Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDN No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DI KELAS V SD INPRES 03 TERPENCIL BAINA A

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Melalui Pemanfaatan Lingkungan di Kelas IV SDN Inpres Sritabaang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Joyful Learning Journal

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

Kewords: process skill approach, activities, learning process

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Joyful Learning Journal

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru Yuli Kurniati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRACT The main problem of this research was that can demonstration method increase the students learning outcome especially in natural science to the fourth grade students of SD Inp.7 Labuan Baru. The objective of this classroom action research was to increase the students learning outcome in science through demonstration method. The subject of this research was 23 students of the fourth grade consisting of 12 boys and 11 girls. The instrument of data collection was achievment test. The design of this research was conducted in two cycles and each cycle has four stages : (1) planning, (II) action, (III) observation, (IV) reflection. Cycle I shows that the students activity was sufficient while in cycle two increased to very good. Scoring in cycle I was categorized as good and increased to good and very good in cycle II. Demonstration method is effective enough to maximize the students learning outcome in order to be better and achievable. Observation result in cycle I and II shows the students and teachers were increased or categorized very well in learning activity. Based on the analysis of students learning outcome in cycle I, 14 out of 23 students reached the minimum criteria of test with 60.87% of classical mastery, and 70.35% of classical achievement whereas in cycle II out of 23 students reached the minimum criteria of test, classical mastery 95.65% and classical achievement 81.56%. It shows that there was an increase from cycle I to cycle II between the classical achievement and individual mastery. Therefore, it can be concluded that the use of demonstration method can increase the students learning outcome particularly in natural science to the fourth grade students of SD Inp.7 Labuan Baru. Keywords: Students Learning Outcome, Demonstration Method. I. PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan adalah dengan menggunakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa melakukan sebagian besar kegiatan pembelajaran. Siswa menggunakan otaknya untuk mempelajari berbagai masalah dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Belajar dengan metode tersebut merupakan pembelajaran yang menyenangkan, mendukung dan menarik hati dalam belajar. Untuk mempelajari 222

sesuatu dengan baik, membantu untuk mendengarkan, melihat, dan mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan siswa yang lain. Dalam belajar aktif yang paling penting siswa perlu memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba ketrampilan-ketrampilan dan melaksanakan tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki contohnya dengan belajar tentang IPA (Melvin, 2001). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang tersusun atas materi-materi yang cukup komplek, karena tersusun atas banyak konsep memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi dalam materi IPA dengan membuat sendiri metode demonstrasi akan melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari biologi menjadi lebih bermakna sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, melalui suatu tindakan. Guru memiliki kedudukan sebagai figure sentral dalam proses belajar mengajar. Di tangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah. Agar para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, hendaknya para guru memahami dengan seksama hal-hal yang penting dalam proses belajar mengajar (Uzer, 1990). Pada proses pembelajaran guru dapat memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran dan kondisi siswa dalam pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran (Sumadi, 1993). Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar pasti terdapat beberapa kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Diantaranya yaitu: 1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran, 2. Siswa tidak memiliki kemampuan dalam pembelajaran IPA, 3. 223

Konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran IPA dan 4. Kurangnya kesadaran siswa terhadap pembelajaran IPA. Kelemahan-kelemahan di atas merupakan masalah desain dan strategi pembelajaran di kelas yang penting dan mendesak untuk dipecahkan. Karena interaksi dalam pembelajaran akan berjalan pincang dan berakibat luas pada rendahnya mutu proses maupun hasil pembelajaran. Seperti yang dikemukakan (Sudjana, 2004) bahwa: Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya dan membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). Hasil belajar tersebut diperoleh dengan menggunakan metode demonstrasi. Menurut Muhibbin, (2000) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaifudin, (2000) metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Berdasarkan hasil observsi awal diperoleh masalah-masalah di SD, penyebab masalah, cara memecahkan masalah, aspek tolak ukur yang akan dinilai, kesimpulan dan saran. Seperti yang dapat kita lihat pada alur kerangka pemikiran sebagai berikut: 224

Observasi awal Rekomondasi saran : 1. Siswa 2. Guru 3. Sekolah 4. Peneliti lain Masalah yang ditemukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa belum meningkat Hasil kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar melalui metode demonstrasi Metode dan strategi yang kurang menarik perhatian siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa Metode yang dipilih untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu metode demonstrasi Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran Berdasarkan gambar 1 dilihat pada kotak pertama dari hasil pengamatan awal, pada kotak kedua terdapat masalah-masalah tentang ditemukan hasil belajar siswa belum meningkat. Pada kotak ketiga metode dan strategi yang kurang menarik perhatian siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pada kotak keempat metode yang dipilih untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu metode demonstrasi yang dianggap efektif bila diterapkan secara tepat. Pada kotak kelima terdapat kesimpulan melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru, pada kotak keenam ada beberapa beberapa rekomendasi saran hasil penelitian ini disampaikan kepada kepala SD, guru, orang tua dan siswa. Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa metode demonstrasi berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru. 225

II. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan materi struktur dan bagian tumbuhan, dan penelitian tindakan siklus II dilaksanakan dari tanggal 12 Mei 2013 dengan materi Batang yang setiap siklus terdiri dari empat tahap yang meliputi: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi Aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui metode demonstrasi. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian seperti lembar observasi dan foto-foto. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru. Tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 23 orang, terdiri atas laki-laki 12 orang, dan perempuan 11 orang. Cara untuk mengumpulkan sejumlah data dilapangan, digunakan teknik pengumpul data yaitu observasi dan dokumentasi. Alat dan bahan yang dipakai dalam melakukan penelitian ini yaitu alat tulis-menulis, dan lain-lain. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif, dengan keberhasilan penelitian tindakan ini adalah jika daya serap individual 65% dan ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya 80%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Siklus I Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I di Kelas IV SD Inpres 7 Labuan Baru No Aspek Yang Dinilai Kategori Penilaian 4 3 2 1 1 Memperhatikan penjelasan guru 2 Bertanya hal hal yang belum dipahami 3 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pengetahuan awal 4 Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas individu 5 Siswa bekerja secara kelompok melalui demonstrasi 6 Siswa menggunakan media dengan baik dan adil 7 Siswa bertukar pendapat 226

8 Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang hasil kerja kelompoknya 9 Setiap kelompok menyiapkan hasil kerja kelompoknya 10 Setiap kelompok menunjuk satu orang wakilnya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 11 Setiap kelompok menyerahkan hasil kerja kelompok 12 Siswa membuat rangkuman 13 Setiap siswa menulis PR Jumlah skor perolehan 22 Jumlah skor maksimal 52 Persentase jumlah skor perolehan 42,31 Sumber: SD Inpres 7 Labuan Baru Kelas IV Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneltiti dan pengamat adalah pada kegiatan fase awal pembelajaran yang meliputi aspek kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, mendengar, dan memperhatikan informasi atau penjelasan guru, dan memberikan tanggapan tentang konsep yang dipelajari, berada dalam kategori baik. Hasil sesuai dengan keadaan di kelas dimana pada awal pembelajaran sebagian besar siswa memberikan respon yang baik pada saat guru (peneliti) memberikan motivasi maupun ketika menyampaikan beberapa informasi. Pada kegiatan fase inti mulai dari fase pengkajian metode demonstrasi, keaktifan dan respon siswa dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan, keberanian siswa mengeluarkan pendapat dan memecahkan permasalahan konsep pengamat memberi kategori baik, karena selama pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa menampakan sikap belajar yang baik dan setiap tahap pembelajaran mereka jalani dengan serius. Secara keseluruhan dari hasil observasi kegiatan siswa menunjukan taraf aktivitas siswa rata-rata masih cukup. Jadi perlu dibenahi lagi terutama di dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk mengkaji tentang metode demonstrasi. 227

Hasil Pengamatan Guru No Tabel 2. Hasil observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I Aspek Yang Dinilai 1 Guru sebagai fasilitator - Memberi motivasi - Memberi apersepsi berkaitan dengan materi prasyarat - Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai - Menggalih pengetahuan awal - Membagi siswa kedalam kelompok masing-masing terdiri dari empat anggota - Menjelaskan tugas individu dan kelompok - Mengarahkan siswa dalam pembelajaran - Menjelaskan yang belum dipahami oleh siswa - Berkeliling sambil memberi bimbingan kepada kelompoknya 2 Guru Sebagai Pengamat - Mengamati siswa bekerja secara kelompok - Mengamati keterlibatan siswa dalam menyelesaikan tugas - Mengamati siswa membuat rangkuman 3 Guru sebagai Evaluator - Mengevaluasi hasil kerja kelompok - Mengecek hasil rangkuman siswa - Menanggapi pelaksanaan kerja kelompok - Memberikan penguatan pada siswa maupun kelompok Kategori Penilaian 4 3 2 1 Jumlah skor perolehan 46 Jumlah skor maksimal 64 Persentase jumlah skor perolehan 71,87 Sumber: SD Inpres 7 Labuan Baru Kelas IV Berdasarkan data observasi pada tabel 2 bahwa kegiatan guru (peneliti) dalam melaksanakan dan mengola pembelajaran tergolong baik sedangkan hasil observasi pada siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah: 1) Memaksimalkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, langkah-langkah yang ditempuh adalah memberikan motivasi selama proses belajar mengajar berlangsung, 2) Membimbing siswa dalam mengkaji metode demonstrasi melalui materi struktur dan bagian tumbuhan yang dilakukan siswa dengan baik. 3) 228

Memberikan motivasi kepada siswa untuk mengemukakan pendapat karena masih ada beberapa siswa kurang aktif bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. 4) Adanya perbedaan daya serap dan tingkat pemahaman materi pembelajaran di antara siswa. 4) Variasi guru mengajar perlu ditingkatkan dalam mengajarkan metode demonstrasi Berdasarkan hasil pencapaian persentase ketuntasan belajar siswa dan daya serap secara klasikal yang diperoleh belum mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan, maka dari itu peneliti berkesimpulan perlu dilaksanakan siklus II. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus I Tabel 3. Analisis Tes Tindakan Siklus I NO Aspek Perolehan Hasil 1 Skor Tertinggi 88 (2 orang) 2 Skor Terendah 62 (4 orang) 3 Banyaknya siswa yang belum tuntas 9 orang 4 Banyaknya siswa yang tuntas 14 orang 5 Presentase ketuntasan klasikal 60,87% 6 Presentase daya serap individual 70,35% Sumber: SD Inpres 7 Labuan Baru Kelas IV Berdasarkan tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan klasikal dibandingkan dengan tes awal hasil belajar yaitu 34,78% menjadi 60,87% setelah diberi tindakan pada siklus I. 4) Refleksi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil analisis data dan pemantauan selama pelaksanaan tindakan dalam siklus I ditemukan kelemahan-kelemahan yang perlu direncanakan kembali pada siklus berikutnya. Berikut disajikan kelemahan, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan pada tabel 4. 229

Tabel 4. Kelemahan siklus 1, analisis penyebab dan rekomendasi perbaikan No. Kelemahan Analisis Penyebab Rekomendasi Perbaikan 1. 2. Tujuan pembelajaran yang dicapai oleh siswa belum optimal Pada saat siklus 1, pemberian umpan balik pada metode demonstrasi masih belum optimal. Siswa belum terlalu Menginformasikan kembali paham tentang materi pada siswa tentang materi yang di ajarkan yang sudah diajarkan Pengunaan waktu belumpeneliti mengunakan waktu di lakukan secara efisienseefisien mungkin dan di sesuaikan dengan skenario. Hasil Siklus II 1) Hasil Pengamatan Siswa Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus II di Kelas IV SD Inpres 7 Labuan Baru No Aspek Yang Dinilai Kategori Penilaian 4 3 2 1 1 Memperhatikan penjelasan guru 2 Bertanya hal hal yang belum dipahami 3 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pengetahuan awal 4 Mendengarkan penjelasan guru tentang tugas individu 5 Siswa bekerja secara kelompok melalui demonstrasi 6 Siswa menggunakan media dengan baik dan adil 7 Siswa bertukar pendapat 8 Setiap kelompok menyiapkan hasil kerja kelompoknya 9 Setiap kelompok menunjuk satu orang wakilnya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 10 Setiap kelompok menyerahkan hasil kerja kelompok 11 Siswa membuat rangkuman Jumlah skor perolehan 39 Jumlah skor maksimal 44 Persentase jumlah skor perolehan 88,64 Sumber: SD Inpres 7 Labuan Baru Kelas IV Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa Aspek pengkajian pembelajaran melalui metode demonstrasi, pengamat memberi kategori amat baik dengan melihat adanya peningkatan kemampuan dan aktivitas siswa sebagian besar siswa 230

mulai dapat mengamati dan menemukan sendiri setiap unsur konsep dengan bimbingan guru. Hal ini dilatarbelakangi adanya kegiatan demonstrasi atau percobaan serta penggunaan model yang lebih baik untuk membantu siswa dalam pengkajian konsep pembelajaran. 2) Hasil Pengamatan Guru Tabel 6. Hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II No Aspek Yang Dinilai Kategori Penilaian 4 3 2 1 1 Guru sebagai fasilitator - Memberi motivasi - Memberi apersepsi berkaitan dengan materi prasyarat - Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai - Menggalih pengetahuan awal - Membagi siswa kedalam kelompok masing-masing terdiri dari empat anggota - Menjelaskan tugas individu dan kelompok - Mengarahkan siswa dalam pembelajaran - Menjelaskan yang belum dipahami oleh siswa - Berkeliling sambil memberi bimbingan kepada kelompoknya 2 Guru Sebagai Pengamat - Mengamati siswa bekerja secara kelompok - Mengamati keterlibatan siswa dalam menyelesaikan tugas - Mengamati siswa membuat rangkuman 3 Guru sebagai Evaluator - Mengevaluasi hasil kerja kelompok - Mengecek hasil rangkuman siswa - Menanggapi pelaksanaan kerja kelompok - Memberikan penguatan pada siswa maupun kelompok Jumlah skor perolehan 55 Jumlah skor maksimal 64 Persentase jumlah skor perolehan 85,94 Sumber: SD Inpres VII Labuan Baru Kelas IV Berdasarkan tabel 6 di atas bahwa secara keseluruhan taraf keberhasilan guru dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran dengan meningkatkan hasil belajar melalui metode demonstrasi dapat dikategorikan sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan guru dalam menerapkan metode demonstrasi dari siklus I ke siklus II. Keberhasilan ini dampak positif bagi 231

peningkatan kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep IPA di SD khususnya struktur dan fungsi bagian tumbuhan tentang materi Akar. 3. Hasil Tes Tindakan Akhir Siklus I Tabel 7. Analisis Tes Tindakan Siklus I NO Aspek Perolehan Hasil 1 Skor Tertinggi 96 (2 orang) 2 Skor Terendah 64 (4 orang) 3 Banyaknya siswa yang belum tuntas 1 orang 4 Banyaknya siswa yang tuntas 22 orang 5 Presentase ketuntasan klasikal 95,65% 6 Presentase daya serap individual 81,56% Sumber: SD Inpres 7 Labuan Baru Kelas IV Berdasarkan tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan klasikal dibandingkan dengan tes awal hasil belajar yaitu 60,87% menjadi 95,65% setelah diberi tindakan pada siklus I. Pembahasan Tes awal yang diadakan sebelum dilaksanakannya tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan siswa tergolong rendah. Hasil tes awal memberikan gambaran bahwa siswa belum memahami bagaimana cara menggunakan pembelajaran untuk memecahkan masalah dan aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam penerapan metode demonstrasi. Fakta ini terlihat dari jawaban siswa dalam menyelesaikan tes awal dimana sebagian besar siswa tidak dapat memberikan pengertian/devinisi yang tepat. Dari refleksi awal ini, peneliti mengusahakan adanya perbaikan terhadap kemampuan siswa dalam memahami suatu pembelajaran. Cara yang ditempuh adalah dengan menerapkan metode demonsrasi melalui materi tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan untuk meningkatkan hasil belajar. Pelaksanaan tindakan siklus I ini menerapkan metode demonstrasi, ternyata cukup efektif untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan konsep pembelajaran. Walaupun hasil yang dicapai 232

belum dapat memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini. Masih terdapat sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan, diantaranya kemampuan siswa belum maksimal dalam mengkaji metode demonstrasi yang diberikan namun sebagian sudah dapat mengkaji dengan baik tentang metode demonstrasi. Siswa masih kesulitan untuk mengenal situasi obyek dan fenomena yang terjadi. Dalam hal pemecahan masalah, sebagian siswa kurang memperhatikan tahapan-tahapan pemecahan masalah. Hal lain yang ditemukan dari pelaksanaan tindakan siklus I adalah siswa masih segan dan malu untuk bertanya hal-hal yang kurang dipahaminya. Dengan melihat kekurangan-kekurangan tersebut, peneliti merencanakan sejumlah tindakan perbaikan guna mengupayakan terlaksanannya tindakan yang lebih efektif pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II secara umum sama sperti pada siklus I, walau dilakukan beberapa perubahan yaitu dengan menerapkan tindakan revisi yang telah dirancang berdasarkan temuan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II ternyata dapat memberikan perubahan yang positif. Dari segi kuantitatif, dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar belajar siswa berupa meningkatnya persentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II dan telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang ditetapkan. Dari segi kualitatif juga dapat dilihat adanya perubahan yang positif, yaitu meningkatnya kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, keaktifan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru. Hal ini terlihat dalam lembar observasi aktivitas siswa yang dapat dikategorikan baik. Pengkajian pembelajaran melalui metode demonstrasi yang dilakukan dengan baik untuk setiap kelompok siswa. Namun belum semua dapat melakukan dengan baik setiap pekerjaan yang diberikan melalui pembelajaran. Hal ini hanya ditemukan pada beberapa siswa saja. Siswa juga nampak lebih antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran dan lebih berani dalam mengemukakan pendapat ataupun mengajukan pertanyaan. 233

Siswa lebih memperhatikan penerapan sistematika pemecahan masalah yang membantu siswa dalam kemudahan menyelesaikan persoalan dalam pembelajaran. Dalam pemecahan masalah atau pengerjaan soal saat kegiatan pembelajaran, peneliti menyajikan soal-soal dalam bentuk essay tes. Yang dirancang guna memperdalam pemahaman konsep siswa dalam belajar dengan mengadakan analisis tes untuk meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik dan membantu siswa dalam kemudahan memecahkan masalah. Awal penelitian yang dilakukan sebenarnya diadakan sampai tiga siklus, karena dalam pelaksanaan siklus II dikategorikan sudah berhasil maka akhirnya tidak berlanjut lagi sampai kesiklus III. Pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam memahami dan menggunakan media dan model pembelajaran. Dengan pembelajaran melalui metode demonstrasi siswa akan mengetahui apa yang harus diperhatikan dan dipikirkannya dalam mempelajari setiap pembelajaran, serta membantu siswa untuk membentuk pengertian-pengertian penting dari pembelajaran yang dipelajari. Penjelasan dalam pembelajaran melalui buku, teks dan sejenisnya sering kali merupakan penjelasan yang panjang lebar. Walaupun pada akhirnya yang diingat dan dipahami siswa menjadi sedikit lupa, tetapi bila yang sedikit itu dipahami dengan benar, siswa akan mampu membuat penjelasan yang panjang lebar yang mungkin saja lebih panjang dari penjelasan yang diterimanya. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi cukup efektif untuk memaksimalkan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi juga memotivasi siswa untuk aktif membangun sendiri pengetahuannya. Karena pelaksanaan pembelajaran ini didasarkan pada teori konstruktivisme. Teori yang memperkuat pembahasan tersebut bahwa hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, kegiatan belajar dapat berlangsung dimana-mana, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dalam memungkinkan seseorang melakukan sesuatu. 234

Namun, seperti kata pepatah lama tak ada gading yang tak retak, maka walaupun metode demonstrasi ini terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa, tetapi pembelajaran ini juga memiliki kekurangan diantaranya tidak semua pembelajran dapat dipelajari melalui pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi karena yang dapat dipelajari adalah materi yang berhubungan dengan model pembelajaran tersebut. Selain itu, pembelajaran ini juga memerlukan waktu yang banyak dalam melaksanakannya. IV. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SD Inpres 7 Labuan Baru. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I aktivitas belajar siswa ada yang berkategori cukup, sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dengan kategori yang sangat baik. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan dengan presentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 60,87% dan pada siklus II menjadi 95,65%. sehingga dengan demikian, bahwa melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui metode demonstrasi, maka peneliti menggunakan saran, sebagai berikut : 1. Memilih materi yang sesuai untuk pembelajaran dengan metode demonstrasi 2. Agar siswa dapat memahami proses pembentukan suatu materi pada IPA, dan hendaknya siswa diberi kesempatan untuk berperan langsung dalam melakukan pembelajaran dengan metode demonstrasi 3. Memperbanyak latihan tentang pembelajaran melalui pengembangan kreativitas. 4. Menciptakan suasana yang menyenangkan, demokratis semangat belajar di kelas 235

DAFTAR PUSTAKA Melvin. (2001). Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara) Muhibbin Syah. (2000). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sudjana. (2004). Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya Sumadi. (1993). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Syaifudin. (2000). Strategi Belajar Mengajar: Jakarta Uzer. (1990). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara 236