas sekali setiap melaksanakan SOP pengkodean harus melihat catatan terlebih dahulu..." "... Saya mengetahui secara jelas tentang itu, karena penting sebagai acuan petugas dalam pengkodean penyakit dan tindakan karena SOP sudah disepakati dan di bekukan..."

2 Pemahaman Langkahlangkah dalam SOP 3 Pelaksanaan SOP Pengkodean Penyakit dan Tindakan dan Alasannya "... Saya paham sekali tentang SOP tersebut dan saya bisa menjelaskannya..." "... Tentang pelaksanaan SOP Pengkodean penyakit dan tindakannya saya sudah melaksanakannya dengan tertib pada saat bekerja..." "... Emm saya paham si, bisa saya bisa menjelaskan langkahlangkahnya..." "... Kalau itu saya sudah melaksanakannya dan dengan tertib dalam melaksanakan SOP tersebut..." "... Iya saya paham banget, dan saya bisa menjelaskan langkahlangkah tersebut dengan baik..." "... Saya sudah melaksanakan SOP tersebut dengan tertib..." "... Saya paham dengan langkahlangkah dalam SOP dan saya bisa menjelaskan langkahlangkahnya...' "... Emm tentang itu saya si kadangkadang melaksanakan SOP karena repot sekali dan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.."

Lampiran 3 DAFTAR REKAPITULASI DATA PRIMER SETELAH INTERVENSI 102 NO BULAN BIAYA RIIL (Rp) BIAYA DISETUJUI (Rp) SELISIH (Rp) SELISIH (%) JUMLAH BERKAS KLAIM (N) SAMA (N) NEGATIVE (N) (%) KODING (N) PENYEBAB KLAIM NEGATIF BIAYA LOS TINDAKAN (N) MEDIS (N) BIAYA PENUNJANG MEDIS (N) 1 AGUSTUS 2016 1,328,285,104 1,294,908,800-33,376,304-2.58 370 15 208 147 39.73 47.62% 70 32 25 20 2 SEPTEMBER 1,515,251,289 1,447,686,800-67,564,489-4.67 419 15 217 187 44.63 26.74% 50 82 30 25 3 OKTOBER 1,612,853,467 1,501,895,200-110,958,267-7.39 427 6 220 201 47.07 3.48% 7 70 84 40 4 NOVEMBER 1,405,962,790 1,299,920,600-106,042,190-8.16 379 0 176 203 53.56 2.46% 5 70 88 40 5 DESEMBER 1,748,796,821 1,565,922,400-182,874,421-11.68 454 2 194 258 56.83 1.55% 4 89 105 60 6 JANUARI 2017 1,407,801,002 1,310,005,500-97,795,502-7.47 372 8 156 208 55.91 0.96% 2 56 90 60 JUMLAH 9,018,950,473 8,420,339,300-598,611,173-7.11 2421 1204 49.73 138 399 422 245 POSITIP (N)

% Klaim Negative persen selisih Grafik Trend Klaim Negatif persen selisih 60.00 AGUSTUS 2016-2.58 SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI 2017 50.00 40.00 39.73 44.63 47.07 53.56 56.83 55.91-4.67 30.00-7.39-8.16-7.47 20.00 10.00-11.68 0.00

Grafik Trend Klaim Negatif karena koding 50.00% 45.00% 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% AGUSTUS 2016 SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI 2017 Prosentase 47.62% 26.74% 3.48% 2.46% 1.55% 0.96%

Pelatihan Koding Bagi petugas Koding (Oktober 2016)