Fisika Dasar 9/1/2016

dokumen-dokumen yang mirip
KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k

21:10:20. Fisika I. Mahasiswa mengenali dan mampu mendeskripsikan. Dalam 1D) (Gerak. gerak benda dalam besaran-besaran: besaran: posisi,

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

2.2 kinematika Translasi

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

Fisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA

S M A 10 P A D A N G

Kinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

GERAK LURUS. Posisi Materi Kecepatan Materi Percepatan Materi. Perpindahan titik materi Kecepatan Rata-Rata Percepatan Rata-Rata

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA PARTIKEL 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL

Fisika Dasar I (FI-321)

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB

Kinematika Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika Teknik Metalurgi dan Material Sem. ATA 2006/2007

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

soal dan pembahasan : GLBB dan GLB

Gerak satu dimensi ialah : gerak benda dimana perubahan posisi benda hanya terjadi pada satu dimensi atau satu sumbu koordinat

Fisika Dasar I (FI-321)

III. KINEMATIKA PARTIKEL. 1. PERGESERAN, KECEPATAN dan PERCEPATAN

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

GLB - GLBB Gerak Lurus


DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

PERTEMUAN III KINEMATIKA. Prepared by Vosco

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

MEKANIKA. Oleh WORO SRI HASTUTI DIBERIKAN PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR IPA. Pertemuan 5

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

Chapter 5. Penyelesian: a. Dik: = 0,340 kg. v x. (t)= 2 12t 2 a x. x(t) = t 4t 3. (t) = 24t t = 0,7 a x. = 24 x 0,7 = 16,8 ms 2

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi

KINEMATIKA STAF PENGAJAR FISIKA IPB

Soal Gerak Lurus = 100

Doc. Name: XPFIS0201 Version :

MATERI gerak lurus GERAK LURUS

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

9/26/2011 PENYELESAIAN 1 PENYELESAIAN NO 2

PENGERTIAN KINEMATIKA

Karena hanya mempelajari gerak saja dan pergerakannya hanya dalam satu koordinat (sumbu x saja atau sumbu y saja), maka disebut sebagai gerak

Antiremed Kelas 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Gerak satu dimensi ialah : gerak benda dimana perubahan posisi benda hanya terjadi pada satu dimensi atau satu sumbu koordinat

Uji Kompetensi Semester 1

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

Kinematika. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com 1

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif

Kinematika Sebuah Partikel

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB KINEMATIKA KINEMA

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

MATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. PENGERTIAN GERAK PARABOLA

θ t = θ t Secara grafik θ-t : kecepatan sudut dapat ditentukan menggunakan tangen sudut kemiringan grafik terhadap sumbu t dθ dt d dt Gerak Melingkar

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

FISIKA. Untuk SMA dan MA Kelas XI. Sri Handayani Ari Damari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Saran Perbaikan Validasi SARAN PERBAIKAN VALIDASI. b. Kalimat soal

Tri Widodo UNTUK SMA/MA

PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

Antiremed Kelas 10 Fisika

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR...

PERSIAPAN UN FISIKA 2015 SMA NO SOAL JAWABAN 01 Perhatikan gambar berikut!

Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola

Gerak. Gerak adalah perubahan posisi pada suatu kerangka acuan

BAB II KINEMATIKA GERAK LURUS. A. STANDAR KOMPETENSI : Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskrit (partikel).

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.

Xpedia Fisika. Kinematika 01

Lembar Kegiatan Siswa

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bab II Kinematika dan Dinamika Benda Titik

GERAK LURUS Kedudukan

KINEM4TIK4 Tim Fisika

GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP

Antiremed Kelas 11 Fisika

Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran Mata Pelajaran : FISIKA. Materi Pokok : BAB VII (Gerak)

A. Pendahuluan dan Pengertian

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

Transkripsi:

1

Sasaran Pembelajaran 2 Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1-dimensi dan 2-dimensi.

Kinematika 3 Cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering ditinjau adalah gaya atau momentum. Pergerakan suatu benda itu dapat berupa translasi atau perpindahan, rotasi, atau vibrasi. Contoh gerak translasi : menggeser meja dari suatu tempat ke tempat yang lain, mobil bergerak dari kota A ke kota B, dan sebagainya. Contoh dari gerak rotasi : planet Merkurius mengelilingi Matahari, elektron mengelilingi inti atom, putaran baling-baling helikopter, dan lain-lain.

Besaran fisis dalam gerak partikel 4 1. Posisi (r), satuannya meter contoh: posisi relatif, perpindahan (r), jarak tempuh 2. Kecepatan ( v ), satuannya m/s contoh: kecepatan rata-rata (v rata-rata ) dan sesaat ( v ) 3. Percepatan ( a ), satuannya m/s 2 contoh: percepatan rata-rata (a rata-rata ) dan sesaat (a)

Posisi ( ) 5 Perpindahan benda dicirikan oleh perubahan posisi dari benda tersebut. Perubahan posisi benda selalu dinyatakan dalam parameter waktu. Oleh karena itu posisi benda adalah fungsi dari waktu. Posisi : X = f(t) FISIKA I 6:19 PM

Posisi ( ) 6 Gambar di samping ini menyatakan koordinat dari posisi bis pada waktu tertentu. Contoh fungsi posisi terhadap waktu kerangka 1D: X(t) = 2t 2 +2t 1 X(t) = ln(t 2 ) untuk t 1 Untuk kerangka 2D, dinyatakan dalam koord. XY Jakarta Cianjur Ciranjang Bandung 7.00 8.00 9.00 10.00 waktu

Gerak 2D dan 3D 7 Dua dimensi : y R(t) = X(t) i + Y(t) j Contoh : R(t) = t i + (t + 1)j R(t) = r(cos t i + sin t j) Tiga dimensi : R(t) = X(t) i + Y(t) j + Z(t) k Contoh : R(t) = t i + (t + 1)j k R(t) = r(cos t i + sin t j) + k 5 3 1 0 2 4 t = 0 t = 2 t = 4 x

Kecepatan 8 menyatakan perubahan posisi terhadap waktu. Umumnya posisi dinyatakan dalam bentuk vektor (kecuali untuk gerak satu dimensi), maka kecepatan juga merupakan besaran vektor. Kecepatan sebuah benda sama dengan turunan pertama dari posisi terhadap waktu. Contoh : Posisi : r(t) = t i + (t 1) 2 j k kecepatan : v(t) = i + (t 1) j v t dr t dt

Kecepatan 9 Kecepatan rata-rata : Δr t r t r t v Δt t t 0 0 Sehingga persamaan posisi dapat dinyatakan : Untuk persamaan posisi dalam satu dimensi : r(t) = r 0 + v.t X(t) = X 0 + v.t r(t 0 ) dan X(t 0 ) menyatakan posisi pada keadaan awal

Gerak lurus beraturan (GLB) 10 Gerak perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai kecepatan konstan. Persamaan GLB dinyatakan oleh : x(t) = x o + vt x o : posisi awal v : kecepatan Xo X t Jika sebuah benda mengalami GLB, maka grafik X T berupa garis lurus. Kemiringan fungsi x(t) dinyatakan oleh : dx(t) v(t) kons tan dt

Contoh: 11 Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang dinyatakan oleh : x(t) = 2t 3 t 2 ; y(t) = 3t 2 2t + 1 Tentukan : a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah b. Besar kecepatan pada t = 1 detik Jawab : dx a. v x = = 6t 2 2t m/s dt v y = dy dt = 6t 2 m/s b. v x (1) = 6.1 2 2.1 = 4 m/s v y (1) = 6.1 2 = 4 m/s, maka besar kecepatan : v = 4 2 4 2 4 2 m/s

Percepatan 12 Perubahan kecepatan terhadap waktu dan merupakan besaran vektor. Turunan pertama dari kecepatan terhadap waktu, atau Turunan kedua dari posisi terhadap waktu. Percepatan: a t dv( t) dt d 2 r dt t 2 Percepatan rata-rata : a Δv Δt t vt vt t t 0 0

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) 13 Gerak translasi/perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai percepatan konstan. Persamaan gerak lurus berubah dinyatakan oleh : x(t) = x o + v o t + ½at 2 x o v o a : posisi awal : kecepatan awal : percepatan beraturan

GLBB 14 X Percepatan a bernilai positif X o X t Percepatan a bernilai negatif X o t

Kasus dalam kinematika 15 Secara umum ada 3 kasus kinematika yaitu : 1. Posisi diketahui, kecepatan dan percepatan dicari dengan cara posisi diturunkan. 2. Kecepatan diketahui, ada informasi posisi pada t tertentu. Percepatan dicari dengan cara mendeferensialkan v dan posisi dicari melalui integrasi v. 3. Percepatan diketahui, ada informasi posisi dan kecepatan pada t tertentu. Kecepatan dan posisi diperoleh melalui integrasi a.

Contoh 1: Posisi Diketahui 16 Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Posisi partikel dinyatakan dengan x = (3t 3 + 2t + 10) meter. a. Cari persamaan kecepatan dan percepatan. b. Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. c. Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s. Jawab: a. Persamaan Kecepatan dan Percepatan x = (3t 3 + 2t + 10) meter v = dx/dt = (9t 2 + 2) m/s, persamaan kecepatan a = dv/dt = 18t m/s 2, persamaan percepatan

Contoh 1: Posisi Diketahui (2) 17 b. Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. V rata-rata = (posisi akhir-posisi awal)/(waktu akhir-waktu awal) Saat t = 2s, x 2 = 38 m Saat t = 0, x 0 = 10 m Jadi V rata-rata = 28/2 = 14 m/s c. Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s. Dari persamaan kecepatan diperoleh Saat t = 2 s, v 2 = 38 m/s Saat t = 0, v 0 = 2 m/s Jadi percepatan rata-rata = (38 2)/(2 0) = 18 m/s.

Contoh 2: Kecepatan Diketahui 18 Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Kecepatan partikel dinyatakan dengan v = (6t 2 + 2t + 10) m/s. Jika diketahui pada t = 1 s partikel berada di x = 2 m, maka a. Cari persamaan posisi dan percepatan. b. Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. c. Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s. Jawab: a. Dari persamaan kecepatan, persamaan percepatan diperoleh dengan cara menurunkannya terhadap waktu diperoleh a = (12t + 2) m/s 2. Posisi didapat dengan cara integrasi kecepatan. X = (6t 2 + 2t + 10) dt + x 0 = (2t 3 + t 2 + 10t) + x 0 Kita cari dulu x 0, pada saat t = 1 s posisinya di x = 2m. 2 = 13+ x 0 x 0 = - 11 m. Jadi X = (2t 3 + t 2 + 10t 11) m

Contoh 2: Kecepatan Diketahui (2) 19 b. Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. Pada t = 2 s, x 2 = 29 m Pada t = 0, x 0 = - 11 m Jadi v rata-rata = [29 (-11)]/(2-0) = 40/2 = 20 m/s c. Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s. Pada t = 2 s, v 2 = 38 m/s Pada t = 0, v 0 = 10 m/s Jadi a rata-rata = (38 10)/(2 0)= 14 m/s 2.

Contoh 3: percepatan diketahui 20 Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Percepatan gerak berubah dengan waktu sebagai a(t) = 12 t 2 ms -2. a. Hitung v pada t = 2 s, jika pada t = 0 benda diam. b. Tentukan x(t) jika diketahui pada saat t = 2 s benda ada pada posisi x = 1 m. c. Tentukan laju benda ketika benda tepat menempuh jarak 66 m. Jawab : a(t) dt 12t a. Kecepatan v(t) = o v o = 0. Dengan demikian v(t) = 4t 3 m/s. 2 dt 4t 3 v Pada t = 2 detik nilai kecepatan v(2) = 4.2 3 = 32 m/s

Contoh 3: percepatan diketahui (2) 21 3 4 b. Posisi x(t) = v(t) dt 4t dt t xo Nilai x o dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 2 detik posisi benda pada x = 1 m. Nilai x(2) = 2 4 + x o = 1. Sehingga diperoleh x o = -15. Dengan demikian diperoleh x(t) = t 4 15. c. x(t) = 66 = t 4 15 t 4 81 = 0 atau t = 3 detik Kecepatan pada t = 3 detik adalah v(3) = 4.3 3 = 108 m/s

GERAK DUA DIMENSI 22 Gabungan dari dua buah gerak 1 dimensi, di mana kedua gerak tersebut bebas linier atau tidak saling bergantungan. Contoh: gerak peluru dan gerak melingkar. Y Y o X o v o X v ox = v o cos v oy = v o sin (x o, y o ) adalah posisi awal, (v ox, v oy ) kecepatan awal

Gerak peluru 23 Gerak peluru adalah gerak benda pada bidang X (GLB) dan bidang Y (GLBB, pengaruh gravitasi). Gerak pada sumbu X : Gerak pada sumbu Y :

Gerak peluru 24 Titik tertinggi terjadi pada saat kecepatan v y (t) = v o sin - gt = 0. Dengan demikian titik tertinggi terjadi pada saat : t v o sin g θ

Contoh: 25 Sebuah bola golf dipukul sehingga memiliki kecepatan awal 150 m/s pada sudut 45 o dengan horizontal. Tentukan : a. Tinggi maksimum yang dapat dialami bola golf tersebut dari permukaan tanah b. Lama waktu bola berada di udara c. Jarak dari saat bola dipukul sampai kembali ke tanah Jawab : a. Tinggi maksimum diperoleh pada saat v y (t) = 0, yaitu pada : Gunakan v y (t) = v o sin - gt 75 2 gt = 0. Diperoleh t max = 75 g 2 75 2 = 7,5 2 s 10

Contoh: 26 Ketinggian y max = v o sin.t ½ g t 2 b. Lama waktu bola di udara adalah waktu t pada saat bola jatuh ke tanah, yaitu pada y = 0. y = 75 2t - ½gt 2 = 0. Diperoleh t = 15 2detik c. Jarak tempuh bola sampai ke tanah sama dengan x = v o cos. t. Dengan t menyatakan selang waktu bola golf sejak di lempar sampai kembali ke tanah. Diperoleh x = 75 2.15 = 150. ½ 2.7,5 2 ½.10.(7,5 2 ) 2 = 1125 562,5 = 562,5 m 2 = 2250 m

Soal latihan 27 1. Peluru ditembakkan dengan kecepatan awal v o = (3 i + 4 j )m/s dari ketinggian 10 m. Tentukan : a. Posisi tinggi maksimum b. Lama peluru di udara c. Posisi saat peluru sampai tanah d. Kecepatan peluru saat sampai tanah 2. Sebuah bom dijatuhkan dari sebuah pesawat yang bergerak horizontal dengan kecepatan 10 3 km/jam. Pesawat berada pada ketinggian 180 m. Tentukan jarak horizontal dari titik awal dijatuhkan bom dengan posisi di mana bom mendarat!

Soal latihan 28 3. Sebuah benda titik bergerak di sumbu X. Kecepatan sebagai fungsi dari waktu terlihat pada grafik di bawah ini. 10 v(m/s) Pada t = 0 benda berada di x = 2 m a. b. c. 1 3 5 6 8-5 Gambarkan grafik a(t) dalam selang t = 0 dan t = 8 detik! Berapakah x 8 x 0? Berapakah panjang lintasan yang ditempuh selama selang t = 0 sampai t = 8 detik? t(s)

Soal latihan 29 4. Sebuah benda bergerak dalam bidang XY sebagai fungsi t : x(t) = 2t 3 t 2 m dan y(t) = 3t 2 2t + 1 m, t dalam detik. Tentukan : a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah b. Besar kecepatan pada t = 1 detik c. Waktu ketika kecepatan nol d. a(t) e. Waktu ketika arah a sejajar dengan sumbu Y

Gerak melingkar 30 Gerak pada bidang dengan lintasan berupa lingkaran Berlaku : x o = r cos o y o = r sin o dengan (x o, y o ) adalah posisi awal. Untuk memudahkan perhitungan, posisi dapat dinyatakan dalam koordinat polar Dinyatakan oleh jarak r dan sudut yang dibentuk dgn sb. x y o r x o r

Gerak melingkar: Posisi 31 Vektor posisi dalam koordinat polar dinyatakan dalam : r(t) = r r Dengan r menyatakan jarak titik pusat ke titik posisi dan vektor satuan r menyatakan arah dari vektor r(t) yang arahnya berubah terhadap waktu. Untuk gerak melingkar, jarak r besarnya konstan yang dinyatakan sebagai jari-jari lintasan r.

Gerak melingkar: kecepatan 32 Kecepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh : v t dr t dt r dr dt Karena r konstan, maka yang berubah terhadap waktu adalah arah vektor/vektor satuan. Diketahui dari slide sebelumnya : Maka : r = cos()i + sin()j r = cos t i + sin t j dr dt v ( t ) ( sin ti cos tj ) r

Gerak melingkar: percepatan 33 y o r x o r Percepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh : r r +r r cos sin +r r +r a sp a t

Gerak melingkar beraturan 34 Gerak melingkar beraturan terjadi jika kecepatan sudut, konstan. Kecepatan sudut adalah turunan sudut terhadap waktu. Jika konstan maka percepatan : r +r r r

Contoh: 35 Sebuah roda berotasi murni mengelilingi porosnya. Sebuah titik P yang berjarak 0,2 m dari sumbu rotasi menempuh sudut (dalam radian) sebagai berikut : = (t 3 )/3 (t 2 )/2 2t (t dalam sekon) Tentukan : a. b. c. Kecepatan dan percepatan sudut titik P pada t = 2 s Laju titik P pada t = 2 s Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t = 2 s

Solusi 36 Jawab : a. Kecepatan sudut : = dθt dt = t 2 - t - 2. b. c. Pada t = 2 s diperoleh = 0. Laju titik P pada t = 2 s adalah v = 0.0,2 = 0 Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t = 2 s adalah : a s = 2.r = 0 a t = r dωt Dengan menyatakan percepatan sudut yang besarnya adalah = = dt 2t -. Saat t = 2 s diperoleh = 3. Dan a t = 0,6 m/s 2