Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEPALA UDANG DAL AM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

PEMANFAATAN BUNGKIL KOPRA SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KERAMBA JARING APUNG

UJI COBA BEBERAPA JENIS PAKAN PADA PEMBESARAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DALAM KERAMBA JARING APUNG

PEMANFAATAN TEPUNG JERAMI HASIL FERMENTASI DALAM PAKAN PEMBESARAN IKAN BANDENG

PENGARUH DOSIS PAKAN BUATAN YANG BERBAHAN BAKU LOKAL DALAM PAKAN PEMBESARAN LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH

SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

RESPON BIOLOGI LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

SUBSTITUSI TEPUNG ONGGOK SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN PADA BUDIDAYA NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PEMBERIAN TEPUNG RUMPUT LAUT, GRACILLARIA DALAM PAKAN IKAN BERONANG,Siganus guttatus

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN DENGAN KADAR LEMAK BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus)

PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL:

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

Glikogen dan proksimat tubuh juvenil udang vaname yang diberi pakan dengan kadar karbohidrat dan frekuensi pemberian berbeda

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

Penggantian Tepung Ikan dengan Tepung Ikan Asin Bawah Standar dalam Formulasi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA

II. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg. Sitakka No. 129, Maros, Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA

3 METODE 3.1 Pakan Uji

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus DI KERAMBA JARING APUNG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jalan MH Thamrin no. 8 Jakarta Pusat, * ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMELIHARAAN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) YANG DIBERI PAKAN PELET DAN IKAN RUCAH DI KERAMBA JARING APUNG

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

PERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)

III. BAHAN DAN METODE

BAB 4. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XVII (1): ISSN:

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA EKSTENSIF PLUS DI LAHAN MARGINAL

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

PERBAIKAN MUTU KULIT KAKAO DAN TONGKOL JAGUNG MELALUI FERMENTASI UNTUK BAHAN PAKAN IKAN

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

III. BAHAN DAN METODE

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

Effect of L-Ascorbyl-2-Phosphate Magnesium as a Vitamin C Source in Different Doses on Growth of Patin Pangasius Hypophthalmus Fingerlings

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

SILABUS MATA PELAJARAN PRODUKSI PAKAN BUATAN (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERAIRAN)

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

PENGARUH KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)

ikan yang relatif lebih murah dibanding sumber protein hewani lainnya, maka permintaan akan komoditas ikan terus meningkat dari waktu ke waktu.

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH MAKAN UNTUK PAKAN IKAN LELE DI UPR MITRA CAMBAI PRABUMULIH

PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh

I. PENDAHULUAN. Ikan lele Masamo (Clarias sp.) merupakan salah satu ikan yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

I. PENDAHULUAN. Pakan ikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha budidaya

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Budidaya udang merupakan salah satu industri skala besar dengan tingkat

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

I. Mokoginta, N.P. Utomo, A.D. Akbar & M. Setiawati

Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

TINGKAT KONSUMSI OKSIGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DAN MODEL PENGELOLAAN OKSIGEN PADA TAMBAK INTENSIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Muhammad Nur Syafaat* & Abdul Mansyur

BAB III BAHAN DAN METODE

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

Transkripsi:

PEMANFAATAN BEBERAPA BAHAN BAKU LOKAL DALAM PAKAN PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) ppn-08 Kamaruddin*, Muslimin, Usman dan Asda Laining Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau *E-mail: siganus007@yahoo.com Abstrak Salah satu upaya meningkatkan produktivitas tambak udang adalah memanfaatkan bahan baku lokal untuk pakan udang vaname, Litopenaeus vannamei. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kinerja pertumbuhan udang vaname yang diberi pakan dengan menggunakan beberapa bahan baku lokal. Wadah penelitian yang digunakan berupa 6 bak beton berukuran 2,0 m x 1,5 x 1,8 m 3 dan diisi dengan air laut sebanyak 3 ton. Udang vaname dengan bobot awal rata-rata 4,8 g ditebar dengan kepadatan awal 400 ekor bak. Pakan uji yang dicobakan adalah 2 pakan berbahan baku lokal dan 1 pakan komersil sebagai kontrol, masing-masing 2 ulangan dan didisain dengan rancangan acak lengkap. Udang tersebut dipelihara selama 45 hari dengan dosis pakan harian 4 3% secara menurun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot akhir dan laju pertumbuhan harian udang lebih rendah (P<0,05) pada pemberian ke dua pakan berbasis bahan baku lokal tersebut dibandingkan pakan kontrol. Namun efisiensi pakan, rasio efisiensi protein, dan sintasan udang relatif sama untuk semua perlakuan. Kedua jenis pakan berbahan baku lokal tersebut dapat digunakan sebagai pakan alternatif, khususnya untuk budidaya udang vaname secara tradisional plus. Kata kunci : bahan baku lokal, pakan, pembesaran, udang vaname Pengantar Pakan merupakan salah satu faktor kunci dalam kegiatan budidaya perikanan, dan kontribusinya dapat mencapai 70% dari total biaya produksi pada kegiatan budidaya intensif (Harris 2006), terutama untuk biaya komponen protein pakan. Meningkatnya kepadatan udang dalam suatu luasan tertentu, tentu membutuhkan juga peningkatan jumlah kebutuhan pakan seiring dengan peningkatan biomassa, sementara daya dukung pakan alami dari areal budidaya tersebut sangat terbatas. Akibat daya dukung dari pakan alami yang tidak mencukupi dan agar udang tetap tumbuh normal, maka diperlukan adanya tambahan pakan dari luar. Saat ini, harga pakan komersil cenderung semakin meningkat, sementara harga hasil budidaya relatif tidak mengalami peningkatan yang signifikan, menyebabkan pembudidaya terus mencari pakan alternatif yang dapat menunjang keberlanjutan usahanya. Para pembudidaya ikan/udang berusaha mencari pakan murah namun masih dapat memberi pertumbuhan yang cukup baik bagi ikan/udang peliharaannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pembudidaya untuk mendapatkan harga pakan murah adalah membuat pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan baku lokal yang ada di wilayahnya. Udang vaname merupakan salah satu komoditas budidaya perikanan yang saat ini banyak dipelihara oleh pembudidaya, baik skala intensif, semi intensif, maupun tradisional plus. Pada budidaya udang vaname skala tradisional plus, umumnya pembudidaya juga menggunakan pakan buatan tambahan, karena kemampuan lahan menghasilkan makanan alami untuk mendukung pertumbuhan udang tersebut sangat terbatas. Dalam budidaya udang vaname skala tradisonal plus ini, pembudidaya dapat memanfaatkan bahan baku lokal utamanya limbah-limbah pertanian yang ada di sekelilingnya. Ada beberapa bahan baku lokal yang umum didapatkan di sekitar masyarakat pembudidaya, seperti bungkil kopra, ampas tahu, ubi kayu (tepung tapioka), di samping adanya ikan rucah yang relatif melimpah pada musim-musim tertentu sehingga berpotensi sebagai dijadikan sumber protein untuk pakan mandiri skala pembudidaya. Bahkan di beberapa tempat terdapat mi apkiran yang jumlahnya cukup banyak, sehingga beberapa pembudidaya ikan juga mencoba memanfaatkannya dalam kegiatan budidayanya seperti pada pemeliharaan ikan bandeng, nila, dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut, maka telah dilakukan penelitian dengan memanfaatkan beberapa bahan baku lokal tersebut dalam formulasi pakan pembesaran udang vaname yang diperuntukkan untuk budidaya skala tradisional plus. Semnaskan_UGM/Poster Pakan dan Nutrisi Ikan (ppn-08) 1

Bahan dan Metode Pakan uji Pada penelitian ini dicobakan dua formulasi pakan berbahan baku lokal (F1 dan F2) dan satu pakan komersil (PK) sebagai kontrol (Tabel 1). Pada pakan formulasi 1 (F1) digunakan bahan ampas tahu, sementara pada formulasi 2 (F2) tidak digunakan bahan ampas tahu tetapi kandungan bungkil kopra dan mi apkirannya lebih tinggi dari pada pakan F1. Semua pakan uji memiliki kandungan protein yang relatif sama (iso-protein) dan iso-energi. Tabel 2. Komposisi bahan dan analisis proksimat pakan uji (% bahan kering) Bahan pakan Pakan uji / test diets F1 F2 PK Tepung ikan lokal 35 35 Ampas tahu 10 0 Bungkil kopra 22 25 Mi apkiran 22,5 30 Tepung tapioka lokal 7 6,5 Minyak ikan 1,0 1,0 Lecitin kedele 0,5 0,5 Vitamin premix 1,0 1,0 Vitamin C 0,05 0,05 Mineral mix Komposisi proksimat - Protein kasar (%) 27,8 27,8 30,0 - Lemak kasar (%) 14,3 14,6 6,5 - Serat kasar (%) 9,36 8,62 3,7 - Abu (%) 10,7 8,6 6,8 - Energi (Kkal/kg) 4556 4549 4480 Kondisi Percobaan Wadah penelitian yang digunakan berupa 6 bak beton berukuran 2,0 m x 1,5 x 1,8 m 3 dan diisi dengan air laut masing-masing sebanyak 3 ton serta dilengkapi dengan sistim aerasi. Tokolan udang vaname berbobot awal rata-rata 4,8 g, ditebar dengan kepadatan awal 400 ekor/bak. Tokolan udang vaname dalam bak tersebut diberi perlakuan pakan uji FA, FB atau pakan kontrol, masing-masing 2 ulangan yang didisain dengan rancangan acak lengkap. Selama 45 hari pemeliharaan, hewan uji tersebut diberi pakan uji sebanyak 4 3% secara menurun yang disesuaikan dengan biomassanya setiap 15 hari. Untuk mempertahankan mutu air, maka dilakukan pembuangan air lama dan pemasukan air baru setiap dua hari sebanyak 15-20%. Selama pemeliharaan, kualitas air media berada pada kisaran salinitas 28 30 ppm, oksigen terlarut 3,4 5,3 ppm, suhu 26 30 o C, ph 7,1 7,8, TAN 0,021 1,085 ppm, nitrit 0,013 0,055 ppm, dan masih cukup layak bagi pertumbuhan udang vaname. Perhitungan respon pertumbuhan dan pemanfaatan pakan uji Peubah pertumbuhan yang dihitung adalah pertambahan bobot tubuh ikan (%) setelah pemeliharaan selama 45 hari dan laju pertumbuhan spesifik (SGR) ikan yang dihitung berdasarkan formulasi berikut (Schulz et al. 2005): SGR (% day -1 ) = 100 * (ln W e ln W s ) d dimana We = bobot ikan pada akhir percobaan (g), Ws = bobot ikan pada awal percobaan (g) dan d = periode pemeliharaan (hari). Efisiensi pakan (FE) = pertambahan bobot ikan (g bobot basah)/ jumlah konsumsi pakan (g bobot kering) (Takeuchi, 1988). Rasio efisiensi protein = Pertambahan bobot ikan (g bobot basah) / jumlah konsumsi protein (g bobot kering) (Takeuchi, 1988; Hardy, 1989) 2 Semnaskan_UGM/Poster Pakan dan Nutrisi Ikan (ppn-08)

Sintasan (%) = {jumlah ikan akhir / jumlah ikan awal} X 100 Analisis kimia dan statistik Sampel bahan dan pakan uji yang representative dianalisis berdasarkan metode AOAC International (1999): bahan kering (DM) dikeringkan dengan oven pada suhu 105ºC selama 16 jam, abu dengan pembakaran dalam muffle furnace pada suhu 550ºC selama 24 h dan protein kasar dianalisis dengan micro-kjeldahl. Lemak kasar dideterminasi secara gravimetric dengan extraksi petrolium ether. Data pertambahan bobot, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, rasio efisiensi protein, dan sintasan ikan dianalisis ANOVA berdasarkan rancangan acak lengkap. Perbedaan antara perlakuan diuji lajut dengan uji Tukey (Steel dan Torrie, 1995). Hasil dan Pembahasan Hasil Pemanfaatan bahan baku lokal merupakan salah satu upaya untuk menurunkan biaya produksi khususnya dari komponen pakan. Beberapa bahan baku lokal yang potensial sebagai bahan baku pakan udang vaname tersedia di sekitar lokasi pembudidaya. Salah satu hasil ujicoba pemanfaatan bahan baku lokal dalam budidaya udang vaname disajikan pada Tabel 1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa bobot akhir dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi terjadi pada udang vaname yang diberi pakan komersil, sementara udang vaname yang diberi pakan F1 dan F2 memiliki laju pertumbuhan yang relatif sama di antara keduanya, tetapi secara nyata (P<0,05) lebih rendah daripada yang diberi pakan komersil. Pakan komersil untuk pembesaran udang vaname biasanya memiliki komponen bahan baku impor seperti tepung ikan, tepung kedele, dan lain-lain. Bahan baku impor biasanya memiliki kualitas yang lebih baik namun harganya juga lebih tinggi. Kualitas bahan baku yang baik juga akan memberikan dampak respon pertumbuhan udang yang baik (Tacon dan Metian 2008; Browdy et al. 2012). Hal inilah kemungkinan yang menyebabkan udang vaname yang diberi pakan komersil memiliki laju pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi dibandingkan yang diberi pakan F1 dan F2. Sementara sintasan hewan uji relatif sama untuk semua pakan uji dan pakan kontrol. Tabel 2. Performansi pertumbuhan udang vaname pada pembesaran dalam bak beton Peubah Pakan uji / test diets F1 F2 PK Bobot awal (g) 4,9 ± 0,35 4,6 ± 0,28 5,0 ± 0,28 Bobot akhir (g) 11,7 ± 1,56 a 11,1 ± 0,78 a 14,9 ± 0,14 a Laju pertumbuhan spesifik (%/hari) 1,03 ± 0,07 a 1,03 ± 0,01 a 1,29 ± 0,06 b Sintasan (%) 72 ± 4,2 a 80,4 ± 0,2 a 69,9 ± 4,1 a Tingkat pemanfaatan pakan yang tercermin pada efisiensi pakan dan efisiensi protein menunjukkan bahwa udang vaname yang diberi pakan uji baik F1, F2 maupun pakan komersil semuanya memiliki efisiensi pakan dan efisiensi protein yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Hal ini berarti bahwa pakan uji F1 dan F2 dapat dimanfaatkan dengan baik oleh udang vaname untuk pertumbuhannya, khususnya untuk budidaya skala tradisional plus. Pakan uji F1 mengandung ampas tahu sebanyak 10%, bungkil kopra 22% dan mi apkiran 22,5%, sementara pakan F2 tidak mengandung ampas tahu tetapi memiliki kandungan yang lebih tinggi pada bungkil kopra (25%) dan mi apkiran (30%). Penggunaan bahan-bahan baku lokal berupa limbah pertanian dalam jumlah tersebut dapat menjadi bahan alternatif pengganti bahan impor seperti tepung kedele. Penggunaan beberapa baku secara bersama dalam formulasi pakan dapat saling komplementer untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan optimal udang vaname. Ampas tahu memiliki profil nutrisi yang relatif sama dengan tepung kedele, namun nilainya lebih rendah. Bungkil kopra memiliki kandungan protein yang cukup tinggi (sekitar 20%), meskipun juga mengandung serat kasar yang tingg (sekitar 16%). Sementara mi apkiran mempunyai nilai kecernaan yang tinggi (Usman et al. 2011) sehingga dapat menjadi sumber energi, terlebih pada udang vaname yang dapat memanfaatkan karbohidrat lebih baik dibandingkan udang windu (Shiau dan Peng, 1992; Rosas et al. 2001). Pakan ini sangat memungkinkan untuk diaplikasikan pada budidaya tradisional plus, di mana pakan alami masih berperan dalam menunjang pertumbuhan udang vaname. Pakan alami masih diharapkan untuk mensuplai kebutuhan nutrisi udang khususnya beberapa mikro nutrient essensial yang tidak dapat terpenuhi dari bahan baku lokal khususnya yang berupa limbah tersebut. Semnaskan_UGM/Poster Pakan dan Nutrisi Ikan (ppn-08) 3

Gambar 1. Efisiensi pakan dan efisiensi protein dari pakan uji pada pembesaran udang vaname dalam bak beton. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Bahan baku lokal berupa limbah pertanian seperti ampas tahu, bungkil kopra, mi apkiran yang terdapat di sekitar lokasi pembudidaya dapat diramu seperti pakan uji F1 dan F2 menjadi pakan alternatif untuk pembesaran udang vaname. 2. Pakan uji F1 dan F1 cukup layak untuk diaplikasikan pada budidaya udang vaname skala tradisional plus, dimana pakan alami masih diharapkan perannya untuk mensuplai kebutuhan nutrient essensial yang tidak terdapat dalam bahan baku lokal tersebut. Daftar Pustaka AOAC (Association of Official Analytical Chemists) International. 1999. Official Methods of Analysis, 16 th edn. Gaithersberg, Maryland, USA. 1141 pp. Browdy, C.L., Bharadwaj, A.S., Venero, J.A., and Nunes, A.J.P. 2012. Supplementation with 2- hydroxy-4-(methylthio) butanoic acid (HMTBa) in low fish meal diets for the white shrimp, Litopenaeus vannamei. Aquaculture Nutrition, 18: 432-440. Hardy, R.W. 1989. Diet preparation. In: Halver JE, editor. Fish Nutrition. Second Edition. San Diego: Academic Press, hlm. 476 549. Harris, E. 2006. Akuakultur berbasis Trophic Level : Revitalisasi untuk ketahanan pangan, daya saing ekspor dan kelestratian lingkungan. Orasi Ilmiah Guru Besar tetap Ilmu Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 65 hal. Rosas, C., Cuzon, G., Taboada, G., Pascual, C., Gaxiola, G. and Wormhoudt, V A. (2001) Effect of dietary protein and energy levels on growth, oxygen consumption, haemolymph and digestive gland carbohydrates, nitrogen excretion and osmotic pressure of Litopenaeus vannamei (Boone) and L. Setiferus (Linne) juveniles (Crustacea, Decapoda; Penaeidae). Aquac. Res., 32, 531 547. Nutrition Schulz, C., Knaus, M., Wirth, and Rennert, B. 2005. Effect of varying dietary fatty acid propile on growth performance, fatty acid, body and tissue composition of juvenile pike perch (Sander lucioperca). Aquaculture Nutrition 11: 403 413. Shiau, S.Y. and Peng, C. (1992) Utilisation of different carbohydrates at different dietary protein levels in grass prawn, P. Monodon reared in seawater. Aquaculture, 101, 241 250.quaculture 4 Semnaskan_UGM/Poster Pakan dan Nutrisi Ikan (ppn-08)

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. Alih bahasa: Bambang Sumantri. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta. 748 hal. Takeuchi, T. 1988. Laboratory work-chemical evaluation of dietary nutrients. In: Watanabe T. Editor. Fish Nutrition and Mariculture. Tokyo: Departemen of Aquatic Bioscience, University of Fisheries, hlm. 179 233. Tacon, A.G.J. and Metian, M. (2008) Global overview on the use of fish meal and fish oil in industrially compounded aquafeeds: trends and future prospects. Aquaculture, 285, 146 158. Usman, Kamaruddin, Laining, A., dan Palinggi, N.N. 2012. Penggunaan pakan berbasis bungkil kopra pada pembesaran ikan bandeng di tambak. Laporan hasil penelitian. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros, 17 halaman. Tanya Jawab - Semnaskan_UGM/Poster Pakan dan Nutrisi Ikan (ppn-08) 5