ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini H A R T I N I A53B090210

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini H A R T I N I A53B090210

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

PENGEMBANGANKEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SITI MAEMUNAH A53B090208

K A R M I NIM. A53B111043

NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI WANGLU TRUCUK KLATEN TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

Disusun Oleh LASINI A53B111022

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NURAINI RAHARJANTI A53B111047

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI MACANAN KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN 2012/2013

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

P U R W A N T I N I A53B111049

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

Diajukan oleh : SRI HARNINIK A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PG PAUD.

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 7 BARENG KLATEN TAHUN 2012/2013

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

: RATNA WIDYANTI A53B111012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS DAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN ORIGAMI PADA ANAK KELOMPOK B BA AISYIYAH NGALAS II

TEMU NIM: A53B090189

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI SOMOPURO JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

JURNAL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MERONCE PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

formal, non formal, dan informal. Taman kanak-kanak (TK) adalah pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DESA KRAJAN 01, WERU, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : WAHYUNI A53H111012

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BEREMPATI MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI PANDEYAN SEMESTER II TAHUN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK KANAK ANGGREK LANJARAN MUSUK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

SRI LESTARI A53B111014

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, DI KELOMPOK B TK PGRI DUREN 01, TENGARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR.. ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR DIAGRAM..ix. DAFTAR GAMBAR...

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH II KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI KARYA WISATA PADA KELOMPOK B TK KARYA THAIYYIBAH BALE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Oleh : SITI MAIMUNAH NIM : A.53A100063

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI WANGLU KELOMPOK A KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini H A R T I N I A53B090210 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI WANGLU KELOMPOK A KECAMATANTRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Hartini, A53B090210, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, xvii + 195 halaman (termasuk lampiran). ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan kedisiplinan anak melalui metode bermain peran makro pada Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu kelompok A Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tipe kolaboratif. Subjek penelitian adalah guru dan anak kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu yang berjumlah 16 anak. Penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pada setiap siklus terdapat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan pedoman wawancara. Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif.hasil penelitian pra siklus menunjukkan bahwa kedisiplinan anak tergolong rendah. Persentase pencapaian yang sudah mencapai ketuntasan baru sebanyak 4 anak (25%). Setelah dilakukan tindakan melalui metode bermain peran makro pada siklus I, persentase pencapaian yang sudah mencapai ketuntasan berkembang menjadi 10 anak (62,5%). Demikian pula setelah dilakukan perbaikan rencana pembelajaran pada tindakan siklus II, kedisiplinan anak semakin berkembang. Persentase pencapaian yang sudah mencapai ketuntasan berkembang menjadi 13 anak (81%).Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan ini, hipotesis yang menyatakan Metode bermain peran makro dapat mengembangkan kedisiplinan anak di Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013 terbukti dan dapat diterima kebenarannya. Kata kunci: kedisiplinan, metode bermain peran makro.

A. PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini atau Taman Kanak-kanak pada hakekatnya adalah pendidikan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh dimensi perkembangan anak yang meliputi kognitif, sosial, emosi, fisik dan motorik. Secara psikologis anak berkembang secara holistik atau menyeluruh, artinya terdapat kaitan yang sangat erat antara aspek perkembangan yang satu dengan yang lainnya, aspek perkembangan yang satu mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. (Permendiknas, 2009: 1). Pembelajaran di Taman Kanak-kanak bertujuan membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan nilai, sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang dibutuhkan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan serta bentuk tumbuh kembang selanjutnya. Berdasarkan realisasi dari tujuan tersebut dirancang program pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman anak. Satu diantaranya adalah program kegiatan belajar dalam pembentukan perilaku disiplin. Permasalahan yang dihadapi oleh Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu adalah tingkat kedisiplinan anak yang masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya anak yang terlambat datang ke sekolah, anak tidak mau ditinggal oleh orang tua, mengganggu temannya, sulit diatur, tidak mau menjalankan perintah yang diberikan oleh guru, tidak menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, tidak membuang sampah pada tempatnya, tidak mentaati peraturan permainan, tidak merapikan mainan setelah digunakan, dan ingin pulang sebelum waktunya. Permasalahan tersebut dikarenakan guru memberikan peraturan yang kaku dan sedikit keras, hal ini akan menimbulkan perasaan tidak suka dan keadaan marah pada diri anak sehingga anak akan cenderung bersikap oposisi dan menimbulkan rasa permusuhan terhadap guru. Kurangnya wawasan guru dalam melatih disiplin anak dan teknik disiplin yang kurang tepat. Guru selalu menolong dan menasehati anak agar tidak berbuat kesalahan, hal tersebut justru membuat anak tidak bisa belajar dari kesalahan karena anak tidak pernah berbuat kesalahan.

Peran guru atau lingkungan terhadap tumbuhnya kedisiplinan pada anak sejak usia dini merupakan suatu hal yang penting. Sikap dan cara guru mendisiplinkan anak memainkan peranan penting pada pembentukan disiplin anak. Hal ini mengingat bahwa kedisiplinan pada anak tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Anak perlu dukungan, seperti sikap positif dari guru melatih keterampilan menuju kedisiplinan. Berdasarkanlatar belakang di atas penelititertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Kedisiplinan Anak melalui Metode Bermain Peran Makro pada Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan masalah-masalah yang terdapat dilatar belakang, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:1) kesadaran anak tentang disiplin sangat kurang, 2) disiplin anak dalam banyak hal masih tergolong rendah, 3) kurangnya motivasi dalam perilaku disiplin anak, 4) anak cenderung susah diatur dan kurang memperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian inipenelitimembatasi masalah pada pengembangan kedisiplinan anak menggunakan metode bermain peran makro pada pada Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Tahun Pelajaran 2012/2013. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Apakah melalui metode bermain peran makro dapat mengembangkan kedisiplinan pada anakkelompok A di Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Tahun Pelajaran 2012/2013?. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kedisiplinan melalui metode bermain peran makro. Sedangkan Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kedisiplinan anak melalui metode bermain peran makropada anak kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. B. KAJIAN TEORI Disiplin berasal dari bahasa latin discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Sekarang kata

disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. (http://starawaji.wordpress.com). Disiplin memerlukan integritas emosi dalam mewujudkan keadaan. Selain itu guna mewujudkan disiplin dalam diri anak diperlukan adanya peraturan atau tata tertib dalam kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak. Dengan adanya peraturan tersebut setiap sikap, tindakan yang mencerminkan kedisiplinan akan dilaksanakan dengan baik dan benar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), menyebutkan bahwa disiplin adalah: 1) tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya), 2) ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib, 3) bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu. Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman. (http://www.repository.usu.ac.id). Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti menyimpulkan kedisiplinan adalah suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan terhadap peraturan, tata tertib, norma-norma yang berlaku, baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam dimensi membina, membimbing, dan mendisiplinkan anak terdiri dari beberapa aspek yang membangunnya (Depag. RI: 2006: 5), yaitu: 1. Kontrol dari orang tua (parental control), yaitu bagaimana cara orang tua dalam menerima dan menghadapi tingkah laku anak yang dinilai tidak sesuai dengan pola tingkah laku yang diharapkan oleh orang tua.

2. Tuntutan kedewasaan (maturity demands), yaitu bagaimana tingkah laku guru yang mendorong kemandirian anak dan mendorong anak memiliki rasa tanggung jawab atas segala tindakannya. 3. Kejelasan komunikasi antara guru dan anak (claity of parent-child communication), yaitu bagian dari usaha guru dalam menciptakan komunikasi verbal dengan anak, apakah berbentuk komunikasi searah yaitu hanya dari guru kepada anak saja, atau bersifat dua arah yaitu komunikasi timbal balik dari guru dan anak. 4. Asuhan orang tua (parental nurturance), yaitu bagaimana ungkapan orang tua dalam menunjukkan kasih sayang, perhatian terhadap anak dan bagaimana cara memberikan dorongan kepada anaknya Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan anak (Djulaeha, 2012: 24) adalah sebagai berikut. 1. Lingkungan Sekolah, meliputi 1) tipe kepemimpinan guru, 2) lingkungan sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah, pergantian kegiatan, dan suasana pembelajaran. 2. Keluarga, meliputi 1) lingkungan rumah atau keluarga, seperti: perhatian dari orang tua, dan pembiasaan orang tua atau anggota keluarga yang lain dan 2) lingkunganatau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan nyaman dan aman. 3. Tingkat sosial-ekonomi, orang tua yang berasal dari sosial-ekonomi menengah lebih bersikap hangat dibandingkan orang tua yang berasal dari sosial-ekonomi yang rendah. 4. Tingkat pendidikan 5. Kepribadian, kepribadian orang tua dapat mempengaruhi cara mendidik dan membimbing anak. Orang tua yang konservatif cenderung akan memperlakukan anaknya dengan ketat. Pembelajaran yang sebaiknya diberikan di Taman Kanak-kanak adalah pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Karena pembelajaran yang menarik artinya memiliki unsur menggelitik bagi anak untuk dapat terus diikuti. Sehingga, anak mempunyai motivasi untuk terus mengikuti proses pembelajaran.

Salah satu cara untuk pengembangan kedisiplinan anak itu adalah melalui bermain peran. Menurut Surtikanti, dkk (2012: 104) metode atau strategi pengembangan adalah serangkaian dari keseluruhan tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan belajar aktual di lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak, yang efektif, efisien dan menyenangkan agar mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Metode bermain peran adalah memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan pengembangan yang dilaksanakan. (Dhieni, dkk, 2008: 7.42). Pengertian lain menurut Erikson (Dispen, 2012: 27) main peran makro adalah anak bermain menjadi tokoh menggunakan alat berukuran besar yang digunakan anak untuk menciptakan dan memainkan peran-peran, contoh memakai baju dan menggunakan kotak kardus yang dibuat menjadi mobilmobilan atau benteng. Main peran membolehkan anak memproyeksikan dirinya ke masa depan dan menciptakan kembali masa lalu. Mengenai manfaat bermain peran, Fledman (Winda, dkk, 2010: 10.10) berpendapat bahwa di dalam area drama, anak-anak memiliki kesempatan untuk bermain peran dalam situasi kehidupan yang sebenarnya, melepaskan emosi, mempraktikkan kemampuan berbahasa, membangun keterampilan sosial dan mengekspresikan diri dengan kreatif. Tujuan metode bermain peran menurut Winda, dkk, (2010: 10.11) adalah 1) anak dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, 2) memperoleh wawasan (insight) tentang sikap-sikap, nilai-nilai, dan persepsinya, 3) mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang dihadapi, 4) mengembangkan kreativitas dengan membuat jalan cerita atas inisiatif anak, 5) melatih daya tangkap, 6) melatih daya konsentrasi, 7) melatih membuat kesimpulan, 8) membantu pengembangan kognitif, 9) membantu perkembangan fantasi, 10) menciptakan suasana yang menyenangkan, 11) mencapai kemampuan berkomunikasi secara spontan/berbicara lancer, 12) membangun pemikiran yang analitis dan kritis, 13) membangun sikap positif dalam diri anak, 14)

menumbuhkan aspek afektif melalui penghayatan isi cerita, 15) untuk membawa situasi yang sebenarnya ke dalam bentuk simulasi/miniatur kehidupan, 16) untuk membuat variasi yang menarik dalam kegiatan pengembangan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode bermain peran makro adalah strategi pengembangan yang dilakukan melalui kegiatan bermain peran dimana anak menggunakan diri sendiri sebagai peran dan menggunakan alat sesuai benda aslinya seperti sesungguhnya. Misalnya, anak berperan sebagai perawat, ia akan menggunakan pakaian, topi, dan bertingkah laku seakan-akan dirinya adalah seorang perawat. Dalam upaya pengembangan kedisiplinan anak dapat dilakukan melalui metode bermain peran makro. Melalui metode ini guru dapat mengajarkan masalah tanggung jawab, kehidupan sosial atau konseling kelompok, memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari tingkah laku manusia, mengeksplorasi perasaan mereka, menghayati persepsi dan tingkah laku orang lain, belajar terlibat dan berinteraksi dalam proses pembuatan keputusan serta mengajarkan anak untuk belajar melalui dramatisasi. Kunci utama mengembangkan kedisiplinan anak usia dini melalui metode bermain peran makro adalah keterlibatan anak secara langsung dalam memainkan peran. Hipotesis adalah dugaan sementara yang dianggap dapat dijadikan jawaban dari suatu permasalahan yang timbul. Hipotesis merupakan kesimpulan yang nilai kebenarannya masih di uji, melihat permasalahan dan teori yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah Melalui metode bermain peran makro dapat mengembangkan kedisiplinananak di Taman Kanakkanak Pertiwi Wanglu Kelompok A KecamatanTrucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. C. METODE PENELITIAN Tempat penelitian di Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu yang terletak di Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-kanak tersebut karena melihat keadaan anak didik yang masih rendah tingkat kedisiplinannya. Hal tersebut membuat guru dan peneliti merasa

kurang puas dengan kenyataan yang ada. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak kelompok A di Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 16anak dengan rincian laki-laki berjumlah 9anak sedangkan perempuan berjumlah 7anak. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Rochiati dan Wiraatmadja, 2008: 25) yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait. Data penelitian ini bersumber dari interaksi peneliti dan anak dalam pengembangan kedisiplinan pada anak kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu dengan menggunakan metode bermain peran makro. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitimenggunakan teknik validitas triangulasi untuk menghasilkan data yang valid. Teknik triangulasi yang digunakan antara lain berupa triangulasi sumber data dan triangulasi metode pengumpulan data yang berupa pengamatan dan wawancara. Teknik triangulasi data diharapkan dapat memberikan inspirasi yang tepat sesuai dengan keadaan anak. Sedangkan instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi dan pedoman wawancara. Adapun langkah-langkah teknik analisis data dalam penelitian ini adalah 1) memberi nilai/skor, 2) membuat tabulasi skor, 3) menghitung hasil data, 4) menghitung hasil persentase. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah diharapkan dengan menggunakan metode bermainperan makro, kedisiplinan anak kelompok A di Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013 berkembang minimal 75% dari 16 anak.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada dasarnya penggunaan metode bermain peran makro dalam pembelajaran dapat mengembangkan disiplin anak kelompok A di Taman Kanakkanak Pertiwi Wanglu. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel perbandingan berikut. Tabel 1.Perbandingan Pengembangan Kedisiplinan Anak pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Status Pencapaian Pra Siklus Siklus I Siklus II Jml % Jml % Jml % Keterangan 1 Sudah mencapai 4 25 10 62,5 13 81 Berkembang 2 Belum mencapai 12 75 6 37,5 3 19 Menurun Sumber: Data diolah Tabel di atas menunjukkan adanya perkembangan kedisiplinan anak pada pra siklus sebanyak 4 anak (25%), setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus I berkembang sebanyak4anakyaitu menjadi 10 anak (62,5%). Pada perbaikan siklus II terjadi perkembangansebanyak 3 anak dari siklus I menjadi 13anak (81%). Jumlah anak tersebut dapat digambarkan melalui diagram batang sebagai berikut. 14 12 10 12 10 13 Jumlah Anak 8 6 4 4 6 3 Sudah Mencapai Belum Mencapai 2 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Sumber: Data diolah Gambar 1. Diagram Batang Perbandingan Pencapaian Kedisiplinan Anak pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Sedangkan hasil persentase pencapaian kedisiplinan anak pada tindakan perbaikan siklus II tersebut disajikan dalam bentuk grafik maka akan terlihat sebagaimana pada gambar berikut ini. 90% 80% 70% 60% 75% 62.5% 81% Persentase 50% 40% 30% 20% 25% 37.5% 19% Sudah Mencapai Belum Mencapai 10% 0% Pra Siklus Siklus I Siklus II Sumber : Data diolah Gambar 2. Persentase Pengembangan Kedisiplinan Anak dari Pra Siklus sampai Siklus II Grafik di atas menunjukkan bahwa pada perbaikan siklus II persentase anak yang sudah mencapai mengalami perkembangan sebesar 56% yaitu dari pra siklus sebesar 25% menjadi 62,5% pada siklus I, kemudian pada siklus II menjadi 81%. Hasil perkembangan tersebut secara otomatis mengurangi persentase anak yang belum mencapai sebesar 56% yaitu dari 75% menjadi 37,5% pada siklus I, kemudian dilakukan perbaikan siklus II persentase anak yang belum mencapai tinggal 19%. Aktivitas anak selama proses pembelajaran berlangsung sudah mulai ada perubahan ke arah yang lebih baik atau mengalami pengembangan. Kondisi ini dikarenakana anak sudah mulai terbiasa dengan penggunaan metode bermain peran makro dalam pembelajaran kedisiplinan dan adanya perbaikan rencana pembelajaran kedisiplinan, yang disertai pemberian motivasi dari guru dan bimbingan semakin mengembangkan kedisiplinan anak. Tetapi masih ada anak yang belum mencapai dalam penelitian ini. Adapun penyebab dari kegagalan 3 anak ini dalam pembelajaran kedisiplinan dikarenakan oleh:

1. 3 anak tersebut dalam pembelajaran kurang memperhatikan penjelasan dari guru (peneliti) dan asyik bermain sendiri. 2. Kurang perhatian dari kedua orang tua, orang tua bersikap masa bodoh terhadap kedisiplinan anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, membuktikan bahwa metode bermain peran makro mampu mengembangkan kedisiplinan anak kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Tahun Pelajaran 2012/2013. E. SIMPULAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus di atas ternyata hipotesis yang berbunyi Metode bermain peran makro dapat mengembangkan kedisiplinan anak di Taman Kanak-kanak Pertiwi Wanglu Kelompok A Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013 telah terbukti. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Pengembangan kedisiplinan anak pada siklus I sebanyak6 anak (pra siklussebanyak4 anak menjadi 10 anak). 2. Perkembangan pada siklus II sebanyak3 anak (siklus I sebanyak 10 anak menjadi 13 anak). 3. Perkembangan persentase pencapaian pada siklus I sebesar 37,5% (pra siklus25% menjadi 62,5%. 4. Perkembangan persentase pencapaian pada siklus II sebesar 18,5% (siklus I 62,5% menjadi 81%).

DAFTAR PUSTAKA Departemen Agama RI. 2006. UU RI PP RI Tentang Pendidikan bab I pasal I. (http://starawaji.wordpress.com). Diakses Minggu, 20 Januari 2013 jam 18.20 WIB. Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD. Dhieni, Nurbiana, dkk. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Dinas Pendidikan. 2012. Pedoman Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran TK Holistik Integratif. Jawa Tengah: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Djulaeha, Elis Siti. 2012. Bimbingan Pengembangan Perilaku Disiplin Anak oleh Guru di Taman Kanak-kanak. (http://www.repository.upi.edu). Diakses Minggu, 20 Januari 2013 jam 17.00 WIB. Rochiati Wiraatmadja. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Starawaji. 2009. Pengertian Kedisiplinan. (http://starawaji.wordpress.com). Diakses Minggu tanggal 20 Januari 2013 jam 08.14 WIB. Surtikanti, dkk. 2012. Pedagogi Khusus Bidang PAUD. Surakarta: FKIP-UMS. Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Winda Gunarti, Lilis Suryani, & Azizah Muis. 2010. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.