DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018 1
Monev Program dan Kinerja Tahun 2017 Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Keswan Tahun 2018 Rencana Kerja dan Anggaran PKH Tahun 2018
1. Berdasarkan Kewenagan dan Fungsi/Kegiatan KEWENANGAN ALOKASI REALISASI % KANTOR PUSAT 217.806.420.000 57.460.376.206 26,38 KANTOR DAERAH 564.890.883.000 188.589.922.549 33,39 TP PROVINSI 930.534.863.000 70.564.713.485 7,58 TP KAB/KOTA 16.394.427.000 865.010.354 5,28 TOTAL 1.729.626.593.000 317.480.022.594 18,36 FUNGSI ANGGARAN REALISASI % PAKAN 242.268.929.000 28.245.040.960 11,66 KESWAN 321.211.393.000 83.861.918.323 26,11 PERBIBITAN DAN PRODUKSI 809.812.504.000 92.892.863.408 11,47 KESMAVET 74.161.224.000 10.223.339.817 13,79 SEKRETARIAT 262.147.773.000 97.159.878.587 37,06 PPHP 20.024.770.000 5.096.981.499 25,45 TOTAL 1.729.626.593.000 317.480.022.594 18,36
2. Berdasarkan TP Propinsi KW URAIAN TOTAL ANGGARAN REALISASI % 1 DINAS PERTANIAN PROVINSI MALUKU 8.935.347.000 5.341.732.000 59,78 2 DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1.796.198.000 540.658.975 30,10 3 DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI DKI JAKARTA 2.237.986.000 463.940.764 20,73 4 DINAS PERTANIAN PROVINSI SULAWESI BARAT 7.211.701.000 1.440.350.131 19,97 5 DINAS PERTANIAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 3.023.292.000 538.347.715 17,81 6 DINAS PERTANIAN PROVINSI MALUKU UTARA 5.672.570.000 968.800.000 17,08 7 DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 8.968.771.000 1.474.991.100 16,45 8 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH 105.324.437.000 16.392.976.477 15,56 9 DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN 3.900.129.000 594.340.000 15,24 10 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SULAWESI UTARA 11.578.290.000 1.706.310.800 14,74 11 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT 29.373.660.000 4.276.808.327 14,56 12 DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH 16.472.540.000 2.316.689.000 14,06 13 DINAS PERTANIAN PROVINSI GORONTALO 11.303.130.000 1.378.967.889 12,20 14 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 26.294.848.000 3.095.210.362 11,77 15 DINAS PETERNAKAN ACEH 17.975.851.000 2.084.401.000 11,60 16 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROV. KALTIM 10.932.948.000 1.181.794.004 10,81
Lanjutan... KW URAIAN TOTAL ANGGARAN REALISASI % 17 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BENGKULU 10.253.159.000 1.015.160.235 9,90 18 DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU 3.507.747.000 345.925.500 9,86 19 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI 52.474.756.000 5.092.138.904 9,70 20 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI RIAU 14.316.124.000 1.352.355.821 9,45 21 DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA 19.231.339.000 1.718.730.900 8,94 22 DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 10.881.470.000 891.370.387 8,19 23 DINAS PERTANIAN PROVINSI D.I. YOGYAKARTA 22.495.323.000 1.611.285.752 7,16 24 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI PAPUA BARAT 4.140.270.000 248.309.750 6,00 25 DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT 32.711.957.000 1.744.997.403 5,33 26 DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA 52.288.986.000 2.220.084.872 4,25 27 DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI LAMPUNG 36.219.541.000 1.198.714.010 3,31 28 DINAS PANGAN, PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT 15.680.510.000 459.127.600 2,93 29 DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN 20.573.997.000 516.929.769 2,51 30 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 77.318.404.000 1.941.086.700 2,51 31 DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR 217.861.361.000 5.127.039.612 2,35 32 DINAS PETERNAKAN PROV. NUSA TENGGARA TIMUR 48.310.461.000 1.000.000.000 2,07 33 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI PAPUA 7.842.236.000 139.029.000 1,77 34 DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN PROVINSI JAMBI 13.425.524.000 146.108.726 1,09 TOTAL REALSISASI SATKER SKPD 930.534.863.000 70.564.713.485 7,58
1. Sebaran Dan Kluster UPSUS SIWAB 2017 7 Prov 13 Prov 14 Prov NASIONAL (EKOR) KLUSTER INTENSIF (EKOR) KLUSTER SEMI INTENSIF (EKOR) KLUSTER EKSTENSIF (EKOR) Populasi : 18.012.701 Betina Dewasa : 6.371.544 Betina Prod : 4.723.473 Aksp.IB : 2,903,754 Aksp. KA : 1,367,097 Bunting : 3.031.023 Lahir : 3.031.023 Populasi : 8.948.501 Betina Dewasa : 3.454.340 Betina Produktif : 2.566.127 Aksp.IB : 2.205.283 Aksp. KA : 262,571 Bunting : 1,751,436 Lahir : 1,751,436 Populasi : 4.319.536 Betina Dewasa : 1.434.725 Betina Produktif : 1.052.430 Aksp.IB : 444.571 Aksp. KA : 439,092 Bunting : 627,136 Lahir : 627,136 Populasi : 4.744.664 Betina Dewasa : 1.482.479 Betina Produktif : 1.104.916 Aksp.IB : 253.900 Aksp. KA : 665,434 Bunting : 652,451 Lahir : 652,451
2. Target Akseptor IB I (3 JUTA EKOR) 35000 102.000 6.700 1.600 800 21.000 25.000 8.971 23.000 21.400 6.800 3.000 95.000 15.000 8.900 32.000 10.000 35.000 600 19.500 10.000 122.000 1.311 1.315.000 130.000 29.000 4.800 3.400 105.000 512.000 101.000 94.000 75.000 19.550
3. Target Akseptor Kawin Alam (1 Juta ekor) 74.367 14.873 15.742 4.491 27.400 8.739 3.500 13.265 38.708 19.265 9.040 8.506 11.579 19.793 29.817 10.171 1.950 33.484 4.904 3.613 200.895 19.266 27.726 200 15.937 72.389 150.478 8.308 68.495 16.721 6.494 3.621 1 37.704 Nasional 981.441 Intensif 341.437 Semi Intensif 368.654 Ekstensif 271.350
4. Postur Pendanaan UPSUS SIWAB 2017 3 juta akseptor 1 juta akseptor INTENSIF SEMI INTENSIF INTRODUKSI PROPINSI KEGIATAN PAGU Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Bali Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Babel, Sumsel, Bengkulu, Jambi, Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Banten 1. Optimalisasi Reproduksi 3 Juta Akseptor 2. Penyelamatan betina produkstif 40 kelompok 3. Peningkatan BCS Sapi: 13.000 Ha 4. Penanganan Gangrep: 300.000 ekor Revisi DIPA Rp. 1.074 M Rp. 0 Aceh, NTT, Kaltara, Maluku, Maluku Utara, NTB, Papua, Papua Barat, Sulbar, Gorontalo, Sulteng 1. Pengadaan Hormon 2. Opersional IB
1) Realisasi IB Bulanan Nasional (ekor) 450,000 400,000 362,425 402,696 402,696 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 241,614 239,480 (99,1%) 281,891 226,695 (80,4%) 282,181 (51,7%) 292,621 (72,7%) 265,856 (66%) 100,000 50,000 - JAN PEB MAR APRIL MEI Realisasi IB Target IB
Lanjutan... 2) Realisasi Kebuntingan Bulanan Nasional (ekor) 300,000 270,915 250,000 199,899 210,711 200,000 150,000 182,505 180,610 Realisasi Target 100,000 50,000-84,936 (42,5%) 84,538 (46,3%) 77,315 (42,8%) 101,599 (48,2%) 90,736 (33,5%) JAN PEB MAR APRIL MEI
Lanjutan... 3) Realisasi Kelahiran Bulanan Nasional (ekor) 90,000 80,000 78,858 70,000 60,000 73,060 69,081 59,630 54,329 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 - JAN PEB MAR APRIL MEI
Akseptor (ekor) Lanjutan... 4,500,000 4,000,000 3,500,000 4) Realisasi IB dan Kebuntingan Nasional Kumulatif Jan-Mei 2017 (ekor) 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 32,7 % 1,000,000 500,000 15,9 % - IB Bunting Target 4,000,000 3,000,000 Realisasi 1,307,080 478,063
5) Realisasi IB dan Kebuntingan Nasional Kumulatif Jan-Mei 2017 (ekor) No Provinsi Target Realisasi Persentase IB Bunting IB Bunting Lahir IB Bunting 1 ACEH 105,867 60,344 13,001 10,054 5,919 12.28 16.66 2 SUMATERA UTARA 125,900 84,353 43,626 15,956 7,989 34.65 18.92 3 SUMATERA BARAT 111,293 75,679 36,158 15,125 8,286 32.49 19.99 4 RIAU 56,208 36,535 12,529 16,916 5,869 22.29 46.30 5 JAMBI 40,861 26,560 5,244 2,587 811 12.83 9.74 6 SUMATERA SELATAN 64,984 42,889 15,050 6,321 3,371 23.16 14.74 7 BENGKULU 36,355 23,631 2,940 4,640 612 8.09 19.64 8 LAMPUNG 190,889 152,711 53,541 12,567 8,609 28.05 8.23 9 BANGKA BELITUNG 2,004 1,182 626 839 167 31.24 70.98 10 KEPULAUAN RIAU 6,039 3,563 580 1,210 834 9.60 33.96 11 DKI JAKARTA 1,424 1,068 409 809 159 28.72 75.75 12 JAWA BARAT 166,094 136,197 56,314 28,667 16,296 33.90 21.05 13 JAWA TENGAH 514,984 427,437 283,379 31,785 18,208 55.03 7.44 14 DI YOGYAKARTA 101,121 82,919 40,526 12,262 7,963 40.08 14.79 15 JAWA TIMUR 1,365,138 1,146,716 593,848 213,786 211,325 43.50 18.64 16 BANTEN 8,208 5,746 1,594 1,516 585 19.42 26.38 17 BALI 128,204 102,563 23,778 7,349 4,127 18.55 7.17 18 NUSA TENGGARA BARAT 139,995 81,197 29,122 12,135 7,022 20.80 14.95 19 NUSA TENGGARA TIMUR 146,965 83,770 10,164 30,422 13,029 6.92 36.32 20 KALIMANTAN BARAT 36,373 23,642 9,155 3,188 1,614 25.17 13.48 21 KALIMANTAN TENGAH 8,971 5,831 2,255 1,780 586 25.14 30.53 22 KALIMANTAN SELATAN 35,266 22,923 12,066 6,940 2,175 34.21 30.28 23 KALIMANTAN TIMUR 18,942 12,312 3,669 2,023 485 19.37 16.43 24 KALIMANTAN UTARA 2,591 1,373 1,321 615 362 50.98 44.79 25 SULAWESI UTARA 26,940 15,086 1,809 1,294 321 6.71 8.58 26 SULAWESI TENGAH 56,226 30,924 6,639 1,712 358 11.81 5.54 27 SUAWESI SELATAN 353,111 232,847 29,621 23,554 5,503 8.39 10.12 28 SULAWESI TENGGARA 47,468 26,107 6,273 5,003 755 13.22 19.16 29 GORONTALO 38,765 21,321 5,170 2,269 1,053 13.34 10.64 30 SUAWESI BARAT 34,069 19,079 3,481 2,455 530 10.22 12.87 31 MALUKU 17,237 9,136 981 661 130 5.69 7.24 32 MALUKU UTARA 11,806 6,257 395 145 103 3.35 2.32 33 PAPUA BARAT 11,079 5,872 790 713 61 7.13 12.14 34 PAPUA 15,571 8,564 1,026 765 347 6.59 8.93 TOTAL 4,026,948 3,016,334 1,307,080 478,063 335,564 32.46 15.85
1. Pelaksanaan monitoring terpadu untuk menyelasaikan hambatan teknis operasional dan penyelesaian administrasi keuangan (SK Dirjen monev terpadu No.05030 Kpts/KU.000/F/05/2017 tentang Tim Monitoring Serapan Anggaran Satuan Kerja lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan) 2. Percepatan proses pembayaran operasional kegiatan UPSUS SIWAB (SE Dirjen PKH No 05104SE/KU.040/F05/2017 tanggal 19 Mei 2017 Tentang Mekanisme Pembayaran Operasional UPSUS SIWAB) 3. Percepatan kegiatan UPT Lingkup PKH dalam mendukung UPSUS SIWAB (Surat edaran Sekdit No : 24010/RC.100/F1/2017 tanggal 24 Mei 2017 tentang Revisi anggaran untuk mendukung UPSUS SIWAB) 4. Pengalihan alokasi anggaran dan kegiatan untuk daerah yang tidak mempunyai komitment dalam pelaksanaan kegiatan 5. Memperkuat pendampingan bersama dengan inspektorat Kementan dan Daerah 6. Komitment pencapaian serapan anggaran kegiatan UPT tahun 2017
Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Keswan Tahun 2018
SASARAN KINERJA OUTCOME PKH TAHUN 2018 INDIKATOR SAT 2016 2017 2018 2019 KET 1 Produksi daging sapi Ribu ton 589 640 695 755 Nasional, SS, dan SP 2 Produksi Susu Ribu ton 851 911 981 1.064 SS dan SP 3 Produksi daging kambing dan domba Ribu ton 117 120 122 125 SS dan SP 4 Produksi Telur Ribu ton 3.393,36 3.568,86 3.655,43 3.770,04 SP 5 Produksi daging babi Ribu ton 355 376 398 422 SS dan SP 6 Rasio volume ekspor terhadap pertanian strategis % 81,1 80,6 80,9 80,6 SS dan SP 7 Penurunan volume impor produk pertanian strategis % / Thn -9,2-18,9-9,5-2,9 SS dan SP 8 Produksi daging unggas Ribu ton 3.209,94 3.301,58 3.444,37 3.621,00 SP 9 Peningkatan Volume ekspor ternak dan produk hewan 10 Peningkatan investasi subs ektor peternakan % 3 5 5 5 SP PMDN % 1 1,5 2 2,5 SP PMA % 1 2 2,5 3 SP 11 Status kesehatan hewan % 75 77 79 80 SP 12 Peningkatan persyaratan mutu dan keamanan produk hewan % 63,83 69,18 76,83 84,53 SP 13 PDB peternakan per Jumlah TK Peternakan Rp. juta 37,14 39,49 41,83 44,17 SS dan SP 14 NTP % 107,23 107,53 107,82 108,12 SP
PEMBANGUNAN NASIONAL : (i) (i) Ketahanan Pangan: peningkatan produksi pangan; pembangunan sarana dan prasarana pertanian; (ii) Pendidikan; (iii) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata; (iv) Pembangunan Wilayah PEMBANGUNAN PERTANIAN: 1. Percepatan produksi dan perbanyakan benih/bibit untuk rakyat/ masyarakat petani (2018 sebagai Tahun Benih) 2. Peningkatan penyediaan dan perbanyakan indukan sapi 3. Percepatan penyediaan pasokan air 4. Fokus Komoditas dan Fokus Kawasan/Cluster; 5. Percepatan peningkatan produksi dan swasembada; 6. Hilirisasi produk pangan dan pertanian; 7. Perbaikan/pergantian varietas unggul bermutu 8. Percepatan pengembangan lumbung pangan dan ekspor di wilayah perbatasan 9. Percepatan pengembangan pertanian organik 10. Sinergi program/kegiatan lintas Eselon I dan dengan K/L lain PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN: 1. Percepatan produksi daging sapi dan kerbau (SIWAB) 2. Penyediaan produksi benih dan bibit unggul ternak (PERBIBITAN DAN BENIH) 3. Percepatan jaminan status kesehatan hewan (KESEHATAN HEWAN) 4. Percepatan jaminan mutu dan keamanan pakan dan produk hewan 5. Penyenyediaan Hijauan Pakan Ternak di masyarakat (PAKAN TERNAK) 6. Hilirisasi produk strategis peternakan KEGIATAN UTAMA PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN: 1. Produksi dan perbanyakan benih/bibit 2. Penyediaan dan perbanyakan indukan sapi 3. Penyediaan air melalui pembangunan infrastruktur embung dan bangunan air lainnya 4. Rehab dan pembangunan jaringan irigasi tersier 5. Pencetakan sawah baru 6. Pengembangan 7 Komoditas strategis 7. Pengembangan komoditas substitusi impor 8. Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) 9. Pengembangan alsintan 10. Pengembangan kawasan (clustering) berbasis komoditas strategis 11. Pengembangan lumbung pangan dan ekspor di wilayah perbatasan 12. Pengembangan asuransi usahatani padi dan ternak sapi KEGIATAN UTAMA PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN: 1. Optimalisasi Reproduksi (SIWAB) 2. Pengembangan HPT 3. Penanganan Gangguan Reproduksi 4. Penyelamatan sapi betina produktif 5. Penambahan Indukan Impor 6. Penyediaan benih dan bibit ternak 7. Penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan
TARGET KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2018 NO Kegiatan dan Output Satuan Target Kegiatan prioritas Program prioritas Prioritas Nasional 1 Hijauan Pakan Ternak ha 7039 Produksi Daging Sapi 710 ribu ton Peningkatan Produksi Pangan Ketahanan Pangan 2 Produksi Daging Sapi 710 ribu ton Peningkatan Produksi Pangan Ketahanan Pangan Pencegahan dan Pengamanan Penyakit Hewan dosis 7.318.898 3 Penanggulangan Gangguan Reproduksi ekor 200.000 Produksi Daging Sapi 710 ribu ton Peningkatan Produksi Pangan Ketahanan Pangan 4 Benih Ternak Unggul dosis 4.575.000 Produksi Daging Sapi 710 ribu ton Peningkatan Produksi Pangan Ketahanan Pangan 5 Bibit Ternak Unggul ekor 530.181 Produksi Daging Sapi 710 ribu ton Peningkatan Produksi Pangan Ketahanan Pangan 6 Pengembangan ternak ruminansia potong ekor 15.000 Produksi Daging Sapi 710 ribu ton Peningkatan Produksi Pangan Ketahanan Pangan 7 Optimalisasi Reproduksi akseptor 3.000.000 Produksi Daging Sapi 710 ribu ton Peningkatan Produksi Pangan Ketahanan Pangan 8 Pemenuhan Produk Hewan yang ASUH unit usaha 4 Sarana pasca panen Pembangunan Sarana dan Ketahanan Pangan Prasarana Pertanian (termasuk irigasi) 9 Pengendalian Pemotongan Betina Produktif lokasi 41
STRATEGI OPERASIONAL KEGIATAN TAHUN 2018 1. PERBIBITAN DAN BENIH Optimalisasi fungsi BPTU-HPT dan UPTD sebagai penyedia bibit unggul dan bibit bakalan (pengelolaan Indukan), dan penyedia Benih/bibit HPT berkualitas di wilayah kerjanya; Re-orientasi Distribusi Benih/Semen Beku dan sarana pendukung IB melalui pemberdayaan BIB/BIBD, BIBD diarahkan pada produksi semen beku SNI Penjaringan Bibit yang dikeluarkan Masyarakat 2. PAKAN TERNAK Penyediaan lahan/penanaman HPT untuk digunakan bersama di kawasan pengembangan sapi potong Mengoptimalkan pemanfaatan Biomassa/Limbah pertanian (Koord lintas Es 1) 3. PENAMBAHAN INDUKAN Penyempurnaan Pola Distribusi indukan bantuan, di prioritaskan untuk dikelola sementara di UPT dan UPTD, sehingga keberlanjutan lebih terjamin Alternatif penerima indukan: 1) UPT-Pusat (UPT PKH atau Litbang), 2) UPTD, 3) Kelompok Masyarakat yang siap (prioritas hasil seleksi 2015-2016), 4) Pemanfaatan Lahan UPT Litbang
Lanjutan... 4. HILIRISASI PRODUK STRATEGIS Penguatan fasilitasi produksi bahan pangan asal hewan olahan di dalam Negeri (pabrik tepung telur misalnya) Peningkatan jumlah unit usaha yang bersertifikasi (Kompartemen dan NKV); Re-orientasi produk susu dalam negeri 5. SIWAB Operasional IB TA 2018 akan lebih mempertimbangkan aspek Layanan mandiri yang telah berkembang di masyarakat, optimalisasi manfaat IB yang lebih multi dimensi yaitu 1) Peningkatan populasi, 2) Perbaikan Genetik, 3) IB swadaya sebagai salah satu sektor ekonomi / lapangan kerja (layanan jasa medik) Kebijakan distribusi Semen Beku Optimalisasi wilayah introduksi (semi intensif dan ekstensif) dengan penyerentakan birahi 6. PENGENDALIAN PEMOTONGAN BETINA PRODUKTIF Penguatan kerjasama operasional MOU Polri; Fokus pengendalian diarahkan di hilir, yaitu di RPH; Meningkatkan prosentase RPH yang bersertifikasi untuk keperluan jangka panjang dan berkelanjutan; 7. KESEHATAN HEWAN Pembangunan UPT Kesehatan Hewan di Papua Pengendalian Gangguan Reproduksi
STRATEGI IMPLEMENTASI 1. Identifikasi tingkat kesiapan UPT/UPTD sebagai penerima indukan, kekurangan infrastruktur dioptimalkan lebih awal 2. Memperkuat fungsi BPTU-HPT sebagai penyedia bibit unggul dan bibit bakalan (pengelolaan Indukan); 3. Proses pengadaan sapi indukan direncanakan selesai sebelum akhir tahun; 4. Mengoptimalkan fungsi Balai IB dalam mendistribusikan semen Beku (pengguna tidak lagi dialokasikan biaya pembelian), hal ini sekaligus mengurangi proses mengadaan barang ditingkat operasional 5. Mendorong BIBD untuk bersertifikasi SNI 6. Menyederhanakan proses pengadaan dengan memaksimalkan jumlah peralatan dan bahan untuk sarana operasional masuk e-cattalog ; 7. Penerima bantuan indukan diharapkan yang bernar benar berkelanjutan; 8. Untuk fokus pengembangan komoditas strategis (hilirisasi), upaya mendorong produksi bahan baku untuk industri pangan dalam negeri perlu dipertimbangkan (seperti tepung telur), karena secara umum impor bahan baku dan pangan olahan masih tinggi
TAHUN 2018 : SEBAGAI TAHUN BIBIT SUMBER PENYEDIAAN BENIH DAN BIBIT Kondisi Existing UPT PERBIBIATAN NAS No UPT Jantan Betina 1 Indrapuri (Sapi potong) 340 493 2 Baturraden Sapi Perah 149 1.332 Kambing 136 293 3 Padang Mangatas (sapi potong) *) 282 1.024 4 Sembawa Sapi potong 386 857 Ayam 4.815 (i) 8.008 (ii) 5 Siborong-borong **) Kerbau 57 246 Babi 152 201 6 Denpasar (sapi potong) 422 593 7 Pelaihari Sapi Potong 5 27 Kambing 280 455 Itik 7.681 (i) 10.806 (ii) Total 2.209 5.521 *) menggunakan data target 2017 **) menggunakan data eksisting tahun 2016 (i) Periode Starter dan Grower (ii) Periode Layer
TERIMAKASIH, MATUR NUWUN 26